Surat Untuk Monday FlashFiction


Surat Untuk Monday FlashFiction
1 Tahun Monday FlashFiction

Dear Monday FlashFiction, belum genap sepekan aku mengenalmu. Hanya dalam hitungan hari saja, dirimu sudah mengujiku. Memintaku membuktikan seberapa jauh chemistry yang tercipta antara aku dan kamu.
Wih, semenantang ini kah?

Baiklah, aku coba untuk menjawabnya. Meskipun, aku masih mikin diksi, fakir imajinasi. Tapi, aku ingin kamu tahu, pesonamu itu buatku tertarik, berharap frekuensi yang ada diantara kita semakin kuat. Lalu luruh melebur dalam gairah yang sama.


Dear Monday FlashFiction, sebuah ‘insiden’ kecil yang lebih pantas kusebut anugerah. Seperti jatuh dari langit dan tersesat dalam belantara dunia kata, aku merasa menemukan anak kunci sebuah kotak wasiat. Anak kunci darimu yang akan membuatku semakin mencintai fiksi. Perjalananku dalam jelajah blog mengantarkanku untuk menemukanmu. Ah, senangnya...

Aku masih belajar mengenalmu. Keterlambatan yang aku sesali tapi tak kan kuratapi.  Harapku, aku bisa bertumbuh dalam belantara dunia kata bersamamu, menyusuri inci demi inci perjalanan untuk memetik setiap diksi baru yang kutemukan. Semoga, denganmu, rangkaian kata yang kupunya tidak membosankan.

Apalagi yang bisa kubilang? Aku cuma ingin mengenalmu lebih dan lebih. Senang bisa mendapatkanmu di sini. Ah ya, satu kebetulan lagi yang menyenangkan. Saat ini usiamu bertambah satu tahun, ya? Semoga suratku ini jadi pelengkap hari terindahmu.



4 Comments

  1. Insiden kecilnya apa mba? *kepo
    Salam kenal ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insomnia, ga bisa tidur jadinya bw hehehe...
      Sama-sama salam kenal juga, ya, Mba Dian. Thanks sudah berkunjung ke sini :)

      Delete
  2. surat cinta yang manis... tak ada kata terlambat, semoga membawa manfaat ya :)

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.