1 Tahun Monday FlashFiction |
Dear Monday FlashFiction, belum genap sepekan aku mengenalmu. Hanya dalam hitungan hari saja, dirimu sudah mengujiku. Memintaku membuktikan seberapa jauh chemistry yang tercipta antara aku dan kamu.
Wih, semenantang ini kah?
Baiklah, aku coba untuk
menjawabnya. Meskipun, aku masih mikin diksi, fakir imajinasi. Tapi, aku ingin
kamu tahu, pesonamu itu buatku tertarik, berharap frekuensi yang ada diantara
kita semakin kuat. Lalu luruh melebur dalam gairah yang sama.
Dear Monday FlashFiction, sebuah ‘insiden’
kecil yang lebih pantas kusebut anugerah. Seperti jatuh dari langit dan
tersesat dalam belantara dunia kata, aku merasa menemukan anak kunci sebuah kotak
wasiat. Anak kunci darimu yang akan membuatku semakin mencintai fiksi. Perjalananku
dalam jelajah blog mengantarkanku untuk menemukanmu. Ah, senangnya...
Aku masih belajar mengenalmu.
Keterlambatan yang aku sesali tapi tak kan kuratapi. Harapku, aku bisa bertumbuh dalam belantara
dunia kata bersamamu, menyusuri inci demi inci perjalanan untuk memetik setiap diksi baru
yang kutemukan. Semoga, denganmu, rangkaian kata yang kupunya tidak
membosankan.
Apalagi yang bisa kubilang? Aku cuma
ingin mengenalmu lebih dan lebih. Senang bisa mendapatkanmu di sini. Ah ya, satu kebetulan lagi yang menyenangkan. Saat ini usiamu bertambah satu tahun, ya? Semoga suratku ini jadi pelengkap hari terindahmu.
Insiden kecilnya apa mba? *kepo
ReplyDeleteSalam kenal ya
Insomnia, ga bisa tidur jadinya bw hehehe...
DeleteSama-sama salam kenal juga, ya, Mba Dian. Thanks sudah berkunjung ke sini :)
surat cinta yang manis... tak ada kata terlambat, semoga membawa manfaat ya :)
ReplyDeletewah thanks mba. *blushing*
Delete