Sunday, 19 June 2011

Bedah Buku : The Miracle of Love

Memenuhi permintaan seorang teman yang gak bisa mengakses posting di MP. Happy reading sis :) Sebenernya buat ukuran buku tipis ini resensinya kepanjangan tapi sekali lagi karna permintaan seorang teman juga yang pengen dibuatin intisarinya. Kalo lagi ga sibuk, mangga beli dan baca bukunya ya Ceu :)





Judul : The Miracle Of Love : Rahasia Menarik Jodoh
Penulis : Ustad Cinta
Penerbit : Pustaka Iqra International (Maret 2010)
Tebal : VI + 86 Halaman
ISBN : 978-602-95905-2-4
Harga : Rp. 29.000


Let's talk about love hehehe...

Wait, ini bukan bedah liriknya Ceuceu Line Dion (Celline Dion maksudnya) featuring Barbra Streisand itu lho. Bukaaaan :)



Jadi begini, awal bulan lalu aku dikasih hadiah buku kecil nan inspiratif ini dari ortu. Hmmm, jadi ada dua makna nih. Apakah sebuah peringatan halus atau bentuk kepedulian atau dua-duanya? ya, begitulah. Daripada pusing dan bawel nanya motif hadiah ini mending dibaca aja.

Well, point penting dari buku ini adalah kita kudu punya sikap positif. Sering denger kan, kalo pikiran positif itu ngaruh banget, bukan cuma merambat sama orang-orang di sekitar kita, tapi juga bakal mantul, balik lagi sama kita.

Nah, jodoh itu ternyata bukan ditunggu, tapi dijemput. Satu ons aksi lebih berarti dari satu on teori. (Desig! kena deh )

Pernah dengar tentang Fisika Kuantum? Nah, teori bagian terkecil dari suatu benda adalah atom ternyata dipecahkan dengan penemuan dimana bagian terkecil itu bukan atom, tapi energi. Butiran-butiran energi ini dengan banyak ruang hampa disekitarnya disebut dengan kuanta. Bagaimana wujud kuanta itu sendiri, para pakar fisika punya pandangan berbeda, ada yng bilang kotak, bulat, oval dan sebagainya. Pikiran termasuk juga energi, yang terpancar dari otak. Pikiran berupa rasa senang, sedih, semangat dan lainnya. Meminjam istilah gravitasi dimana sebuah benda jatuh karena adanya tarikan dari bumi, begitu juga dengan pikiran kita. Law Of Attraction. Apa yang terjadi dan kita alami itu bukan datang dengan sendirinya, tapi kita sendiri yang menarik dari alam, disebabkan hati dan pikiran kita, istilah gampangnya membangun sugesti. Daripada sibuk memikirkan kemungkinan dan ketakutan suatu hal, mending kita sibuk menata hati , selalu feel good. Dengan feel good ini, kita senantiasa terkoneksi, langsung nge-link sama Allah. Kalau linknya sudah terbentuk, niscaya permintaan kita akan dikabulkan oleh Allah.

Ada 8M yang harus ditempuh. yaitu, Muhasabah, Menyegerakan tobat, Meluruskan Niat, Menentukan Pilihan, Meyakini, Mensyukuri, Mengikhlaskan dan Mendoakan.



Muhasabah
Mari kita cek bagaimana kualitas ibadah kita. Jangan-jangan selama ini tanpa kita sadari ada syirik yang nyempil, berlindung kepada selain Allah. Pernah percaya dengan jimat, paranormal, ramalan dan sebagainya? Jangan sampai ya. Selain itu, bisa juga ada yang salah degan shalat kita. Entah itu bolong-bolong atau ga pernah absen tapi masih suka melalaikan. Usahakan senantiasa berjamaah, shalat berjamaah di masjid (bagi laki-laki), tepat waktu dan khusyu! Selain itu amalan shalat sunnah juga bisa ditambahkan, seperti shalat dhuha, tahajud, rawatib, tobat dan istikharah.

Selain ibadah secara langsung dengan Allah, ada baiknya kita juga mengoreksi hubungan kita dengan sesama selama ini. Jangan-jangan kita pernah menggunjing orang. Jangan-jangan ada orang yang pernah tersakiti hatinya, silaturahmi yang terputus dan bagaimana hubungan kita dengan ortu lho.

Lalu, koreksi juga bagaiman sikap kita terhadap diri sendiri. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pola pikir dan sikap kita terhadap diri sendiri. Bukan secara fisik saja, secara ruhiyah tubuh kita juga punya hak. Punya hak untuk mendapatkan nutrisi hati, seperti mendengarkan tausiyah, motivasi positif, pengetahuan melalui bacaan atau pengembangan diri dan sebagainya. Dan..., yang terpenting buang jauh-jauh self talk yang menilai diri negatif. Bungkus dan lempar jauh-jauh kecemasan-kecemasan yang cuma mupuk perasaan minder. Tanpa kita sadari, rasa minder yang kita pelihara itu akan tumbuh menjadi keyakinan. Lama-lama keyakinan ini akan mempengaruhi karakter dan tindakan kita. Lagi pula Allah tidak menilai kita secara fisik melainkan hati dan amal perbuatan kita kan?

Kalau sudah menemukan kekeliruan itu, segera lah Menyegerakan Bertobat, bertaubatlah dengan sungguh-sungguh.

Meluruskan Niat
Hati-hati dengan niat, karna setiap amal tergantung dengan niat kita. Nah, apa niat kita untuk menikah? Jangan sampai salah ya!

Menentukan Pilihan
Selain 4 hal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (harta, keturunan, kecantikan dan agama), kita juga harus menentukan kriteria/target jodoh kita itu lebih spesifik. Dengan adanya kriteria yang kita tentukan itu, kan membawa muatan emosi positif dalam diri kita, menjadi motivasi untuk menggerakan potensi kita mewujudkannya. Nah, jadi boleh tuh kita ngajuin proposal seperti apa yang kita pengenin.

Meyakini
Nah, cek kembali kriteria kita. Kalau masih ada perasaan yang mengganjal, itu artinya kita masih merasa ragu. Untuk menghilangkan keraguan itu, lakukanlah tobat dan memperbanyak istighfar dan.... kita harus mampu mengalihkan prasangka negatif ke arah yang positif. Ingatlah sebuah hadits Qudsi yang bunyinya : "Aku bersama sangkaan hamba-Ku pada-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (bukan yang ia risaukan atau khawatirkan)". (H.R. THabarani Wal Hakam)

Mensyukuri
Bersyukur bisa dilakukan dengan cara seperti membuat catatan harian tentang syukur. Buat deh daftar yang memuat hal-hal yang pantas disyukuri. Selain itu, bersyukur juga bisa dilakukan dengan bersedekah, melihat ke bawah - di mana kita memperhatikan orang yang kurang beruntung dibanding kita. Tanpa membuat kita menjadi ujub, pikirkanlah, masih banyak nikmat Allah yang kita rasakan dibanding orang lain di sekitar kita. Selain itu jangan lupakan untuk berdoa sebelum dan seesudah tidur. Berterima kasihlah karna Allah senantiasa menjaga kita, saat tertidur dan memberikan kita kemampuan menjalani aktifitas kita setiap harinya. Berkaitan dengan jodoh, coba bayangkan dengan sejelas-jelasnya yang mampu kita bayangkan. Ini bisa kita ibaratkan sebagai uang muka saat kita memperoleh anugerah jodoh yang kita harapkan. Dengan begitu kita juga ingin memberikan gambaran pada Allah kalau kita benar-benar siap menyambut hadirnya jodoh harapan kita.

Mengikhlaskan
Langkah ini mungkin paling sulit untuk dijalankan. Mengikhlaskan maksudnya di sini adalah menyerahkan hasil terbaik pada Allah SWT. Indikatornya adalah rasa lega dan ringan di hati. Orang yang ikhlas, tidak pernah mengeluarkan keluhan dari lisannya. Yakin Allah akan memberikan yang terbaik tidak akan membuat kita merasa kecewa ketika apa yang kita terima tidak sesuai dengan harapan.
Seperti firmannya dalam surat At-Thalaq ayat 3 :

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Jadi kalo yang kita dapatkan meleset dari harapan, husnuzhan saja sama Allah. Pasti ada sisi positifnya.


Langkah yang terakhir, alias Mendoakan. Doa merupakan cara kita berdialog langsung dengan Allah. Dalam Q.S Al Mukmin ayat 60 Allah telah berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Nah, Allah sudah menjamin koq kalau setiap doa hamba pasti dikabulkan, Lalu, kenapa masih ada doa yang belum juga terkabul? Keyakinan! itu lah penyebabnya doa kita belum juga terkabul.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah seseorang diantara engkau semua mengucapkan -ketika berdoa-: "Ya Allah, ampunilah saya, jikalau Engkau menghendaki. Ya Allah, belas kasihanilah saya jikalau Engkau menghendaki." Tetapi hendaklah ia memantapkan permohonannya -seolah-olah memastikan akan berhasilnya-, sebab sesungguhnya Allah itu tidak ada yang memaksa padaNya -untuk mengabulkan atau menolak sesuatu permohonan-." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Tetapi hendaklah orang yang memohon itu bersikap mantap -olah-olah pasti terkabul doanya- dan hendaklah ia memperbesarkan keinginannya untuk dikabulkan itu, karena sesungguhnya Allah itu tidak ada sesuatu yang dipandang besar -sulit- olehNya yang dapat diberikan kepada orang yang memohonnya itu."


Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila seseorang diantara engkau semua berdoa, maka hendaklah memantapkan permohonannya -seolah-olah pasti akan kabulkan- dan janganlah sekali-kali ia mengucapkan: "Ya Allah, kalau engkau berkehendak, maka berikanlah apa yang saya mohonkan itu," sebab sesungguhnya Allah itu tidak ada yang kuasa memaksanya -untuk mengabulkan atau menolak sesuatu permohonan-." (Muttafaq 'alaih)

Bukan saat berdoa setelah shalat saja kita harus memelihara keyakinan itu. Diluar shalat, waktu lainnya saat kita menjalani kesibukan setiap harinya jauhkan perasaan cemas, ragu dan prasangka buruk lainnya. Pada hakikatnya, doa sejati ada pada kualitas pikiran, ucapan dan tindakan kita sehari-hari. Insya Allahm Allah akan menarik jodoh yang terbaik untuk kita jika selalu berperasan baik, berpikiran baik dan berucap baik.

Kesimpulanku secara pribadi, kuncinya adalah kita harus senantiasa ikhlas, ikhlas dengan menyerahkan hasil terbaik pada Allah dan berpikiran positif. Berpikir positif terhadap diri sendiri dan sama Allah pastinya! Wiiiih, buku ini ringan tapi penuh dengan renungan. Secara pribadi ternyata masih banyaaaak banget hal-hal yang harus dibenahi. Semoga bisa jadi inspirasi juga buat teman-teman lainnya ya.

Kalau mau lebih detil dengan paparannya, monggo dihunting aja bukunya. Tipis koq, dalam itungan 1-2 jaum juga bisa selesai bacanya. Selain itu di bagian akhir buku ini juga dilampirkan kisah-kisah inspiratif Tabel Respon Positif dan Respon Negatif, melepas emosi negatif dan Self Hypnosis. Menarik bukan?
Share:

Friday, 17 June 2011

Resensi Buku : Muhammad 2 - Para Pengeja Hujan


Judul : Muhammad 2 - Para Pengeja Hujan

Penulis : Tasaro GK


Penerbit : Bentang (Mei 2011)
Tebal : xiii + 687

ISBN : 978-602-8811-38-5

Harga : Rp. 99.000

"Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi" (Tasaro GK)

Sudah baca Muhammad 1 : Lelaki Penggenggam Hujan? Kalau begitu, buku kedua ini pasti sudah sangat dinantikan kemunculannya.



Masih mengambil seting yang sama, Persia, Jazirah Arab dan Tibet, Buku kedua ini masih menceritakan tokoh yang sama, Rasulullah SAW dan Kashva sang Pemindai Surga. Dalam buku ke dua ini, kita diajak memutar waktu kembali ke masa sebelum Rasulullah lahir di mana sang Kakek, Abdul Muthalib dengan mantapnya menjawab pertanyaan Abrahah, Allah yang akan menjaga Kabah. lalu berlanjut saat Muhammad kecil menjalani masa kanak-kanaknya dengan saudara-saudara sepersusuannya Syaimah dan Abdullah di desa Baduwi. Seusai perang Hunain, di tengah kecemburuan para sahabat Muhajirin dan Anshar tentang pembagian ghanimah dengan para mualaf, Rasulullah meredakan kegelisahan dengan kata-katanya yang menyejukan, "Apakah kalian tidak bahagia, wahai kaum Anshar? Orang lain membawa domba dan unta, sementara kalian membawa Rasulullah ke rumah kalian?"





Selanjutnya bab sirah dalam buku ini menghadirkan lebih banyak tokoh sahabat yang sebelumnya belum hadir di buku pertama. Saat-saat terakhir Rasulullah hingga sepeninggal beliau menghadirkan banyak konflik di antara mereka, seperti yang tercermin dalam judul bukunya: Para Pengeja Hujan. Kenapa judul buku kedua ini begitu? Setelah membaca buku ini, kita akan memahaminya.

Beralih ke Persia, di sana pergantian penguasa terjadi dengan cepat tanpa pernah diduga. Intrik diantara sesama penerus dinasti Khosrou semakin menarik dengan kehadiran seorang jenderal cantik dan cerdas pemimpin Pasukan Atanatoi - Pemimpin pasukan immortal- dengan 10 tentara pengawal raja yang tidak pernah berkurang jumlahnya. Sementara itu gagal menemukan keberadaan Xerxes dan Mashya di Tibet, Kashva kembali lagi ke Persia. Tiba di tanah airnya, Kashva menemukan arsitek bangunan di kota yang persis dengan hasil rancangan yang pernah ia konsep ketika tinggal di kuil Sistan. Di tengah penasarannya itu, Kashva jatuh dalam jebakan mata-mata kerajaan hingga ia harus kehilangan kota kayu yang selalu dibawanya dan menemukan satu kenyataan yang berat diterimanya.

Kenyataan apakah itu? Lalu bagaimana nasib Xerxes dan Mashya? Siapakah Jenderal cantik dan cerdas itu? Lalu siapakah yang merancang arsitektur kota yang persis dengan konsep buatannya? Jawabannya ada di buku kedua dari Trilogi Muhammad ini.

Pesona Persia yang eksotis dan heroiknya perjuangan para sahabat Rasulullah mengibarkan panji kemuliaan Islam, menyebarkan agama islam dan menundukkan dua raksasa perang pada masa itu - Romawi dan Persia - akan membuat kita para pembaca serasa bertualang di dalamnya. Masih dengan gaya tutur orang kedua saat mengisahkan Muhammad SAW dengan ungkapan-ungkapan puitis di dalamnya menjadikan buku setebal 678 halaman ini terasa cepat dibuka lembar demi lembarnya.

Membaca buku ini seperti membaca narasi dari film TROY, Kingdom of Heaven, dan The Messsage dalam sebuah novel. Sayang sekali dalam kisah menit-menit terakhir menjelang wafat Rasulullah di mana saat berdialog dengan Jibril tentang nasib umatnya tidak diceritakan disini. Selain itu tebal buku sebanyak 678 halaman lebih mungkin memberi kesan menjenuhkan bagi mereka yang tidak terbiasa membaca buku.

Buku ini sangat disarankan untuk dibaca oleh siapa saja. Remaja, dewasa, pria atau wanita yang ingin lebih mengenal lebih dekat kehidupan Rasulullah dari dekat. Banyak sisi kehidupannya yang belum kita ketahui terbuka di sini. Mengutip ungkapan seorang teman, karakter khas orang Indonesia yang cenderung menyukai buku gaya tutur bercerita, membaca sejarah Rasulullah akan terasa lebih mudah dicerna.

Setelah membaca buku ini semoga kita tidak hanya dibuat terpesona dengan kisah dan qoutes-qoutes bagus di dalamnya, tapi juga kita semakin bersemangat mencontoh teladan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Mencoba lebih mencintainya diawali dengan membaca sirahnya, salah satunya ya buku ini. Selamat Membaca :).
Share:

Tuesday, 14 June 2011

Go Green




Minggu kemaren saya pergi ke pengajian dan lagi ada sosialisasi acara menarik ini. Hmmm, bisa jadi rekomendasi nih buat yang plannng ngabisin weekend di Bandung tanggal 24 Juli nanti. Jadi sekali ini, ngabisin liburannya dengan seru-seruan bersih-bersih sambil nge-games. Belanja n wisata kulinerya delay aja dulu hehehe. Dengan fee cuma Rp.50.000 worthed banget sama fasilitas yang kita dapetin.


Share:

Wednesday, 8 June 2011

Resensi Buku : Cinta Pada Pendengaran Pertama

Cinta sejati ialah cinta yang ada dalam ridha illahi


Itulah pesan yang disampaikan dalam novel Cinta Pada Pendengaran Pertama. Ya, cinta yang hadir dari telinga lalu turun ke hati.

Sejak kepergian ibunda bekerja sebagai TKW di Arab, Uni menggantikan peran Ibundanya mengurus keperluan sehari-hari Ayah dan adiknya Ulfah. Saat Uni melepas lelah setelah membereskan pekerjaan rumahnya, mendengarkan Radio Hikmah menjadi hiburan baginya.

Awalnya Uni mendengarkan Radio Hikmah secara tidak sengaja. Ditengah kesedihannya karna melihat Ayahnya begitu mesra dengan seorang perempuan lain, ia menyalakan radio berusaha menghibur hati. Saat itu penyiar membuka line telepon untuk pendengar yang ingin berbagi secara langsung. Uni memberanikan diri nimbrung berinteraksi dalam “program curhat on air”. Tak dinyana, karna “curhatnya” itu, Dian seorang pendengar dari Jakarta hadir memberikan warna baru dalam kehidupannya.

Berkirim salam, sms atau menelpon radio saling menanggapi interaksi masing-masing jadi rutinitas baru bagi Uni dan Dian. Semakin Uni mengenal Dian ditambah dengan perlakuan Dian yang dirasakannya istimewa, membuat benih asmara tumbuh subur dihatinya. Namun Uni juga dilanda harap-harap cemas seandainya Dian tahu Uni mempunyai mata yang juling dan ayan yang dideritanya, apakah Dian akan tetap menerimanya?

Tidak hanya soal gejolak rasa melulu yang kita temukan di sini. Hangatnya ukhuwah islamiyah dari sahabat-sahabat barunya yang dikenal Uni lewat Radio HiIkmah. Pergolakan hati Uni saat kehadiran wanita lain dalam kehidupan ayahnya, sikap Ulfah sang adik yang sempat membuat Uni galau dan perjuangan Uni mendapatkan hidayah menjadi seorang muslimah sejati bakal kita temukan di sini.

Akankah hubungan Uni dan Dian berakhir indah seperti yang Uni harapkan? Dan ketika Uni sadar cinta hadir belum saatnya, apakah yang Uni lakukan? Lalu, bagaimanakah perjuangan Uni mengikhtiarkan kesembuhan penyakit yang dideritanya dan pergumulan Uni mengatasi letupan-letupan dalam keluarganya?

Jawabannya bisa kita temukan dalam Novel berjudul “Cinta Pada Pendengaran Pertama” yang mengambil latar belakang masyarakat menengah di pulau Batam.

Sebagai pendatang baru, Yesi Moci mencoba mengangkat persoalan yang dihadapi remaja yang beranjak dewasa seusianya, berbaur dengan realita sosial yang kerap kita temukan. Gaya bahasanya yang ringan akan membuat kita mudah larut dalam rangkaian kisah Uni dan Dian. Kutipan hikmah yang diambil dari Al Quran dan hadits, sisipan penjelasan yang penulis tambahkan tentang penyakit dan istilah lainnya menjadikan novel ini sarat dengan khasanah wawasan bagi pembacanya.

Namun begitu, beberapa informasi yang disisipkan akan lebih baik jika dirangkum dan disampaikan kembali dengan ringan sesuai dengan gaya penuturan penulis. Dengan begitu pembaca benar-benar merasa sedang membaca novel fiksi, dan mudah memahami penjelasan yang disampaikan.

Novel ini sangat direkomendasikan terutama bagi para pembaca remaja denga segmen usia SMP-SMA, di mana dalam rentang usia itu kebanyakan dari mereka tengah dalam proses pencarian jati diri. Novel ini akan menjadi salah satu sumber inspirasi untuk menemukannya.


Ingin memiliki novelnya? Kirim inbox ke Yesi Moci http://www.facebook.com/Yesimoci?ref=profile) atau klik http://www.leutikaprio.com/produk/10041/novel/1105101/cinta_pada_pendengaran_pertama/1102158/yesi_moci
Share:

Saturday, 14 May 2011

Wa Asih dan Penjahit Kain Kafan

Jumat kemaren, bada shubuh saya tiduran di atas sajadah (bukan contoh yang baik buat ditiru yaaa :D). Kebetulan juga Mama lagi di luar kota, jadi ga ada yang protes kalau pagi itu saya masih malas2an hehehe.
Nah, sekitar jam 6 saya terbangun. Ada telpon masuk  dari teman saya sesama staf tata usaha.
"Ya, halooo Di." jawab saya sambil segera melepas mukena. Sayu harus segera bangun bagi dan melesat ke kamar mandi, bersiap-siap ke sekolah.
"Hari ini aku ga bisa masuk. Bilangin sama guru-guru ya. Mamanya Ines meninggal,"  ujarnya di sebrang sana.
Innalillahi Wainnailihi rojiuun

Lalu pagi tadi Dadi teman juga sahabat saya kembali masuk bekerja. Bercerita tentang uwaknya yang meninggal.

"Subhanallah teh, wajahnya tersenyum. Waktu shalat jenazah aja sampai dibagi dua. Karna banyaknya yang pengen nyolatin almarhumah."

Duh jadi terharu. Jadi, alhmarhumah tinggal bersama seorang putrinya yang bekerja di sebuah Pabrik dengan waktu kerja 8 jam per shiftnya. Sebelum meninggal, Almarhumah sempat berpesan pada Ines, minta dibawain oleh-oleh keju. Almarhumah, sebut saja Wa Asih sudah lama mengidap penyakit kanker payudara stadium IV. Bosan bolak-balik RS ditambah biaya kemoterapi yang lumayan mahal membuat beliau memutuskan kembalil istirahat di rumah dan berobat seadanya. Kalau Ines masuk kerja, Ada  Nia yang berbaik hati mau menemani ibunya.  Pagi hari kemarin, saat Ines kembali ke rumah Ines segera menghampiri mamanya yang sedang  terbaring pulas di tempat tidur.

"Maaa,... Ines bawa keju nih, pesenan Mama."
Ines menghampiri mamanya.
"Maaa, bangun" sapa Ines lembut.
Lama tak ada jawaban, Ines sadar ada sesuatu terjadi pada Ibunya. Sontak Ines menjerit, tangisnya pecah.  Dadi dan saudara-saudaranya yang memang rumahnya berdekatan segera menghambur keluar menghampiri rumah Ines.

Ines tak kuasa menahan sedihnya, Mamanya tercinta sudah berpulang. Nia yang malam itu menjaga Wa Asih pun dibuat bingung.
"Semalam saya masih denger dia bernafas koq," ujarnya seolah membela diri. entah kenapa, tidak biasanya Nia diserang kantuk malam itu.  Lalu, saudara-saudara dan kerabat segera dihubungi.  Ines bersikeras  untuk memakamkan mamanya hari itu juga sebelum jumatan.  Beberapa sanak kerabat mencoba membujuk Ines untuk menundanya sore nanti, mengingat  perjalanan saudara dari luar kota yang membutuhkan waktu.
"Nggak, sekarang!" Ines bersikeras.
"Baiklah," saudara-saudaranya mengalah. Lantas kesibukan pemakaman pun segera disiapkan. Syukurlah kain kafan untuk jenazah bisa didapatkan dengan mudah. Saat akan menjahit kain kafan, mulai kebingungan melanda.  Dalam waktu bersamaan,  mesin jahit saudara-saudaranya rusak.

"Jadi dikecos (jahit manual) aja ya?" kata yang lain.
"Ga bisa, terlalu lama." timpal yanng lain.
Disaat kebingungan itu, entah dari mana datangnya seoang pria  separuh baya, berwajah simpatik dan pakain necis datang menghampiri. "Saya mau menjahitkannya. tunggu sebentar ya" ujar Pria itu sambil pergi berlalu meninggalkan mereka.
"Siapa?" tanya  saudara-saudara Ines saling menatap.
"Ga tau," kata yang lain.

Tidak lama setelah itu, Pria simpatik ini datang kembali membawakan kain kafan yang sudah dijahit. Rencana pemakanan sebelum jumatan berjalan lancar.  Saya tidak pernah bertemu dengan almarhumah, hanya dengar cerita tentang beliau dari sahabat saya Dadi.  Mengingat banyaknya mereka yang datang menshalatkan sampai dua kali shalat jenazah, almarhumah punya tempat istimewa di hati para pelayat.
"Aku sampe kebagian tempat yang nyempil," imbuh Dadi.

Ah saya jadi penasaran, seperti apa sih almarhumah di masa hidupnya?
"Beliau baik banget teh. Wa Asih paling alergi kalau denger orang lain ngegosip. katanya sejelek-jelek orang pasti ada sisi baiknya."
"Udah ah, jangan ngomongin orang," Dadi menirukan ucapan Wa Asih.

"Waktu Wa Asih meninggal, papanya Ines dateng ga?" tanyaku
"Ada teh. Tau ga? Dia lagi berduaan sama prempuan lain." Dadi menggerutu gemas.

Ah saya mengerti sekarang. Allah sayang sekali sama Wa ASih. Sakit yang dialaminya adalah cara Allah menggugurkan dosa-dosanya, ditambah sikap suaminya yang tidak semestinya namun dijalanin Wa Asih dengan sabar.

Ngomongin soal Pria misterius yang mau menjahitkan kain kafan saya punya kesimpulan sendiri. Adakah dia malaikat yang dikirim Allah?
Share:

Wednesday, 11 May 2011

Bersyukurlah Sebelum Nikmat Ibadah Itu Dicabut

Malam ini saya masih melek. Ditemani radio yang melantunkan sebuah lagu yang menyentuh.
"...kubersujud bisikku tak terucap
ku bersimpuh tak kuasa ku mencoba
saat ku mengucap bisik kata-kata dalam doa
padaMu kumohon maaf atas segala dosa hamba...."


Saya jadi ingat ketika pagi tadi disela-sela ujian nasional SD tadi saya masuk ke ruang panitia. Niatnya mau minum sambil ngopi, lapar sekali rasanya, berangkat lebih pagi dan ga sempat sarapan. Beberapa menit kemudian, masuk Kepala Sekolah dan pengawas (biasanya ditugaskan dari sekolah lain dengan cara disilang lintas gugus). "Saya ngantuk banget nih, boleh ya saya minta kopi." katanya.

"Ya, boleh aja atuh  ibu," kata salah seorang panitia. Lalu mengalirlah obrolan diantara mereka. Karena saya masih asik ngudap cemilan pagi itu, jadi saya ikutan nyimak obrolan pagi itu. Dan Insya Allah bukan ngomongin aib orang koq, semoga jadi hikmah buat kita semua ya.

Singkatnya ada seorang guru wanita usianya sekitar 50an. Sejak tahun 2004 sudah terkena penyakit stroke. Sempat sembuh tapi kemudian kambuh lagi dan terkapar tidak berdaya. Suaminya entah dimana, apakah sudah meninggal atau bercerai. Stroke yang  keduanya ini dialaminya setelah mencicipi  kadedemes (makanan yang terbuat dari kulit singkong).
Sebelumnya beliau pernah sembuh dari strokenya, meski ga 100% tapi bisa kembali beraktifitas meski harus menyeret kakinya.

Nah, setelah salah makan itu lah kondisinya memburuk. Fisiknya lumpuh total hingga (maaf) untuk BAK dan BAB saja harus dilakukan di tempat tidur. Tidak ada pispot untuk menampung kotorannya.   Jangankan untuk melapisi kasur tempat tidurnya dengan plastik, untuk makanpun beliau mengandalkan uluran tangan kebaikan orang lain. Iba sekali mendengarnya. Karenanya untuk berobat pun beliau tidak berdaya karna dililit hutang.  Untuk mengajukan pinjaman ke bank sepertinya sulit karna hutang sebelumnya masih banyak.  Saking mengharukannya, beliau ini tidak punya rumah dan atas kebaikan seorang kepala sekolah tetangga, mengizinkan ruang kecil yang tidak terpakai untuk tempat tinggalnya. Tidak ada yang tega mempermasalahkan keberadaaan ibu ini ditinggal di lahan yang nota bene milik negara. Entah apa jadinya kalau ada yang tega mengusik dan mengusirnya.

Kembali ke kondisi bu guru yang malang ini, karna ketidakberdayaannya untuk bergerak ruangannya jadi tercium tidak enak. Bahkan untuk shalatpun tetap saja direcokin bau itu. Bahkan untuk
shalatpun beliau lakukan di tempat tidurnya. Seorang kepala sekolah menghiburnya, dan mengingatkannya untuk tetap mengingat Allah dengan tidak meninggalkan shalat.  "Ibu bisa baca Quran kan?"
"Ya, bisa." katanya sambil mengangguk menahan air mata yang tumpah.
"Lakukanlah sebisanya. Untuk shalat jangan ditinggalkan ya bu,"  imbuh Kepala Sekolah.

Ketika ditanyakan bagaimana dengan anak2nya, ternyata salah satu anaknya pun sudah habis kontrak dan menganggur.

Duh Ya Allah, malang nian nasib bu Guru ini. Saya tidak bisa membayangkan  kalau salah satu saudara saya harus mengalami hal seperti ini.  Kena ompol balita yang kita gendong saja membuat kita tidak nyaman dan segera mengganti pakaian. Dihajar flu pun membuat kita tepar dan tidak berkutik.  Tapi ternyata ada yang jauh lebih mengibakan. Ah saya ga tau harus berkomentar apa.

Bersyukurlah kita yang masih diberi kaki yang leluasa melangkah ke mana saja. Tubuh yang sehat untuk bergerak mencari rezeki. Tapi dalam kondisi sehat beginipun kita kerap mengeluh, meratapi sesuatu yang sebenarnya masih bisa atasi.  Bersyukurlah kita masih punya rumah yang nyaman untuk kita tinggali saat panas menyengat atau hujan turun dengan derasnya. Bersyukurlah kalau kita masih bisa menikmati makanan yang kita santap meskipun sederhana bukan hasil racikan seorang chef hotel berbintang. Bersyukurlah kita masih bisa beribadah dengan khusyuk, dengan pakaian dan ruangan yang bersih dan nyaman. bersyukurlah ketika kita masih bisa menolong orang lain dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Bersyukurlah kita masih bisa berbagi, bukan menunggu uluran orang lain. Bersyukukrlah kita masih punya keluarga yang kita sayangi dan akan menyayangi kita. Yang selalu ada bukan saat kita senang saja. Keluarga  yangyang saling menguatkan. Bersyukurlah kita masih bisa berpuasa untuk beribadah bukan karena dipaksa keadaan.
........

 رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (... Q.S Al Baqarah :286)
Share:

Tentang Atlantis

Beberapa hari kemaren, saya iseng ngebuka wall beberapa  teman di FB termasuk salah satunya akun Tasaro. Sebelumnya (lagi) pernah baca status beliau yang bilang bakal ada lanjutan dari novel Muhammad Sang Penggenggam Hujan yang bakal launching Mei ini. Nah, ada satu temannya yang posting kalau beliau bakal hadir di Islamic Book Fair Mei ini. Aaah, langsung penasaran. Colek-colek Oom Google, eh dia cuma jawab pendek ga bisa ngomong banyak soal detil. 

Akhirnya setelah dapetin nomer telepon IKAPI JABAR, coba telp sana and confirm. Yup! Betul Sekali, beliau mau hadir di acara talk show tanggal 11 Mei ini. Sedikit kecewa karna operator yang ngasih tau bilangn buku yang bakal dibahas judulnya Nibiru. Ah, jadi bujan Sang Penggenggam Hujan ya? Ya sudahlah, paling ga bisa nguber tanda tangannya. Hehehehe diuber, emang kabur ya?

Singkat cerita, saya janjian  sama teman di sana. Mba Vivera dari komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Kemal, dari  komunitas  Ngaji Yuk. Eh ternyata Minggu nanti beliau dateng lagi  buat bahas buku Sang Pengeja Hujan. Asiiik senengnya. Nah, ngomong-ngomong soal buku Nibirunya beliau, saya coba ngikutin acaranya. Kalau lihat sampul dan sekilas isinya jadi inget cerita Lord Of The Ring, Narnia dan genre sejenis.  Lalu sebelum ngebahas buku itu, diputerin slide film (presentasi yang diajuin Tasaro) tentang buku Nibiru ini. Rencananya bakal dibuat jadi tetralogi (wiiih panjangnya ya?). Jadi kesengsem sama novel ini. Apalagi dalam slide yang diputer tadi Tasaro bercerita tentang teknologi jaman dulu yang gak kalah canggih dengan teknologi sekarang. Misalnya, ditemuinnya lukisan peta dari jaman dulu   (lupa tahunnya) di Turki dan ternyata sama persis dengan hasil jepretan Apollo, terus ada situs kuno yang digunain buat neropong bintang, patung manusia yang super tinggi dan gak ketauan apa tujuan pembuatannya. Lalu ada lukisan mirip pesawat di dindingnya Piramida (kalo ga salah ya, CMIIW). Ada replika tengkorak dari logam yang entah gimana caranya dibuat sampe sekarang ga ada tekonologi yangn bisa niru proses pembuatannya. Nah, jadi Novel Nibiru ini mengandung 3 unsur dimana Tasaro menggabungkan hasil  penelitian, imajinasi masa kecilnya trus satu lagi (ampuun lupa,.... nyesel ga dicatet). Makin menarik lagi pas sesi tanya jawab ada audiens yang ternyata seorang peneliti UNESCO. Waaah, bukan yang hadir di situ aja, Tasaro juga. 
Lalu si bapak ini nimbrung dan setuju sama hasil penelitian seorang ilmuwan dari Turki yang nyampein teori kalau Atlantis itu sebenarnya ada di Indonesia. Subhanallah!

Rasa penasaran  saya sama Sang Penggenggam Hujan sedikit terobati deh. Berhubung buku yang saya cari ga ada di pameran, jadi saya alihkan buat beli Novel Nibiru ini. Cerita tentang isinya? Nanti yaaa, kalau  udah selesai dibaca. Bakal balapan ni sama Novel Sang Pengeja Hujan hehehe

Share:

Thursday, 24 March 2011

Cara Mudah Menghafal Nama-nama Surat Dalam Al-Quran Dengan Metode Cerita

Cara Mudah Menghafal Nama-nama Surat Dalam Al-Quran Dengan Metode Cerita
Bismillah...

I. Menghafal nama – nama Surah dengan metoda cerita.
Metoda yang penulis buat ini sebenarnya terinspirasi dari metoda
Quantum Learning melalui pelatihan yang telah diikuti. Prinsipnya
bagaimana belajar itu mudah dan menyenangkan. Dan tidak ada salahnya
kita gunakan dalam proses mengenal Al-Qur’an dari sisi-sisi tertentu.
Salah satunya adalah menghafal nama – nama surah dalam Al-Qur’an.
Mulai saat ini anda diajak untuk mengenal nama-nama surah dalam
Al-Qur’an. Anda akan dibawa keluar dari zona nyaman menuju satu
pengalaman baru yang mengasyikkan. Membuat anda sadar dan melek dari
mitos – mitos yang menyesatkan tentang ghuluw atau bahkan ekstrim yang
terlalu jauh menyimpang dalam mensikapi keutamaan Al-Qur’an. Al-Qur’an
dianggap sebagai suatu yang mistik. Padahal sebenarnya Al-Qur’an itu
mu’jizat. Al-Qur’an memiliki hayawiyyah atau dinamis penuh makna.
Dan metoda berikut ini merupakan salah satu pensikapan dinamis dan
unik. Bisa dinikmati manfaatnya bagi setiap muslim yang ingin lebih
akrab bermu’ayasyah ma’l qur’an dari sisi nama-nama surahnya yang
berjumlah 114 surah. Karena itu cobalah metoda ini;


a. Cara menghafal
Dalam metoda cerita ini pendekatannya melalui arti atau terjemah dari
nama surah yang berbahasa Arab. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
bukan kebenaran ceritanya tetapi bagaimana anda bisa menghafal dan
mengingat nama – nama surah dalam Al-Qur’an dengan mudah, karena
cerita ini bersifat imajinatif bukan hakiki.
Cerita berikut dibuat bersifat penggalan – penggalan (per sepuluh
surah kecuali surah yang ke-91 – 99 dan ke-100 sampai terakhir). Hal
ini akan membantu anda mempermudah dalam menghafal dan mengingat
kembali nama – nama Surah dalam Al-Qur’an. Ingat yang dihafal bukan
ceritanya tetapi alur cerita nama – nama surah Al-Qur’an (dalam
terjemah) yang tertulis dengan huruf tebal dan kapital. Seperti;
PEMBUKAAN, SAPI BETINA dan seterusnya.

Praktisnya adalah sebagai berikut;

1. Bacalah cerita tersebut (misalnya cerita I; 1-10) sambil tersenyum.
2. Boleh dibaca dalam hati atau dengan suara. Perhatikan pada kata -
kata bercetak tebal dan berikan tekanan bunyi yang berbeda dari kata
yang tidak bercetak tebal.
3. Bayangkan anda sendiri sedang manjadi pelaku atau terlibat langsung
dalam alur cerita tersebut. Kalau bisa sambil membayangkan dan
gerakkan anggota tubuh anda sebagai bentuk kreasi dari imajinasi anda.
4. Tulis ulang kata – kata yang bercetak tebal sesuai yang anda ingat
saja, lalu cocokkan dan urutkan sesuai urutannya.
5. Setelah anda berhasil menulis ulang kata – kata yang bercetak
tebal, dengan melihat kata – kata tersebut cobalah anda
mengulang(mengingat) kembali alur ceritanya tanpa harus sama persis.
6. Berikutnya anda melihat grafik kata – kata yang bercetak tebal dan
bacalah dalam bahasa Arabnya. Ingat jangan dihafal terlebih dahulu
teks arab yang ditulis dengan huruf latin tersebut (hal tersebut akan
dibahasa tersendiri).

b. Cara Mengingat ulang
Bila anda lupa dengan nama surah tertentu, misalnya saja anda lupa
dengan nama Surah ke-13, maka langsung saja anda mengingat -ingat alur
cerita tersebut. Dimulai dari urutan surah yang ke-11 yaitu HUD. Maka
anda akan teringat bahwa HUD dan YUSUF disambar PETIR. Secara otomatis
dalam hitungan menit atau bahkan detik, anda akan dengan cepat
mengingatnya kembali bahwa surat yang ke-13 adalah Surah PETIR (yang
Bahasa Arabnya AR RA’D). Menyenangkan bukan?
Selamat mencoba dan menikmati. Semoga anda benar – benar puas.
c. Tekhnis Menghafal

Berikut ini teknis dan cara menghafal nama – nama surah dengan metoda
cerita yang dibagi dalam 11 bagian (cerita) agar memudahkan kita dalam
penguasaan maksimal dan cepat.


Cerita I; (Surah 1 – 10)
Aku membaca Al-Qur’an dimulai dengan PEMBUKAAN. Kebetulan waktu itu
tetanggaku sedang memotong SAPI BETINA untuk KELUARGA IMRAN yang punya
anak wanita bernama AN NISA. Ia lapar makan HIDANGAN, sisanya ia
berikan untuk BINATANG TERNAK yang berkandang di TEMPAT-TEMPAT YANG
TINGGI, di sana dibagikan HARTA RAMPASAN PERANG yang dilakukan setelah
TAUBAT seperti taubatnya YUNUS
NO KRONOLOGI CERITA


1 PEMBUKAAN – AL-FATIHAH
2 SAPI BETINA – AL-BAQOROH
3 KELUARGA IMRAN – ALI IMRON
4 AN NISA (WANITA) – AN NISA
5 HIDANGAN – AL MAIDAH
6 BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7 TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI – AL A’ ROF
8 HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9 TAUBAT – AT TAUBAH
10 YUNUS -YUNUS


Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF disambar PETIR sementara itu IBRAHIM sedang berada di
PEGUNUNGAN HIJR tempat dimana LEBAH memulai PERJALANAN MALAM menuju ke
GUA tempat bersembunyinya MARYAM dan TOHA.
NO KRONOLOGI CERITA


11 HUD – HUD
12 YUSUF-YUSUF
13 PETIR – AR RA’D
14 IBRAHIM -IBRAHIM
15 PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16 LEBAH – AN NAHL
17 PERJALANAN MALAM – AL ISRO
18 GUA – AL KAHFI
19 MARYAM – MARYAM
20 TOHA – TOHA


Share: