Thursday 30 January 2014

Shiloh : Persahabatan Sejati (Tamat)


Shiloh Persahabaan Sejati

Raungan dan dengkingan Shiloh  akhirnya terdengar ke rumah Marty. Sebelumnya nih, sebelum ajing Baker menyerang,  Marty berhasil mengajari Shiloh untuk diam, menahan suaranya agar tidak menggonggong. 


Ayah Marty yang juga mendengar kejadian itu membawa Shiloh ke rumah Dok Murphy, tetangganya yang seorang dookter umum. Akhirnya, bukan Cuma orang rumah, Travers yang sudah lama mencari anjingnya ini mengendus jejak Shiloh dan menuntut anjingnya untuk dikembalikan. Marty hanya diberi waktu selama beberapa hari sampai Shiloh sembuh. 


Saat Shiloh dirawat di rumah, Ayah, Ma, Dara Lynn dan si bungsu Becky juga jatuh cinta dengan Shiloh. Namun, ayah Marty bersikeras untuk meminta Marty berlapang hati menyerahkan Shiloh sesuai perjanjian pada Judd Travers.  Bukannya menutup mata dengan ulah Judd Travers yang suka sadis sama binatang ini, tapi Mr Preston punya pertimbangan lain.  Shiloh adalah milik Judd Travers, dan siapaun tidak boleh turut campur dengan milik Travers.
 

Marty yang tidak pernah terima dan selalu dibuat galau dengan pelajaran dari alkitab tentang konsep bohong berpikir keras bagaimana untuk melawan Judd Travers. Marty yang mengakui semakin banyak kebohongan yang dibuat demi menolong Shiloh merasa yakin bohongnya adalah untuk kebenaran. Menurut Marty lebih baik ia berbohong daripada membiarkan Shiloh disiksa.


Pagi hari, beberapa jam sebelum Shiloh dikembalikan, Marty mendapati Judd Travers yang menembak seekor rusa betia tidak jauh dari rumahnya. Marty yang melek hukum ini tahu kalau Travers punya dua kesalahan besar. Pertama,  Judd Travers menembak kijang bukan pada musim yang diijinkan. Kedua, meskipun diijinkan, undang-undang yang berlaku tidak membenarkan untuk memburu hewan betina.


Keberanian Marty muncul tiba-tiba. Marty setengah mengancam Travers untuk melepaskan Shiloh kalau tidak mau dilaporkan dan bakal didenda sebesar 200 dolar atas ulahnya berburu itu.


Judd Travers jengkel, akhirnya sepakat untuk membayar Marty sebesar 40 dolar setelah bekerja 2 jam selama 10 sehari. Upah sebesar itu dianggap sebagai tanda lunas untuk mebeli Shiloh. Sepakat. Marty setuju.  Artinya selama 2 jam dalam sehari itu Marty mendapatkan 4 dolar. See? Segitu mudahnya dapat 40 dolar dalam 10 hari dibanding ‘nyambi’ jadi loper dan selama itu? *fokus sama cerita, dong, ah*


Marty yang masih skeptis dengan kesungguhan Travers memintanya untuk menulis diatas selembar kertas. Secara serampangan, Judd Travers menulis beberapa kalimat di balik struk belanjanya untuk memenuhi permintaan Marty.


Marty dikerjain habis-habisan oleh Judd Travers.  Bocah usia 11 tahun itu disuruh membelah kayu dengan kapak sebagai bahan untuk perapian miliknya, mencangkul tanah, membereskan gelondogan kayu, membersihkan rumah, pekarangan, memetik buncis dan pekerjaan berat lainnya  yang dalam kacamata saya itu sudah lebih dari sadis dari perbuatan eksploitasi terhadap seorang anak di bawah umur.


Tapi karena kecintaanya terhadap Shiloh, Marty menyanggupi tugas dari Travers. Selain itu, Marty juga menyembunyikan fakta dari orang tuanya dengan tidak menyebutkan alasan kesepakatan yang dibuat dengan Travers dan tentu saja tugas-tugasnya yang tidak layak iu.


Menjelang tugasnya berakhir, Travers mengolok-ngolok Marty . Travers menakut-nakuti Marty kalau ia tidak akan memenuhi janjinya. Marty yang cerdik membalas omongan Travers dengan ucapan kalau ia serius dengan komitmen. Ia juga tidak peduli dengan olok-olok Travers lainnya soal ketiadaan saksi untuk kesepakatan mereka.


Marty cuek, malah dia melakukan pekerjaan yang tidak diminta Travers. Akhirnya, perlahan Marty menemukan sisi lain dari Travers. Marty yang menikmati masa-masa kebersamaan bersama Ayah merasa lebih beruntung dibanding Travers. Travers yang curcol bercerita ia hanya punya 1-2 kenangan dengan ayahnya yang mengajaknya berburu. Selebihnya adalah perlakuan kasar yang ia dapatkan.


Perjanjian antara Marty dan Travers selesai. Kegelisahan Marty terjawab sudah dengan sikap Judd Travers yang akhirnya memenuhi perjanjiannya itu. Malah sebelum pulang, Marty diberi ban yang lebih layak untuk Shiloh. Bukan itu aja, Travers juga akhirnya mau menyebut nama Shiloh setelah sebelumnya hanya mau menyebut 'anjingku atau 'anjing itu''. 


Dalam kenyataannya, Shiloh yang benar-benar ada ini juga jadi pusat perhatian di Amerika sana. Malah sampai ada yang bela-belain daari Kanda datang ke West Virginia,setting di mana novel ini dibuat.


Novel remaja ini mengingatkan saya sama mainstream novel-novel remaja jaman saya macam 5 sekawan, Semester di Malory Towers, Trio Detektif, Stop, dan cerita-cerita lainnya yang beda banget dengan aliran teenlite sekarang yang aduh udah bicara cinta-cintaan.
Shiloh Persahabatan Sejati
Shiloh : Persahabatan Sejati (Tamat)
www.lautanindonesia.com -



Well, emang beda jaman sih, tapi saya ngeri bayangin pakem novel teenlite beberapa tahun ke depan. Semoga enggak kesampaian kecemasan saya itu. Mudah-mudahan masih banyak penulis yang  aware soal ini. Dan saya yakin tuh, Dalam lingkaran pertemanan saya di facebook, ada banyak penulis buku  dengan segmen remaja yang tidak terbawa arus berkutat soal cinta putih biru ini. Semoga, ya. 


By the way, ini bahas buku ujung-ujungnya jadi curcol, ya? Hehehe.... Muah-mudahan ga nyerah baca posting saya yang panjangnya lumayan. O, ya novel ini juga sudah diangkat ke dalam film lho. Jadi kalau ga sempet baca bukunya, bisa lihat filmnya. Ini trailernya di youtube.






Sebenarnya ada link untuk menonton film ini secara full, tapi saya belum menemukan link yang gratis buat ditonton atau didownload. Kebayang ya, dengan durasi 90 menit, bisa bikin jebol pulsa hehehe....  Kalau ada keping cd atau dvd sepertinya asyik. Berhubung film ini dibuat tahun 1996 (novel aslinya tebit tahun 1991 di amerika sana) sepertinya bakal jadi perjuangan  buat mendapatkannya.
Share:

Wednesday 29 January 2014

Shiloh Persahabatan Sejati


Baru saja kemarin saya nonton film Shrek 2 di TV. Saya bukan mau nyorotin kisah cintanya si Ogre ama Putri Fiona itu, ho. (Perasaan beberapa posting terakhir saya, auranya love melulu, ya? Kayak taglinenya Sarah Sechan waktumasih jadi vj MTV itu deh). Ah, suatu kebetulan aja. *Abaikan*
Shiloh Persahabatan Sejati
sumber : www.sternpinball.com


Yang mau saya bahas sekarang adalah persahabatan di antara hewan dengan hewan dan hewan dengan manusia. Sudah lihat dong film Shrek 2 itu? Si Puss, keledai, tikus, babi dan binatang hutan lainnya ternyata bisa rukun dan nge-blend jadi tim yang akur, ya? Enggak seperti karakter Tom and Jerry yang doyan ribut aja.

Share:

Tuesday 28 January 2014

Surat Untuk Monday FlashFiction


Surat Untuk Monday FlashFiction
1 Tahun Monday FlashFiction

Dear Monday FlashFiction, belum genap sepekan aku mengenalmu. Hanya dalam hitungan hari saja, dirimu sudah mengujiku. Memintaku membuktikan seberapa jauh chemistry yang tercipta antara aku dan kamu.
Wih, semenantang ini kah?

Baiklah, aku coba untuk menjawabnya. Meskipun, aku masih mikin diksi, fakir imajinasi. Tapi, aku ingin kamu tahu, pesonamu itu buatku tertarik, berharap frekuensi yang ada diantara kita semakin kuat. Lalu luruh melebur dalam gairah yang sama.

Share:

Anda Sopan, Kami Segan



Anda sopan, kami segan.
Pernah baca stiker yang suka mejeng di kaca angkot seperti ini? Pasti pernah ya, meskipun naik angkotnya cuma sekali-kali aja (ini sotoy apa maksa, ya?) hehehe....
Anda Sopan, Kami Segan
dreamstime.com
Siapapun kita, rasanya ga nyaman kalau melihat sikap orang yang ga sopan, meskipun hanya sebagai pengamat. Ah, pasti pernah juga nemu fenomena seperti ini.  Saya pernah lihat tayangan sinetron, dan ya ampun.... itu yang dibully bukan cuma teman, tapi guru juga. Terlepas acara tv ini berlabel hiburan dan bukan bertujuan mendidik, tapi masyarakat kita peniru yang baik, justru dari tayangan tv seperti ini banyak copycat-copycat cilik yang terampil meniru dan memodifikasi dengan lebih lihai. Ah, sudahlah, skip saja yang satu ini. 

Di dunia maya, juga saya menemukan banyak hal ini.
Tiba-tiba ada yang ngeshare link jualannya di wall atau komentar di status saya. Ngiklan nih? Kok kayak hit and run. Coba kalau ada orang yang seenaknya pasang spanduk jualan atau flyer-flyer promosinya di depan rumah kita. Saya rasa kita semua bakal sebel dan melepas iklan yang slonong boy itu.

Share:

Sunday 26 January 2014

Langit Sore

Setelah beberapa hari matahari "bersembunyi", sepertinya hari ini disambut dengan gegap gempita di mana-mana. Jemuran baju yang cepat kering, bisa pelesiran dengan suasana cerah dan ditutup dengan langit sore yang cerah. Memang paling adem kalau lihat lukisan Alam yang maha indah ini. Di tempatmu, cerah juga, kan?

Selang setengah jam kemudian....


Harusnya gambar kedua ngambil angle yang sama juga, ya. Rumah-rumahnya enggak kebawa. Begini deh kalau amatiran :)
*Jepretan dari kamera jadul*
Share:

Thursday 23 January 2014

Cerber : Deja Vu, Dia dan Kamu

Holaa...

Mulai sekarang, saya punya menu artikel cerita bersambung nih. Belum tau mau posting berapa kali, berapa seri sih. Dalam rangka memotivasi diri sendiri buat bisa nulis novel (aamiin), saya maksain diri buat posting di blog. Saya ngarep banget bisa dapet feedback dari temen. Bukan cuma pujian lho, ya. 

Feel free buat kasih kritikan. Saya bakal lebih seneng dikasih masukan, biar saya tau di mana plus minus cerita saya. Namanya juga cerita bersambung, jadi ga kan selesai dalam 1-2 posting. Saya belum tau mau posting berapa kali.Doain semoga semangat saya ga pupus, ga nyerah dengan segala kendala juga dengan kritikan yang masuk. 

Jadi inilah ceritanya...

sumbr gambar dari sini

Bidadara 

Kau bagikan angin dibawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi
Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna…
Bila itu tanpamu....


Galuh seperti orang bengong, asik menatap layar komputer sambil ikut menyanyi. Toyoran halus Raya dibahunya berbarengan dengan tepukan seorang perempuan di layar komputer yang mengakhiri klipnya Padi.

“Hoooi! Bangun!”
Share:

Tuesday 21 January 2014

Rain, You and A Thousand Years


Tampias hujan perlahan luruh satu-satu ke bumi. Aku masih menikmati petikan akustik favoritku,  perlahan lirih menari di rumah siputku. Seribu tahun? Itu konyol, nabi Adam saja tidak hidup selama itu. Aku bukan manusia abadi seperti cerita klasik Connor MacLeod. Kamu tahu? Dalam satu kisah, 60 tahun jatah hidup Adam malah ia berikan untuk seorang hamba yang ruhnya paling bersinar. Bagaimana denganmu?



Rain, You and A Thousand Years
sumber gambar dari sini
Share:

Monday 20 January 2014

Mie Roemah, Resep Keluarga Yang Hommy

Asiknya jadi blogger itu banyak. Selain eksis nulis di blog, juga kerap diundang ke berbagai acara. Seperti sabtu kemarin. Saya dan beberapa orang teman diajak mencicipi mie buatan 'Mie Roemah' sebuah rumah makan dengan nuansa rumahan banget. Ga heran, ya. kalau ada wisatawan dari luar kota biasanya acara jelajah kuliner ga boleh absen.

Share:

Saturday 18 January 2014

KEB di mataku, Kerlip Orbit Bintang Emak

Hola.... (perasaan saya jadi doyan pake sapaan ini, jadiin tagline, aja gitu, ya?. Abaikan....)
Sabtu pagi, di tengah hujan gerimis romantis yang bikin asik kruntelan ini ga bikin semangat saya jadi ikutan mengkerut (lebay deh). Kenapa, coba? Ada satu kerjaan offline yang saya pengin beresin dan horeeee... kelar.

Sekarang, saya mau cerita nih...
Tau kan, lagunya Mandy Moore yang jadi OSTnya A Walk to Remember itu lho....


So many questions
I Need an answer
Two years later
he's still on my mind
Whatever happened to Amelia Earhart?
Who holds the stars up in the sky?
Is true love just once in a lifetime?

Sebenernya lagu ini aslinya dibawakan sama The New Radical, sebuah band kenamaan asal Amerika yang sempat populer di pertengahan  tahun 1990an. Nah, yang saya bahas di sini, bukan band The New Radicals, Mandy Moore atau  filmnya, A Walk to Remember. Tiba-tiba saja, saya tergelitik dengan lirik Whatever happened to Amelia Earhart?

Share:

Tuesday 14 January 2014

Untukmu Yang Disana


Tiba-tiba saja di kepala saya berdenyar lirik lagu Base Jam, band yang digawangi anak-anak muda itu, yang sempat tenar saat saya SMA. Mungkin, kamu juga familiar dengan mereka. Masih ingatkah lagu Bukan Pujangganya itu? Suara bening Adon dan Sigit begitu awetnya dalam kenangan saya sampai menggelitik saya untuk bercerita denganmu. Sedikit gombal sih, terserah orang lain mau bilang apa.







Share:

Saturday 11 January 2014

Tweeps and The Major

Coba tanya, akun twit siapa sih yang lagi nyuri perhatian para tweeps? Saya yang punya akun twit tapi jarang update jadi keranjingan, at least stalking ke timelinenya.

Heeh, siapa lagi kalau bukan Ridwan Kamil, walikota baru Bandung periode 2013-2018. Awalnya walikota yang juga arsiteknya masjid Al Irsyad kota baru Parahyangan, Padalarang ini mewajibkan dinas-dinas di Bandung beserta SKPD untuk mempunyai akun twitter sebagai salah satu wadah sosialisasi program dan interaksi dengan warga. Eh, ternyata walikota yang humble ini bukan cuma me-reply mentio-mention twit yang behubungan dengan urusan dinas,keisengan tweeps juga dijawab dengan santai dan lucu. Bahkan, untuk twit war juga diladeni  dengan cuek. 

Saya mau share nih beberapa twit yang sudah saya capture, tapi biar mudeng dengan topik yang dibahas di twitter, saya cerita dulu program harian wali kota Bandung.

Senin : #SeninGratis
Selasa : #SelasaTanpaRokok
Rabu : #ReboNyunda
Kamis : #KamisInggris
Jumat : #JumatBersepeda.

Sabtu dan minggu tidak ada program karena libur. Tapi sambil bercanda beliau pernah bilang kalau sabtu itu temanya #SabtuCinta dan #MingguNyeuseuh untuk hari minggu. 

Seperti beberapa akun lain, selalu ada tweep hater dan ga usah dibilang lebih detail, sudah tahu lah oknum pengacara yang doyan ribut-ribut alias twit war itu juga mengincar Ridwan Kamil. Mention-mentin ribut oknum FA itu dibalasnya dengan santai dan lucu malah. Jadi ini lah beberapa twit dari @ridwankamil yang saya capture. Dan sepertinya ini kali pertamanya posting saya penuh dengan foto. Ga usah banyak cerita lagi ya, seperti kata pepatah, a picture can speak thousand words eh, tapi picturenya emang isinya words kok hehehe....


  • #SelasaTanpaRokok


Share:

Friday 10 January 2014

Playing God, Ketika Dokter Seolah Menjadi Tuhan

Waktu saya masih SD sampai SMA dulu, ada beberapa serial yang tayang di tv dengan latar belakang tokoh utamanya bergelut di dunia kedokteran. Kalau yang umurnya ga jauh-jauh dari saya sih mestinya tahu serial Dr Quinn The Medicine Woman, Dr Sartika yang dibintangi Dewi Yull dan E.R atau Emergency Room yang tayang sekitar awal tahun 1997an. Dulu, profesi seorang dokter segitu dipujanya dan pasien-pasien biasanya fanatik, ga mau pindah ke lain dokter kalau sudah merasa cocok. Rasanya, belum pernah deh, dengar ribut-ribut malpraktik yang digugat keluarga pasien terhadap dokter seperti sekarang ini.

Padahal dokter juga manusia. Tugas dokter sejatinya seperti yang tercantum dalam Konsili Kodekteran Indonesia adalah membantu memberikan pengobatan secara maksimal untuk pasien, bukan menyembuhkan.  Dan sepertinya dokter ini adalah profesi yang paling banyak aturannya.

Playing God, Ketika Dokter Seolah Menjadi TuhanSetelah saya membaca buku Playing God yang ditulis oleh Rully Roesli, - cucu dari Marah Roesli, penulis Siti Nurbaya - yang juga kakak kandung dari almarhum Harry Roesli, sedikitnya wawasan saya soal lika-liku dunia seorang dokter jadi bertambah. Mau tau? Yuk, saya share, ya.

Judul Buku : Playing God
Penulis : Rully Roesli
Penerbit : Qanita, 2012
Tebal : 197 Halaman
ISBN : 978-602-9225-31-0

Saya sempat tergelitik penasaran ketika beberapa waktu lalu para dokter ramai-ramai demo setelah kasus seorang dokter, dr. Ayu yang dikhawatirkan akan dikriminalkan setelah pengaduan keluarga pasien yang tidak dapat diselamatkan. Satu tahun sebelum kasus itu mencuat, sebenarnya buku ini sudah saya punya, tapi terselip bersama buku-buku lain yang belum saya baca. Sayang sekali, andai saja sudah saya baca saat itu, mungkin saya ga bakalan terlalu bingung menyikapi berita yang beberapa hari jadi headline dimana-mana termasuk status FB teman-teman.

Yang menarik dari buku ini tentu saja judulnya. Playing God. Berperan seolah-olah menjadi Tuhan. Penjelasan sederhanannya adalah bertindak  seolah mempunyai wewenang untuk menentukan kehidupan seseorang/orang lain.

Buku ini dibagi dalam 5 sub bab yang masing-masing bab membahas secara tematik pengalaman yang dialami penulis. 
Bab 1 dengan tema Menentukan Nasib Orang Lain,  bercerita tentang pergumulan batin saat para dokter di tempat penulis bertugas, Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) R.A Habibie Bandung . Saat itu, pada tahun 1998 pemerintah belum mengeluarkan program semacam Jamkesmas dan sejenisnya. Krisis moneter yang dahsyat saat itu membuat biaya cuci darah melonjak lebih dari 10 kali lipat.

Jika sebelumnya hanya diperlukan Rp125.000, maka setelah krisis moneter, diperlukan biaya sebesar Rp. 1,5 juta untuk sekali cuci darah. Meskipun ada sistem subsidi silang untuk membantu pasien yang tidak mampu, waiting list yang begitu panjangnya memaksa para dokter dan pihak lain yang terlibat sampai bagian keuangan dan yayasan harus bermusyawarah untuk menentukan pasien mana yang berhak mendapat bantuan.

Dengan dukungan data dan latar belakang pasien seperti usia, status ekonomi, keperluan obat diajukan dalam forum untuk memutuskan siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan. tentu saja, ada pihak yang harus dikorbankan, dan pilihan dilematis yang harus segera diputuskan. Kegamangan dokter yang kerap tidak kita sadari sebelumnya.  

Saya baru ngeh kalau pada tahun 2004 (entah dengan sekarang) biaya kesehatan yang dianggarkan oleh pemerintah kita masih kalah dari Vietnam dan Kamboja. Sedikit lebih baik dari Afghanistan dan tentu saja jauh dari anggaran yang dimiliki negara-negara di Eropa. Belum lagi tidak semua asuransi ternyata mau menanggung pos semisal bedah jantung, cuci darah atau pengobatan kanker yang jelas-jelas perlu biaya tidak sedikit.

Pada Bab 2, dengan tema Menghakimi Diri Sendiri, penulis bercerita seputar suasana emosi para pasien yang harapan hidupnya tipis. Dengan vonis harapan hidup yang tipis, justru tidak sedikit mendorong pasien menjadi putus asa dan memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Seperti data statistik tahun 2009, dari 29 kasus bunuh diri di Bali, 25 diantaranya dipicu karena sakit menahun.

Selain memaparkan contoh beberapa kasus pasien yang putus asa, dr Rully juga menceritakan kisah sejati seorang pasien yang bisa bertahan hidup setelah divonis harus menjalani cuci darah sejak tahun 1994. Sanggup bertahan sampai tahun 2004 dan meraih gelar sarjana (saat kesaksian ditulis) jadi salah satu contoh kalau pasien yang divonis harus menjalani cuci darah masih punya harapan hidup yang panjang. 

Bab 3, dengan tema Tuhan Bertindak dengan cara yang misterius  menceritakan beberapa contoh intervensi yang secara sengaja dan tidak  agar pasien yang ditangani masih bisa bertahan hidup. Ada  cerita mengharukan pasangan pengantin dari Belanda yang mengurungkan rencana honeymoonnya dengan memberikan uang sejumlah 2.000 gulden untuk membantu pengobatan seorang pasien yang kemudian bertahan hidup dan menikah dengan seorang pembaca berita di TVRI.

Di bab ini juga dibahas penelitian terapi yang diberikan kepada pasien yang dibagi dalam dua kelompok dimana salah satu kelompok mendapatkan terapi spiritual berupa pemberian doa untuk meningkatkan harapan sembuh yang lebih baik. 

Pembahasan mulai dari Bab 3 ini terasa lebih menarik. Mungkin pengaruh dari sang kakek, Marah Roesli, dokter yang juga penulis membuat saya bisa mencerna uraian yang dipaparkan. Kosa kata dunia kedokteran saya bertambah melalui ilustrasi cerita. Misalnya, saya baru tahu tentang kreatinin sebagai pengukur kondisi ginjal seseorang.  Kadar kreatinin ginjal seseorang dikatakan normal biala ada di kisaran angka 0,7-1,2 mg/dl. Jadi bila kadarnya meningkat maka ada sesuatu dengan fungsi ginjalnya. Nyaris saja ditemukan satu obat untuk menurunkan kadar kreatinin oleh seorang dosen, sayangnya formula itu keburu menjadi misteri bersamaan dengan meninggalnya sang dosen.

Dua bab terakhir mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat lagi dunia kedokteran dan menyiapkan diri menghadapi situasi yang tidak diharapkan. Mengenal Sosok Seorang Dokter pada bab ke-4 dan Saat Menghadapi Akhir Kehidupan Kita. 

Pada bab ke-4 dibahas tentang pengaruh sugesti dan hubungannya dengan kesehatan pasien termasuk hal-hal klenik yang terkait sejak jaman dulu sampai sekarang. Di sini juga dibahas POS (Prosedur Operasional Standar) yang dijalankan dokter ketika menangani pasien.  Tambahan kamus kedokteran saya bertambah lagi. Misalnya istilah psiko-neuro-endokrino imunologi sebagai tindakan sugesti/hipnotis terhadap kondisi fisik  agar tingkat imunitas bertambah dan penyakit benar-benar jadi sembuh. Ada juga Resusitasi Jantung Pulmonal (RJP) sebagai tindakan untuk mengaktifkan kembali detak jantung atau nafas pasien berhenti. Saya juga baru ngeh, kalau tehnik cuci darah atau hemodialisa ada beberapa cara sampai yang terbaru yanng disebut SLED (sustained low efficincy dialysis).

Yang paling menarik, di sini juga dibahas UU Nomor 29 tahun 2004 yang mengatur hak dan kewajiban pasien dan dokter.  Berbeda dengan jasa pelayanan lainnya, dokter berhak untuk mendapat bayaran terlepas dari apakah si pasien sembuh atau tidak. Entah di mana ya titik ketidak sinkronan, sehingga sekarang ini banyak tuntutan dengan tuduhan malpraktik. Salah satu logika yang menarik soal POS adalah ada ilustrasi ketika terjadi sesuatu di RS yang membuat dokter dan pasien harus menyelamatka diri. Siapa yang harus menyelematkan diri lebih dulu? Dokter! Alasannya adalah bagaimana nyawa pasien akan bisa diselamatkan bila dokternya tidak ada? 

Pada bab terakhir, Penulis menceritakan saat-saat terakhir Harry Roesli sebelum meninggal. Ada keharuan yang menyeruak karena bersama kedua kakaknya yang juga sama-sama dokter, penulis tidak bisa menyelamatkan nyawa Harry Roesli, seorang musisi mbeling yang punya relasi banyak dari berbagai kalangan. Mulai dari pengamen jalanan sampai akademisi dan politisi. Tahukah anda berapa tekanan darah almarhum saat masuk ruangan UGD? 60/0! Beliau juga menolak untuk menggunakan kursi roda dan memillih berjalan kaki seperti orang sehat. Dalam rentang waktu 25 menit, beliau harus segera dipindahkan ke Jakarta dengan helikopter karena alat yang diperlukan belum ada saat itu. Selama diperjalanan, Harry Roesly masih bisa bercanda dan menutup usianya dengan tenang sementara kedua kakaknya berusaha keras menahan kesedihan. Dokter juga manusia, ya.

Selain beragam kisah sejati yang diungkap, Rully Roesli mengaitkan bahasannya dengan ayat-ayat quran dan kisah-kisah yang terjadi dalam Al Quran dan di jaman rasulullah saw membuat buku ini bukan hanya saja kaya dengan sentuhan ilmiah tapi juga religius.

Satu lagi pesan moral yang bisa kita petik dari buku ini adalah hebatnya peran seorang Ibu dalam menanamkan kepercayaan diri dan semangat kepada anaknya. Berkat ibunya, dr Eddhyana Roesli, yang  berprofesi menjadi dokter selama 50 tahun, sejak  tahun 1941, Rully Roesli berhasil menapaki karirnya sebagai dokter spesialis ditengah keterbatasan fisiknya yang mengalami penyakit polio yang menderanya sejak usia 5 tahun. Pada masanya ini, sang ibunda adalah dokter yang sangat terkenal dan tidak menarik tarif yang memberatkan. Tidak heran kalau akhirnya dalam sehari pasiennya bisa  mencapai ratusan orang. Prinsipnya soal hubungan dokter dan pasien yang harus melibatkan tuhan dilukiskan dalam motonya seperti di bawah ini.

Playing God, Ketika Dokter Seolah Menjadi Tuhan


Share:

Modis Dengan Produk Indonesia

Kalau ngomongin tas dan sepatu, ingatan saya langsung terbayang pada sosok Imelda Marcos, istri dari mantan presiden Filipina ini memang dikenal sebagai seorang istri presiden yang sangat stylish. Bayangin deh, konon ada sekitar 3.000an sepatu koleksinya yang sayangnya kini tidak terawat. Kalau dihitung-hitung, anggap aja satu pasang sepatu dipakai satu hari, perlu sepuluh tahun buat dipakai bergantian satu-persatu. Apa perlu ya ada catatan khusus buat menandai sepatu mana saja yang sudah dipakai dan mana yang belum? Lalu gimana soal perawatannya, duh itu koleksi yang kalau dipajang jumlahnya bisa melebihi display di mall-mall itu saya yakin banget deh bakal menyita waktu buat merawatnya.



Modis Dengan Prouk IndonesiaModis Dengan Produk Indonesia 



indobiz-news.blogspot.com
Janda mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos ini memang doyan tampil modis. Coba lihat deh fotonya waktu masih muda, jadi mengingatkan sama bintang-bintang film tahun 70-80an gitu, ya?

Share:

Wednesday 8 January 2014

Perjanjian Yang Kuat, A Single Note

"Kapan sih aku diundang?"
Kok Kamu belum nikah?"
"Kapan nyusul?"
"Kamu tuh harus membuka diri..."
Kamu sih, pilih-pilih, standar kamu ketinggian..."


Pernah dapat pertanyaan atau pernyataan seperti itu? Dulu saya masih pura-pura budek, norek kata orang sunda kalau dikasih pertanyaan itu. Entah itu sekedar basa-basi, kepo atau bentuk kepedulian seorang teman/saudara.

Share:

Tuesday 7 January 2014

Kitab Anti Bangkrut, Jurus Jitu Sukses Berbisnis

Kalau berbicara soal dunia bisnis, biasanya tidak jauh-jauh dengan istilah sukses, untung, rugi, atau bangkrut. Sukses dan untung jangan ditanya lah, semuanya juga yang buka usaha pasti pengin begitu. Gimana kalau bisnis atau usahanya dihadapkan pada kondisi bangkrut atau rugi. Jalan terus, sambil mengevaluasi di mana letak kesalahan? Atau mungkin sebaiknya banting setir saja?

Bangkrut 
1. Menderita kerugian besar hingga jatuh; gulung tikar. 2.  Habis harta benda; jatuh miskin. Kalau diberi imbuhan ke-an (kebangkrutan) artinya perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya.

Rugi
1. Kurang dari harga beli; tidak mendapat laba. 2. Kurang dari modal. 3. Tidak mendapat manfaat/faedah. 4 Sesuatu yang tidak menguntungkan.

Siapa sih yang mau bangkrut usahanya, ya? Coba kita maen ke toko buku Gramedia, pastinya ada satu space khusus yang menggelar buku-buku yang membahas aneka trik menyiasati bisnis agar sukses. Bingung milih buku mana yang paling moncer? Coba baca buku yang satu ini, Kitab Anti Bangkrut yang ditulis oleh jagonya entrepreneur yang masih muda, Jaya Setiabudhi. Familiar? Kalau belum yuk kenalan dulu sama bukunya.

Share:

Monday 6 January 2014

Komedi TV : Dulu dan Sekarang

Beberapa hari belakangan ini beranda Facebook saya dipenuhi link dari Change.org berupa petisi untuk menghentikan acara YKS di trans tv.  Well, sewaktu pertama kali acara ini muncul, saya tidak tertarik sama sekali. Jujur sja, saya suka dibuat heran, kok acara beginian banyak penggemarnya, ya? Buktinya, selain Trans TV stasiun-stasiun TV lainnya ikutan latah me  mbuat program serupa. Latah, trend atau kurang kreatif?

Becanda yang menjurus sarkastis, slapstick dan doyan membully lawan main. Satu kali, saya pernah melihat tayangan di trans tv (saya lupa lagi nama acaranya), seorang kru program yang berulang tahun dikerjain habis-habisan sampai ditaburi tepung segala! Ckckck..... lucu di mananya, sih?


Komedi TV Dulu dan Sekarang

Share:

Saturday 4 January 2014

One Day One Post, Ngeblog jalan Terus

Jadi ceritanya nih ada ajakan dari Bang Aswi buat ngeblog di grup Warung Blogger. Ga ada hadiah, tapi tantangannya boleh juga.
Apa coba?

Keep On Blogging
news.standford.edu
One day one post.

Kenyataannya kalau lihat list postingan saya, paling rajin saya bisa posting rutin satu hari satu artikel ya pas lomba Asean Blogger saja di bulan Agustus 2013 lalu. Cuma 10 hari, dan lalu.... timbul tenggelam. Kalau dirata-ratakan seminggu paling cuma posting 3x atau uma dua hari sekali.

Kalau begitu saya harus menggenjot passion ngeblog saya 2x lipat, 100%!
Bisa?

Share:

Hisomu, CCTV Untuk Bisnis dan Rumah tangga


Jika tidak ada cctv yang dipasang di rumah warga di kawasan Cipedes, Bandung, sepertinya kasus pembunuhan Siska Yofie akan menyisakan misteri sampai sekarang. Berkat keberadaan cctv ini, pelaku peganiayaan terhadap mendiang Sisca bisa diketahui dengan cepat sekaligus juga menangkapnya. 

Meskipun masih menyisakan segudang tanya untuk motif tindak kriminal itu, keberadaan cctv atau closed circuit teelevision ini tidak hanya penting untuk instansi atau perusahaan saja. Untuk level rumah tangga, memiliki cctv bukan sekedar gaya atau menunjukan status sosial, tapi juga sebagai dokumentasi bagi pemilik rumah.

Hisomu, CCTV Untuk Bisnis dan Rumah Tangga

Share:

Friday 3 January 2014

Cerita Nakal Anak SMA

Memang seperti apa kenakalan  waktu saya masih anak SMA?
Saya sih  waktu itu beraninya rame-rame, ga berani sendirian. Tipikal pengikut? Ga juga ah, bukan soal seru-seruan (dan jangan ditiru). Waktu masih kelas 1-2 sih saya adalah anak yang manis,  ga banyak cincong. Ga tau kenapa pas kelas 3 jadi (ehm) rada nakal gitu :) Mau tau?



  • Kesiangan
Waktu saya masih anak SMA dulu, yang namanya naik angkot itu udah kayak lomba cepet-cepetan, istilah Koes Hendratmonya adalah Berpacu Mengejar Angkot....

Jadi, kalau mau aman, ya pergi sebbelum jam 6, biar masih dapat angkot yang lowong alias kosong. Lewat jam enam dikit aja, jangan harap dengan mudahnya dapat angkot. Harus rela kejar-kejar angkot, meski abang sopirnya ga seganteng Gunawan atau Anjasmara (tapi kalau pagi-pagi gitu udah kayak artis deh). 

Gara-gara kejar-kejaran, etika dan tata krama jadi sedikit terabaikan. Saat wajah-wajah stres (takut kesiangan) bergerombol di depan pintu angkot, ga inget yang disebelah lebih senior, libas aja. ga inget disebelah ada yang cuco, ah lewat, bodo, seseledek atau susuruduk, tetep aja ga peduli. Eh, saya pernah kena sikut sama bapak-bapak gara-gara rebutan angkot. Yang penting dapat jatah duduk. Jauh beda sama sekarang, para mamang sopir angkot nih doyan banget ber-me time ria alias ngetem.

Kalau beruntung, jam 6.30 sudah di ada di sekolah. Sementara teman-teman saya yang anak-anak IPA belajar dengan tekun (atau ngerjain PR), kebanyakan ruangan kelas anak-anak IPS yang saat itu pernah diplesetin Ikatan Pelajar Santai, masih sunyi. Ada yang udah dateng lagi sisiran, nyalin PR, nongkrong di warung sambil nyarap (sarapan maksudnya), main basket, atawa berkerumun di pojok kelas, belajar membuat forum mini (padahal ngerumpi).  Kontras sekali dengan anak-anak IPA.

Itu kalau ontime. kalau kesiangan? Hohoho.... coba bikin survey, kebanyakan yang dipelototin dengan mesranya guru BP yang piket di pos depan yang udah mirip provost, secara kebetulan pas disamping sekolah saya ada Provost (karena sekolah saya ada di kawasan IPTN alias PTDI) adalah anak-anak IPS. 

Seperti kebanyakan anak-anak SMA di jamannya, cuma muka-muka polos dan senyuman tulus yang dipersembahkan pada guru tercinta. Kalau sudah begini, hukumannya ga boleh masuk jam pertama. Disuruh nunggu di ruang perpustakaan. Eh, disekap di ruang perpus sana bukannya belajar atau baca-baca bahan buat hari itu, malah ngobrol meski bisik-bisik sih. Jadi inget lagu George Michael, Careless Whisper hehe (ga nyambung deh). Jadi, plesetan Pelajar Santai itu memang benar sekali sodara-sodara (meski pas awalnya denger, rada sebel sih).

  • Ngudap di Kelas
Ga semua guru sih kita berani ngudap selama jam pelajaran. Berhubung guru mata pelajaran Tata Negara ini baik banget, beliau mengijinkan kami makan di kelas. Ini adalah contoh lain kenakalan anak SMA.
"Yang penting, kalian nyimak materi dari bapak, ga ngobrol. Silahkan, makan."
"Hore......"
Siapa yang enggak seneng, coba? Cuma emang waktu itu kita emang rada badung, sempet juga jailin Pak Kamsa, guru yang terkenal baek dan ga pernah ngambek ini.

Ceritanya, waktu itu ada seorang teman di kelas, Rinrin, yang suka bawa aneka gorengan. Sebelum jam masuk atau istirahat, kami yang masih kelaparan dan nafsu makannya amit-amit itu (sampai disebut kelas si berat karena mayoritas kami badannya pada berisi) suka beli gorengannya. Kalau ga salah masih sekitar 100-150 gitu per pcsnya. 

Satu waktu, saat jam pertama pelajaran Tata Negara, Pak Kamsa ini tergoda buat ikutan nyicip gorengannya Rinrin. Seinget saya waktu itu beliau ga ikutan ngudap di kelas, buat di makan pas istirahat nanti. *see, betapa resenya kami sekelas waktu itu, ya*. Uang dibayarkannya sekitar Rp. 5.000an dan ga ada kembalian. Nakalnya anak SMA.

Tau ga, kejailan apa yang kami lakukan?
Bener!
Jadi pas Pak Kamsa sedang keluar sebentar, dengan'kejamnya' kami membawa gorengan jualannya Rinrin. "Bayarnya pake duit Pak Kamsa aja, Rin," , ngehe, ya? Hehehe... kejahilan yang jangan dicontoh ya anak-anak....

Lalu, saat keesok harinya Pak Kamsa ngajar lagi, beliau menanyakan kembalian jajanan sama Rinrin.

"Errrrr, pak, kemarin teman-teman bawa gorengan saya, katanya bayarnya pake duit bapak, aja," polos Rinrin menjawab tagihan Pak Kamsa. FYI, Rinrin ini anak Rohis sekolah, pembawaannya kalem  cuma mesem-mesem kalau kejayusan kami pada kumat.

"Hidep mah, nya...(kalian tuh, ya), " gumam Pak Kamsa pelan sambil geleng-geleng kepala. Nakal pisan.....

  • Istirahat
Jangan ditanya kalo soal ini. Keluar paling dulu dan masuk belakangan. Sementara hampir semua anak-anak IPS khusyu menikmati jeda istirahat, anak-anak IPA asik  berkutat dengan aneka rumus di dalam kelas, enggak di dalam atau di luar. Kalau yang ini mah enggak nakal, tapi santai man.... :)
  • Pulang Duluan atau Kabur 
Jadi ceritanya dulu pernah ada kunjungan dari Bank Bali (sekarang Bank Permata) yang lagi promosi produk tabungannya untuk paket pelajar alias anak SMA. Sebagai kompensasinya, setiap kelas (kalau ga salah sih semuanya dapet,mana sempet saya cekin satu-persatu kelas laen, kurang kerjaan banget.) dapat jatah jam dinding dengan logo jempolnya itu. 

Pak Kamsa, lagi-lagi jadi korban keisengan kami, karena guru-guru IPS lainnya lebih galak. Eh, sebelumnya saya mau kasih pledoi, kami ini bukan kurang ajar (hehe) sama beliau, karena saking pemaafnya, kami merasa akrab dan enjoy sama beliau (SKSD banget). Duh, maafin kami, ya pak. 

Karena bosen dicekokin materi yang itu-itu aja (bayangin, dalam seminggu kita punya 3x pertemuan mata pelajaran Tata Negara dengan durasi rata-rata 2 jam pelajaran malah ada yang 3 jam pelajaran). Hawa-hawa ngantuk  sudah betah ngendon di kelopak mata dan hasrat kepengin pulang sudah sedemikian menggeloranya.  Entah ide tengil apa lagi yang berkelebat di otak kami. Lagi-lagi pas Kamsa sedang keluar sebentar, salah satu dari kami menurunkan jam dan..... memutar jamnya lebih cepat 30 menit!

Syahdan,... tidak lama berselang Pak Kamsa balik lagi ke kelas.

"Pak, pulang, udah bel."

"Ga kedengeran, ah. Belum," tukas beliau.

"Tapi pak, udah jam 12, tuh lihat," sambil harap-harap cemas takut ketauan, kami menunjuk jam yang sudah menjurus ke area WITA itu.

"Kok di bapak masih jam 11.30, ya?" Pak Kamsa bengong, membandingkan jam. Terang aja beda pak, kami sedikit tegang takut ketauan.

"Ih, jam bapak rusak kali," celetuk salah satu dari kami.

"Masa, sih?"

"Iya, pak..." koor kompak menjawabnya.

"Aneh, kok belum bel, ya? Iya udah, beresin buku kalian."

"Horeeee..."

Keesokan harinya, kebetulan jam pertama adalah mata pelajaran Tata Negara

"Hidep mah, ya..." sapaan khas beliau pada kami semua.

"Kenapa pak?" tanya kami cuek.

"Gara-gara hidep, kamari bapak diseuseulan ku pak kepsek (kemarin bapak kena marah pak kepala sekolah). Kalian ganti jam ya?" sumpah, ekspresi pak Kamsa tenang, ga ada gelagat ngambek.

Saya yang duduk paling depan cuma bisa nelan ludah. "Hehehe.... iya pak, " jawab kami kompak.

"Engke deui tong kitu, nya (lain kali jangan gitu, ya)."
"Iya pak..."

Dan materi berlanjut lagi tanpa ada mekanisme hukuman. Asik, punya guru SMA yang baik seperti beliau.
  • Bocoran soal
Rada malu-maluin nih pengakuan. Biasanya, kalau satu pelajaran sudah ulangan, kami bergerilya mendekati teman di kelas lain yang sudah ulangan duluan. Nanya-nanya soal apa yang keluar, kadang ada yang malesnya kebangetan nanya jawaban. Saya sesekali ikut begitu, tapi lebih suka nanya soal karena ga percaya jawaban teman. Belum tentu bener, kan?

Kali ini, gurunya lebih cerdik. Tau kalau kami suka bergerilya, soalnya suka diacak. Misal nih, soal ulanganya isian, maka di kelas yang lain ditukar urutanya, atau pake pola kanan kiri, yang di kanan soalnya kode A dan di kiri kodenya B. Lain kelas, kodenya bisa berubah. Untuk hitungan kayak matematika, gurunya lebih jago mengecoh, angkanya dirubah dan untuk pelajaran lain yang pake sistem kuis, pola soal dan jawabannya lebih random lagi. Untuk yag satu ini kami nyerah gak bisa nakal

  • Guru Juga bisa Jail
Segokil-gokilnya anak SMA jurusan IPS, guru favorit yang paling happening dan banyak fansnya adalah guru PKn, Bu Tres. Meski rada galak, kami enjoy dengan materinya.cara menyampaikannya asik dan bikin waktu cepat berlalu.

Nah, keusilan beliau ini terjadi di kelas lain, IPS 3.  Ceritanya, waktu itu materi PKn sudah hampir selesai. Ada satu murid yang tidur di kelas dengan kepala terkulai. Ngambek? Enggak. Bu Tres punya siasat yang lebih ngena. Biasanya, beliau ini yang paling disiplin urusan tata krama, harus berdoa dulu sebelum keluar dan aneka tata krama lainnya yang dengan herannya kami patuhi dengan senang hati.

"Ssst....., kali ini kalian ga usah berdoa," ujarnya.

"Kok enggak doa, bu?"

"Jangan berisik, keluar aja," katanya sambil menunjuk satu sosok yang kepalanya terpejam  dengan damai di atas meja.

Sambi mengendap-endap nahan cekakak cekikik teman-teman saya di kelas IPS 3 itu keluar tanpa suara. Lalu pecahlah tawa khas nan gokil anak-anak IPS 3 dan IPS 1,2, dan 4 yang suah keluar lebih dulu dan ikut menyaksikan kejadian itu.

Sang korban mengangkat kepala, tersenyum malu-malu sambil menyusut ilernya yang tanpa permisi muncul bukan pada waktunya. *jatuh nih pasaran* Lebih malunya lagi, bukan cuma anak-anak kelas 3 IPS saja yang berhahahihi dapat hiburan gratis itu, anak-anak kelas 2 yang ada di sana kebagaian hiburan gratis hari itu.Haha... kali ini yang nakal anak SMA apa gurunya? *menjura*

  • Lulus Ujian
Biar jail, pas ujian yang dulu masih berlabel EBTA/EBTANAS kami lulus semua lho, dengan materi ujian 7 mata pelajaran, banyak dari kami yang NEMnya kepala 5 alias di range 50an. Satu-dua ada di range nilai 40an, lumayan lah. 
Nyontek? Enggak, saya ga nyontek kok.Suer deh. Anak SMA juga bisa perprestasi. 

  • Ga Tawuran
Satu lagi sisi manisnya kami adalah tidak pernah tawuran dengan sekolah SMA tetangga. Mungkin karena faktor lingkungan, di mana sekolah kami ada di kawasan pangkalan Angkatan Udara, ada pos Provost di setiap arah penjuru yang menuju sekolah (termasuk pas di samping sekolah) bikin anak-anak sekolah lain jeri buat ngajak adu otot. Ada sih sedikit class antar angkatan tapi itu semua cepat redanya kok.

Nah, jailnya kami masih wajar,kan? Ga mabuk, maen atau madat. Ih amit-amit deh.

"Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger" dengan memberi link hidup ke artikel ini.

Cerita Nakal Anak SMA

sumber gambar : asiafinest.com
Share:

Clown Fish, Hermaprodit yang Lucu

Sebenernya saya kepengin posting cerita lanjutan BN 2013 kemarin, tapi beberapa foto yang tersimpan di memori hp dan mau saya lampirkan ternyata eror. Hiksss, entah bisa dibenerin atau tidak. Saya sudah coba cari software buat memperbaikinya. Kalau dari tampilan explorer dengan mode thumbnail sih keliatan, tapi pas diklik... huaaaa, ga bisa dibuka. *nangis doak-doakan*

Ya sudahlah, sambil berusaha mengembalikan lagi file foto-foto  itu tadi, saya mau cerita yang lain aja.Tiba-tiba aja pengen cerita Clown Fish alias ikan badut.

Tau, dong  mahluk satu ini., Yup. Finding Nemo ini sempat booming dan banyak yang suka, termasuk saya. Film ini bercerita tentang perjalanan Nemo mencari orang tuanya. Nemo, nekat menjelajah lautan demi menemukan orang tuanya itu meskipun banyak bahaya yan siap menghadangnya.

Nemo  adalah karakter yang diadaptasi dari ikan jenis ikan badut atau clown fish dari spesies Percula. Ada 28 spesies ikan badut yang  ternyata termasuk kategori semi hermaprodit lho. Tadinya saya pikir, cuma cacing yang bahasa latinnya adalah Lumbriscus Terestis atau kalau di Indonesia nama latinnya adalah Pheretrima Darlelensis.

Tapi tidak seperti cacing  ikan badut ini tidak punya dua jenis kelamin seperti halnya  cacing. Dalam situasi tertentu, mereka ini bisa bertransformasi, dari jantan menjadi betina. Hmmm, untung ikan, ya. Bukan manusia. Syerem deh :)

Hewan yang cara pembuahannya menganut  external fertilization atau pembuahan di luar ini awalnya adalah ikan badut dengan jenis kelamin jantan. barulah setelah mereka dewasa, mereka bertransformasi jadi betina. Biasanya yang menjadi ikan betina itu adalah  mereka yang punya ukuran tubuh paling besar.  By the way, ikan badut ini adalah penganut monogami sampai salah satunya mati. Kalau misal si betina ini  mati atau terjaring nelayan, maka yang jantan ini akan bertransformasi jadi betina. Nah, itu artinya ikan betina pas kawin, pasangannya yang jantan lebih mudaan.

Ikan badut ini hidup secara berkelompok alias berkoloni.  Meski namanya badut, sebenrnya mereka adalah ikan yang sangat agresif dan setia dengan koloninya. Makanya mereka ga pernah jauh-jauh dari anemon yan jadi habitatnya. Biasanya mereka ini bisa ditemukan di perairan samudra Hindia, Laut Merah, Perairan Timur Laut Australia, Pasifik Barat, Jepang dan kawasan Indo-Malaysia.

Dan memang selalu begitu.
Jadi inget pola perkawinan lebah, ya. Bedanya kalau lebah jantan akan tewas alias mati setelah kawin, ikan badut ini akan bertahan hidup dan malah jadi the nanny, menunggu telur-telurnya yang berjumlah ratusan atau bisa sampai seribuan itu menetas.

Dimana telur itu disimpan?
Ini yang menarik, telur-teur itu akan disimpan ga jauh-jauh dari anemon sebagai habitatnya. Yang menarik dari anemon ini adalah  jenis hewan laut - yang sekilas mirip tumbuhan - pemangsa ikan. Penampakannya  itu sering mengecoh kita dengan menyangkanya sebagai tumbuhan. Dengan tentakelnya yang beracun itu Anemon bisa mendapatkan mangsanya. Lalu gimana bisa, si Badut ini bisa mesra  gitu sama Anemon?
id.wikipedia.org

Sebelum menjadikan anemon sebagai habitatnya, ikan badut ini akan melakukan semacam tarian yang funky untuk menghindari sengatan dari tentakel anemon. Setelah si Anemon mendapatkan mangsanya, barulah ikan badut ini akan menjadikan Anemon sebagai inangnya. Selain sebagai inang, sisa-sisa makanan yang tidak habis akan dibersihkannya. Tubuh ikan badut juga dilindungi semacam lendir yang membuatnya aman dari sengatan Anemon. Malah dengan tentakel berbisanya, Anemon jadi pelindung Ikan Badut ini dari kejaran predator. Warna tubuhnya yang menarik memang membuat ikan ini sulit menyamarkan dirinya.

Fakta yang unik dari film finding Nemo ini malah membuat permintaan untuk memiara Clown Fish menjadi meningkat. Padahal, seperti yang kita saksikan di filmnya, selain mencari orangtuanya. Nemo berusaha menyelematkan diri dari tangkapan gadis kecil yang menyanderanya dalam sebuah aquarium.

sumber:

a-z-animals.com/animals/clown-fish/
animals.nationalgeographic.com/animals/fish/clown-anemonefish/ 
www.kidzworld.com/article/3695-facts-about-the-clown-fish
 www.buzzle.com/articles/clown-fish-facts.html
Share: