Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong?
Asupan Vitamin Untuk Tubuh Sehat dan Kulit Cantik
Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong?
"Ibu, bapak, tau nggak apa hikmahnya anak bayi itu baru bisa bicara setelah bisa berjalan?"
Itu adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh mentor yang saya ikuti di sebuah kelas zoom. Tentu saja jawaban bukan soal tahapan siklus tumbuh kembang anak yang harusnya begitu.
Ada filosofi di dalamnya dan ga kepikiran sama sekali oleh saya.
Bersyukurlah kita karena Allah membuat tahapan urutan tahap tumbuh kembang anak seperti itu. Sang mentor bilang kalau anak-anak bisa ngomong duluan sementara dia masih belum bener berjalan, mungkin dia akan mengeluh. "Bu, aku jatuh. Sakit. Udah ah, ga mau belajar jalan lagi."
Hikmahnya kita jadi belajar dari mereka. Jatuh dalam proses belajar buka berarti kita harus menyerah. Ayo ulang lagi. Kamu pasti bisa.
Sama seperti kita menyemangati anak-anak yang sedang belajar jatuh. Yang biasanya kita lakukan adalah membantunya berdiri lalu menyemangatinya. "Ayo, nak. Kamu bisa."
Ga pernah kan kita ngomelin mereka. Seperti "Aduh, nak. Jangan sok tahu, "
atau "Udah, udah jangan maksain kalau ga bisa."
Nggak gitu.
Dan begitu mereka bisa berjalan lancar atau lari melesat kita bersorak, ikutan seneng. Walaupun rempong ya ngejar mereka yang lincah. Mungkin di satu waktu kita merasa cape dan ngos-ngosan. "Duh, nih anak kok kayak abis ngunyah batre yang long lasting itu hahahaha
Nah ngomongin soal jatuh sebenarnya ga usah khawatir sih. Kalau tagline sebuah sabun deterjen bilang "Berani Kotor itu Baik", maka "Kalau Jatuh, ayo Bangkit."
Terluka?
Oh tentu saja tidak usah khawatir. Kan ada P3K yang bisa kita andalkan. Misalnya saja Betadine. Ngomong-ngomong soal betadine, obat yang satu ini legend sekali. Sejak saya masih bocah cilik udah eksis, lho. Kalau Betadine ini berwujud manusia, dia juga udah punya anak yang udah gede-gede malah udah punya cucu.
Saya jadi inget dulu waktu kecil pernah tuh jatuh kesandung batu. Dan pas jatuh tersungkur itu, bagian idung yang kena batu. Berdarah, dong.
Sakit?
Iya banget. Saya masih inget situasinya. Jadi waktu itu saya lagi maen di kantor tempat mama saya kerja. Kebetulan lokasinya emang deket rumah. Cuma beberapa langkah aja. Nah, pas lagi maen di halaman kantor, saya melihat Apa (bapak) pulang. Waktu itu beliau lagi mengendarai motor.
Dengan semangat 45, Efi kecil yang masih anak tk itu segera minta kunci rumah sama mama. "Mah, mana kunci? Apa pulang."
Setelah menerima kunci saya segera mengejar Apa, Tapi kan kecepatan motor sama langkah kaki kecil saya ga sepadan. Apa terus melaju. Suara saya ga kedengeran. Selain pake helm ya suara saya emang kecil. Tapi saya ga nyerah, Terus aja lari dan akhirnya jatih tersungkur. Hidung saya membentur batu. Sakit. Saya nangis. Darah mengucur deras dari hidung saya. Banyak kayaknya. Saya segera mendapat pertolongan. Dikasih kapas buat membersihkan tetesan darah dan obat. Kaki yang luka juga dikasih obat.
Kalau inget masa kecil dulu, saya yakin temen-temen pasti ngalamin juga yang namanya baret-baret. Siku dan lutut sih biasanya yang sering terkena. Coba, nanti teman-teman boleh cerita juga pengalaman luka-luka yang dialami waktu masa kecil dulu, ya.
Seiring waktu, produk dari Betadine semakin bertambah. Ada plester, mouthwash, feminine hygine sampai sabun mandi. Komplit. Kemasannya juga lucu-lucu dan menarik. Rasanya ga nahan buat mengadopsi terutama untuk sabun madi dan feminine hyginenya itu. Badan rasanya bukan cuma bersih tapi bebas dari kuman. Ya, nggak? Kalau mau detil lengakap dari produk-produknya, bisa lihat di https://betadine.co.id/, ya.
Betadine ini keren banget. Dari yang dulunya saya kenal sebagai perawatan luka, sekarang bukan cuma merawat dan menyembuhkan, tapi juga melindungi.
Kembali soal berlari, saat kita sudah dewasa, mungkin kita sering merasa takut, atau kapok karena merasa gagal.
Padahal yang namanya gagal adalah proses belajar. Mungkin kita ga tahu kalau langkah kita menuju keberhasilan sebenarnya udah deket. Deket banget malah. Tapi kita terlanjur mengibarkan bendera emrah putih. Sayang sekali.
Makanya bener kalau Tuhan itu ga melihat hasil, tapi bagaimana proses alias ikhitiar kita.
Jadi, kalau teman-teman sekarang lagi dalam proses mewujudkan resolusi, tetap semangat, ya. Jangan menyerah. Kita ga akan pernah tahu kalau ga pernah mencoba. Inget aja apa yang pernah kita lakukan dulu. Jatuh, bangun lagi. Coba terus sampai bisa lari yang kencang. Sampai bikin ortu kita cape mengejar :)
"Ada free ongkir, ga?"
Pertanyaan seperti itu sudah jadi hal umun tiap ada chat dari pembeli. Entah jualan di statu wa atau instagram.
Sementara belanja di market place bakal lebih mudah kelihatan di profil tokonya. Bisa dibilang pembeli itu lebih suka belanja ada free ongkirnya (btw sekedar info, ongkir di sini itu maksudnya ingjos kirim) dari pada harga lebih murah tapi harus bayar ongkirnya. Apalagi kalau misalnya jarak tempuh pengiriman barangnya udah lintas pulau. Udah deh, auto belanja. Ya kan? Hihihi
Tapi paling ngenes itu kalau barang yang kita incar itu cuma adanya di toko itu. Udahlah dilema sekali, ya.
Dulu saya memandang soal fitur free ongkir dari sudut pandang pembeli aja. Ga ambil pusing gimana urusannya sama penjual. Gimana margin yang diambil kalau mau kasih free ongkir atau misal dia naikin harga dulu buat nutupin biaya ongkirnya itu.
Sampai kemudian saya akhirnya ngalamin juga ada di posisi penjualnya.
Kalau ga ada kebijakan dukungan ongkos kirim dati vendor, saya ga bisa bayangin deh. Walau ga semua temen, sodara atau kenalan yang belanja itu nanyain soal gratis enggaknya ongkos kirim itu.
''Jadi berapa totalnya?" tanya temen saya yang nanya berapa semuanya yang harus saya bayar.
Pas saya bilang seharga barangnya aja ada yang heran juga.
"Ga salah? Ongkirnya gimana?"
"Gratis," saya bilang.
Nah di situ kebahagiaan saya jadi dobel. Ya seneng karena closing ya seneng juga bikin orang lain hepi. Mirip dikit sama nama saya, hefi hihihi bukan, ding. Nama saya sih Efi, ga pake h.
Mudah²an bisa repeat order atau jadi rekomendasi ke temennya yang lain. Aamiin.
Komunikasi saya sama pembeli ga sampai di situ aja sih. Saya suka nanyain gimana kondisi barangnya. Packingnya aman, ga? Terus kalau yang dibeli rasanyaa suka atau enak? Kalau barang saya juga nanyain cacat ga. Ukurannya pas (kalau baju/sepatu dsb).
Saya suka ngingetin para pembeli buat bikin video unboxing. Untuk vendor tertentu, mereka ngasih jaminan retur dan ganti barang. Tapi syaratnya ada video unboxing dulu biar bisa klaim.
Aman, suka!
Huaaaa love banget. Saya hefi eh happy jadinya. Satu hal yang saya pelajari sejak menekuni bisnis online ibu bukan sekadar urusan jualan saya laku atau enggak. Banyak yang beli atau seberapa besar profit yang didapat. Tapi gimana caranya bisa membantu mereka mendapatkan solusi dari kebutuhannya. Semisal butuh sprei yang pas buat anak yang suka berkeringat kalau tidur.
Saya saranin tuh pake sprei x yang bisa menyerap keringat tapi ga bikin kainnya jadi basah atau gampang bau. Kebayang kan kalau harus ganti sprei tiap hari? Atau misal temen lainnya beli sweater unisex yang ukurannya pas dengan ukuran badannya.
Ga salah emang kalau JNE sebagai salah satu penyedia jasa expedisi punya tagline gini. Connecting Happiness. Yang jualan sama yang beli sama-sama happy.
Itu juga yang jadi pertimbangan yang beli sama saya minta kurirnya JNE aja. Sejauh ini packingnya aman dan durasi pengirimn terhitung cepat. Untuk sesama Bandung aja cuma 1-2 hari dengan jenis pengiriman reguler. Seperti ini misalnya status pengiriman yang saya lacak.
Sebagai infomasi, Indonesia Top Digital PR adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan-perusahaan yang pintar dalam memanfaatkan digital PR mereka dalam berkomunikasi, menjalin engagement dengan konsumennya untuk menciptakan cintra positif pada produk perusahaan.
Adapun parameter yang dinilai adalah Media aspect, Social Engagemnet dan digital mention aspect.
Penghargaan ini juga disyukuri oleh Eri Palgunadi selaku VP of Marketingnya JNE:
Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Tras n Co Indonesia dan Infobrand ID atas penghargaan Indonesia Top Digital PR Award 2022 kategori Jasa Pengiriman”. Sebagai penghargaan bergengsi, Indonesia Top Digital PR Award kepada merek-merek yang mendapatkan predikat "TOP".
Lebih lanjut lagi, Eri nemambahkan kalau penghargaan yang diraih JNE jadi menjadi motivasi seluruh manajemen dan karyawan untuk terus menjalankan performa kerja yang prima, dan melanjutkan komitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat luas.
Sebagai pembeli dan penjual saya merasakan banget manfaat yang sudah diberikan JNE dan beneran menghubungkan kebahagiaan.Setuju?
Sejujurnya agak sebel dan gimana gitu waktu tahu kalau PPKM kembali berlaku. Duh, sampai kapan lagi ini pembatasan aktivitas sosial dijalankan?
Ya mau ga gimana lagi, ya? Virus varian Om Icron lagi eksis. Banyak yang terpapar jadinya.
Di sisi lain, saya tuh juga cukup dibikin sebel lihat orang-orang mulai abai sama prokes, terutama soal pemakaian masker. Kayaknya mereka yang pake masker ini adalah populasi yang minoritas dibanding yang enggak pake. Sementara saya sedih juga mamang masker langganan saya udah ga jualan lagi. Padahal masker jualannya selain murah, modelnya lengkap, pilihan warnanya juga banyak.
Tapi saya juga ga mau misuhin atau nyumpahin mereka yang ga pake masker jadi terpapar. Ih, terus kalau doanya terkabul gimana tuh? Nih pandemi ga akan kelar-kelar. Belum lagi saya percaya kalau kata-kata itu adalah doa.
Nah. lho gimana kalau didoain malaikat jadi sebaliknya?
Hal yang saya sedihkan dari pembatasan aktivititas sosial ini adalah dampaknya secara ekonomi. Mesti ada yang terkena. Misalnya saja mamang ojol yang orderan penumpangnya jadi sedkit. Sementara di luar negeri sana saya tuh sirik lihat penonton sepakbola bisa leluasa nonton pertandingan tanpa berjarak. Secure sekali mereka nonton. hore-hore tanpa curiga sama penonton di sebelahnya apa kah mereka sehat-sehat saja?
Semoga di Indonesia sini lekas new normal, sebenar-benarnya new normal, bukan yang seperti waktu itu. Ya kayak di tayangan sepakbola yang suka saya tonton tiap weekend. Penontonnya bisa hadir ke stadion langsung setelah sebelumnya beberapa pertandingan digelar tanpa penonton.
properti foto: https://noonline.2021clearancesale.com/category?name=premier%20league%20season%20dates |
Mungkin saya tuh perempuan edisi langka yang suka nonton bola. Di Indonesia sini emang ga banyak. Coba lihat di luar negeri. Penonton sepakbola, terutama di Inggris yang punya gelaran English Premier League alias EPL. G susah menemukan fans yang berjenis kelamin perempuan. Dan selama mereka nonton mereka tidak usah takut keamanannya terganggu. Khawatir kalau ada rusuh-rusuh?
No worry. Walau tribun penontonnya mepet ke pinggir, deket ke lapang gitu, dijamin ga ada rusuh yang bikin penonton loncat pembatas terus nyerang pemain atau offisial pertandingan atau tim lawan kaena ga puas sama keputusan atau hasil pertandingan.
Penonton liga Inggris adalah tersantui tiap nonton. Mereka kadang kumat gokilnya kalau biki psy war menyerang tim lawan. Malah kedengeran lucu. Jadi kalau udah saling ledek ya bales ledek lagi. Abis itu ga ada gelut gitu selesai pertandingan. Mereka keluar stadion dengan tertib.
Gimana dengan yang nonton online secara streaming?
Nah ini yang saya suka dari liga EPL. Angle kamera penyeleggara pertandingan EPL ini paling jago memanjakan mata. Saya awam soal jenis kamera, tapi detil pertandingan di rumput hijau bisa tersaji dengan jelas di layar. Misalnya nih waktu para pemain bola berkerumun di depan gawang, lensa kamera membidik pemainnya begitu dekat.
Salah satu yang fenomenal, satu waktu Gerrard pernah merayakan gol dengan menghanpiri kamera dan mencium lensanya. Terus kameramennya seneng aja lihat aksinya Gerrard. Gimana ga keren nih liga Inggris?
Smartfren sebagai pelopor paket Unlimited, terus melahirkan inovasi baru yang makin relevan. Kita lihat sekarang tren-nya orang-orang upload konten dalam bentuk video ke TikTok, Instagram Reels atau YouTube. Mereka juga menikmati streaming film serial K-Drama atau mempelajari hal - hal baru dari video-video tutorial. Karena itu kami hadirkan Smartfren Unlimited Nonstop agar mereka bisa melakukan passion digitalnya itu tanpa khawatir.
Untuk pilihan paket Smartfren Unlimited Nonstop ini tersedia dalam bentuk kartu perdana dan voucer mulai dari Unlimited Nonstop 2 GB. Dengan membayar10 ribu saja sadah bisa aktif sampai 10 hari lho. Kalau mau pakket data lebih banyak tersedia juga dalam pilihan 6 GB, 12 GB sampai 45 GB dengan harga 100 ribu dengan masa aktif 30 hari.
Itu aja? Masih ada bonus gratis telepon ke seluruh nomor
Smartfren. Khusus Unlimited Nonstop 3 GB dan 6 GB, plus bonus kuota lokal hingga 4 GB.
Asik kan, ya. PBudget paket datanya jadi ga bikin boncos.
Khusus Untuk pelanggan Smartfren yang pertama kali download aplikasi MySmartfren, ada juga tambahan bonus kuota data 5 GB lalu setiap kali melakukan pembelian paket data, kamu bisa tuh dapetin Smartpoin yangbisa ditukerin dengan macam-macam hadiah seperti minuman/makanan tertentu di Indomaret, kupon potongan belanja di Tokopedia, sampai kupon potongan pembelian items untuk game Mobile Legend atau FreeFire.
Kalau gini ceritanya, nonton bola, streamingan nonton film di aplikasi atau mabar alias maen bareng online ga usah khawatir lagi tiba-tiba terhenti gara-gara kuotanya abis.
Ya, enggak?
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
sumber foto: bandungklik.com |
sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/835558537089600323/ |
foto: https://bosscha.itb.ac.id/ |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
dokumen komunitasaleut.com |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
dokumen pribadi |
"Teh, kalau beli sepatu ini buy one get one, lho.
"Ya kan, beli kanan dikasih yang kiri. Atau sebaliknya. Masa cuma sebiji?"
No Drama No Ribet dengan Promo Dua Kali Lebih Besar
"Di Jepang kita bisa nemu tulisan aksara latin ga, sih?"
Dulu saya pernah nanya seperti ini sama seorang teman, yang juga instruktur bahasa Jepang
Rangga, teman saya itu menggeleng kepala. "Susah, Teh
Aduh saya stres duluan membayangkan ribuan huruf kanji yang jumlahnya ribuan itu 😄
Saya dan teman lainnya yang belajar bahasa Jepang sama Rangga ketawa kemudian. Ya terus ngapain belajar bahasa Jepang kalau ga dipake. Sebuah kekonyolan nanya seperti itu 😄.
Selain Jepang, ada negara lain yang konsisten dan militan menggunakan aksara lokalnya seperti Arab, China, India, Thailand, Korea atau Rusia. Kalau suka atau pernah nonton film-film dari negeri-ngeri ini pasti pernah lihat salah satu adegan di mana tokohnya sedang browsing membuka gadget atau laptop. Font yang muncul di layar adalah fontnya mereka. Sungguh bikin nangis karena mendadak jadi tuna aksara.
Tapi teman-teman pasti tau juga dong kalau Indonesia ini punya aksara lokalnya. Ruas jalan Braga di Bandung atau Malioboro di Jogja adalah contoh aplikasi pencantuman aksara lokal di bawah aksara latin yang tercantum pada plang jalan.
Pertanyaannya, sudahkah kita mengenal dengan baik aksara lokal kita sama halnya dengan tokoh-tokoh yang pernah kita saksikan di film atau serialGa ngerti?
Saya juga ada di barisan teman-teman yang harus mengakui kalau sayacga bisa membaca pun menulis aksara nasional. Bahkan membedakan mana aksara lokal Sunda, Jawa, Bali atau Bugis misalnya
Makanya saya dibuat takjub ketika aksara nusantara Indonesia ternyata sudah di-digitalisasikan. Artinya, aksara lokal Indonesia ini juga bisa muncul di keyboard gadget (terutama android) yang kita gunakan sehari-hari
Sebelum ngajak teman-teman buat mengekspor bareng-bareng, saya mau cerita dulu.
Hari kamis lalu, 30 Desember 2021, IG Live Program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (Mimdan) yang diselenggarakan oleh akun @merajut_Indonesia dengan topik Perjalanan Digitalisasi Aksara Nusantara.
Dalam acara itu Hadir dua narasumber Ilham Nurwansyah selaku penggerak Aksara Digital dan Ratih Ayu dari Divisi Pengembangan Usaha dan Kerjasama PANDI. Acara yang dipandu oleh moderator Evi Sri Rezeki ini dikemas dengan durasi satu jam tapi memberikan insight yang begitu padat dan berisi soal digitalisasi aksara Nusantara.
Penasaran sama lanjutan captionnya? Bisa lanjut baca di ignya Merajut Indonesia atau langsung ke link inihttps://www.instagram.com/merajut_indonesia/p/CWc4uKghbrX/?utm_medium=copy_li
Tunggu, ya. Ceritanya ga sampai di sini. Lanjut lagi, yu
Saat ini baru ada 3 aksara lokal yang sudah terstandar yaitu Jawa, Sunda dan Bali dan 7 aksara nasional yang sudah go digital. Ilham menuturkan proses digitalisasi aksara nasional ini diolah sedemikian rupa agar bisa terbaca dan tidak tertukar satu sama lain oleh komputer.
Nah, data yang sudah terhimpun dan dikenali, komputer bisa membacanya sebagai data base semisal untuk membuat kamus. Di lain waktu saat kita menemukan sebuah naskah bertuliskan aksara kuno, komputer sudah bisa membacanya dengan bantuan data base itu tadi
Yang perlu diperhatikan, basis data base membutuhkan rujukan standar nasional untuk aksara nusantara yang sudah terstandar. Sebenarnya inisiatif pengembangan akasara digital ini sudah dimulai oleh masyakarkat umum secara mandiri. Namun belum ada keseragaman seperti apa standar penulisannya atau tata letaknya pada papan keyboard.
Makanya, sejak November 2020 lalu, Pengeola Domain Indonesia (PANDI) memprakarsai wadah untuk memfasilitasi sinergi dengan berbagai kalangan termasuk dengan pemerintah dengan melakukan pendekatan ke pihak-pihak seperti gubernur, akademisi dan komunitas.
Kolaborasi yang dilakukan antara lain mengadakan lomba-lomba, ke depannya mengadakan simposium dan webinar untuk merangkul lebih banyak pihak yang terlibat.
Di android masih ditemukan Kekeliruan kesalahan sesuai kaidah yang berlaku, perlu dirumuskan standar yang layak. Beberapa contoh kasus yang ditemukan misalnya seperti:
Tampilan di setiap platform harus sama, terutama di Indonesia. Yang dimaksud di sini misalnya kombinasi, rasio dan ukuran.
Tata letak di papan ketik berbeda antara satu developer dengan developer lain. Karenanya dibutuhkan standar yang sama untuk diaplikasikan.
sumber: https://inurwansah.my.id/2021/12/28/standar-nasional-indonesia-sni-fon-dan-tata-letak-papan-tombol-aksara-nusantara/ |
Penggunaan standar yang tidak sama bisa membuat aksara nasional yang sudah diketik jadi tidak terbaca jika dibuka melalui perangkat gawai yang menggunakan developer lain. Misalnya nih saya bikin status di WA pake aksara sunda, belum tentu terbaca (tamiplan yang muncul jadi kotak-kotak) oleh teman lain yang menggunakan perangkat telepon genggam yang berbeda. Sayang sekali kalau penggunaannya jadi mubazir karena ga sinkronnya sandar yang dipakai
Saya sudah nyoba instal keyboard aksara sunda di HP saya. Yang paling dasar kita bisa langsung menggunakan keyboard bawaan google (g-board) seperti ini
Kalau perangkatnya ga support untuk memunculkan keyboard aksara sunda, kita bisa mengunduh Keyboard Aksara Sunda lewat Playstore.Seperti ini tampilan Keybooard Aksara Sunda ini
Kalau sudah terinstal, tampilan di keyboardnya seperti ini. Lebih lengkap dengan pendukung grammarnya untuk mengalihkan tulisan dari aksara latin jadi versi Sunda
Dalam pengucapan aksara sunda tidak mengenal bunyi f. makanya kalau ada yang bilang orang sunda ga bisa nyebut f itu ya bener. Bukan pitnah :). Terus, gimana dong kalau mau nulis nama saya Efi Fitriyyah dengan versi aksara Sunda?
Ternyata ada aksara yang mendukung, semacam aksara pengganti untuk menulis kata serapan (seperti orang Jepang yang punya fitur huruf katakana untuk menulis kata serapan yang bukan berasal dari bahasa Jepang. Dari font fu ditambahkan aksen i yang diletkan i atas huruf fu dengan ukuran lebih kecil.
Seperti ini contohnya. Saya juga sertakan contoh penulisan nama saya dalam versi aksara Jawa dan Bali.
Seru lho. Teman-teman juga bisa mencobanya. Jangan lupa saat aktivasi keyboardnya aktifkan juga setingan bahasanya yang kompatibel dengan perangkat yang dimiliki.
Penggunaan aksara nasional ini sebenarnya bukan cuma buat membantu pemindaian manuskrip atau prasti kuno agar terbaca secara digital saja tapi bisa diaplikasikan dalam banyak hal. Pernah bayangkan tidak kita membuat password dengan aksara nusantara seperti ini
Bukan sekadar keren tapi juga dari sisi keamanan akun jadi lebih terjaga, meminimalkan bobolnya password.
Pada tahu 2021 lalu, PANDI sudah mengajukan IDN atau Internationalized Domain Name untuk penerapan dalam standar pemberian domain internasional untuk aksara non-latin. Nantinya IDN dapat diterapkan pada top level domain (TLD) untuk kode negara disamping penggunaan aksara latin.
Menarik sekali di masa mendatang kita bisa memiliki nama domain internet dengan pemakaian aksara lokal Indonesia. Serangkaian kelengkapan administrasi sudah dilakukan oleh PANDI untuk memenuhi persyaratan yang diperluka
Semoga konsep ini bisa segera terealisasikan dan Indonesia bisa mempunyai aksara lokal yang lebih dikenal secara global. Dukungan kita sebagai orang Indonesia dengan lebih banyak memakainya bisa mempercepat pengenalan aksara lokal indonesia jadi lebih mendunia. Minimal dimulai dari kita sendiri dan mengaplikasinya lebih intens.
Yuk, kita instal aplikasi aksara lokal ini dan ajak juga sebanyak-banyaknya orang lain untuk turut mengenalnya.
By the.way, untuk rekaman acaranya bisa tonton di sini. Lengkap dari awal sampai selesai
https://www.instagram.com/tv/CYG-RX8pHKf/?utm_medium=copy_link
Rasanya baru kemarin saya memilih tidur daripada terjaga menghitung pergantian waktu. Bahkan saya lupa lho malam taun baru kemarin ada suara petasan atau retihan kembang api ga, ya? Entahlah, semudah itu lho, saya terlelap dan tau-tau pas bangun pagi udah waktunya lirik kalender baru.
Ga kerasa kan, ya tinggal beberapa hari lagi menuju tahun baru 2022.
Kalau memutar perjalanan waktu ke belakang, saya tuh punya hobi baru setiap buka sosmed. Akun-akun yang berbau jualan dan pendukungnya jadi minat saya. Kadang scrollin reel juga. Buat nyari referensi lagu latar biar pemirsa reelnya rame hahaha. Itu salah satu strategi saya buat menaikan awareness akun jualan saya. Pake reel buat menjangkau pemirsa baru. Syukur-syukur jadi follower dan pelanggan setia di ig julan saya. Eh gimana?
fotonya punya openfit.com |
Makanya target terdekat di tahun 2022 , saya mau melanjutkan resolusi saya yang sempat tertunda. mengurus dan membesarkan olshop yangvsaya miliki. Sebenarnya di awal-awal pandemi udah digagas tapi ga tau mesti ngapain. Ya akhirnya terbengkalai.
Balik lagi ke akun-akun yang suka saya intipin buat cari inspirasi.
Misalnya, ada Dewa Eka Prayoga yang beberapa waktu lalu pernah saya ikuti acaranya. Lalau ada Christina Lie yang kalau lagi ngomong seru banget bikin betah berjam-jam. Pernah saya ikutin zoomnya dari jam 19 sampai jam 23.an kalau ga salah. Ya ampun gokil banget sih. Ada aja yang diomongin dan isinya daging semua.
dari youtubenya Christina Lie |
Untuk maintenance sosmed saya belajar lewat Niko Julius, Siaw Andreas, Syammas Fitria, Victoria Wong dan beberapa influencer lainnya. Ga heran kalau beranda instagram saya sekarang banyak disodori saran postingan para pegiat dunia digital marketing di samping sepakbola dan kucing yang jadi minat saya.
Untuk berjualan ini sejujurnya saya belum punya modal yang banyak.Tapi ya, kalau nunggu modal jatuh dari langit, kapan mau mulai? Ga akan jalan. Gitu aja terus. Mimpi kaliii. Makanya, tak ada modal, dropship pun jadi. Mudah danc epat. Langsung eksekusi. Asal niatnya kuat, ya
Kalau temen-temen yang baca tulisan saya dan kebetulan berteman juga di aplikasi Whatsapp pasti sering nemuin update status saya yang jualan. Muahahaha... maafkan kalau jadi mendistraksi pilihan, menggoyahkan iman dan merayu jari jemarinya untuk menari-menari menghentak tombol ok saat membuka aplikasi m-banking.
Sukses.
Tabarakallah. Saya doain jadi orang kaya tajir melintir dan ga bosen belanja lagi sama saya. Walau belum se-seatle yang udah jalan duluan, saya selalu berusaha jadi yang terbaik buat pembeli dengan ngasih respon dari yang sekadar tanya sampai after sale alias purna jual. Hihihi
Btw, saya udah buka lapak juga nih di e-commerce. Mangga kalau mau nyari kebutuhan skin care, mukena, sprei dan kebutuhan lainnya. Boleh intip di sini (ya namanya juga usaha 😁)
Ini yang di Tokopedia
Jangan lupa berkunjung dan belanja, ya :)
Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari ngulik market place ini. Ya nambah temen udah pasti. Lalu ketermu sama yang passionnya satu server alias sefrekuensi, ketemu klien/rekanan dan ngulik hal-hal teknis. Lalu juga eksekusi bikin linktree yang udah tau lama tapi saya sempet males-malesan buat ngerjainnya. Dipepet kebutuhan buat lekas scale up dan ngepush awareness akhirnya saya bisa melawan kemalasan saya buat menuntaskannya. Emang gitu ya sifat manusia, (yeeee itu mah saya aja kali ah). Ada momen yang bikin kepaksa, alias the power of kepepet tea kalau kata Mas Jaya Setiabudi mah
Kalau memperhatikan beranda di market place, kita bakal nemu banyak toko yang menjual produk sejenis tapi harganya ga kompak.
Di awal-awal saya sempet keder juga lho sama yang beginian. Tapi kemudian saya berpikir ga usah takut rezeki akan tertukar walau jualan produknya sama. Contohya para penjual sayuran atau daging di pasar. Coba tuh, sering kan kita lihat mereka lapaknya deketan atau bahkan sebelahan/sebrang-sebrangan?
fotonya punya binus.ac.id |
Apakah karena selisih harga bikin satu lapak jadi sepi se-sepinya? Kan, enggak gitu. Rezeki mah udah ada yang ngatur. Saya memilih berbaik sangka saja sama Allah kalau bakal didatangkan pembeli yang membeli jualan saya.
Rencananya, ke depan pengen punya website sendiri untuk produk jualan biar lebih leluasa membuat etalase sendiri. Lebih mudah scale up dan ini yang terpenting bisa ngambil margin lebih besar ketimbang jualan dropship via market place.
Cuan? Iya, saya akuin mau dapat cuan. Yang berkah pastinya, ya.
Dari bisnis online ini saya mau ngalap berkah sebanyak-banyaknya. Biar bisa punya bekal masa tua yang ga nyusahin orang lain, pengen lebih banyak sedekah, bahagiain ortu dengan materi. Salah satu mimpi saya nih yang sering terlintas di pikiran, mau banget bisa lebih banyak menyayangi anabul-anabul alias kucing-kucing yang terlantar di jalanan.
fotonya dari antaranews.com |
Bukan cuma ngasih makan aja tapi juga ngasih treatment buat mereka yang sakit. Ga sedikit di antara mereka diperlakukan sebagai benalu dan diusir-usir. Huhuhu sedih deh kalau lihat mereka sendirian di jalan. Mau ngambil dan bawa ke rumah buat ngurus, situasi dan kondisinya belum memungkin.
Selebihnya masih ada mimpi saya lainnya yang detilnya mau saya ajukan proposalnya sama Allah. kalau ditulis di sini semua bisa jadi novel nanti
Yaa jadi curhat nih :) Doain ya, agar mimpi saya ini terwujud segera.
Untuk mewujudkan resolusi saya tentunya saya butuh partner yang sedia setiap saat. Sedia, ya. 24 Jam. Mau pagi, siang atau malam. Juga pas hujan, ga melempem. Karenya sinyal adalah kunci. Smartfren Unlimited adalah mitra yang bisa diandalkan.
Saya suka cekin kecepatan sinyalnya. Misalnya seperti ini
Nah, kalau teman-teman punya resolusi apa buat tahun depan?