Mainkan Peranmu Sendiri [Infomercial] - Bahwa lusa adalah tanggal 28 Oktober yang diperingati sebagai hari sumpah pemuda, rasanya ga ada yang lupa. Tapi kalau ditanya apa isi dari sumpah pemuda, ada yang masih ingat, ga? Ehm, ya ga papa sih kalau colek Om Google buat tanya contekan. Menyegarkan ingatan, apa sih yang pernah jadi tekada para pemuda Indonesia puluhan tahun silam. Paling tidak ada usaha untuk mengingat. Daripada acuh. Ya, kan?
Yang lebih menyedihkan kalau lebih dari acuh soal isi apa isi sumpah pemuda. Lupa memaknai cita-cita dari sumpah pemuda. Itu mengenaskan.
Apa makna dari sumpah pemuda?
Banyak. Bukan sekadar pengakuan tulus kalau kita memiliki tanah air Indonesia. Sungguh-sungguh bangga jadi bagian dari bangsa Indonesia, dan tidak malu memiliki bahasa Indonesia.
Itu saja?
Enggak. Setuju kan, kalau aksi itu lebih nyata dari sekadar kata-kata. Kalau dulu para pemuda Indonesia harus berdarah-darah, menyusup ke hutan, melintasi laut, mendaki gunung demi cita-cita kemerdekaan, kita punya tugas yang berbeda.
Tidak usah minder dengan anak-anak negeri yang memiliki otak moncer dan cerdas di olimpiade tingkat internasional sana. Tidak usah risih karena kita tidak bisa mengumandangkan Indonesia Raya di ajang pesta olahraga tingkat internasional. Karena setiap kita punya perannya masing-masing. Ibaratnya kita seperti batang lidi yang terserak. Satu lidi saja tidak akan optimal di gunakan. Melelahkan.
Merangkum puluhan lidi dalam satu ikatan akan menguatkan. Memudahkan pekerjaan. Seperti itulah kita. Tidak semua orang harus menjadi lidi yang sama persis. Maksudnya gini. Setiap kita punya tugas masing-masing agar sebuah skenario bisa berjalan dengan mulus.
Tidak semua orang memerankan satu peran yang sama. Kan tidak mungkin setiap orang jadi dokter misalnya. Siapa dong nanti yang jadi manager rumah sakit? Siapa nanti yang mengurus administrasi agar rapi? Masih ada sisi lain yang bisa kita lakukan. Tidak harus semuanya menjalankan peran yang plek sama.
Tidak semua orang memerankan satu peran yang sama. Kan tidak mungkin setiap orang jadi dokter misalnya. Siapa dong nanti yang jadi manager rumah sakit? Siapa nanti yang mengurus administrasi agar rapi? Masih ada sisi lain yang bisa kita lakukan. Tidak harus semuanya menjalankan peran yang plek sama.
Jadi, siapa kamu?
Pelajar?
Kalau begitu serius lah sekolah. Jangan tawuran. Dulu kakek buyut kita bersatu dengan latar belakang yang berbeda. Beda suku, beda bahasa ibu, beda warna kulit, beda agama tapi mereka satu tekad, ingin Indonesia merdeka. Kok sekarang malah berantem? Ingat kan, dulu ada kelompok Jong Ambon, Jong Java, Jong Batak dan jong lainnya. Semuanya bersatu, united. Sama-sama berdiri mengumandangkan Indonesia Raya diiringi gesekan biolanya WR Supratman. Punya mimpi dan cita-cita yang sama untuk Indonesia yang merdeka.
Diorama suasana Sumpah Pemuda. Sumber foto: intisari-online.com |
Suka masak?
Kalau gitu tekunlah menemukan resep baru. Buat makanan khas Indonesia tetap memiliki ruang di hati anak-anak negeri, agar tidak lekas punah. Buatlah tetangga kita di kampung global ini terpesona dan bilang: Makanan negerimu enak sekali. Temukan resep makanan langka dari pelosok negeri agar tidak punah dimamah jaman yang semakin modern. Cari resep baru agar mereka yang tidak bisa makan enak karena penyakit misalnya, bisa tetap merasakan nikmatnya indera perasa dengan lebih banyak pilihan makanan yang bisa mereka rasakan.Bagaimana kalau senang melukis?
Tumpahkanlah imajinasimu di atas kanvas. Buatlah animasi yang keren dan penuhi bioskop negeri ini, dengan buah imajinasimu yang luar biasa. Seperti Affandi yang namanya pernah mengharumkan Indonesia atau 4 komikus Indonesia, karena karyanya yang cemerlang membuat mereka direkrut Marvel untuk produksi film super heronya.Jadi dokter atau paramedis?
Temukan obat yang murah untuk menyembuhkan penyakit. Agar anak-anak bangsa ini sehat dan bisa berkarya. Carikan harapan hidup yang lebih panjang agar yang sakit tidak berputus asa dengan vonis usia yang membayangi hari-harinya. Buat obat dengan bahan yang murah dan mujarab agar yang miskin tidak semakin merana karena sakitnya.Cinta alam?
Dakilah puncak gunung di negeri ini di mana saja kamu mau. Tapi jangan tinggalkan jejak berupa sampah. Jamahlah puncak gunung Himalaya dan tancapkan merah putih di sana. Bertakbirlah kalau kamu seorang muslim, nyanyikan Indonesia Raya di sana. Selamilah indahnya Raja Ampat, atau beningnya Tama Bunaken tapi jangan tinggalkan jejak yang merusak. Tunjukkan pada dunia, kami bisa menjaga keindahan bumi pertiwi.Seperti yang dilakukan anak-anak muda dari Kemangteer. Mereka peduli dengan lahan mangroove yang terancam punah. Konservasi lahan mangroove dilakukan dengan berbagai cara. pembibitan, membersihkan area, dan edukasi jadi aktivitas mereka. Coba cari deh di tempat terdekatmu. Siapa tau bisa bergabung. Masuk ke dalam komunitas yang satu chemistry biasanya cepat ngetune.
sumber gambar: http://www.kemangteer.org/ |
Bagaimana kalau tidak ada atau belum sempat bergabung dengan komunitas serupa? Jangan sedih. Kita masih bisa mengekspresikan cinta dan sayang kita pada alam. Memang cuma 'seseorang' itu saja yang identik dengan cinta dan sayang? Enggak juga. Kalau sedang di angkot, jangan nyampah sembarangan. Masukan ke tas dulu sampai menemukan tempat pembuangan semestinya. Kurangi penggunaan keresek dengan wadah lain yang lebih ramah dengan lama. Sesederhana itu. Kesannya sepele, tapi bayangkan kalau dalam waktu bersamaan sekian ribu orang punya pikiran yang sama.
Lalu siapa lagi kalian? Arsitek? Sutradara? Peneliti? Penulis? Guru?
Hey, itulah peranmu. Layaknya mosaik lukisan, kalau setiap peran dilakukan dengan baik, rangkaian mosaikmu itu akan melukis Indonesia yang Indah. Indonesia yang kita banggakan. Saya yakin kok, setiap kita sayang negei ini. Seperti kita menyayangi ayah ibu kita, saudara atau seseorang yang spesial. Kemana pun kita pergi, Indonesia selalu ada di hati. Dan untuk yang kita sayangi, yang terbaik pasti akan kita persembahkan. Bukan begitu?
Selamat hari sumpah pemuda. Selamat berkarya.Eh nyanyi dulu yuk, Bareng pemuda-pemuda keren ini yang prestasinya juga membanggakan.
Beneer, kuliner nusantara berragam bangeet.
ReplyDeleteSelamat Hari Blogger Nasional ya, Mbak. Mainkan peran sebagai blogger dulu hari ini. :D
Selamat hari blogger juga Idah
DeleteHari blogger dan hari Sumpah Pemuda berdekatan ya Teh dan itu membuat saya berpikir banyak tentang peranan saya sebagai pemuda yang suka ngeblog #eaaaa. Mari lakukan yang terbaik untuk negeri.
ReplyDeleteMari Mas Dani Semangat 45, eh apa semangt 28 ya? hehe Biar berasa muda terus.
Delete