Catatan Efi

Bring world into words

Dari sekian video tiktok yang suka mampir setiap saya membuka aplikasi ini, videonya Jusuf Hamka adalah salah satu yang selalu saya tonton sampai habis. Ga pernah diskip.

Misalnya waktu beliau cerita soal warung nasi sedekah yang dibukanya dengan modal 10 juta. 10 juta yang jadi modalnya itu ga habis-habis setelah berjalan selama 1,5 tahun. Malah surplus.


Cuma di situ aja videonya. How? Kok bisa? Saya penasaran dibuatnya.

Sampai di lain waktu, baru kemudian saya nemu lagi video lainnya tentang harga nasi kuning yang dijualnya Begini katanya:

"Saya beli nasi kuning 10 ribu. Saya jual 3 ribu. Secara matematika orang bilang rugi. Saya bilang untung. Kalau saya kasih gratis, saya memonopoli sedekah itu. Saya mememonopoli pahala itu. Tapi kalau saya jual 3 ribu, saudara-saudara yang biasa makan 10 ribu dia bisa makan 3 ribu, dia bisa sedekah buat orang lain di bawah dia 3 ribu juga. Dia masih save 4 ribu."

Ga memonopoli sedekah. Suatu hal yang baru saya dengar.

Balik lagi ke soal nasi kuning itu, kenapa ga digratisin? Jawabannya sungguh diluar dugaan saya. Beliau bilang kalau ingi berbagi pahala dengan yang membelinya. 

Sejenak saya mikir dan mau protes. Kan yang dibantunya duafa. Berbagi pahala gimana, sih?

Karena katanya kalau mereka membeli itu sama dengan membantu biaya produksi warung nasinya itu. Dari jualannya itu Juduf Hamka tidak sedikit pun mengambil untung. Untuk 1 porsi nasi yang dijual, beliau mengeluarkan sedekah 7 ribu rupiah. Sisanya yang 3 ribu itu didapatkan dari yang membeli. Jadi baik beliau sebagai pemodal utama warungnya maupun yang membeli, sama-sama dapat pahala.
Saya ga kepikirian ke situ. Soal memonopoli pahalanya. 

Sementara saya juga masih penasaran, kenapa warungnya masih surplus? Kan matematikanya dia nombokin. Yang makan di sana membayar dengan harga di bawah tarifnya. 

Ternyata begini jawabannya..

Satu hari beliau bertemu dengan seorang ibu makan di warung sedekahnya. Dari penampilannya udah jelas dia orang berada. Pak Jusuf ini heran kenapa ibu itu mau makan di sana.Terus dijawab sama ibu itu, memang ga boleh? Oh enggak, tentu saja boleh jawab Pak Jusuf. Cuma kenapa si ibu mau makan di tempat seperti itu.Kan dia masih bisa makan di tempat lain yang  lebih mewah.

Selesai makan, ibu itu membayar nasi yang dimakannya 10 juta. Kebanyakan. Tapi ibu itu bersikeras mau membayar segitu. Karena dia juga mau berbagi. Ini seperti mengulang ucapan Pak Jusuf sebelumnya. Jangan memonopoli sedekah.

Akhirnya saya paham kenapa di video sebelumnya Pak Jusuf cerita warungnya surplus selalu.Niat baik Pak Jusuf disambut Allah dengan mendatangkan orang-orang baik yang ingin berbagi juga. Sebuah penjelasan sederhana tentang matematika sedekah.

Di video lainnya saya menemukan qoute beliau seperti ini:
"Jadi orang kaya bukan sesuatu yang bangga. Kalau kamu kaya kamu tidak bermanfaat buat orang lain, mungkin lebih baik ga usah kaya. Jadi lebih baik sederhana tapi bermanfaat untuk orang lain."

Jleb.
Saya jadi mikir untuk merevisi proposal saya sama Allah minta banyak rezeki. Buat apa? Buat memperkaya diri sendiri? Terus gimana kalau malah ga bisa jadi manfaat buat orang lain? Padahal sebagai muslim saya belajar gimana beratnya hisab (perhitungan) di akhirat kelak. hartamu datang dari mana dan digunakan untuk apa?  

Padahalnya lagi Pak Jusuf ini kayanya minta ampun. Bos jalan tol ini punya koleksi mobil mewah macam Lamborghini atau Alphard tapi dia cuek pake sendal yang sudah 15 tahun ga diganti-ganti. Celana jeans yang dipakaianya pun beli dari toko jeans di Cihampelas.
Semangat berbagi dan bermanfaat ini juga yang diusung oleh JNE, salah satu perusahaanlogistik terbesar di Indonesia.


Berbagi, Memberi dan Menyantuni


Beberapa waktu lalu JNE mendapat pengahrgaan dari The Iconomics Research, sebagai 50 Indonesia Best CEO 2022 Awards  “Employee’s  Choice” Courrier Category.

Penilaian yang dilakukan secara online ii menjaring  kurang lebih 8.000 karyawan yang datang dari barbagai latar industri dan kategori. Dengan menggunakan 4 parameter indikator (popularity, competency, crisis leadership dan personality) menanyakan penilaian responden  terkait kinerja para CEO selama kurun waktu  Januari 2022 sampai dengan awal Maret 2022.

M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE menjelaskan prinsip JNE soal berbagi, memberi dan menyantuni. Amanan kepemimpinan bukan cuma soal harta namun juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan orang banyak. Baik bagi karyawan maupun masyarakat.

Saya jadi inget satu waktu, saya pernah diundang hadir dalam sebuah acara gathering JNE di Bandung dengan mitra bisnisnya yaitu para pelaku UMKM. Dari pembinaan yang dilakukan, para UMKM ini bisa menjangkau lebih luas target pasar.

JNE bukan saja berpikir tentang omset berapa banyak paket yang bisa dikirimkan oleh pelanggannnya tapi juga membnatu para pelaku usaha untuk scale up usahanya. Sinergi ini yang menjadikan keberkahan dan simultan. Para pelaku ekonomi terus bertumbuh, sementara dari sisi JNE juga semakin banyak mendapat kepercayaan untuk mengirimkan barang sampai ke tangan konsumen.

Bisnis memang ga selalu harus cuan dan cuan alias untung terus. Tapi ada misi sosial yang kalau dijalankan dengan tulus, insya Allah akan dibalas Allah dengan dengan cara yang ajaib.

Memang bener apa yang diucapkan oleh satu satu narsum di sebuah acara yang saya ikuti. Perbaiki dulu mindset bisnisnya (atau apapun motivasi kita melakukan sesuatu). Jangan cari untung, tapi jadikan niat untuk memberikan kemanfaatkan buat orang lain. Bantu orang lain mendapatkan kebutuhannya dengan bisnis yang kita jalani.

Ga heran ya kalau JNE mengusung tagline Connecting Happiness. Ternyata bukan sekedar menghantarkan kebahagiaan dengan mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. Jauh di belakang itu ada banyak yang terbantu untuk tumbuh dan mandiri dalam berusaha

 Masih ingat ga dulu banget pas mau munggahan, orangtua kita saling berkirim hantaran dalam rantang susun. Isinya lengkap. Rantang atas isinya nasi, terus ke bawahnya ebrisi aneka lauk pauk seperti goreng tahu-tempe, tumisan sayur dan daging atau ikan goreng? Saya paling seneng kalau udah dapat hantaran gini. Dijamin makannya lahap banget :) Ada yang punya kenangan yang sama, ga?

Saya lupa sampai kapan saling berkirim hantaran munggahan itu masih dilakukan. Mungkin di kota-kota lainnya terutama di desa masih bisa ditemukan kebiasaaan ini. Sementara di kota-kota besar, kebiasaan munggahan ini identik dengan ngumpul bareng sambil makan-makan. 

Dua tahun lalu, tradisi ini sempat terhenti saat pandemi terjadi. Munggahannya di rumah saja. Atau mungkin ada yang daring sambil ngezoom misalnya? Hihihi tapi  suasananya ga dapet sih ya kalau kayak gini.

Alhamdulillah tahun ini kasus Covid-19 melandai dan pemerintah memberi kelonggaran untuk kegiatan kumpul, dengan catatan tetap patuh dengan protokol kesehatan alias prokes, ya. Kesempatan ini dimanfaatkan juga oleh saya dan temen-temen di Blogger Bandung. Kami ketemuan, kopdar. Kangen? Iya banget. Karena dua tahun ini kami  ketemuan di sosmed saling komen atau kegiatan zoom.

Sayangnya teknologi tidak bisa menggantikan suasana cair yang dirasakan dengan ketemuan langsung. Jadilah hari itu (sabtu, 26 Maret 2022)  jadi event perdana kami meet up secara langsung, on the spot. 

Hotel Moxy yang bertempat di Jalan Dago atau Jalan Ir. H. Djuanda No 69, Bandung. Tepatnya di perempatan Dago dekat Dukomsel/Kimia Farma. Udah kebayang kan posisinya di mana?

Acara munggahan dimulai jam 15.30 setelah salat Ashar, tapi saya bareng Nchie, Tian, Kang Ali dan Bang Aswi datang lebih dulu. Kami ngumpul di area kafe yang lokasinya disamping lobby. Ngobrol-ngobrol santai sambil ngemil, mengganjal perutbiar ga kelaparan.By the way, kalau mau hang out di kafenya, terbuka untuk umum. Ga mesti jadi tamu hotelnya dulu. 

Sambil cek lokasi juga kami semeptin maen-maen di rooftopnya. Ini adalah salah satu  spot yang saya suka di sini. Konsep Hotel rooftopnya cocok banget buat yang suka nyari venue instagramable. Bisa sekalian ngonten atau kalau cuma mau duduk-duduk santai sambil nunggu sunset.

Menjelang jam 15 teman-teman blogger sudah berdatangan ke lokasi acara. Setelah menunaikan salat ashar, acarapun dimulai. Kami ngumpul di Emerald Room, duduk santai dengan nyandar di bean bag yang empuk dan nyaman. Bikin betah. Acaranya dipandu oleh Bang Aswi dan Kang Ali juga Nchie. Temen-temen blogger ini diajak ngobrol curhat aau cerita kegiatannya selama pandemi ini. Live tweet? Ga ada. Pake HP pun cuma buat foto-foto sebentar. Setelah itu lanjut dengan ngobrol dan diselingi dengan games

Dari sesi curhat saya belajar banyak hal. Gimana temen-temen ini bisa bertahan di masa pandemi. Ada yang berjuang dengan kondisi kesehatannya karena terpapar pandemi atau sakit lainnya yang baru saya tahu saat itu. Jadi inget lagunya Tulus itu, lho.

Manusia-manusia kuat itu kita

Jiwa-jiwa kuat itu kita

Udah ah nyanyinya hihihi.... Salut sama temen-temen yang malah bisa berprestasi dan menemukan potensi-potensi barunya yang terpendam. Sebelum ini saya cuma merhatiin dari timeline di sosmednya meskipun ga selalu meninggalkan komentar di postingannya itu. Oh si ini ternyata puas skill blain. oh situ jago dalam hal dan lain-lainnya. Kalian hebat.

Di sela-sela ngobrol santai, ada sesi games dan kuis ringan yang difloorkan.  Pas sesi games tali itu adalah salah satu bagian yang lucu. Saya pernah nyoba duluan sebelum acara. Penyelesaiannya sebenernya simpel ga sampai ahrus muter-muter badan atau trik lainnya. Tapi waktu dikasih tau saya ga fokus. Jadi pas ngajarin sama temen-temen yang lain saya kok jadi linglung ya? Hahaha hayo lho, makanya simak baik-baik itu penting

.Acara selesai sekitar Maghrib dan dilanjutkan dengan makan-makan. Sambil menikmati sajian makanan yang juga jadi menu berbuka dihotel Moxy, ternyata kami masih betah ngobrol. Jadilah rencana saya pulang jam 7 untuk pulang jadi molor. Udah pantes dinyanyiin lagunya Slank. Kamu harus cepat pulang :)


Seneng rasanya setelah acara itu. Bisa meet up lagi sama temen-temen Blogger Bandung yang udah lama ga ketemu plus kenalan sama beberapa wajah baru yang baru kenalan..

Ngomong-ngomong soal buka puasa, Hotel Moxy Bandung ini punya penawaran khusus, lho. Siapa tau teman-teman akan berkunjung ke Bandung dan cari hotel di Dago Bandung, udah paling bener deh nginepnya di hotel Moxy aja.

Di bulan Ramadhan tahun ini, hotel Moxy menggelar Food Market dengan rate 150 ribu. Al you can eat. Sajian menu yang dihidangkan adalah menu-menu nusantara yang sudah pasti familiar dengan lidah kita. Mau apa coba? Aneka hidangan dari takjil, menu utama sampai dessert disajikan di food stall yang siap melayani pengunjung. 

Ga usah khawatir kalau ada stall yang sudah habis,karena tim kitchen akan segera mengisi lagi. Berikut ini

adalah bocoran menu-menu iftarnya.



Selain menikmati sajian all you can eat, teman-teman juga bakal mendapatkan  1 strip foto gratis di photo boothlalu mengunggah hasil fotonya di Instagram. Jangan lupa pakai hashtagnya #atthemoxy. 

Gimana tuh, worth it kan? bayar 150 ribu dapat menu makananya banyak banget :) Jadi kalau punya rencana bukber sama temen atau sudara, saya rekomendasiin di sini aja. Apalagi posisinya yang terletak dit tengah kota, pastinya gampang banget buat diakses.

 "Cyiiin, mukena kapan sampenya? Mudah-mudahan lusa, ya"

Chat seorang temen yang nanyain sama saya, kapan estimasi perkiraan mukena. Kalau dari pengalaman yang udah-udahan, pesan hari ini, besok udah keterima.Cepet banget kan, ya? Iya, sesama Bandung. Buat saya segitu itu biasa, aja.  Soalnya jenis pengiriman yang saya pake itu CTC, bukan yang kilat.  

"Batur mah hayang cepet-cepet (orang lain mah pengen cepet-cepet)," balas saya.

Temen saya membalasnya dengan emote ngikik sambil nutup mulut.

Biasanya pengalaman saya jualan untuk proses pengiriman ya emang cepet. Kalau agak molor biasanya kepotong libur weekend (pengurusan dari vendornya sih yang pending, bukan dari pihak kurirnya) atau misalnya vendornya pas lagi stock opname. Pokoknya lebih ke teknis dari gudanganya. Tapi kalau udah sampai ke tangan kurir ya cepet. Makanya saya santai aja ngurus pengiriman pesanan ya pake jasa reguler aja hihihi. Dan ongkirnya juga lebih murah. Ini udah kebiasaan umum para pembeli online. Minta yang ongkirnya paling murah atau kalau bisa free ongkir.

Sttt... sebuah tips buat temen-temen yang mau mulai jualan. Mending kasih free ongkir atau subsidi ongkir daripada harga agak murah tapi masih ada ongkirnya. Catet ya, free ongkir itu semacam password buat tindak lanjut pemesanan :)

Lanjut lagi, yuk.

Ga heran kalau saat ini JNE emang paling sering jadi pilihan customer saya yang pengen beli produk-produk yang saya share di story wa. Mau tau apa aja jualan saya? Ya udah add nomer wa saya dulu, ya *eh gimana?*

  c  

Sebelumnya saya pernah cerita  di postingan sebelumnya kalau saya ga pernah kepikiran jadi pelaku olshop atau jualan online. Dulu taunya pake JNE seringnya sebagai penerima saja. Kalaupun pake JNE palingan buat kirim dokumen atau ngirim titipan temen hihihi. Padahal. JNE punya program loyalti buat penggunya, lho. Dan ini bikin saya mupeng sama reward-reward yang diterima sama pemakai setianya. Poinnya banyak amat. Gimana sih caranya biar bisa puya poin buanyaaak kayak mereka? Saat itu sungguh saya dibuat envy. Mau juga atuh lah.

Baca juga: https://www.catatan-efi.com/2022/03/jne-kurir-expedisi-andalan.html

Dulu mindsetnya suasah ah, ga bisa, ga bakat. Sekarang? Saya malah pengen menaklukan jualan online biar laris manis. Kelas-kelas online, grup wa bahkan buku-buku tentang digital marketing saya cariin, tuh. Dalam rangka ngeboost ilmunya jualan biar makin tokcer hihihi.

Ngomong-ngomong soal jualan, bukan saya yang terjun ke dunia online shop in. Kalau punya bakat ya bagus. Tapi bakal lebih baik lagi kalau ada niat kuat dan konsistensi. Seiring waktu berjalan, akses informasi untuk upgrade diri termasuk skill jualan akan berkembang.

Baca ini juga, ya https://www.catatan-efi.com/2018/07/sukses-digital-marketing-ala-dewa-eka.htmlNE

Hal yang sama juga didorong oleh JNE sebagai perusahaan jasa expedisi yang sudah punya reputasi baik. Bukan cuma fokus pada perkembangan perushaan tapi juga mendorong para UKM  untuk bertumbuh. Sebuah sinergi positif yang baik dan menguntungkan kedua belah pihak.

Misalnya aksi nyata yang dilakukan tahun ini adalah ketika JNE kembali menghadirkan JNE Ngajak Online 2022 - Goll..Aborasi Bisnis Online. Ini adalah perhelatan virtual yang mengumpulkan UKM lokal di 59 kota di seluruh Indonesia.


Kegiatan pertama dimulai dari kota Cilacap. Di kota ini JNE juga ingin meningkatkan daya saing serta mengembangkan kapasitas UKM khususnya di Cilacap baik dalam skala nasional maupun global. 

Seperti yang dikatakan oleh Marsudi selaku Head Regional Jateng-DIY membuka gelaran ini dengan menyatakan “Melalui acara ini semoga laju pertumbuhan UKM bisa bersama-sama tumbuh, menuju perkembangan bisnis 5.0. yang akan bertransformasi secara cepat. Mudah-mudahan JNE bisa memberikan terobosan tidak hanya melayani pengiriman, namun memberikan solusi bagi para pengusaha.” JNE Goll .Aborasi Bisnis Online, Jum’at (25/3). 

Dari pelaku UKM, turut hadir Sugeng Paijo selaku Direktur Teman Kreasi Cilacap dan Owner Jajanan Mamake, serta Arif Hermawan selaku Owner Workshop Ableh 47 Custom (AK47 Project) yang membagikan kiat-kiat sukses berbisnis online di era ini.


Mengawali usaha online sejak 2016, hingga saat ini Sugeng Paijo terus berupaya menghadirkan konten sosial media soft-selling dalam memasarkan stik sukun buatannya. 

Gini katanya, “Meski berjualan, konten yang diproduksi jangan berisikan jualan setiap hari. Saya tidak selalu mengunggah soal stik sukun saya, saya juga mengunggah kegunaan buah sukun, dan informasi lainnya yang menarik dan bermanfaat.”

Beberapa hal yang bisa kita praktikan dari saran-saran Sugeng bisa kita contoh untuk kita aplikasikan sebagai penjual online shop. Misalnya:

1. Dengan tidak memproduksi konten hard selling

2. Pentingnya differentiatio untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitor sejenis

3. Packaging alias pengemasan juga mempunyai kontribusi sebagai penarik minat konsumen


Selain Sugeng, pada acara ini hadir juga pelaku ekonomi kreatif lainnya, yaitu Arif Hermawan selaku Owner Workshop Ableh 47 Custom.Bagi Arif value juga jadi hal penting dalam berbisnis. Ia malah punya pemikiran menarik soal keberadaan karyawan yang sudah berekmbang. Baginya tidak masalah jika mereka membuat workshop sendiri. Sebuah pemikiran berani saat pelaku melain menganggap kehadira kompetitor sejenis malah dianggap mengurangi daya serap pasar.

Baginya hal lain yang perlu dilakukan adalah membangun kedekatan dengan konsumen adalah hal yang penting dilakukan.


“Konsumen itu unik, apalagi dengan Ibu-Ibu yang setiap hari saya temui. Namanya orang bisnis harus berani mental dan memahami apa yang diinginkan konsumen.”, begitu katanya.


Kalau ini ini sejalan dengan pemikiran JNE ya. Semangat kolaborasi jadi hal yang penting untuk saling mendukung dan bertumbuh. Baik Arif ataupun Sugeng, keduanya mempunyai volume penjualan yang tidak sedikit dari etos kerjanya yang dilakukan.


Hal ini didukung penuh oleh JNE yang memberikan layanan JNE Trucking di mana dengan volume penjualan minimal 10 kg, para pelaku ukm bisa memanfaatkan failitas ini dengan membayar ongkos kirim separuhnya saja.

Insya Allah, dalam waktu mendatang saya juga akan jadi salah satu pelaku UKM yang memanfaatkan fasilitas ini. Aamiin.


Balik lagi ke cerit temen saya, ternyata pengiriman barang yang dipesannya (mukena) memang sampai H+1 setelah pemesanannya. Tadinay temen saya berharap kurirnya bakal sampai besoknya lagi saja alias lusa.


"Soalnya besok aku pergi seharian," gitu katanya.


Dikasih tau gitu saya deg-degan, takutnya pas kurir nya datang ke rumah, eh ga ada siapa-siapa. Kasian kurirnya yang bingung kalau mau nitip ke siapa.


"Suruh lempar ke halaman aja," cetusnya santai.


Eh, asal sekali ngasih ide. Saya gemes tapi pengen ketawa juga. Takutnya rusak atau gimana, kan. Walau mukena ini bukan barang pecah belah yang rentan gitu. Tapi alhamdulillah ternyata pas kurirnya dateng, mamanya lagi berkunjung ke rumah.


Saya lega, dong. Akhirnya pesanan temens aya sampai dengan selamat. Ga pake rusak karena harus dilempar seperti idenya hahaha.


Yakin deh, niat baik akan selalu dimudaahkan Tuhan. Seperti niat baik JNE yang ingin menyampaikan kiriman dengan aman dan selamat ke tangan penerima. Kalau bisa lebih cepat, kenapa harus ditunda/ Ya, ga?


Setelah Cilacap, kegiatan JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis Online akan diselenggarakan di kota Sukabmi dan kota-kota lainnya. Semoga roadshownya JNE ini juga sampai ke kota temen-temen. Biar ikut merasakan aksi kolaborasinya sekaligus nge-boost potensi usaha bisnis online temen-temen semua.


Bismillah, kita maju bareng-bareng, ya.



Beberapa waktu yang lalu saya sempat nonton youtube dr Grand Lich yang membahas kesehatan. Yang suka nyimak konten-kontennya pasti udah tahu dong kalau dokter yang satu ini suka bahas tentang dunia skincare. 

Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong? 

Di luar pentingnya menjaga kecantikan kulit dari luar, ada hal lain yang ga boleh dilupakan. Asupan makanan dari dalam.

Masih PR banget nih buat saya yang masih ga konsisten makan buah dan sayur. Udah ga konsisten pas makan kurang banyak, terutama buah-buahannya hihihi. Bukan ga suka, cuma suka kelupaan aja buat beli, Padahal buah-buahan macam mangga, manggis dan nanas itu saya suka banget, lho.

Buah-buahan yang biasa kita makan buat kesehatan kulit udah jelas paling banyak diincar. Misalnya aja jeruk.. Kandungan vitamiin c-nya yang cukup tinggi memang bagus buat kesehatan kulit. Makanya skin care yang beredar sekarang tuh banyak juga yang mengklaim punya kandungan vitamin c di dalamnya, Dan itu juga yang jadi incaran saya pas cek skin care hihihi. Ya pokoknya udah fitrahnya perempuan pengen tampak cantik. Ya, kan? Masa kelihatan ganteng *lawak terusss*


Kalau ga sempet makan buah-buahan yang mengandung vitamin c, ada cara yang bisa kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan asupan vitamin c ini lewat suplemen. Dalam sehari, tubuh kita membutuhkan asupan vitamin c sebesar 90 mg dan maksimal 2.000 mg.  Selain itu tubuh kita juga membutuhkan asupan vitamin b complex untuk menunjang vitalitas kita. 
.
Ngomong-ngomong suka ngecek ga sih kemasan vitamnin yang kita beli? Selain cek berapa mg kandungan vitamin di dalamnya, suplemen vitamin c sebenernya ga cuma vitamin c saja.Di dalamnya ada kandungan vitamin b complex, kalsium dan lainnya. Salah satu dari komponen vitamin b complex  adalah vitamin B3 atau Nikotinamida atau dalam beberapa kemasan lain dituliskan Niasinamida.

Di salah satu postingan youtubenya dr Grand Lich cerita, kalau di masa pandemi ini banyak yang curhat kalau ternyata sejak pandemi ini kok kulitnya makin glowing, padahal merasa pake skincarenya biasa aja.

Ternyata tanpa kita sadari, asupan vitamin c yang tadinya dibutuhkan untuk menjaga imunitas, secara ga langsung juga memberikan manfaat kulit yang sehat lewat asupan niasin yang terdapat juga dalam vitamin c-nya. Detail cara kerja niasin (B3) untuk kulit ini cek aja lah ya di youtubenya :)

Nah kandungan nikotinamida atau niasinamida ini yang direkomendasikan oleh dr Grand Lich sebagai tambahan suplemen yang kita minum. Tidak saja dari aplikasi niacin dari skin care yang kita gunakans ehari-hari, memaksimalkan kulit yang cantik dan sehat bida dioptimalkan lewat asupan niasinamida ini.  Komposisi dalam berbagai suplemen bisa beda-beda, tapi menurut dr Grand Lee asupan sebesar 50 mg saja sudah cukup. Jadi cukup satu butir vitamin b complex dan vitamin c dalam sehari untuk mendapatkan bonus benefit dari niasiniamida atau nikotinamida.

So, kalau mau kulitnya cantik dan sehat, jangan lupa juga dirawat dari dalam, ya! Banyakin buah dan sayur (sambil ngomong sama kaca, nih :D) juga tambahin suplemen vitaminnya biar tubuhnya tetap bugar dan beraktivitas. Jangan lupa cekin komposisinya. pastikan di dalamnya sudah ada niasinamida atau nikotinamidanya.



No Worry soal harga Karena vitamin B complekd an vitmain C yang punya kompisisi niasin di dalamanya banyak yang harganya terjangkau. Ga akan bikin dompet kita meringis. So, jangan lupa untuk belanja bulanannya nanti mampir dulu ke rak vitamin c untuk mendapatkan manfaat ekstranya untuk kecantikan kulitnya.

"Ibu, bapak, tau nggak apa hikmahnya anak bayi itu baru bisa bicara setelah bisa berjalan?"

Itu adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh mentor yang saya ikuti di sebuah kelas zoom. Tentu saja jawaban bukan soal tahapan siklus tumbuh kembang anak yang harusnya begitu.

Ada filosofi di dalamnya dan ga kepikiran sama sekali oleh saya.

Bersyukurlah kita karena  Allah membuat tahapan urutan tahap tumbuh kembang anak seperti  itu.  Sang mentor bilang kalau anak-anak bisa ngomong duluan sementara dia masih belum bener berjalan, mungkin dia akan mengeluh. "Bu, aku jatuh. Sakit. Udah ah, ga mau belajar jalan lagi."

Hikmahnya kita jadi belajar dari mereka. Jatuh dalam proses belajar buka  berarti kita harus menyerah. Ayo ulang lagi. Kamu pasti bisa.

Sama seperti kita menyemangati anak-anak yang sedang belajar jatuh. Yang biasanya kita lakukan adalah membantunya berdiri lalu menyemangatinya. "Ayo, nak. Kamu bisa."

Ga pernah kan kita ngomelin mereka. Seperti "Aduh, nak. Jangan sok tahu, "

atau "Udah, udah jangan maksain kalau ga bisa."

Nggak gitu.

Dan begitu mereka bisa berjalan lancar atau lari melesat kita bersorak, ikutan seneng. Walaupun rempong ya ngejar mereka yang lincah. Mungkin di satu waktu kita merasa cape dan ngos-ngosan. "Duh, nih anak kok kayak abis ngunyah batre yang long lasting itu hahahaha

Nah ngomongin soal jatuh sebenarnya ga usah khawatir sih. Kalau tagline sebuah sabun deterjen bilang "Berani Kotor itu Baik", maka "Kalau Jatuh, ayo Bangkit."

Terluka?

Oh tentu saja tidak usah khawatir. Kan ada P3K yang bisa kita andalkan. Misalnya saja Betadine. Ngomong-ngomong soal betadine, obat yang satu ini legend sekali. Sejak saya masih bocah cilik udah eksis, lho. Kalau Betadine ini berwujud manusia, dia juga udah punya anak yang udah gede-gede malah udah punya cucu.

Saya jadi inget dulu waktu kecil pernah tuh jatuh kesandung batu. Dan pas jatuh tersungkur itu, bagian idung yang kena batu. Berdarah, dong.

Sakit?

Iya banget. Saya masih inget situasinya. Jadi waktu itu saya lagi maen di kantor tempat mama saya kerja. Kebetulan lokasinya emang deket rumah. Cuma beberapa langkah aja. Nah, pas lagi maen di halaman kantor, saya melihat Apa (bapak) pulang. Waktu itu beliau lagi mengendarai motor.

Dengan semangat 45, Efi kecil yang masih anak tk itu segera minta kunci rumah sama mama. "Mah, mana kunci? Apa pulang."

Setelah menerima kunci saya segera mengejar Apa, Tapi kan kecepatan motor sama langkah kaki kecil saya ga sepadan. Apa terus melaju. Suara saya ga kedengeran. Selain pake helm ya suara saya emang kecil. Tapi saya ga nyerah, Terus aja lari dan akhirnya jatih tersungkur. Hidung saya membentur batu. Sakit. Saya nangis. Darah mengucur deras dari hidung saya. Banyak kayaknya. Saya segera mendapat pertolongan. Dikasih kapas buat membersihkan tetesan darah dan obat. Kaki yang luka juga dikasih obat.

Kalau inget masa kecil dulu, saya yakin temen-temen pasti ngalamin juga yang namanya baret-baret. Siku dan lutut sih biasanya yang sering terkena. Coba, nanti teman-teman boleh cerita juga pengalaman luka-luka yang dialami waktu masa kecil dulu, ya.

Seiring waktu, produk dari Betadine semakin bertambah. Ada plester, mouthwash, feminine hygine sampai sabun mandi. Komplit. Kemasannya juga lucu-lucu dan menarik. Rasanya ga nahan buat mengadopsi terutama untuk sabun madi dan feminine hyginenya itu. Badan rasanya bukan cuma bersih tapi bebas dari kuman. Ya, nggak? Kalau mau detil lengakap dari produk-produknya,  bisa lihat di https://betadine.co.id/, ya.

Betadine ini keren banget. Dari yang dulunya saya kenal sebagai perawatan luka, sekarang bukan cuma merawat dan menyembuhkan, tapi juga melindungi.

Kembali soal berlari, saat kita sudah dewasa, mungkin kita sering merasa takut, atau kapok karena merasa gagal.

Padahal yang namanya gagal adalah proses belajar. Mungkin kita ga tahu kalau langkah kita menuju keberhasilan sebenarnya udah deket. Deket banget malah. Tapi kita terlanjur mengibarkan bendera emrah putih. Sayang sekali.

Makanya bener kalau Tuhan itu ga melihat hasil, tapi bagaimana proses alias ikhitiar kita. 

Jadi, kalau teman-teman sekarang lagi dalam proses mewujudkan resolusi, tetap semangat, ya. Jangan menyerah. Kita ga akan pernah tahu  kalau ga pernah mencoba. Inget aja apa yang pernah kita lakukan dulu. Jatuh, bangun lagi. Coba terus sampai bisa lari yang kencang. Sampai bikin ortu kita cape mengejar :)

 


 "Ada free ongkir, ga?"

Pertanyaan seperti itu sudah jadi hal umun tiap ada chat dari pembeli. Entah jualan di statu wa atau instagram.

Sementara belanja di market place bakal lebih mudah kelihatan di profil tokonya.  Bisa dibilang pembeli itu lebih suka belanja ada free ongkirnya (btw sekedar info, ongkir di sini itu maksudnya ingjos kirim) dari pada harga lebih murah tapi harus bayar ongkirnya. Apalagi kalau misalnya jarak tempuh pengiriman barangnya udah lintas pulau. Udah deh, auto belanja. Ya  kan? Hihihi

Tapi paling ngenes itu kalau barang yang kita incar itu cuma adanya di toko itu. Udahlah dilema sekali, ya.

Dulu saya memandang soal fitur free ongkir dari sudut pandang pembeli aja. Ga ambil pusing gimana urusannya sama penjual. Gimana margin yang diambil kalau mau kasih free ongkir atau misal dia naikin harga dulu buat  nutupin biaya ongkirnya itu.

Sampai kemudian saya akhirnya ngalamin juga ada di posisi penjualnya.

Kalau ga ada kebijakan dukungan ongkos kirim dati vendor, saya ga bisa bayangin deh. Walau ga semua temen, sodara atau kenalan yang belanja itu nanyain soal gratis enggaknya ongkos kirim itu.

''Jadi berapa totalnya?" tanya temen saya yang nanya berapa semuanya yang harus saya bayar.

Pas saya bilang seharga barangnya aja ada yang heran juga.

"Ga salah? Ongkirnya gimana?"

"Gratis," saya bilang.

Nah di situ kebahagiaan saya jadi dobel. Ya seneng karena closing ya seneng juga bikin orang lain hepi. Mirip dikit sama nama saya, hefi hihihi bukan, ding. Nama saya sih Efi, ga pake h.

Mudah²an bisa repeat order atau jadi rekomendasi ke temennya yang lain. Aamiin.

Komunikasi saya sama pembeli ga sampai di situ aja sih. Saya suka nanyain gimana kondisi barangnya.  Packingnya aman, ga? Terus kalau yang dibeli rasanyaa suka atau enak? Kalau barang saya juga nanyain cacat ga. Ukurannya pas (kalau baju/sepatu dsb).

Saya suka ngingetin para pembeli buat bikin video unboxing. Untuk vendor tertentu, mereka ngasih jaminan retur dan ganti barang. Tapi syaratnya ada video unboxing dulu biar bisa klaim.

Aman, suka!

Huaaaa love banget. Saya hefi eh happy jadinya. Satu hal yang saya pelajari sejak menekuni bisnis online ibu bukan sekadar urusan jualan saya laku atau enggak. Banyak yang beli atau seberapa besar profit yang didapat. Tapi gimana caranya bisa membantu mereka mendapatkan solusi dari kebutuhannya. Semisal butuh sprei yang pas buat anak yang suka berkeringat kalau tidur. 

Saya saranin tuh pake sprei x yang bisa menyerap keringat tapi ga bikin kainnya jadi basah atau gampang bau. Kebayang kan kalau harus ganti sprei tiap hari? Atau misal temen lainnya beli sweater unisex yang ukurannya pas dengan ukuran badannya.

Ga salah emang kalau JNE sebagai salah satu penyedia jasa expedisi punya tagline gini. Connecting Happiness. Yang jualan sama yang beli sama-sama happy. 

Itu juga yang jadi pertimbangan yang beli sama saya minta kurirnya JNE aja. Sejauh ini packingnya aman dan durasi pengirimn terhitung cepat. Untuk sesama Bandung aja cuma 1-2 hari dengan jenis pengiriman reguler. Seperti ini misalnya status pengiriman yang saya lacak.

Ga heran kalau di usianya yang ke-31 tahun JNE kembali mendapat penghargaan Indonesia Top Digital Public Relation Award 2022 untuk kategori Jasa Pengiriman. 
Penghargan yang didapatkan tahun ini adalah penghargaan yang diperoleh untuk  ke-3 kalinya secara berturut – turut sejak tahun 2020.


Karena situasi masih pandemi, jadinya penghargaan ini disampaikan secara daring dalam acara  Virtual Award Ceremony dilangsungkan pada tanggal 24 Februari 2022.  Penghargaan ini diberikan oleh Susilowati Ningsih, CEO Info Brand Group kepada Head of Media Relations JNE, Kurnia Nugraha. 

Sebagai infomasi, Indonesia Top Digital PR adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan-perusahaan yang pintar dalam memanfaatkan digital PR mereka dalam berkomunikasi, menjalin engagement dengan konsumennya untuk menciptakan cintra positif  pada produk perusahaan.

Adapun parameter yang dinilai adalah Media aspect, Social Engagemnet  dan digital mention aspect.

Penghargaan ini juga disyukuri oleh Eri Palgunadi selaku VP of Marketingnya JNE:

Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Tras n Co Indonesia dan Infobrand ID atas penghargaan Indonesia Top Digital PR Award 2022 kategori Jasa Pengiriman”. Sebagai penghargaan bergengsi, Indonesia Top Digital PR Award kepada merek-merek yang mendapatkan predikat "TOP".

Lebih lanjut lagi, Eri nemambahkan kalau penghargaan yang diraih  JNE jadi menjadi motivasi  seluruh manajemen dan karyawan untuk terus menjalankan performa kerja yang prima, dan melanjutkan komitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat luas.

Sebagai pembeli dan penjual saya merasakan banget manfaat yang sudah diberikan JNE dan beneran menghubungkan kebahagiaan.Setuju?



Sejujurnya agak sebel dan gimana gitu waktu tahu kalau PPKM kembali berlaku. Duh, sampai kapan lagi ini pembatasan aktivitas sosial dijalankan? 

Ya mau ga gimana lagi, ya? Virus varian Om Icron lagi eksis. Banyak yang terpapar jadinya.

Di sisi lain, saya tuh juga cukup dibikin sebel lihat orang-orang mulai abai sama prokes, terutama soal pemakaian masker. Kayaknya mereka yang pake masker ini adalah populasi yang minoritas dibanding yang enggak pake. Sementara saya sedih juga mamang masker langganan saya udah ga jualan lagi. Padahal masker jualannya selain murah, modelnya lengkap, pilihan warnanya juga banyak. 

Tapi saya juga ga mau misuhin atau nyumpahin mereka yang ga pake masker jadi terpapar. Ih, terus kalau doanya terkabul gimana tuh? Nih pandemi ga akan kelar-kelar. Belum lagi saya percaya kalau kata-kata itu adalah doa.

Nah. lho gimana kalau didoain malaikat jadi sebaliknya?

Hal yang saya sedihkan dari pembatasan aktivititas sosial ini adalah dampaknya secara ekonomi. Mesti ada yang terkena. Misalnya saja mamang ojol yang orderan penumpangnya jadi sedkit. Sementara di luar negeri sana saya tuh sirik lihat penonton sepakbola bisa leluasa nonton pertandingan tanpa berjarak. Secure sekali mereka nonton. hore-hore tanpa curiga sama penonton di sebelahnya apa kah mereka sehat-sehat saja?

Semoga di Indonesia sini lekas new normal, sebenar-benarnya new normal, bukan  yang seperti waktu itu. Ya kayak di tayangan sepakbola yang suka saya tonton tiap weekend. Penontonnya bisa hadir ke stadion langsung setelah sebelumnya beberapa pertandingan digelar tanpa penonton.

properti foto: https://noonline.2021clearancesale.com/category?name=premier%20league%20season%20dates

Mungkin saya tuh perempuan edisi langka yang suka nonton bola. Di Indonesia sini emang ga banyak. Coba lihat di luar negeri. Penonton sepakbola, terutama di Inggris yang punya gelaran English Premier League alias EPL. G susah menemukan fans yang berjenis kelamin perempuan.  Dan selama mereka nonton mereka tidak usah takut keamanannya terganggu. Khawatir kalau ada rusuh-rusuh?

No worry. Walau tribun penontonnya mepet ke pinggir, deket ke lapang gitu, dijamin ga ada rusuh yang bikin penonton loncat pembatas terus nyerang pemain atau offisial pertandingan atau tim lawan kaena ga puas sama keputusan atau hasil pertandingan.

Penonton liga Inggris adalah tersantui tiap nonton. Mereka kadang kumat gokilnya kalau biki psy war menyerang tim lawan. Malah kedengeran lucu. Jadi kalau udah saling ledek ya bales ledek lagi. Abis itu ga ada gelut gitu selesai pertandingan. Mereka keluar stadion dengan tertib.

Gimana dengan yang nonton online secara streaming? 

Nah ini yang saya suka dari liga EPL. Angle kamera penyeleggara pertandingan EPL ini paling jago memanjakan mata. Saya awam soal jenis kamera, tapi detil pertandingan di rumput hijau bisa tersaji dengan jelas di layar. Misalnya nih waktu para pemain bola berkerumun di depan gawang, lensa kamera membidik pemainnya begitu dekat.

Salah satu yang fenomenal, satu  waktu Gerrard pernah merayakan gol dengan menghanpiri kamera dan mencium lensanya. Terus kameramennya seneng aja lihat aksinya Gerrard. Gimana ga keren nih liga Inggris?



Sebagai penonton dari layar, hal yang menyebalkan waktu nonton pertandingan adalah kejadiaan buffering atau tiba-tiba layar di hp/laptop loading. Makin kesel kalau pas ada momen krusial jadi kelewat. Gimana coba kalau udah kejadian gini?
Pernah ga kamu mengalami lagi asik-asik nonton bola seperti ini tiba-tiba tayangan terhenti karena kuota terhenti?

Kesel. Pasti.
Masih mending kalau ada orang rumah yang bisa kita tumpangi tethering buat isi kuota dulu. Kalau ada yang bisa dimintai tolong buat nebeng gimana, tuh?

Kejadian bete karena ketinggalan berita atau momen penting pas nonton ini enggak akan kejadian kalau kamu streaming nonton bola dengan mengandalkan jaringan seluler smartfren. Bahkan pas kuota mendadak habis.

Kok, bisa?
Bisa banget. Soalnya baru-baru ini Smartfren baru saja meluncurkan produkt terbarunya unlimited nonstop.Dengan layanan ini, sebagai pelanggan, kita masih bisa mengakses aplikasi papaun selama 24 jam secara nonstop walaupun kuota sudah habis.

Huaaa syenengnya, ya.

Kalem aja kalau kamu bukan penonton biola atau  aplikasi OTT lainnya. Layanan nonstop dari Smartfren ini juga berlaku untuk pemakaian aplikasi lainnya kok. Misalnya buat belanja, pesan ojol atau pesan instan. Begini menurut Djoko Tata Ibrahim selaku Deputi CEO Smartfren

Smartfren sebagai pelopor paket Unlimited, terus melahirkan inovasi baru yang makin relevan. Kita lihat sekarang tren-nya orang-orang upload konten dalam bentuk video ke TikTok, Instagram Reels atau YouTube. Mereka juga menikmati streaming film serial K-Drama atau mempelajari hal - hal baru dari video-video tutorial. Karena itu kami hadirkan Smartfren Unlimited Nonstop agar mereka bisa melakukan passion digitalnya itu tanpa khawatir.

Untuk pilihan paket Smartfren Unlimited Nonstop ini tersedia dalam bentuk kartu perdana dan voucer mulai dari Unlimited Nonstop 2 GB. Dengan membayar10 ribu saja sadah bisa aktif sampai 10 hari lho.  Kalau mau pakket data lebih banyak tersedia juga dalam pilihan 6 GB, 12 GB sampai 45 GB dengan harga 100 ribu dengan masa aktif  30 hari. 

Itu aja? Masih ada bonus gratis telepon ke seluruh nomor Smartfren. Khusus Unlimited Nonstop 3 GB dan 6 GB, plus bonus kuota lokal hingga 4 GB.

Asik  kan, ya. PBudget paket datanya jadi ga bikin boncos.  

Khusus Untuk pelanggan Smartfren yang pertama kali download aplikasi MySmartfren, ada juga tambahan bonus kuota data 5 GB lalu  setiap kali melakukan pembelian paket data, kamu bisa tuh dapetin Smartpoin yangbisa ditukerin dengan macam-macam hadiah seperti  minuman/makanan tertentu di Indomaret, kupon potongan belanja di Tokopedia, sampai kupon potongan pembelian items untuk game Mobile Legend atau FreeFire.

Kalau gini ceritanya, nonton bola, streamingan nonton film di aplikasi atau mabar alias maen bareng online ga usah khawatir lagi tiba-tiba terhenti gara-gara kuotanya abis.


Ya, enggak?


Ngomongin Bandung tempo doeloe yang mungkin selalu teringat adalah keberadaan bangsa Belanda saat awal-awal kota ini dibangun. Tapi pernah bayangin ga, kalau ternyata ada bangsa Italia yang pernah tinggal di sini dan punya pengaruh besar dalam perkembangan  sejarahnya? 

Mereka adalah Ursone Fam alias keluarga Ursone. Awalnya saya juga ga ngeh dengan keberadaan mereka. Padahal jejak sejarah mereka cukup familiar. Misalnya saja kafe BMC di jalan Penata Yudha atau observatorium Boscha di Lembang.

Jadi gini ceritanya.
Berawal dari napak tilas sejarah yang saya ikuti beberapa waktu lalu bersama teman-teman komunitas Aleut, saya jadi tau sejarah mereka sampai kemudian mengunjungi makamnya yang ga kalah unik. Berbeda dengan makam orang Belanda atau orang Cina misalnya. Makam mereka berbentuk mausoleum.

Buat penggemar bersejarah, mengunjungi salah satu bangunannya bisa menjadi keasikan sendiri. Apalagi kalau bisa ketemu langsung dengan kuncen atau penanggung jawabnya. Bisa betah ngobrol lama-lama. ngulik a sampai z apa pun yang terkait dengan bangunan itu. Bisa orangnya atau peristiwanya.

Pertanyaan selanjutnya gimana kalau wisata sejarahnya ke makam? Agak beda ya :) Kalau diajak jalan-jaan ke makam lainnya belum tentu saya mau.

Seperti yang kita ketahui kalau makam di Indonesia punya imej yang identik dengan nuansa seram dan mistis. Bulu kuduk tiba-tiba terbangun, siaga penuh saat lewat ke sini. Betul? Jangankan malam, mungkin kalau siang hari pun sudah males, sebisa mungkin ga usah lewat. Yang kebayang adalah suasana melow atau perasaan gloomy yang ikut hadir. 

Untuk sampai ke sini, jalur masuk yang termudah adalah ke TPU Pandu di gerbang selatan. Kalau datang dari arah Cimahi, masuk ke jalan Pandu (sebelum Istana Plaza). Dari sini lurus sampai mentok, ketemu pintu gerbangnya. 

Dari pintu masuk, jalan beberapa meter ke sebelah kanan. Walau agak terhalang bangunan makam lainnya, mausoleum Ursone ini mudah dikenal karena bentuknya yang unik, beda dari ribuan makam lainnya yang ada di sini. Feel free buat nanya sama petugas makam di sana. Mereka akan dengan senang hati untuk menunjukkan lokasinya.

Di dalam mausoleum ini bersemayam 7 jenazah anggota keluarga Ursone yang nama-namanya tercantum dalam ukiran dalam pahahatan di bagian luar bangunannya.

Mereka adalah:
MG Ursone, PA Ursone, Antonio Domenico De Biasi,, AC Ursone, A Ursone, G.M Ursone, Dr. C.G Ursone dan J.A.G van Dijk.

Tanggal kelahiran dan kematian mereka terpahat pada kedua sisi musoleum yang diapit dua patung perempuan yang mengekspresikan kedukaan.
dokumen pribadi

Yang unik dari cara penulisan alamanaknyaa dalah seperti bilangan pecahan (kecuali untuk penanggalan pada informasi J.A.G van Dijk).

Misal untuk info mengenai M.G Ursone. Begini cara membacaranya:
  
Lahir pada tanggal 23 April Tahun 1839 dan Meninggal pada tanggal 1 September 1997. Gampang saja untuk menentukan mana bilangan yang mewakili tanggal ada angka yang ditulis sebagai pembilang menentukan tanggal dan yang ditulis sebagai penyebut adalah bilangan yang mewakili bulan. Karena jumlah bulan dalam setahun hanya 12, kan? Angka tahun diapit uang bilangan seperti pecahan itu tadi.

Jadi gimana, sudah bisa membaca informasi kelahiran dan kematian keluarga Ursone yang lainnya? Pasti bisa. Yakin :)
dokumen pribadi

Di bagian atas mausoleum ini terdapat tulisan berbahasa latin, Orate Pro Nobis yang artinya doakan kami. Beberaapa teman saya berani masuk ke dalam  bangunan kecil ini. Saya sempat masuk sebentar  dan cob mengira-ngira bagaimana jenazah-jenazah mereka ditempatkan di sini. Ada yang tau? Boleh cerita di komentar, ya.


Keluarga Ursone datang ke Bandung pada akhir tahun 1890an. Mereka membuka usaha pemerahan susu sapi di Bandung pada tahun 1895 Lalu pada tahun 1920an (cek) keluarga Ursone dikenal sebagai pengusaha susu di Lembang dengan nama Lembangsche Melkerij Ursoe dan mendirikan koperasi yang dikenal dengan nama Bandoengsche Mellk Centrale (atau BMC) untuk mendistribusikannya. 

Sampai saat ini keberadaan BMC masih bisa kita jumpai di jalan Penata Yudha  Bandung (pertigaan jalan Aceh - Wastukancana)
sumber foto: bandungklik.com

Awalnya jumlah sapi yang mereka miliki cuma ada 20 ekor. Ke-20 sapi yang diimpor ini kemudian berkembang biak menjadi 250 ekor sapi, hingga  bisa memproduksi susu sampai ribuan liter. Coba bayangin, ribuan liter susu itu bukan hanya didistribusikan di Bandung saja tapi juga ke luar Bandung. Untuk pengiriman ke luar kota! susu-susu ini berangkat dari Bandung sore hari agar bisa diterima oleh pelanggan di kota tujuan pada pagi hari. 

Bisa dibayangin ga gimana teknik pengemasan mereka untuk mempertahankan kesegaran susunya agar tidak cepat basi pada masa itu?

Untuk pelanggan tetap di Bandung sendiri, salah satunya adalah hotel Savoy Homann. Hubungan kedekatan mereka juga bukan sekadar penjual dan pelanggan. Di waktu tertentu keluarga Ursone mementaskan kepiawaian mereka memainkan alat musik di gedung Savoy Homann.
sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/835558537089600323/

Sebagai orang Italia tulen, mereka juga dikenal sebagai pengusaha marmer. Dulu mereka perah punya toko marmer yang berlokasi di jalan Banceuy. Sayangnya toko ini sudah tutup. Tapi kalau kalian masih punya buku yellow pages coba cari di direktorinya. Ada toko marmer bernama Carara yang tercantum di sana. Ada yang masih punya yellow pages ini? Kalau masih punya jangan dibuang. Sayang. Mungkin satu saat bisa jadi mahal, lho. 

Bisa dibilang keluarga ursone ini adalah taipan besar di Bandung pada masanya. Selain memiliki bisnis perkebunan dan pengolahan susu, keluarga Ursone memiliki sejumlah tanah yang luas di Bandung. Salah satunya adalah sebidang tanah yang sekarang jadi lokasinya observatroium Bosscha. Keluarga Ursone menghibahkan tanahnya ini untuk kepentingan penelitian astronoi. Entah apa yang terjadi kalau saat itu keluarga Ursone tidak menghibahkan tanahnya.Mungkin kita ga akan kenal dengan film Petualangan Sherina, ya.
foto: https://bosscha.itb.ac.id/

Peninggalan keluarga Ursone lainnya di Bandung yang masih bisa kita saksikan adalah Baru Ajak. Lembang. Lokasinya ga jauh dari observatorium Bosscha. Sekarang tempat ini dijadikan sebuah kafe. Menu makananya cukup beragam mulai dari yang lokal sampai western.

Kalau di dalamnya bernuansa Bandung tempo dulu dengan nuansa ala rumah nenek, di bagian luar kita bisa menyaksikan arsitek eksteriornya yang bergaya art deco. Walau sudah  tua, pemeliharaan yang apik dri gedung ini membuat penampilan gedungnya tetap menyenangkan mata.
dokumen pribadi

dokumen pribadi

dokumen pribadi
dokumen pribadi


dokumen pribadi

Balik lagi ke lokasi makam TPU Pandu ini, selain mayoritas jenazah yang dikuburkan di TPU ini adalah  orang-orang Cina, di tempat ini juga bersemayam orang-orang Belanda lainnya yang juga menorehkan catatans ejarahnya di Bandung. Antara lain ada C.P Wolff Schoemaker, seorang arsitek Belanda yang juga guru besar ITB (sebelumnya dikenal Technise HogeSchool Bandoeng). Gereja Katedral yang ada di jalan Braga (dekat gedung Bank Indonesia Bandung) adalah salahs atu contoh karyanya.
dokumen pribadi

Ngomongin soal Belanda dengan seni arsitek art deconya adalah hal yang berbeda dengan penjajahan. Para arsitek bergaya art deco ini punya spirit berbeda dengan pemerinttah Hinda Belanda. Saya pernah nulis ceritanya di sini:

https://www.catatan-efi.com/2020/11/sejarah-arsitektur-art-deco-di-bandung.html

Selain makam C.P Wolff Schoemaker juga ada makam seorang peneliti sosiologi pada  zaman Belanda,  Raymond Kennedy dan dr. Henedrik Alaxander Rotinsulu yang namanya diabadikan jadi nama rumah sakit paru-paru di kawasan Ciumbuleuit.
dokumen komunitasaleut.com

dokumen pribadi

dokumen pribadi

Kalau mau ngulik dan lihatin satu persatu makam di TPU Panu ini masih ada pusara tokoh-tokoh lainnya yang punya peran penting dalam sejarah di Bandung. Bisa betah kalau sambil nyimak cerita mereka seperti bagaimana akhir hidup Prof Schoemaker yang jadi mualaf atau nasib tragis Raymond Kennedy yang pernah bekerja sebagai agen inteligen, lalu jatuh cinta pada budaya Indonesia dan memutuskan jadi sosiolog.

Kalau  jeli memperhatikan, tidak jauh dari komplek ini juga ada pemakaman khusus Erelveld yang dibangun pada zaman permerintahan presiden Soekarno. Di sini dimakamkan jenazah tentara KNIL dan keluarganya juga masyarakat sipil yang jadi korban pada masa perang dunia kedua. Soal komplek pemakaman Ereveld bakal saya ceritain di tulisan berikutnya. Sebagai teasernya, saya kasih lihat foto pemakamannya yang asri seperti makam-makam pahlawan di Eropa.
dokumen pribadi


Older Posts Home

Labels

  • Catatan Hari Ini
  • Featured
  • Finance
  • Gadget and Techno
  • Kuliner
  • Liputan
  • Review
  • Tips

Telusur

  • ▼  2022 (10)
    • ▼  April (3)
      • Belajar dari Jusuf Hamka: Jadilah Orang yang Berma...
      • Munggahan Moxymal Happy di Hotel Moxy Bandung
      • Pelaku Digital Marketing Bertumbuh Bersama JNE
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (37)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (5)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2019 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2018 (101)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (9)
    • ►  June (8)
    • ►  May (13)
    • ►  April (7)
    • ►  March (13)
    • ►  February (9)
    • ►  January (9)
  • ►  2017 (145)
    • ►  December (11)
    • ►  November (13)
    • ►  October (16)
    • ►  September (13)
    • ►  August (15)
    • ►  July (8)
    • ►  June (10)
    • ►  May (10)
    • ►  April (14)
    • ►  March (10)
    • ►  February (11)
    • ►  January (14)
  • ►  2016 (208)
    • ►  December (19)
    • ►  November (17)
    • ►  October (19)
    • ►  September (20)
    • ►  August (10)
    • ►  July (18)
    • ►  June (19)
    • ►  May (18)
    • ►  April (19)
    • ►  March (13)
    • ►  February (20)
    • ►  January (16)
  • ►  2015 (195)
    • ►  December (23)
    • ►  November (25)
    • ►  October (14)
    • ►  September (20)
    • ►  August (18)
    • ►  July (18)
    • ►  June (19)
    • ►  May (17)
    • ►  April (12)
    • ►  March (13)
    • ►  February (6)
    • ►  January (10)
  • ►  2014 (128)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (8)
    • ►  September (10)
    • ►  August (12)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (12)
    • ►  April (9)
    • ►  March (11)
    • ►  February (12)
    • ►  January (20)
  • ►  2013 (89)
    • ►  December (17)
    • ►  November (15)
    • ►  October (19)
    • ►  September (15)
    • ►  August (8)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (18)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (31)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  March (8)
    • ►  February (5)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (9)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2009 (9)
    • ►  December (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2008 (34)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (6)
    • ►  August (8)
    • ►  July (10)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)

About Me

My photo
Efi Fitriyyah
Holaaaa. Assalamualaikum. Saya blogger dari Bandung juga makmin approval membernya Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB). Untuk kontak personal, silahkan kirim email ke efi.f62@gmail.com
View my complete profile

Total Pageviews

Kelas Instagram Organik

Kelas Instagram Organik
Cara Mengembangkan Instagram Secara Organik Tanpa Iklan & Spam

POPULAR POSTS

  • Cantik dan Sehat dengan Natur-E Advanced
  • TV TCL P2, Inspiring Bonding Moments Televisi Rasa Android
  • Cerita Nakal Anak SMA
  • Tentang Arti Nama
  • Cara Menambahkan Teks Pada Foto dengan Snapseed

Search This Blog

Followers

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates