Sunday, 30 October 2016

Pilhan Pas Untuk Memiliki Mobil

Pilhan Pas Untuk Memiliki Mobil  -  Beberapa belakang hari ini, mungkin sampai hari-hari mendatang, suasana Bandung yang akan kita  jumpai mungkin akan selalu seperti ini. Hujan yang gerimis, dan selalu macet. Maka, saran saya agar tidak bete direcoki rasa bosan selama di jalan, jangan lupa bawa sesuatu untuk menghibur. Kalau membaca buku tidak memungkinkan (apalagi kalau menyetir), mendengarkan musik dari gadget bisa jadi salah satu solusinya. Kalau punya playlist favorit, biasanya cukup ampuh untuk meredakan kebosananan itu. 

Seperti sore itu, saat  menuju acara yang digelar oleh mobil123.com di kafe Atmosphere yang lokasinya ada di jalan Lengkong no 97, Bandung, Saya mencari headset di tas dan menjejalkannya ke telinga. Sayangnya di memori hp tidak ada satu pun lagu yang jadi play list kesayangan yang tertanam. Akhirnya pasrah aja sama pilihan penyiar radionya untuk memutarkan lagu yang sudah disiapkan Music Directornya. Lumayan, sih. Sebagian lagunya cukup familiar di telinga, kadang beberapa lagu di anataranya termasuk lagunya generasi X. Generasi yang lahir antara tahun 1961-1980. Dan saya berada di posisi dua strip penghujung generasi ini. Ya belum terlalu 'berumur' lah  *greening*
credit foto: Kang Ali
Saya generasi X  akhir yang mepet ke generasi Y *keukeuh*
Lalu saya membayangkan, kalau satu waktu  punya kendaraan sendiri, menunggu giliran melaju di jalan yang macet ini sambil mendengarkan lagu favorit yang sudah disiapkan dari  HP,  atau flashdisk. Tinggal plug in saja. Bukan menyelipkan cakram digital seperti pakem sebelumnya.


Ternyata adaptasi dunia digital seperti itu sudah bisa kita dapatkan, lho. Selain itu, untuk mengoperasikannya pun sudah layaknya seperti kekinian sekarang dengan layar sentuh. Seperti kita mengoperasikan smartphone aja. Ish, keren  ini mah. Sekitar   jam 16.00, beberapa Blogger Bandung sudah datang di Atmosphere Cafe ini untuk memenuhi undangan dari Mobil 123.com, dalam acara talkshow: 

"Memilih Mobil Terbaik untuk Anak Muda".

Sambil nyimak acara nyeruput teh  biar ga kedinginan
Bersyukurlah kita yang hidup di era modern sekarang ini. Kebayang ga sih teknologi transportasi sekarang masih jadul seperti  dulu. Masih naik pedati yang ditarik manusia atau kuda, lalu hujan-hujanan seperti kemarin? 

Perkembangan teknologi mobil

Transformasi teknologi kendaraan yang memanfaatkan mesin dimulai pada tahun 1769 bertenaga uap yang kecepatannya cuma 5 km/jam saja.  Apalagi setelah menempuh jarak 5 km itu harus dijeda sekitar 15 menit sebelum melaju lagi. Hayati mungkin akan stres dibuatnya *pukpukin Hayati*



Setelah Carl Friedrich Benz mematenkan temuannya untuk kendaraan menggunakan bahan bakar bensin, generasi demi generasi mobil kemudian bermunculan. Mulai dari mobil bertenaga hybrid, listrik  sampai fuell cell (hidrogen) saat ini. 

Mobil123.com: Market place jual beli mobil

Ngomong-ngomong soal memilih mobil, ternyata untuk mendapatkannya pun ga selamanya harus datang ke showroom. Kalau merasa kekinian dan melek medsos, pasti udah ga aneh lagi dengan adanya market place. Itu lho situs yang memfasilitasi jual beli barang yang macem-macem itu. Dari printilan kosmetik sampai gadget bisa kita dapatkan di market place. Begitu juga untuk mobil ternyata ada Market Placenya, Mobil 123.com yang juga jadi portal otomotif nomor 1 di Indonesia.. Seperti yang disampaikan oleh para nara sumber di acara ini, yaitu  Irwan Nufiandy (Head of Marketing mobil 123), Indra Prabowo (Managing Editor of mobil123,com dan Deni Rohmat (Sales Supervisor Auto 2000, cabang Soekarno Hatta, Bandung).

para narasumber acara


Harga yang terjangkau

Jangan khawatir soal segementasi harga di mobil123.com. Range harga yang ditawarkan cukup bersahabat. Mulai dari  uang muka 12-15 jutaan sudah bisa memiliki  mobil dengan harga 150 jutaan. Kalau punya budget lebih banyak,  dengan range harga on the road 220 jutaan bisa dimiliki dengan rata-rata cicilan 3-4 jutaan setiap bulannya. Fiturnya pun sudah komplit, bahkan sudah dilengkapi beberapa hal seperti rem ABS, airbag, koneksi pemandu perjalanan semacam Google Maps atau Waze .  Gimana? Cincai banget, kan?

Track record yang aman

Punya budget lebih untuk memiliki mobil yang lebih prestisius? Ada kok, banyak banget.  Namun jangan sampai terkecoh ketika sudah ada mobil inceran yang sesuai kriteria.  Jangan sampai kita memiliki mobil yang malah nantinya akan menyeret kita dalam jebakan batman masalah.  Misalnya saja  dokumen yang tidak lengkap dan jejak yang jelas pemilik mobil sebelumnya. 

Beberapa kasus jual beli mobil yang bermsalah misalnya mobil yang pernah tersangkut tindak pindana pembunuhan, atau pencurian. Yang seperti ini harus kita cek juga ke polisi. Atau bisa saja mobilnya aman tanpa masalah,  tapi ternyata pemelliharaannya yang enggak baik. Mobil yang masih terhitung gress tapi ternyata pernah terendam banjir dengan ciri-ciri seperti lampu depan mobil yang berembun atau karpetnya yang galing, misalnya. Kan nyebelin kalau ternyata ada informasi kondisi mobil yang disembunyikan. Enggak jujur tuh yang jualannya.

Kalau membeli mobil di Auto2000, hal sebaliknya akan kita dapatkan. Meskipun bukan mobil gress, track record perawatan mobil secar berkala, riwayat kepemilikan dan surat-surat kelangkapan lainnya akan kita dapatkan.

Jadi safety and securenya bukan cuma didapatkan dari mobilnya juga juga ketenangan setelah kepemilikan berpindah tangan.  So, kalau mau cari mobil yang sesuai budget, stylish,  aman dan nyaman,  sudah tau dong ke mana mencarinya? 

Berfoto bersama  sebelum pulang. Wiih, merah! Warna favorit saya
Share:

Tidur Ga Pake Bantal, Yes or No?

Tidur Ga Pake Bantal, Yes or No? - Sebenarnya ini udah agak lama juga mau nulis tentang ini. Kelupaan melulu *alesyan* Mumpung inget dan ada waktu luang sambil nunggu pertandingan tim kesayangan si Merah alias Liverpool tanding, saya sempetin cerita sekarang, ya. 

Harusnya jam segini saya sudah tidur lelap, tapi tadi jam 20-an sampai jam 22. lebih saya sempet tidur ayam,  merem tapi ga lepas. Kalau belum cuci muka sama gosok gigi saya suka gitu. Tidurnya ga bisa lepas hehehe.
Jadi mau bahas apa sih, Fi?

Iya itu, tentang tidur. Biasanya tidur suka pake bantal atau enggak sih?  Kalau saya sih seringnya tidur pake bantal. Ga usah banyak-banyak, satu aja udah cukup. Meski kadang-kadang ga ada bantal pun saya bisa tidur juga. 

Katanya nih, tidur yang sehat itu tidur yang ga pake bantal.

Hah? pegel dong? Ga enak, tuh! 

Iya, kalau udah kebiasaan mungkin, ya. Tapi tunggu dulu kenapa tidur bisa sehat tanpa pake bantal? Ternyata tidur tanpa bantal itu...

Mengurangi pegal

Dulu saya pernah nyobain tidur dengan bantal yang bertumpuk. Maruk? hahaha... iya. Eh besok paginya leher saya pegel dong. *rasain, siapa suruh maruk* So, katanya tidur tanpa bantal bisa mencegah hal itu terjadi. Ditambah lagi bahu dan punggung juga akan terbebas dari rasa ga nyaman saat bangun keesokan paginya.   

Kalau ditanya tingkat keempukan bantal, saya pilih yang levelnya sedang (kayak keripik saja). Ga terlalu keras atau lepek. Yang bantal atau gulingnya udah lepek lebih suka yang mana? Beli yang baru atau mempertahankan yang lama? Dih bahasanya, mempertahankan  *_-

Lebih Irit

Jelas dong lebih irit. Selain ga ussah mengganti bantal yang udah lepek itu tadi, kita juga ga usah beli sarungnya, menggantinya dengan sarung lain yang bersih dan wangi. Nah soal bersih juga jadi ngirit pemakaian deterjen buat nyuci. *males detected*

Bikin awet muda

Tidur minus bantal ternyata juga baik buat menjaga kecantikan. Katanya nih, bisa mencegah keriput yang datang dari awal atau timbulnya jerawat. Sarung bantal yang kotor karena belum diganti bisa jadi di permukaannya itu sudah banyak debu yang bisa menempel di muka. Maka muncul lah jerawat nan menyebalkan itu. Hmmm... masuk akal sih. Eh tapi ga berlaku juga sih kalau seprainya lupa ga diganti secara berkala, atau lupa tidak mencuci muka sebelum tidur. Yang lebih parah kalau masih ada sisa make up  atau riasan yang nempel di muka terus blas tidur. Ya derita elu  itu mah. 

Tapi tidur ga pake bantal itu rasanya aneh. Kayakya ga afdol aja. Meski kadang-kadang saya bisa tidur juga tanpa bantal kayak abis solat subuh (ish) atau tidur di perjalanan (travel atau kereta). Malah selimut jarang banget saya pake pas tidur. Kecuali kalau pas lagi dingiiin banget dan ga nahan. Sebenarnya tergoda juga sih dengan benefit kalau  tidur tanpa bantal bisa bikin lebih cantik itu :D.

Jadi gimana? Pake bantal atau enggak?

referensi: newhealthadvisor.com

Share:

Friday, 28 October 2016

Angkutan Masal, Transport Aplikasi, atau Kendaraan Pribadi?

"Kamu tuh kan jarambah, kenapa sih ga bawa motor aja?"
Untuk pertanyaan seperti itu saya punya dua jawaban yang... well sama-sama benernya.  Hihihi Jadi jawaban pertama yang ideal kayak gini:
"Enggak mau nyumbang kemacetan. Bandung tambah heurin (sempit). Lebih suka naik angkutan masal. Selain angkot ada bus kota, misalnya."
Faktanya kalau lagi terburu-buru saya lebih milih gojek yang nota bene motor, salah satu  yang dianggap jadi penyumbang kemacetan. Tapi kan dengan gojek dan sejenisnya jadi ladang mata pencaharian buat orang lain. Mengurangi angka pengangguran, selain memang  memangkas waktu yang terburu-buru.
Angkutan Masal, Transport Aplikasi, atau Kendaraan Pribadi?
Kapan sampainya? :D
Eh ada alasan lain juga sih kenapa saya ga mau belajar motor. Ini jawaban keduanya.
Saya ini sieunan (ga berani) bawa motor. Suka ga fokus, gugupan dan ini, dislokasi ruang alias linglung yang suka ujug-ujug kumat.
Ya udah, saya mah jadi penumpang aja deh :) Yakin?  Ya kalau bisa bawa kendaraan sendiri, saya lebih memilih punya mobil daripada motor.

Mampir ke sini juga, ya.Dicurhatin Sama Driver Gojek

Beberapa kali kalau naik angkot saya sering dengar sopir angkotnya yang ngeluh karena penumpangnya sedikit. 
"Beuki rea wae motor di jalan teh, siga siraru (makin banyaak aja motor di jalan, kayak laron aja)." 
Kalau nguping (ya kan  ga sengaja denger gini, abiss volume suara mereka kan keras, jadi ya wajar aja kalau ga sengaja nyimak :). Nyimak yang macam gini suka bikin jadi iba. Tapi suka sebel kalau angkot yang saya tumpangi, sopirnya kayak kesambet Juan Pablo Montoya -  yang gahar melibas tikungan di F1 dan suka maen psywar. Ini pembalap yang pernah saya idolain karena bosen dengan dominasi Schummy sih sebenernya *LOL*

Lihat tayangan GP F1 yang kebut-kebutan di  sirkuit balapan itu  keren. Tapi kan jalanan Bandung,  atau kota lainnya beda. Bukan sirkuit di Monako,  yang memang ngambil jalan buat arena balap jet darat. Meski kadang ketika saya terburu-buru merasa bersyukur pas dapat angkot yang sopirnya bisa memacu kecepatan di atas rata-rata, namun tetep smooth. Enakeun kata urang sunda, mah.  Lah kalau ngebutnya sableng? Boro-boro enak, eneq yang ada.

Mobil? Iya, ini juga dituding jadi pencetus kemacetan jalanan. Suka sayang aja sih lihat mobil di jalan raya yang penumpangnya cuma 1-2  aja. Kenapa ga rame-rame aja? Itu dulu yang saya pikirkan. Tapi otak orang Indonesia itu kreatifnya luar biasa. Ketika ada aturan ini di buat seperti aturan kawasan Three in One, lalu  jadi lahan bisnis buat para joki. Dapat tumpangan gratis, dibayar pula. 

Ada juga yang lebih elegan, pas dengan tren dunia digital. Coba deh kepoin aplikasi nebengers. Konsepnya kurang lebih seperti ini. Berbagi seat yang masih kosong di dalam mobil. Kalau sudah unduh aplikainya nanti kita bisa cari tau siapa yang rutenya satu arah, lalu tinggal numpang. Sama-ssama cincai alias diuntungkan. Yang butuh akses perjalanan yang cepat bisa mendapatkan tumpangan murah. Yang punya mobil juga bisa dapat subsidi buat ngisi BBMnya.  So far saya belum nyobain aplikasi ini. Takut sslah pillih tumpangan, kemudian saya diculik hihihi... Lebay.  Ga gitu juga, sih. Tapi someday pengen coba ah. 

Nah ngomong-ngomong soal aplikasi transportasi yang fasilitasnya bisa kita dapatkan secara digital selain gojek itu tadi saya juga pernah pake Uber, Blue Bird, Go Car dan Grab Bike. Ada yang pernah barengan, cuma berdua atau sendiri.

What? Kamu nyumbang kemacetan dong Fiiii...

Ya mungkin gitu. *maafkan* 

Lirik Gita ah hihihi. Eh tulisan ini terinspirasi dari blogpostnya Gitawatty untuk program #PINKEBANDUNG. 


Angkutan Masal, Transport Aplikasi, atau Kendaraan Pribadi?
foto pribadi

Ketika sudah kemalaman, perlu cepat sementara  hujan sangat deras  membuat saya tidak mungkin jadi penumpang motor, atau  angkot susah didapet dan kalau ada pun rasanya insecure, khawatir aja sama keamanan sendiri, transporrtasi seperti ini jadi pilihan saya.  Ada alasan lain juga yang membuat saya naik sarana transportasi macam ini. Promo! Modis banget, modal diskon *greening*

Ga setiap hari juga saya naik  kayak gini, kok. Bisa bangkrut lah kalau saban hari ke mana-mana jalan pake jasa transportasi seperti ini. So, pilihannya kondisional aja, sih. Mostly, lebih suka ngangkot. Meski harus melapangkan hati ketika kesal tiada tara dengan kelakukan sopirnya, merasa terganggu dengan pengamen di perempatan yang mintanya 'maksa' dengan dandanan yang... gitu deh, kembaliannya yan kurang dan sebagainya. 

Setidaknya saya bisa merem dulu kalau merasa ngantuk. Pernah sampai kebablasan pula hahaha... Begitu sadar terlewat, biaasanya perlu energi ekstra untuk memulihkan rasa kantuk dan muka lecek yang entah kusutnya sampai level apa.

Begitu juga ketika naik bus kota. Saya merasa ada di kafe ((kafe))) karena beberapa pengamen menyanyikan lagu yang asik dan atau sopirnya suka memutarkan lagu-lagu easy listening. Meski beberapa kali muncul lagu jadul yang melownya bagai kidung nina bobo. Bikin saya buru-buru menjejalkan ear phone, memilih play list saya sendiri wkwkwk....

Ngomongin soal bus ini juga kadang saya suka belajar banyak hal.   Dari gerak-gerik penumpang, pengamen yang menyapa, pedagang yang menawarkan jualannya sebelum bus lepas landas eh jalan, atau sensasi ketika menjadi penumpang kela festival (baca: berdiri).


Maunya saya sih  sarana transport di Bandung khususnya dan Indonesia jadi lebih rapi, lebih tertib kayak di Barat sana. Banyak yang lebih milih bus daripada kendaraan pribadi, merasa tidak terancam ketika mengayuh sepeda atau menikmati jadi pedestrian tanpa takut diklasoknin motor yang ujug-ujug melaju di trotoar -_-.

coba siapa yang jadi model di foto ini?
Jadi kalau disuruh milih, mau pake sarana transport seperti apa, ya idealnya seperti yang ada di luar negeri sono, kayak di Eropa sana. Tapi lagi-lagi dalam kondisi  tertentu saya menjatuhkan pilihan untuk akses yang cepat dan nyaman. So, punya kendaraan priibadi buat saya ga salah kok.  Kondisional aja.
Share:

Wednesday, 26 October 2016

Mainkan Peranmu Sendiri

Mainkan Peranmu Sendiri [Infomercial]  - Bahwa lusa  adalah tanggal 28 Oktober yang diperingati sebagai hari sumpah pemuda, rasanya ga ada yang lupa. Tapi kalau ditanya apa isi dari sumpah pemuda, ada yang masih ingat, ga? Ehm, ya ga papa sih kalau colek Om Google buat tanya contekan. Menyegarkan ingatan,  apa sih yang pernah jadi tekada para pemuda Indonesia puluhan tahun silam. Paling tidak ada usaha untuk mengingat. Daripada acuh. Ya, kan?

Yang lebih menyedihkan kalau lebih dari acuh soal isi apa isi sumpah pemuda. Lupa memaknai cita-cita dari sumpah pemuda. Itu mengenaskan.

Apa makna dari sumpah pemuda?

Banyak. Bukan sekadar pengakuan tulus kalau kita memiliki tanah air Indonesia. Sungguh-sungguh bangga jadi bagian dari bangsa Indonesia, dan tidak malu memiliki bahasa Indonesia. 

Itu saja?
Enggak. Setuju kan, kalau aksi itu lebih nyata dari sekadar kata-kata.  Kalau dulu para pemuda Indonesia harus berdarah-darah, menyusup ke hutan, melintasi laut, mendaki gunung demi cita-cita kemerdekaan, kita punya tugas yang berbeda. 

Tidak usah minder dengan anak-anak negeri yang memiliki otak moncer dan cerdas di olimpiade tingkat internasional sana. Tidak usah risih karena kita tidak bisa mengumandangkan Indonesia Raya di ajang pesta olahraga tingkat internasional. Karena  setiap  kita punya perannya masing-masing. Ibaratnya kita seperti batang lidi yang terserak. Satu  lidi saja tidak akan optimal di gunakan. Melelahkan. 

Merangkum puluhan lidi dalam satu ikatan akan menguatkan. Memudahkan pekerjaan.  Seperti itulah kita. Tidak semua orang harus menjadi lidi yang sama persis. Maksudnya gini. Setiap kita punya tugas masing-masing agar sebuah skenario bisa berjalan dengan mulus.

Tidak semua orang memerankan satu peran yang sama. Kan tidak mungkin setiap orang jadi dokter misalnya. Siapa dong nanti yang jadi manager rumah sakit? Siapa nanti yang mengurus administrasi agar rapi?  Masih ada sisi lain yang bisa kita lakukan. Tidak harus semuanya menjalankan peran yang plek sama.

Jadi, siapa kamu?

Pelajar? 

Kalau begitu serius lah sekolah. Jangan tawuran. Dulu kakek buyut kita bersatu dengan latar belakang  yang berbeda. Beda suku, beda bahasa ibu, beda warna kulit, beda agama tapi mereka satu tekad, ingin Indonesia merdeka. Kok  sekarang malah berantem? Ingat kan, dulu ada kelompok Jong Ambon, Jong Java, Jong Batak dan jong lainnya. Semuanya bersatu, united.  Sama-sama berdiri mengumandangkan Indonesia Raya diiringi gesekan biolanya WR Supratman.  Punya mimpi dan cita-cita yang sama untuk Indonesia yang merdeka.
Diorama suasana Sumpah Pemuda. Sumber foto: intisari-online.com

Suka masak? 

Kalau gitu tekunlah menemukan resep baru. Buat makanan khas Indonesia tetap memiliki ruang di hati anak-anak negeri,  agar tidak lekas punah. Buatlah tetangga kita di kampung global ini terpesona dan bilang: Makanan negerimu enak sekali. Temukan resep makanan langka dari pelosok negeri agar tidak punah dimamah jaman yang semakin modern. Cari resep baru agar mereka yang tidak  bisa makan enak karena penyakit  misalnya, bisa tetap merasakan nikmatnya indera perasa dengan lebih banyak pilihan makanan yang bisa mereka rasakan.

Bagaimana kalau senang melukis?  

Tumpahkanlah imajinasimu di atas kanvas. Buatlah animasi yang keren dan penuhi bioskop negeri ini, dengan buah imajinasimu  yang luar biasa. Seperti Affandi yang namanya pernah mengharumkan Indonesia atau 4 komikus Indonesia, karena karyanya yang cemerlang membuat mereka direkrut Marvel untuk produksi film super heronya.

Jadi dokter atau paramedis? 

Temukan obat yang murah untuk menyembuhkan penyakit. Agar anak-anak bangsa ini sehat dan bisa berkarya. Carikan harapan hidup yang lebih panjang agar yang sakit tidak berputus asa dengan vonis usia yang membayangi hari-harinya. Buat obat dengan bahan yang murah dan mujarab agar yang miskin tidak semakin merana karena sakitnya.

Cinta alam? 

Dakilah puncak gunung di negeri ini di mana saja kamu mau. Tapi jangan tinggalkan jejak berupa sampah. Jamahlah puncak gunung Himalaya dan tancapkan merah putih di sana.  Bertakbirlah kalau kamu seorang muslim, nyanyikan Indonesia Raya di sana. Selamilah  indahnya Raja Ampat, atau beningnya Tama Bunaken tapi jangan tinggalkan jejak yang merusak.  Tunjukkan pada dunia, kami bisa menjaga keindahan bumi pertiwi.

Seperti yang dilakukan anak-anak muda dari Kemangteer. Mereka peduli dengan lahan mangroove yang terancam punah.  Konservasi lahan mangroove dilakukan dengan berbagai cara. pembibitan, membersihkan area, dan edukasi jadi aktivitas mereka.  Coba cari deh di tempat terdekatmu. Siapa tau bisa bergabung. Masuk ke dalam komunitas yang satu chemistry biasanya cepat ngetune.
sumber gambar: http://www.kemangteer.org/
Dan tau tidak, kalau ternyata opini,id support mereka lho? Opini.id situsnya anak muda yang punya kepedulian. Selain komunitas Kemangteer, masih ada beberapa komunitas yang punya mimpi  yang sama, Punya cita-cita yang sederhana kalau dengan apa yang dimiliki bisa jadi kontribusi terbaik untuk Indonesia yang kita cintai.

Bagaimana kalau tidak ada atau belum sempat bergabung dengan komunitas serupa? Jangan sedih. Kita masih bisa mengekspresikan cinta dan sayang kita pada alam.  Memang cuma 'seseorang' itu saja yang identik dengan cinta dan sayang? Enggak juga. Kalau  sedang di angkot, jangan nyampah sembarangan. Masukan ke tas dulu sampai menemukan tempat pembuangan semestinya.  Kurangi penggunaan keresek dengan wadah lain yang lebih ramah dengan lama.  Sesederhana itu. Kesannya sepele, tapi bayangkan kalau dalam waktu bersamaan sekian ribu orang punya pikiran yang sama.

Lalu siapa lagi kalian? Arsitek? Sutradara? Peneliti? Penulis? Guru? 

Hey, itulah peranmu.  Layaknya mosaik lukisan, kalau setiap peran dilakukan dengan baik, rangkaian mosaikmu itu akan melukis Indonesia yang Indah. Indonesia yang kita banggakan.  Saya yakin kok, setiap kita sayang negei ini. Seperti kita menyayangi ayah ibu kita, saudara  atau seseorang yang spesial.  Kemana pun kita pergi, Indonesia selalu ada di hati. Dan untuk yang kita sayangi, yang terbaik pasti akan kita persembahkan. Bukan begitu?


Selamat hari sumpah pemuda. Selamat berkarya.Eh nyanyi dulu yuk, Bareng pemuda-pemuda keren ini yang prestasinya juga membanggakan.





Share:

Beberapa Inspirasi Gaun Pesta yang Bisa Dicoba

Beberapa Inspirasi Gaun Pesta yang Bisa Dicoba [infomercial] Tampil maksimal? Itu sih udah bawaan kaum wanita selalu ingin dandan total di mana pun di berada. Nggak berarti dia pingin tebar pesona gitu juga. Yang suda berkeluarga misalnya. Kan, bukan berarti dia ingin menarik lawan jenis. Tapi keinginan untuk tampil memukau kalau menurut saya adalah untuk kenyamanan dirinya sendiri. Dengan merasa nyaman itu dia jadi pede saat berinteraksi dengan siapapun yang dijumpainya. Pernah tidak berasa canggung karena ada bagian baju yang agak kotor atau sterikaannya kurang rapi? Nah seperti itu kira-kira.  Jadi, sepakat ya, kalau dandan dengan penampilan yang maksimil itu penting.

Kalau untuk aktivitas sehari-hari saja penting banget untuk dandan maksimal dengan padanan pakaian, tas dan sepatu yang matching, apalagi saat menghadiri pesta. Malah ga sedikit lho ada yang bela-belain belanja dulu  untuk pakaian termasuk aksesoris ketika akan menghadiri sebuah pesta. Tentunya saat  berburu pakaian teranyar untuk pesta  ga bisa asal juga. Ada banyak pertimbangan ketika memilih pakaian yang akan dibeli. Misalnya ketika di undangan tercantum dress code agar mengenakan pakaian  yang formal atau kasual. Untuk gaun pesta, ada beberapa rekomendasi gaun pesta  [disclosure]  yang bisa  dikenakan  untuk menghadiri pesta. Mau tahu apa saja? Yuk cekidot.

Gaun hitam

Gaun berwarna hitam biasanya menempati posisi pertama. Selain memberi kesan anggun dan elegan, warna hitam juga merupakan pilihan warna yang netral. Warna hitam sangat mudah dikombinasikan dengan warna lainnya. Kita tidak perlu khawatir  bereksperiman dengan aksesoris, tas, sepatu , atau detil lannya tanpa memberik kesan tabrak warna. Agar semakin memberi kesan yang lebih memesona, ga ada salahnya lho ditambah dengan mengenakan  aksesoris. Misalnya saja  cincin, atau anting berwarna emas. Padanan aksen berwarna merah  pun bisa kita aplikasikan. Ssst... tau tidak? Kombinas warna hitam dan merah bisa menghadirkan kesan menawan dan meningkatkan kepercayaan diri lho.


  

Gaun pesta floral

Pesta kebun? Aaah, asik ini.  Santai sih, tapi mungkin masih bingung mau memilih pakaian apa nanti? Bagaimana kalau pilih saja  gaun floral? Pakaian dengan motif bunga ini pilihan yang paling cocok untuk acara seperti pesta kebun ini.  Coba deh perhatikan, mereka yang hadir di pesta kebun dengan pakaian seperti ini jadi terlihat ngeblend, alias cocok dengan  venue yang alami. Kalau mau, bisa juga mengenakan aksesoris di bagian kepala. Hindari pemakaian  aksesoris yang nempel di  tubuh seperti gelang aatau kalung. Hal ini malah membuat kita jadi terkesan show off. Lebay. 



Gaun bling-bling

Nah, bagaimana dengan gaun model bling-bling? Mungkin sekali waktu atau akhr pekan ini dapat undangan party  dengan banyak undangan para pesohor alias selebritis? Agar tetap merasa percaya diri saat berada di antara mereka, kenakanlah fashion  berwarna berkilau. Misalnya saja  dress yang dilengkapi dengan payet kecil. Kalau tidak suka atau tidak merasa nyaman, alternatifnya bisa dialihkan dengan memakai sepatu  warna silver atau gold.  Item fesyen yang bling-bling ini  paling cocok dipakai ketika hadir di  pesta formal yang berlangsung pada malam hari.

Gaun warna pastel

Beberapa tahun yang lalu, tren fesyen dengan pilihan warna yang lembut seperti warna-warna pastel sempat jadi pilihan. Kalau koleksi pakaian lamamu ternyata terselip beberapa warna pastel ini jangan buru-buru dimuseum-kan. Kenapa? Karena  ternyata masih cocok-able alias masih pantas untuk dikenakan pada saat ini.  Bahkan untuk acara pesta pun.  Kalau kalian punya tubuh yang tinggi dan kulit yang putih ditambah dengan tatatanan rambut yang dibiarkan terurai, akan menjadikan penampilan terlihat menawan. 

Gaun bergaya tua

Wait. Tua? Jadul maksudnya? Eh tapi bukan asal tua.   Gaya tua di sini maksudnya retro. Oldies tapi tetap stylish. Dengan mengenakan gaun bergaya retro ini bisa membuat kita terlihat menarik di acara pesta.  Kalian bisa mengenakan pakaian dengan  model A-lime untuk memebri kesan anggun dan elegan.  Gaun yang bagian bawahnya melebar  ini bisa dikombinasikan dengan perhiasan berwarna silv er alias perak

Nah, bagaimana? Sudah terbayang, kan? Cek juga rekomendasi gamis brokat di https://www.bukalapak.com/trending/gamis-brokat buat kamu yang berjilbab .

sumber foto: bukapalak.com

Share:

Tuesday, 25 October 2016

Dear Love: Ide Film Sederhana Yang Instagramable

Dear Love: Ide Film Sederhana dengan  Sentuhan Instagramable - Awalnya saya termasuk tipe orang yang percaya kalau persahabatan dua anak manusia  yang berbeda jenis kelamin itu biasa aja. Ga ada apa-apanya, sama aja kayak sahabatan sesama anak perempuan atau laki-laki. Tapi lamaaaa kemudian saya mikir kalau anggapan itu nonsense. Boong. Pasti ada apa-apanya. Ya mungkin ga berlaku buat orang lain teori versi saya ini.

Dan ngomongin soal dari sahabat jadi cinta seperti lagu yang pernah dinyanyikan mendiang Mike Mohede ini banyak contoh kongkritnya yang bertebaran di sekitar saya :). 


Di blogpost ini saya bukannya mau jadi agen infotemen atau semacam mamarazi yang iseng ngamatin orang lain. Enggak, kok. Tapi ini berdasar pengamatan dari film yang baru saja saya tonton pas premiernya kemarin di Cinema XXI Festival City Link. Sekaligus meet and greet bareng kru filmnya. 

Dear Love


Kisah cinta yang awalnya dari temanan dan jadi cerita cinta itu sudah banyak kita temukan, sinetron, FTV atau beberapa novel. Klasik, ditambah lagi kalau tokoh utamanya menderita penyakit serius. Seperti itu juga cerita dari film Dear Love yang dibintangi oleh Dimas Aditya (Nico), Mentari De Marelle (Rayya) dan Billy Davidson (Addin). Rayya yang sejak kecil punya tubuh ringkih. Rayya selalu menyembunyikan rasa sukanya pada lawan jenis lewat surat yang ditulis dan disimpannya di dalam whisper box. Kebalikannya dari tren digital di mana gadis-gadis seusiaanha, (21 tahun) lebih suka menggalau alias curcol di media sosial.

Rayya yang sejak kecil cuma punya sahabat sebaik Nico dibuat heran ketika tiba-tiba para 'gebetan'nya ujug-ujug datang menyatakan cintanya. Ia marah pada mamanya (Wanda Hamidah) dan Nico yang ternyata diam-diam mengirimkan surat terpendamnya itu pada Mike, Cello dan Addin. Dua nama pertama  segera balik badan begitu tahu kondisi kesehatan Rayya, kecuali Addin yang 'tulus' menerima Rayya apa adanya yang punya kelainan jantung bawaan. 

Dengan status Rayya yang enggak jomblo lagi, akhirnya Nico mengajak mereka double date. Rayya datang bersama Addin, sementara Nico  barengan dengan Nadine - yang nota bene klien kantornya Rayya bekerja, sebuah majalah fashion wanita dewasa.

Konflik kemudian mulai muncul ketika mereka berempat sering berinteraksi. Nadine yang rewel soal makanan, sok english dan posesif tidak suka Nico masih memperhatikan Rayya. Di sisi lain Addin juga tidak nyaman dengan perhatian Nico yang berlebihan pada Rayya. Sampai kemudian, Rayya mengetahui ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh Nico dan Addin. Rahasia apakah itu?

Kalau memerhatikan alur film sepanjang 80 menit, sekilas rada mirip  dengan cerita Refrainnnya Winnna Efendi.  Kesamaan lainnya dari film dan novel ini adalah alur cerita yang berputar di sekitar dunia model dan fotografi. Bedanya di novel Wina ini para tokoh wanita  yang memperebutkan perhatian tokoh laki-lakinya. Selain itu di Refrain tokohnya masih remaja, usia anak SMA. Sedangkan Rayya, Nico, Addin dan Nadine sudah dewasa, mapan dengan karirnya masing-masing. 

By the way, saya cukup bingung juga, di usianya yang masih 21 tahun mereka sudah berada di posisi yang nyaman dalam urusan bisnis atau pekerjaan. Kalau dihitung-hitung seusiaan mereka kebanyakan baru selesai kuliah. Tapi bisa saja kalau  sejak masih kuliah, sudah magang.

Gimana soal wardrobe? Tidak hran kalau di film ini cukup menonjol. Mengingat profesi beberapa karakternya berhubungan dengan dunia modeling. Tapi style fashionnya Rayya terlihat sedikit lebih dewasa untuk seumurannya. Ya,  meski begitu tetap enak dilihat. Kasual dan stylish. Saya juga naksir sama outer yang dipakai Rayya  waktu ketemu  sama Mike. Motif geometrisnya keren, dengan potongan yang modern. Jadi mengingatkan saya pada corak songket dari Lampung.

Meski ide ceritanya klasik dan sederhana, film sepanjang 80 menit ini bisa dibilang eyegasm. Dedy Syah dan tim kreatifnya berhasil memanjakan mata penonton dengan latar film yang instragramable. Selain fashion  yang dikenakan oleh Rayya atau Nadine, contoh lainnya adalah suasana kafe tempat beberapa kali Rayya ngedate, desain eksterior rumah tempat tinggal Nico dan Rayya yang kayak rumah-rumah boneka. Begitu juga dengan danau tempat Rayya dan Addin mengayuh sampan adalah beberapa contoh dari bagian film yang membuat visual film tidak terasa membosankan.  

Curiganya saya, danau di mana syuting film ini  diambil tidak lama lagi bakal rame. Eh jangan-jangan sebenarnya biasa saja, hanya karena kelihaian angle kamera? Jadi keingetan komentar beberapa teman yang tinggal di Yogya. Waktu itu saya menyebut beberapa spot yang jadi latar film Ada Apa Dengan Cinta 2 menarik. Kata mereka sih biasa aja, hanya karena kejelian sudut pengambilan kamera yang membuat venue jadi terlihat menarik.

Baca juga 8 hal yang saya suka dari aadc 2

Buat yang merasa sadar fashion atau desain ruangan dengan pilihan warna yang sangat foto-able, boleh lah memasukan Dear Love dalam list film yang akan ditonton. Tapi kalau  berharap isu lain yang akan diangkat dari film ini ya siap-siap aja kecewa.  Mungkin kalau ide cerita sejenis seperti film produksi Hollywood: My Sister's Keeper  diangkat, bisa membuat Dear Love ini bisa jadi lebih menarik. Di film My Sister's Keeper  yang juga punya tema tentang penyakit serius , konflik cerita bisa sampai merembet ke masalah hukum, di mana seorang anak bisa menuntut orang tuanya karena dijadikan donor oleh orang tuanya.  Ini harapan saya saja. Ga berarti plot filmnya harus kayak gitu.  Mungkin yang sudah nonton punya ekspektasi yang berbeda untuk ide film dengan tema serupa.

Beberapa penampilan aktor/aktris senior yang jadi pendukung film seperti Ikang Fawzi (papanya Nico) di sini terlihat kurang maksimal. Ditambah kemunculannya yang cuma sedikit saja. Yang saya ingat waktu merayakan ulang tahun Rayya bersama mamanya Nico (Karina Suwandi) dan saat berada di rumah sakit.

Sementara Wanda Hamidah yang cukup sering muncul dari make up terlihat kurang tua untuk seorang ibu yang memiliki anak gadis yang beranjak dewasa. Kurangnya dikit. Kalau di film ini  kata saya lebih cocok jadi tantenya Rayya yang paling bontot. Masih kelihatan seperti seorang wanita di akhir usia 30an.  Kalau Ikang Fawzi emang dari sononya kelihatan awet muda. Dengan usia sebenarnya yang sudah kepala 5 masih nampak segar bugar. 

Selain venue yang jadi penyelamat film ini, Mbak Rere,  bosnya Rayya yang judes, suka ngomel dan merepet buat saya adalah tokoh yang berhasil mencuri perhatian. Biar begitu, dia ini kadang masih ga tegaan. Seperti ketika Rayya yang harus menjeda presentasinya gara-gara ada seseorang yang datang. 

Dengan genre film yang bernuansa drama, selama nonton film ini kita masih disuguhi beberapa dialog lucu, kadar kesedihan yang saya rasakan rada samar. Selama nonton film ini saya malah banyak dibuat terkekeh atau terpesona dengan suasana yang instagramable itu tadi. Misalnya saja ketika Jojo, anjing piarannya Nadine yang ga mau dipangku oleh model yang jangkungnya menjulang itu. Kasian banget. Masa hewan piaraannya aja ga suka sama dia?

Eh satu lagi ada satu scene yang saya suka di film ini, yaitu ketika Rayya pergi meninggalkan Nico di bawah gerimisnya hujan. Feelnya dapet, deh. 
Kalau kamu denger pake hati,  kamu tau mana yang boong, mana yang jujur.


Share:

Ngopi Cantik Ala Kafe dengan Mesin Kopi Dolce Gusto [Infomercial]

Ngopi cantik. Frasa satu ini kayaknya sudah familiar banget. Kebanyakan orang memilih untuk menikmati secangkir kopi panas atau ice coffee dengan ngafe sambil hang out bareng teman. Saya juga suka gitu, tapi tentunya ga sering-sering amat :).

Kalau pas kebetulan lagi ada di rumah, males ke mana-mana, pilihan  paling gampang adalah dengan membeli kopi kemasan sachet, tinggal seduh dengan air panas atau tambahan es. Selesai. Dulu itu mah.Ternyata pengalaman baru menikmati kopi ala-ala kafe  bisa dinikmati dengan Nescafe Dolce Gusto. Semacam coffee maker, lengkap dengan kapsulnya.

Saya bukan tipikal coffee addict, yang harus minum kopi saban hari.  Tapi saya menyukai aroma kopi yang memberikan sensasi semacam aroma terapi. Kadang ketika  masuk ke sebuah kafe tempat kopi, aromanya yang menyergap hidup seperti sebuah sambutan yang pengen bilang gini, "Hey Efi! Welcome, take your time, here." Ish lebay ya, hahaha.. Tapi beneran,  suka wanginya yang bisa disesap, perlahan diselingi obrolan ringan atau curhat. Anyway, kayaknya saya perlu aroma terapi dengan wangi kopi,  nih.  

Kalau memutar lagi pelajaran sejarah, pasti inget dong, kalau hasil bumi yang satu ini juga termasuk primadona yang bikin para meneer londo sana jatuh cinta. Bukan hanya para bule dari Belanda saja, Kopi juga jadi salah satu minuman yang  disukai di belahan dunia lainnya. Sampai-sampai Manhatan Transfer kelompok band yang pernah femes tahun 80an sempat membuat sebuah lagu tentang kopi. Seperti ini liriknya.

I love java sweet and hot
Whoops Mr Moto I'm a coffee pot (yeah)
Shoot me the pot and I'll pour me a shot
a cup a cup a cup yeah

Coba deh cari di youtube videonya. Asik, lho. Catchy, dengan nuansa musiknya yang jazzy itu terdengar lucu dan unik.

Balik lagi ke soal ngopi lagi, yuk. Pernah kepikiran ga sih, membuat kopi ala-ala kafe gitu dengan layer atau signature yang cantik? What? Emang bisa? Saya yang ga punya skill kece buat membuat presentasi kopi ala-ala kafe dulu juga mikirnya gitu. Halah, males kalau harus ngulik. Tinggal cus aja ke kafe atau ke mall. Tapi...

Launching Mesin Kopi Nescafe Dolce Gusto di Bandung

Kemudian pikiran saya  berubah ketika menghadiri acara launching mesin kopi Nescafe Dolce Gusto yang bertempat di Vanilla Kitchen and Wine, di jalan Cimanuk. Waktu saya datang ke acara, derasnya hujan sedang betah mengguyur kota Bandung. Padahal selama di perjalanan saya udah pake jas hujan. Dalam perjalanan itu juga berusaha nundukin kepala, selama driver Gojek yang mengantar saya melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Huhuhuhu mau minta dipercepat pun percuma saja karena ruas jalan lumayan padat dan cukup licin pula. Ya sudah,  pasrah aja deh.

Saat adzan Maghrib berkumandang, akhirnya saya sampai juga. Dengan sebagian baju yang dikenakan dalam kedaaan basah plus sedikit menggigil, saya berlari menuju kafe yang menempati lantai dua di gedung yang alamat lengkapnya ada di jalan Cimanuk no. 11 Bandung. Hingar bingar musik, gelak canda dengungan dari obrolan pengunjung plus sorotan lampu yang redup menyambut saya petang itu. Di sana  juga sudah hadir beberapa blogger Bandung seperti Bang Aswi, Mbak Al, Widya, Langit alias Uchan, Ratri, Nchie Hannie, Erry, Sandra, Kang Ali dan beberapa undangan lainnya dari media dan instagramer.

Mbak Irma Praharsi, Marketing Managernya Nescafe Dolce Gusto yang wajah dan suaranya mengingatkan saya sama Diva Titi DJ dalam acara malam itu bilang kalau soal kualitas juga tidak lepas dari kreativitas.  Makanya Nescafe Dolce Gusto (NDG)  mempunyai komitmen untuk memberikan pengalaman   menikmati kopi yang luar biasa  dengan menjadikan kreativitas sebagai sumber inspirasi yang utama. 
Sambil menikmati makan malam, sebenarnya saya udah ga sabar pengen mencicipi kopi ala Nescafe Dulce Gusto itu hahaha... *niat amat* Sambil menyimak presentasi dari perwakilan Nescafe juga pemilik kafe yang sudah menguji kehandalan mesinnya, saya dan beberapa undangan bereksperimen membuat kopi ala-ala dengan mesin Nescafe.


Dibantu Kang Ali, saya memilih untuk mencoba kopi Hot Gingerbread Latte. Resep dan petunjuknya mudah. Taraaaa dalam hitungan kurang dari semenit, satu gelas jangkung ini selesai dibuat. Gimana? Cakep, kan?
Sebelum menyeruput kopi yang rasanya strong ini, saya bawa dulu ke galeri mini yang sudah disediakan. Utak-atik sedikit properti dan mencari angle yang pas, foto ini  lalu diunggah ke instagram.

You know what? Ternyata foto ini menang lomba foto IG yang ditujukan untuk pengunjung acara hari itu. Aaaak... tidak tidak tidak. Ini  surprise, Alfonso *eh kenapa jadi kayak telenovela?*

Seneng banget dong karena ternyata hadiahnya adalah mesin kopi Nescafe Dolce Gusto Genio! Ok, Fix. Saya bisa jadi barista dadakan di rumah *greening*
Saya terharu dapat hadiah malam itu :D
Waktu itu saya dapat mesin kopi tipe Genio. Warnanya merah, pas banget deh dengan warna favorit. Selain tipe Genio ini (Rp, 2.599.000) masih ada tipe lainnya  yaitu Drop (Rp. 3.599.000), lalu ada Mini Me (Rp. 1.999.000) dan Oblo yang ukurannya jumbo tapi harganya paling murah (Rp. 1.699.000). Mesin-mesin kopi ini tersedia dalam berbagai pilihan warna, bisa dibeli secara online di beberapa situs seperti Lazada, Blibli.com, Bhinneka.com dan bukalapak.com.

Sementara untuk kapsulnya bisa dibeli secara offline. Untuk wilayah Jakarta bisa didapatkan di Best Denki, Centro, Grand Lucky,  market City, Seibu, Courts, Hero, Metro, Sogo, Carrefour, Foodhall, Jasons, Parkson, Transmart, Foodmart dan Ranchmart. Untuk di wilayah Bali bisa mencari di Carrefour.Lalu untuk yang tinggal di Bandung dan sekitarnya bisa mendapatkan produk Dolce Gusto dengan merapat ke  Sogo PVJ, Best Denki, Metro TSM, Log In Store, Setiabudhi Supermarket, Yogya Riau Junction, dan distributor di jalan Pandu no. 11 Bandung. Ga sempat ke toko terdekat atau kejauhan? Beli secara online saja di Lazada atau Blibli.com
Mini Me dengan dimensi panjang 24,2 lebar 16,1, tinggi 30,7 cm dan berat 2,1 kg.  IDR 1.999.K

Unboxing dan Test Drive

Waktu unboxing wadah mesin ini, ternyata  di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan satu dus kecil berisi 6 sample kapsul. Lumayan buat test drive. Ya, kan?  Seperti ini nih.


Soal varian rasa dari Nescafe ini ada banyak kok. Bukan cuma 6 jenis yang ini aja. Masih ada varian Black Coffee dengan rasa Lungo,  atau buat penggemar sensasi manis pahit coklat tersedia varian Milo dan Cochochino.

Untuk penggemar kopi yang rasanya soft kayak saya, selain Cappucino, masih ada Caramel Latte Machiato dan Cafe Au Lait. Buat yang suka rasa teh bisa nyobain  Green Tea Latt, Nestea Peach dan Tea Latte. Sayang euy, rasa Hazel Nut yang jadi favorit saya belum tersedia. Mudah-mudahan Nescafe membaca curhat  ini dan mengeluarkan rasa yang pernah ada eh Hazel Nut itu tadi hehehe.

Varian lain dari NDG. Sumber: FB Nescafe Dolce Gusto Indonesia
So far, saya baru nyobain dua varian rasa, yaitu Latte Machiato dan  Cappucino. Yang Latte Machiato, tampilan layernya masih belum memuaskan. *tutup muka* Eh tapi kalau yang Cappuccino mah sukses dong. Mau tau, kan? Seperti ini nih jadinya.
Layer putihnya ga muncul karena duluan masukin kapsul hitam :X
Ini kenapa layer putihnya gagal muncul?  hiks hiks.... Kemudian saya nyoba bikin lagi rasa yang lain yaitu Cappucino. Kalau yang ini bisa lah dibilang sukses, ya. Meskipun jadinya rada-rada kayak kue lapis huehehe... tapi lumayan sih. 
Dimensi Genio, dengan panjang 25,7  lebar 16,4 tinggi 29,5 cm, sertta berat  2,3 kg. IDR 2.599K

Soal rasa? Udah mirip kok dengan kopi yang biasa dipesan kalau ngafe. Bedanya yang ini lebih murah dan tinggal kemauan saya ngulik buat bikin kreativitas sajian, termasuk signaturenya. O, ya untuk yang suka kopi dengan rasa manis, tinggal tambahkan gula secukupnya saja. Karena rasa yang dihasilkan benar-benar original, belum ada sentuhan manis dari gula. 

Prinsip kerja dari mesin kopi Nescafe Dolce Gusto ini adalah praktis dan berkualitas. Praktis karena hanya memerlukan 4 langkah mudah untuk menyajikannya. Pop, Lock, Switch and Brew. 


Saat melakukan brewing, kita bisa mengatur posisi gelas atau cangkir.  Ada 3  tahapan yang bisa kita stel. yang paling atas untuk penyaian kopi atau teh ke dalam cangkir. Tahapan kedua untuk gelas atau cangkir yang sedang dan gelas yang tinggi bisa kita stel agar posisi tatakan berada di bagian paling bawah. Untuk sajian cangkir setidaknya kita membutuhkan 60 ml air dan satu gelas paling banyak bisa sampai 240 ml air. 

Kapsul Kopi Nescafe Dolce Gusto

Jangan heran dulu kalau memerhatikan beberapa kapsul terlihat mirip. Padahal sebenarnya ada perbedaan lho. 
Nescafe Dolce Gusto Latte Macchiato
Nescafe Dulco Gusto Cappucino
Yakin, sama saja?  Lihat lagi warna kapsul,  di sana juga bisa kita membedakannya. Tapi tidak semua sajian kopi membutuhkan dua kapsul. Ada juga yang butuh satu kapsul saja. Untuk menghasilkan 1 sajian Latte Macshiato atau Cappuccino, kapsul berwarna putih dimasukan lebih dulu sebelum kapsul yang berwarna cokelat kopi dimasukan ke dalam 'laci' kapsul untuk diolah.

Perhatikan indikator berupa bar/strip yang muncul di sisi kiri kemasan. Ini membantu kita untuk mengatur tekanan mesin saat kapsul dimasukan ke dalam mesin. Kalau mau ngatur sendiri alias bereksperimen boleh banget. 

Pilihan tekanan bar akan menghasilkan layer yang berbeda. Dengan menggeserkan tuas ke kiri kita bisa menyajikan ice coffee (asal sebelumny sudah dimasukan es batu) atau mendorong tuas ke sisi kanan kalau pengen mendapatkan sajian kopi yang panas. 
warna kapsul menentukan warna layer yang akan dihasilkan
Jelas beda, kan?
Setiap kapsul  Dolce Gusto  cuma bisa digunakan satu kali saja.  Saya pernah nyoba membuat satu sajian lagi dengan kapsul yang sudah dipakai. Hasilnya? Caweran kalau kata urang Sunda mah, alias encer! Ini karena sari-sari dari kopinya sudah diserap saat brewing pertama. So, ampas yang tersisa di kapsul sudah benar-benar digunakan.

Yang unik, untuk kapsul Latte Macchiato yang sudah saya pakai ternyata habis terkuras, sementara kapsul putih untuk Cappucino masih menyisakan susu yang menggumpal. Sedangkan sisa dari kapsul Latte Macchiato  dan Cappucino yang berwarna hitam masih tersisa di dalam kapsul dan tersegel oleh plastik di dalamnya. So, soal kehigienisannya terjamin dong. Waktu mau menbongkar segel luarnya aja saya ga bisa 'mocelin' dengan kuku tangan. Saya perlu bantuan tusukan ujung garpu atau gunting untuk membedahnya.. Niat banget? Abis penasaran :D.

Kekurangan 

Sayangnya kabel dari mesin Nescade Dolce Gusto ini kurang panjang, euy. Jadinya perlu bantuan terminal kalau tidak bisa meletakan posisinya mepet dengan colokan. Jangan khawatir kalau lupa mencabut kabel dari colokannya Dalam waktu 5 menit tidak dipakai, secara otomatis, dia akan mati sendirinya, kecuali untuk tipe Oblo yang masih dioperasikan secara manual.

Layanan dan Garansi

Setiap pembelian mesin Nescafe Dolce Gusto yang asli mendapat jaminan purna jual berupa service selama 2 tahun (syarat dan ketentuan yang berlaku).  Juga layanan pesan antar kapsul yang cepat, mesin cadangan selama pemeliharaan/service, kunjungan secara berkala,  service center di kota terdekat (Bandung, Jakarta daan Bali) serta  penawaran kapsul  untuk edisi terbatas.
Pastikan setiap pembelian mesin NDG dilengkapi dengan kartu garansi
Sudah ada Dendy Darman pemlik distro Unkl347, U&KL Kitche, Ramanda Aulia Adam owner Kozl Lab dan Syagini Ratna Bulan seniman kreatif asal Bandung yang sudah merasakan eksperimen kreatif dari mesin kopi yang satu ini. Gimana, sudah mupeng dan kepincut? Sok atuh, segera hunting mesin kece Nescafe Dolce Gustonya. Ini bisa jadi investasi lho. Buat menjamu tamu di rumah, kantor atau bisa jadi lahan bisnis membuka kafe.


Nescafe Dolce Gusto
Customer Service: 001 803 657 121
website; www.dolce-gusto.co.id
Facebook: Dolce Gusto Indonesia
Twitter: @DolceGustoID
Instagram: @DolceGustoID
Share:

Monday, 24 October 2016

Mengabadikan Momen dalam Jepretan Foto Bersama Hoka-hoka Bento

 Mengabadikan Momen dalam Jepretan Foto Bersama Hoka-hoka Bento
"Pokoknya aku pengen tempat yang nyaman dan ada arena bermainnya buat anak".
Kebanyakan pesan seperti itu yang disampaikan teman kalau janjian meet up di mall. Saya sih bukan anak  mall (((anak mall))).  Kalau pas ketemuan dengan teman yang ga bawa krucil sih ya hayu aja ketemu di kafe atau toko buku misalnya. Dengan catatan, kalau yang mau ketemuan doyan baca buku. Meski ujungnya tetep aja ada acara makan hehehe.

Emang beda kalau ketemuan sama teman yang udah punya anak. Biasanya para krucil ini  ga betah lama-lama diem. Udah naluri alaminya juga  pengen mengeksplorasi tempat di mana mereka lagi berada. Diem mulu? Kecuali ketiduran, saya angkat topi kalau mereka bisa kompromi duduk manis, sementara emaknya asik ngobrol. Zzzz......
OOTD ceritanya
Berbicara soal tempat meet up yang nyaman dan support dengan fasilitas bermain bersama anak-anak, Hoka-hoka Bento adalah salah satunya. Seperti Hoka-hoka Bento yang ada di jalan Buah Batu. Tempat yang jadi lokasi hang out para Blogger Bandung  pada tanggal 8 Oktober 2016 kemarin.

Selain mencicipi menu baru yang bisa dinikmati rame-rame kami juga mendapat transfer ilmu baru soal fotografi. Asik nih, buat membantu memperbaiki  hobi jepret-jepret para blogger yang suka motret selama berada di event yang dihadirinya. 

Wait, ngomongin soal venue yang ramah anak, seperti ini penampakan di dalam resto Hoka-hoka Bento yang beralamat di jalan Buah Batu ini. Cozy dan ramah anak.
Hoka-hoka Bento
Arena Bermain anak di Hoka-hoka Bento Buah Batu

Merchandisenya lucu-lucu
Banyak yang mengira kalau Hoka-hoka Bento ini adalah gerai franchise dari Jepang. No, bukan! Hoka-hoka Bento adalah brand asli Indonesia. Meski mengusung  nama yang kental dengan bahasa ibunya Takuya Kimura aktor Jepang itu lho (ga da contoh pesohor yang lebih mudaan apa?). 

Restoran Hoka-hoka Bento mulai ada kali pertama pada 18 April tahun 1985. Gerainya beralamat di Kebon Kacang Jakarta. Sementara itu di Bandung baru hadir tahun 1990an. Saya jadi inget sekitar tahun 2003an, saya sempat makan sore bareng teman di lapaknya Hoka-hoka Bento yang masih sederhana. Kayak pujasera mini gitu lah. Bandingkan dengan sekarang.  Wiiih, Hoka-hoka Bento udah banyak berubah. Saat ini  untuk di Bandung saja sudah  memiliki sebanyak 21 gerai di Bandung.  
Perubahan logo Hoka-hoka Bento
Selain di Bandung, Hoka-hoka Bento juga sudah melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Surabaya, Malang, Yogya, Semarang, Solo dan Bali. Jadi jangan takut, tidak bisa menjumpai restorannya Hoka-hoka Bento kalau lagi roaming alias lagi jalan ke kota-kota yang saya sebutkan tadi. Selain datang ke storenya, kita juga bisa memesan Hoka-hoka Bento via delivery call di nomor  1500 505  atau pesan via aplikasi. Siapa tau pas lagi ada promo/diskon. Kan asik. 
Hoka-hoka Bento yang ternyata punya Chef asal Jepang -  untuk meracik menu yang rasanya disesuaikan dengan lidah Indonesia - juga sudah mengantungi sertifikat halal dari MUI. Aman, deh.
Pantry yang higienis

Mbak Irma dari Hoka-hoka Bento lagi becerita perjalanan Hoka-hoka Bento tetap eksis di Indonesia
O, ya waktu acara berlangsung kemarin itu kami juga mencicipi menu baru dari Hoka-hoka Bento, Omiyage  namanya. Ada dua plihan paket yang bisa dinikmati, buat berempat (IDR 150K)  atau berenam (IDR 240K). Kalau dirata-ratain sih seorang ngeluarin 40 ribuan aja dengan menu yang segambreng ini. Kenyang lah.
Hoka-hoka Bento
Snap the moment
Sementara ketika yang lainnya asik foto-foto atau sudah mengalihkan fokusnya dengan mengisi perutnya yang sudah keroncongan,  saya malah sempet-sempetnya pose foto kayak gini. Demi apa coba?  ^_^

Oh My God. Omiyagenya bikin lapar

Gimana? Akting saya sudah meyakinkan? Hehehe eh tapi saya ga akan ikutan casting apalah apalah.  Repot soalnya *ditoyor dus kemasan Omiyage*  

Tapi intinya saya berhasil kan memerankan ekspresi kalau Omiyage ini bisa jadi momen yang bikin orang kelaparan macam pose di sisi kiri itu jadi sumringah sebenar-benarnya sumringah setelah diajak mencoba menu anyarnya Hokben ini.  Kalau lagi keroncongan emang kadang bisa merusak mood. Ya, ga? 


Ngomong-ngomong soal momen itu, tadi kan di atas saya bilang kalau kami mendapat sharing baru tentang fotografi. Nih, sekarang saya kasih ceritanya.
Asik nyimak
Kamera apa yang terbaik? DSLR? SLR? Atau yang lagi ngehits sekarang, Mirrorless? (ini yang  lagi bikin saya mupeng). Bisa jadi juga  kamera yang sudah tertanam di HP milik kita itu adalah kamera yang terbaik.

Well, ternyata kamera terbaik itu yang ada di tangan kita dan bisa dikuasai. Maksud saya gini, meski spesifikasi kamera dari HP dalam hal tertentu tidak bisa melampaui kamera mahal macam DSLR atau SLR yang harganya berjuta-juta atau sudah delapan digit itu tadi. Dan kalau memerhatikan foto dengan objek yang sama, ternyata bisa mempunyai rasa foto yang berbeda. Perhatiin deh IG teman-teman kita yang mengunggah foto di tempat/acara  dengan objek yang sama.

Tanpa harus kuliah fotografi, setiap orang bisa kok memotret dan menghasilkan cerita dari foto yang diabadikannya. Memang ga mudah sih menangkap momen yang ingin kita abadikan. Biasanya semakin lama berlatih, nalurinya akan terasah.  Saya masih merasa kepekaannya masih kurang juga. Eh tapi ya minta komennya dong kalau lihat foto  kayak gini, apa pendapat teman-teman?




Atau yang ini.
Mengutip paparan Mbak Arum Dayu yang jadi narsum hari itu, ada 10 langkah untuk membuat foto bercerita. Setelah melakukan pengamatan atau observasi, berikutnya mulailah untuk mencoba bercerita, kemudian mengumpulkan, menganalisa, mencari referensi, memotret, membandingkan dan diakhiri dengan menyusun pola.  

Kesannya banyak dan ribet dengan printilan ini itunya, tapi percaya deh kalau udah jadi hobi, semuanya akan terasa berlalu biasa-biasa saja. Tau-tau, kumpula foto yang kita kompilasi jadi sebuah rangkaian cerita. Ya kali-kali aja jadi bisa bikin pameran foto bercerita.  Who knows?

Ngomong-ngomong sudah ke Hoka-hoka Bento buat mencicipi Omiyage atau menu lainnya, belum? Hayu atuh cusss ah.

Share: