Buka'an 8: Sisi Lain Kehidupan Seleb Twitter

Idealis konyol. Itu lho yang kepikiran sama saya ketika Alam (Chicco Jerikho) keukeuh membawa istrinya Mia (Lala Karmela)  ke RS mahal di Jakarta ketika tanda-tanda melahirkan semakin dekat. Sialnya Alam 'lupa tanggal'  sehingga promo melahirkan murah sudah  tidak berlaku dan kembali dengan tarif yang mihil.

Pas di awal-awal film ini saya iseng mikir gini, lho. "Ih Alam, makan tuh gengsi. Kan ada BPJS Kesehatan. Gitu aja kok repot?"
  

Niat Alam yang keukeuh peteukeuh to the max itu sesungguhnya bukan hanya ingin memberi yang terbaik bagi Mia. Seleb twiter yang sering mendapat job sebagai buzzer dan suka war-waran di twitter ini punya misi lain. Ia ingin membuktikan pada mertuanya: Ambu (Sarah Sechan) dan Abah (Tyo Pakusadewo) yang sejak awal pernikahan tidak memberi restu.

Makanya, demi tercapainya 'gengsi' sekeras kepala batunya, Alam memutar otak agar bisa memenuhi DP yang kurang. Termasuk sampai menggadaikan barang-barang miliknya yang sialnya masih jauh dari cukup. Kira-kira aja! Modal yang Alam miliki untuk biaya persalinan  baru ada sepertiganya. Sakit hati deh  pas liat adegan di mana mobil yang digadaikan Alam ternyata dihargai murah T_T. Sampai segitunya pengorbanan seorang calon ayah demi calon anak dan istrinya.

Sementara Alam yang suka loss control di dunia maya atau dunia nyata sedang sibuk mencari uang, kehadiran 'rombongan' keluarga besar Mia dan ibunya Alam, Uni Emi (Dayu Wijanto)  membuat suasana yang panik jadi terasa bodor alias kocak. Sarah Sechan yang biasanya saya saksikan di tv jadi presenter gokil sukses memerankan sosok Ambu yag bawel, suka ngenyek,  perhatian tapi mengusik harga diri.  Aksen Sundanya klop banget dengan Abah (Tyo Pakusadewo) yang sering ngomel-ngomel dengan sumpah serapahnya di tengah-tengah stroke yang membuat wajahnya tidak simetris  lagi (duh apa tuh ya istilahnya?).   

Keriweuhan Ambu dan Abah ini sekilas mengingatkan saya pada legenda Si Kabayan.  Antara Alam dan Kabayan sama-sama punya sifat menantu yang susah diomongin dan jitak-able. Hanya saja, Alam tidak 'seculun' Kabayan yang juga dipanggil Si Eta atau Borokok. FYI sebutan borokok ini biasanya tercetus karena saking gemasnya orang tua jaman dulu yang udah ga bisa nahan lagi emosinya yang sampai ubun-ubun. Ekspresi kemarahan yang malah sering tertangkap lucu.  Jago deh ekpsresinya Abah kalau udah kesel. Feelnya dapet. 

Cara berpakaian Alam yan ngerock dan mulutnya yang suka nyablak diperankan dengan prima oleh Chicco Jerikho. Buat para fansnya Chicco bakal kenyang deh nonton film  berdurasi sekitar 102 menit ini , menyaksikan pergulatan Alam demi mempertahankan  gengsinya itu. Tipikal bad boy yang ngeselin tapi bisa bikin lumer dengan kegigihannya.

Saya sempat mengerutkan kening ketika Alam nekat menerima proyek pekerjaan yang entah dengan cara apa ujug-ujug punya kemahiran yang dibutuhkan. Padahal sepanjang film Alam digambarkan mendapat nafkah lewat kelincahan mengetik jarinya di atas keypad smartphone atau laptop. Gila,  nekat! Mungkin ini contoh dari yang namanya the power of kepepet. Fiuh! Saya ikutan tegang lho pas bagian ini. 


Kalau Alam keukeuh dengan pertahanannya membiayai persalinan  di rumah sakit mewah, pendirian yang sukar ditundukkan juga ditemukan pada Mia yang ngotot ingin melahirkan secara normal. Padahal kondisi bayi dalam kandungan ga memungkinkan untuk itu lho. Kadang saya suka mikir dalam hal tertentu karakter pasangan suami istri akan kita temukan sifat serupa yang sama.  kayak Alam dan Mia ini, sama-sama keras kepala dan susah diomongin. Barangkali ini contoh kalau yang namanya jodoh itu sekufu.  Ada kesamaan yang menyatukan. 

Apa yang digambarkan dalam film  ini sebenarnya memotret realita dalam kehidupan sehari-hari yang umum terjadi di antara kita. Konflik menantu vs mertua, selfie-selfiean sebagai wujud eksistensi di dunia maya, kegaduhan media sosial  yang tensinya semakin tinggi (saya suka deh cara staf rumah sakit yang selow menganggapi ancamannya Alam dengan kalemnya memungkas complainnya dengan cara yang ngena), atau pilihan tertentu yang sering mengundang perdebatan seperti melahirkan secara caesar atau normal. Untunglah Buka'an 8  ga memanjangkan masalah lain seperti ASI vs Sufor dan isu-isu lainnya yang memicu pro kontra :).  Apa yang terjadi pada setiap orang tidak bisa kita generalisir akan berlaku sama juga, kan?

Ada adegan dalam film ini yang bikin saya melting, yaitu ketika Alam yang mulai frustasi mendapat suntikan semangat dari ibunya.  Pesan Anak bukan cuma berkat, bukan sesuatu yang kamu cari tapi yang kamu dapat adalah quote yang paling saya suka. Yang lagi kangen ibu atau mamanya mungkin bakal mewek dibuatnya pas adegan ini. Tentu aja keharuan yang menyeruak saat detik-detik kelahiran bayi yang ditunggu juga jadi adegan yang bikin touchy di sini.

Oh ya, saya baru tau lho kalau gas N2O alias gas ketawa ini digunakan di rumah sakit untuk membantu mengurangi rasa sakit yang dialami oleh pasien ketika tindakan operasi dilakukan. hihihi.... maaf :) Pada bagian lain  sempat bingung juga dalam beberapa saat gas ini menciptakan keajaiban pada Abah meski sebentar saja.

Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Alam, Mia, atau para mertua didasari oleh rasa cinta dan keinginan melakukan yang terbaik bagi yang disayangi. Hanya  cara mengekspresikan dan persepsi yang berbeda serta 'gengsi' itu tadi jadi memicu salah paham yang berujung pada konflik. Dengan ramuan komedi, film bergenre Drama ini membuat penonton tertawa  dibuatnya. Bukan tidak sedikit lho yang terjadi dalam film ini juga sering kita alami dengan situasi yang tidak sama persis.

Atas nama cinta, egoisme di antara sesama tokoh dalam film ini berakhir dengan cerita yang melengkungkan senyum  haru. Damn, i love it!  Kedewasaan seseorang tidak tercipta dengan sendirinya. Situasi dan keadaanlah yang akan membentuknya. Makanya saya setuju banget dengan status twitter:
"Mari kita jadi dewasa dengan nalar"



23 Comments

  1. tema filmnya komedi ngeselin ya, Mba.
    Heheheee... baca reviewnya udah gregetan. Itu ngebayangin "kolot"-nya si Alam beradu dengan kecerewetan Mama Mertuanya... duuuh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emaknya Alam justru selow, dia pasrah liat kelakuan si ambu. Kadang ga tega liatnya :)

      Delete
  2. gak kebayang deh punya suami seperti Alam hihihi pengen nontonn kayaknya lucu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeselin tapi juga ga bisa marah karena kadung cinta. Jadi iya-iya aja hahaha

      Delete
  3. Ihhh film baru yaaa. Aku mau nonton ah... Lg suka2nya ama komedi indonesia setelah kmrn nonton cek toko sebelah :D. Ini kalo yg main sarah sechan udh kebayang kok lucunyaa.. Artis fav ku itu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah dua minggu tayang di bioskop tapi sayangnya umur Buka'an 8 ini kayaknya ga sepanjang CTS. Jadi buruan aja nonton apalagi kalo dirimu ngefans sama Sarseh, mbak. Aku jamin ga nyesel.

      Delete
  4. Kayaknya ini tahunnya chicco jerikho n lala karmela en the genk ya teh di perfilmam indonesia, ya meski bisa aku katakan thmeme film Indonesia sebenernya terpaku di situ situ aja, cenderung main aman dengan memenuhi segmen pasar alias sekarang mungkin pasarnya emang lagi demen drama komedi hihi

    Terlepas dari itu aku pengen liat sadisnya teh sarsech jadi mertua, yaampun semuda itundapet peran mertua hahahahah sambil ngeluatin makian borokokok haahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau aku bilang meski ide ceritanya umum tapi alurnya ga ngebosenin, ga menye-menye. Iya sih selera pasar film Indonesia emang gitu-gitu aja. Sayang ya, banyak film bagus tapinga dilirik karena penilaian yang umum. Ayo liatin deh aktingnya Sarseh, sukses nyebelin hahaha

      Delete
  5. Hah, serius profesinya Seleb Twitter? Pas bagian ini aku bacanya sampai ngulang beberapa kali, Teh. Ternyata, ya, profesi Seleb Sosmed mampu menarik Sutradara, haha..

    Nah, gitu dong, gantian yang main Chicco Jerikho. Masa Reza Rahadian muluuu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau bad boynya kayak Chicco bikin klepek-klepek ya, Yun. Hahaha. Beneran di film ini Alam yang diperanin Chicco kerjaannya ngebuzzer gitu.

      Delete
  6. ikut ngerasain repot kali ya teh.. nonton ini,, penasaran. apalagi pemain2nya ada yang di suka noted teh nuhun...

    ReplyDelete
  7. Nice review ya Teh kebayang yang lagi hamil nonton ini antara mules beneran n mules ketawa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau lagi hamil gede mending jangan nonton dulu filmnya. Takutnya ada dua versi Buka'an 8. Yang satu layar lebar, satu lagi versi nyata. Kan repot hehehe

      Delete
  8. Aku udah ntn minggu lalu, lucu2 gmn gt yah ini film. Trs2 adegan2 romantis nya Alam sm istrinya tuh bikin baper para wanita diluar sana hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener. Bikin baper kan hehehehe. Alam emang romantis.

      Delete
  9. Aku jarang nonton ke bioskop, hanya film-film tertentu. Wah, tenyata aku menikmati bangeymt cerita lewat tulisan teteh. Penggambaran karakternya dapet banget. Lucu dan menghibur juga filmnya, tapi tetep ada makna yang bisa kita petik. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau luang ajakin deh pak suami me time nonton, Zia. Kadang lewat nonton kita jadi memahami karakter orang dan menilai diri sendiri.

      Delete
  10. Keren keren keren

    Review-nya keren. Sukaaa banget cara Mak Efi menuliskannya. Trus filmnya juga keren, dari review ini. Kebayang tapi tidak membocorkan semuanya (duh, lupa, apa itu istilahnya?)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asik. Makasih Mak. Kalau membocorkan isi film itu namanya spoil :)

      Delete
  11. Wow film yang gokil menegangkan, kalau tema2 melahirkan gini. Gokil parah pilih rs karena lagi ada promo melahirkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Demi pencitraan, melahirkan di rumah sakit mahal. Padahal modalnya mah rempong hahaha

      Delete
  12. teteh Sarseh... klop pisan memerankan Ambu. Kajiwaan.
    Tekadang malah kepikiran, jangan-jangan memerankan dirinya sendiri.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.