Catatan Efi

Bring world into words

Biasanya kalau sudah masuk liburan di bulan Juni-Juli pada tahun genap, adalah masa liburan yang menyenangkan buat saya. Soalnya, dalam rentang waktu ini, adalah  masa-masa yang menyenangkan buat para penggemar sepak bola. Frekuensi pertandingan sepak bola baik Piala Dunia atau Piala Eropa keduanya digelar di bulan-bulan ini.


Event yang yang digelar sebenarnya 4 tahun sekali, tapi waktu pelaksanaan antara kedua turnamen ini berjarak 2 tahun, jadinya para fans bola bisa dapat hiburan nonton bola turnamen 4 tahunan itu dalam interval 2 tahun. Untuk tahun ini adalah jatahnya penyelenggaraan Piala Dunia yang akan digelar di Qatar.

Khusus untuk tahun ini, event Piala Dunianya ternyata digeser ke bulan November nanti. Huaaaa lama amat, ya? Buat para fans, momen penantian ini udah kayak nunggu sebuah pernyataan eh gimana?

Nggak bukan gitu, ding hihihi.
Alasan utamanya adalah faktor iklim. Cuaca di Qatar lagi hot-hotnya sehingga panpel (udah kayak liga lokal aja nyebutnya wkwkwk) menggeserkan jadwal pertandingan ini ke bulan November di mana suhu di sana udah bersahabat. Bayangin aja, saat musim panas, suhu di sana bisa mencapai 41 derajat celcius di siang hari atau 28,9 celcius di malam hari. 

Para pemaen bola itu lebih kuat disuruh maen di saat musim dingin. Misalnya tuh Liga Inggris yang menggelar partai Unboxing (sekitar 2-3 hari setelah natal, lanjut sampai 2-3 hari setelah tahun baru). Padahal saat itu salju lagi rame-ramenya turun. Justru pada saat cuaca dingin, bergerak dengan olahraga bisa menghangatkan badan. Beda ceritanya dengan main musim panas alias summer. Cuy, udah panas gitu jadi mati gaya, ga bisa bergerak. Udah keburu keringetan, dehidrasi sebelum bertanding. 


Sedih sih, ya. Hiburan 2 tahunan sekali ini jadi tertunda. Mana liga-liga Eropa baru berjalan di bulan September nanti (kecuali Liga Inggris yang secara reguler lebih dulu kick off di bulan Agustus). Tapi kabar baiknya, dengan bergesernya jadwal Piala Dunia ini ngasih kesempatan buat kita manjangin nafas buat mendapatkan gadget terbaru dari Asus.

Nonton Streaming dengan Gawai Asus VivoBook 13 Slate OLEd T3300

Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11

Tunggu, apa hubungannya?

Ada dong!
Jadi gini ceritanya, tepat tanggal 29 Juni 2022 kemarin, Asus baru saja meluncurkan produk terbarunya. Ya itu tadi, namanya VivoBook 13 Slate OLED T3300.

Laptop rasa tablet ini jadi media hiburan dengan pengalaman sinematik yang berbeda dibanding ketika kita menonton di media lain.

Emang sih lebih afdol kalau nonton langsung ke sana. Live dari stadionnya. Tapi, kalau nonton semua partai penyisihan, fase knock out sampai semifinal dan final nanti waktu dan budgetnya ga bisa kita cover semua. Ya kali, kita bisa dengan leluasa pindah stadion yang letaknya di kota berbeda pake pintunya Dora Emon hehehe.

Nah, balik lagi ke VivoBook 13 Slate OLED, laptop teranyar dari ASUS ini dilengkapi dengan fitur Audio dan Visual yang lebih maksimal. Yuk, cekidot!

Layar OLED + Dolby Vision

VivoBook 13 Slate OLED sudah dibekali layarnya dengan teknologi OLED Dolby Vision. Layar sentuhnya menghasilkan warna-warna super terang dan cerah dan lebih akurat. 
Jangan khawatir, meskipun warna-warnanya super tajam, namun VivoBook 13 Slate OLED  ini didukung dengan emisi cahaya biru yang rendah, sehingga membuat mata tetap nyaman saat menatap layar lebih lama.

Didukung dengan teknologi dolby vision, tampilan di layar kita jadi lebih luas menampilkan gambar.  Dengan ukuran layar 13,3", tampilan dimensi layar tampak lebih luas 27%. Saat posisinya dibalik jadi ukuran portrait, rasionya pun lebih besar 19%. Acara nonton atau video call-an bakalan jadi puas, pake banget.  

Hayo, ngaku deh, siapa yang nonton dari gadgetnya ga bisa ga dekat sama mata? Paparan cahaya dari gadget yang terlalu intens bukan saja melelahkan mata tapi juga membuat radiasinya tidak baik untuk kesehatan kulit wajah.

Denan perlindungan cahaya biru yang lebih tinggi ini juga membuat penggunaan gawai ini ramah anak. Mengurangi risiko paparan yang bisa merusak retina mereka.

Selain itu pada layar gadget ini juga sudah punya lapisan anti sidik jari, membuat permukaan layar tetap bersih dan mulus.

Fitur Audio dengan Dolby Atmos

"All around..."

Familiar dong sama suara bisikan yang bilang kayak gini? Hihi iyes,  itu teknologi suara  Dolby Digital, produksinya perusahaan Dolby untuk menghasilkan suara yang lebih nyata, memenuhi ruangan yang biasa kita jumpai di bioskop. 

Nah, untuk perangkat ini, teknologi suaranya mengadopsi teknologi Dolby Atmos, di mana suara yang dihasilkan lebih murni dan terdengar lebih baik. Jadi bisa kebayang dong euforia penonton pas teriakin gol itu kita simak dari gawai kita. Saya jadi membayangkan kalau saya lagi ada di tengah-tengah mereka. Ya gapapa nonton sendirian di rumah misalnya. kan ga bisa juga nonton saban pertandingan di kafe terus untuk mendapatkan temen hore-horenya itu, ya hehehe

Eh, saya jadi bayangin. Gimana kalau misal ada event planner yang bikin nobar Pildun di bioskop?  Apalagi audio yang dihasilkan semakin menggelegar dengan dukungan smart amplifier dan quad speaker.  Pengalaman sinematiknya jadi semakin mengesankan. 

Nah pengalaman dengan sensasi audio itu juga bisa kita dapatkan kalau misalnya pas lagi nonton film di aplikasi nonton atau nonton re-playnya konser. Coba siapa konsernya siapa yang mau ditonton? SO7? Dewa? Tulus? Kahitna atau JKT48 mungkin yang lagu Pesawat Kertasnya lagi trending.

Ahhh ga sabar deh jadinya.

Dimensi yang Minimalis dan Praktis

Sebagai olshopper, admin komunitas dan (pernah) jadi admin sosmed sebuah layanan kesehatan, hal yang ga bisa saya lupakan tiap mau pergi ke luar kota dan harus nginep adalah keberadaan laptop. Udah kayak soulmate. Kemana-mana ngikut. 

Laptop saya saat ini berdimensi 14 inch dengan tebal dan berat yang bikin tas ransel saya udah kayak orang mau minggat. Berat dan penuh. 

Puk puk puk bahu saya dulu

Dibawa berat, ga dibawa ya gimana, coba? Suka deg-degan aja kalau tiba-tiba harus buka kerjaan. Tapi itu dulu. Kalau udah punya partner VivoBook 13 Slate OLED ini beban saya bakal banyak berkurang. Pasalnya gawai yang satu ini beratnyaga sampai 1 kg, lho. Cuma 785 gram! Tebalnya? Tidak sampai 1 cm. Cuma 7,9 mm. 1 cm aja ga sampai. Ringan sekali, ya? 


Selain itu gawai ini bisa kita isi ulang dayanya hanya menggunakan usb dengan memanfaatkan koneksi USB tipe C. Nah makin hemat aja ruang yang terpakai di tas. Jangan khawatir kalau misal kelupaan ngecharge. Umur pakainya panjang juga. 9 ,5 jam. Buat yang kerja kantoran pas kelupaan bawa charger atau kesulitan nyari colokan, aman deh.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya pun ga lama juga. Dengan durasi 39 menit, daya gawainya sudah terisi 60%. Ga sampai sejam yang dibutuhkan kalau kita mau mengisi dayanya sampai penuh.

Rotasi Tampilan layar

Oiya, hampir lupa. Dudukan atau alasan dari VivoBook ini bisa kita lepaskan. Fungsi Laptopnya bakal berubah jadi tablet. Kita juga bisa merotasi tampilannya jadi portrait atau landscape.  Siapa yang suka nonton di gawainya sambil rebahan?

Sini toss dulu.
Biasanya kalau pas lagi streaming nonton bola atau film, kan suka pengen sambil rebahan tuh. Nonton dari laptop ya pegel belum lagi kalau dipakai lama-lama bakal panas dan membuat laptop cepat ngedrop. Tapi kadang nonton dari layar HP kok rasanya ga puas.

Ya udah, lepas aja tuh sandarannya. Dan mari kita nonton sambil rebahan. Serasa punya home theater mini. Jangan lupa siapkan cemilan dan minuman biar kegiatan nontonnya semakin asik. 

Fitur Lainnya 

Siapa yang hari gini masih saja harus zoom meeting meskipun kegiatan perkantoran sudah 100% normal? Meski cuma video call-an, jangan remehkan kameranya. VivoBook 13 Slate OLED ini didukung oleh tampilan kamera depan 5 MP dan kamera belakang 13 MP.  Ga usah khawatir, tampilan kita 

Diluncurkan mulai tanggal 29 Juni 2022, gawai ini dibanderol dengan harga 9 juta kurang seribu perak, alias Rp. 8.999.000.  Fitur lainnya yang tetep membuat gawai ini tetap mumpuni adalah sduah dibenamkan sistem operasi Windows 11 dengan fitur-fitur pendukungnya yang membuat performanya tetap gahar alias ga lemot. Ya keren tampilan harus didukung juga sama kapasitas. Ya, ga?


Apalagi untuk menjaga stabiltas streaming pertandingan atau menyaksikan video secara steraming, kapasitas sistem operasi akan sangat mempengaruhi kenyamanan kita saat menonton. Jangan sampai ketika tetangga sebelah sudah teriak gol, kita malah lagi sibuk nepuk-nepukin layar yang masih loading. Enggak banget, deh. Mending tidur aja daripada bete mah hehehe

Koneksi Internet yang Mendukung

Jangan salah juga. Untuk koneksi internet, sistem WiFi pada VivoBook 13 Slate OLED T3300 bisa diajak ngebut.  Seperti ini spesifikasinya


Perpaduan piranti keras dengan RAM yang sudah tinggi dengan sistem WiFi terbaru, memuat kinerja laptop ini tetap maksimal. Ga akan ada drama buffering karena Wifinya sudah kecapean.

Asus Pen 2.0 .Buat yang Suka Gambar

Selalu ada momen lucu, dramatis  atau mengharukan dalam setiap pertandingan bola. Kreativitas para netizen kerap membuat momen-momen lucu itu diabadikan dengan karikatur atau animasi yang menghibur. Anda juga bisa mengabadikan momen itu dengan menggunakan Asus Pen 2.0. 
Selain sebagai alat gambar, pen ini bisa kita gunakan sebagai penanda pada aplikasi tertentu dan pastinya juga bisa digunakan untuk mencatat. 

Responnya yang akurat dari pen ini akan membuat aktivitas kerja dan hiburan bisa kita lakukan dalam satu gadget yang sama.

Nungguin Piala Dunia masih agak lama. Sekitar 5 bulan lagi. Tapi buat menikmati pengalaan nonton dengan fitur-fitur itu tadi ga usah nunggu sampai bulan November. Liga-liga di Eropa akan segera bergulir, begitu juga dengan liga lokal. Dan pastinya bisa kita pakai juga buat nonton atau melakukan aktivitas lainnya. Entah itu urusan pekerjaan atau sekadar hobi.







"Neng, tadi dari JNE ada yang menghubungi, teteh. Kenapa alamatnya jadi beda, ya?"

Saya sedikit mules banget waktu sepupu saya nge-wa kayak gitu. Mana nilai belanjanya lumayan gede. Ceritanya panjang kalau didetailin tapi memang ada human eror pas saya masukin alamat di proses check out. 

Sadar kalau panik ga menyelesaikan masalah, saya berusaha tenang dan coba konfirm sama customer service soal alamat ini. Alhamdulillah, cepet diproses dan dibantu buat ditindaklanjuti dengan mengirimkan komplainan ini ke pihak JNE buat mengirimkan ke alamat yang benar.

Sebelumnya sepupu saya itu sempat request kalau bisa dikirimnya jam 5an, karena beliau masih ngantor sampai jam 4.  Saya ga bisa jawab pas dia nanya gitu, karena kan soal pengiriman barang itu tergantung sama rutenya kurir yang ngirim. Saya ga bisa janjiin.

Nah, karena kasus salah alamat itu, pengiriman barangnya beneran jadi terkirim sore. Pas tim customer service menghubungi saya, saya ditanyain kira-kira penerima ada di rumah jam berapa. 

Alhamdulillah sepupu saya paham dan tektokan saya sama tim resolution centre yang lancar).  Sempet harap-harap cemas pas dikasih tahu maksimal 7 hari barang bisa diterima. Ternyata itu cuama estimasi aja. Pada kenyataannya dari hari konfirmasi alamat itu cuma terjeda 2 hari t (termasuk hari libur),karena kurirnya ngirimin balik dulu paketnya ke centre terdekat untuk diproses. 

 Huhuhu terharu saya sama responsifnya tim resolution centre dari vendor.

Pengalaman itu saya alamin baru-baru aja di awal bulan ini. Ketepatan waktu pengiriman jadi salah satu andalan yang bikin pembeli produk-produk jualan saya pada puas. Pokoknya pada seneng karena estimasinya cepet. Malah ada yang pernah heran, hari ini pesan, besoknya udah sampai. Kok cepet sih? tanyanya. Saya ngikik. Mana temen yang nanya ini temasuk yang suka repeat order. Saya bales sama emoticon nyengir aja. 

Pasalnya temen saya ini malah minta barang diterima besok-besoknya lagi. Karena ada kegiatannya yang cukup padat. Untungnya pas temen saya lagi pergi, pas ibunya lagi berkunjung ke rumah. Sambil bercanda, saya bilang temen saya ini tipe buyer yang langka. Yang ga mau cepet-cepet barang diterima. Setelah itu kami ketawa ngakak. Ya secara visual lewat narasi chat, lah, ya. Huehehehe

Untuk para seller online shop, ketepatan pengiriman barang memang hal yang penting untuk membangun kepercayaan sama konsumennya. Apalagi kalau kasusnya kayak yang saya alami tadi itu. Nah, kurir ekspedisi yang membantu mengantarkan pengiriman barang beneran jadi representasi dari tagline-nya JNE "Connecting Happiness" itu.

Saat ini saya memang belum langsung mengirim barang ke counter JNE atau dijemput langsung kurirnya. Dengan sistem drosphip, saya menyerahkan pengurusan paket ini ke tim gudang. 

Dari pengalaman yang udah-udah, JNE adalah kurir yang mayoritas jadi pilihan pembeli saya untuk memproses. Kadang gini lho, saya bayar pagi hari, siangnya dikit udah diproses dan diangkut oleh kurir. Terharu saya sama kolabnya vendor dengan tim  JNE.

Makanya ga heran kalau usernya JNE itu pada loyal. Ditambah lagi dengan diluncurkannya JNE Loyalti Card alias JLC sejak tahun 2009 lalu. Hmmm.... udah berapa lama tuh? 13 tahun, ya? Ternyata makin mantap dan kokoh aja nih layanan JLCnya. Saat ini saja sudah tercatat ada 450.000 membernya, lho.


Satu waktu saya pernah dibuat iri karena para member JLC ini dapat reward dari poinnya buat nonton pertandingan Piala Dunia 2018 lalu.

Baca juga:

https://www.catatan-efi.com/2018/02/jalan-jalan-gratis-dengan-modal-resi-jne.html

 Huaaa envy saya. Pengen banget bisa ngumpulin poin kayak mereka. Waktu itu saya belum terjun sebagai pelaku online shoper. Terus ngebatin lah waktu itu. Gimana caranya bisa punya poin banyak kalau dateng ke counter JNE pun frekuensinya maih kalah sama puasa senin kamis? :D

Mungkin nih ya, saya bisa ngajuin jadi stockist sama vendor saya biar bisa ngurusin pengiriman sendiri terus bisa tuh ngumpulin poin-poinnya biar kalau nanti terkumpul bisa dapat benefit macam-macam. Kan enak. ada hadiah berupa gadget, perlengkapan rumah tangga, E-voucher, juga voucher ongkos kirim serta produk menarik lainnya.

Yang bikin berkah, dari poin yang terkumpul ini sebaga member JLC bisa melakukan donasi dari poin-poin yang sudah terkumpul, lho. Love banget.

Seperti yang dibilang sama Eri Palgunadi, selaku VP of Marketing JNE:

“Bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan inovasi tujuan kami adalah untuk memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggan. Inovasi ini adalah salah satu wujud pengembangan teknologi yang berorientasi pada excellence service, agar kualitas pelayanan semakin maksimal dan memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam menggunakan layanan JNE. 

Bismillah, tahun ini bisa kesampaian, biar bisa in line alias selaras sama toko market place yang kembali saya rintis, nih. Dengan jadi stockist saya bisa lebih mudah mengukur ketersediaan barang yang tersimpan sendiri. Ga khawaatir kalah cepet sama reseller lain misalnya yang duluan order sama vendor pas stock lagi menipis dan belum ditambahkan lagi dari gudang pabrikan. Hueee..... curhat ini mah.

O, ya, ini akun market place saya. Silakan diintip, ya. 

https://www.shopee.co.id/kakaefishopofficial

Eh jangan diintip aja, tapi juga di-co alias check out, Don't worry, ada fitur gratis ongkirnya yang bisa dimanfaatkan juga, lho.

Buat temen-temen yang udah lama jadi pelaku online shop, buruan gabung jadi member JLC dan download aplikasinya via playstore, ya. Silakan cek di website https://jlc.jne.co.id/atau bisa nelpon langsung ke call center 021 – 2927 8888 serta email ke cs.jlc@jne.co.id . 

Lewat aplikasi ini kita bisa ngecek secara real time untuk cek tarif kiriman, atau ngecek posisi JNE Nearby (JNE terdekat di sekitar kita berada) pas kita lagi pergi bahkan selain itu kita bisa melakukan transaksi pembelian pulsa/data, token listrik sampai ngisi dompet digital dan pembayaran lainnya, lho. 

Gimana, asik, kan?


"Goool..."

Satu kata teriakan yang terbilang ajaib karena meluncur dari mulut saya. Eh, ga ajaib banget sih kalau ada di momen tertentu. Misalnya lagi musimnya pertandingan timnas. Saya berasa banyak te
mennya. Penonton perempuan jadi rada banyakan. 

Tapi kalau lagi hari biasa, saat ga ada gelaran event berskala regional macam Sea Games kemarin, ya beda sendiri. Sementara yang doyan nonton liga sepakbola kalau yang berjenis kelamin perempuan jumlahnya ga banyak. Susah nyari temennya buat ngerumpiin. Hiks hiks.. 

Saya tuh kan doyan banget nonton bola. Dari kecil sebenernya. Nah, saban weekend itu saya punya hobi sendiri. Nonton bola! Huehehe. Ada yang samaan? Cariin temennya dong 😄

Di rumah, saya paling antusias nonton bola dibanding kakak atau adik saya yang laki-laki. Yang rada lumayan, ya Apa alias bapak saya. Tapi itu pun bapak saya lebih suka nonton Persib maen. Saya sendiri lebih suka nonton pertandingannya bule, alias liga Inggris. 
Sebenernya ga bule semuanya ding. Ada juga pemain dari benua lain yang punya kulit berwarna. 

Misalnya ada Mo Salah dan Sadio Mane dari Afrika. Terus Ada Takumi Minamino, pemain timnas asal Jepang yang merumput bersama Mo dan Mane di klub yang sama. Iya 3M ini alias Mo, Mane dan Minamino itu emang pemain klub favorit saya, Liverpool Hehehe.

Dulu saya pernah denger celetukan kayak gini:

"Ngapain sih riweuh-riweh ngejar bola? Udah ditendang terus dikejar lagi. Kenapa ga dikasih satu-satu aja biar anteng masing-masing?"

Yeeeh, saya suka pengen protes deh kalau ada yang bilang gitu. Di mana serunya maen bola masing-masing gitu? Ga asik.

Justru asiknya maen bola ya rebutan gitu. Satu bola dikejar dan ditendang. lempar, tendang, oper. Gitu seterusnya.

Tapi di situ seninya. Karena maen bola itu permainan tim. Bukan maen individu. bahkan dalam skala lebih kecil jumlah pemainnya ga bisa sendirian. Sepakbola itu adalah permainan berkelompok. Saat mau menceploskan bola ke gawang, ada tantangan dan hadangan yang harus dihadapi.

Ada juga skill yang diperlukan. Kapan harus berlari, menurunkan tempo, nyundul pake kepala, mengontrol pake kaki atau mengoper ke temen, n
gasih umpan sama temen yang peluangnya lebih terbuka lebar.

Seperti itu juga dalam berbisnis. Dulu kita taunya bersaing. Siapa yang produknya paling bagus, paling banyak yang beli, sampai yang paling cepet sold out. 

Tapi sekarang bukan lagi zamannya berkompetisi. Kalau bisa berkolaborasi kenapa enggak? Sama-sama maju dan bisa mempercepat tercapainya goal alias tujuan. Ga harus toh-tohan menggeber jualan atau produksi karena kita perlu turun minum alias break, mengatur nafas dan langkah untuk kembali mengejar tujuan.

Ngomong-ngomong soal bisnis, di beberapa postingan saya kan pernah cerita tuh, kalau saat ini saya lagi menekuni dunia online sebagai pelaku bisnis. Saat ini lagi merintis lewat jalur dropship. Sok atuh, kepoin media sosial jualannya saya, ya. Ad ig @kakaefishop (soon to be mau muncul di tiktok juga) dan ini yang lagi tiarap,
di market place.

Ternyata jualan di market place ini ga auto cuan alias laris dapat pembeli hanya dengan upload produk jualan kita di situ. Karena dengan produk sejenis, yang sama persis, yang merknya sama ada toko-toko lain yang menjual dengan harga bersaing. 

Saya sempet mikir heran, kok bisa ada yang jualan produk yang ama di mana harga jualnya lebih murah dari modal dasar kompetitornya. Ehm, ini agak berbau curhat sih, ya? hihihi. Ya terus kalau mau ikutan banting harga ya ga mungkin. Bunuh diri dong.

Pilihannya adalah ganti produk lain, cari supplier lain yang bisa kasih harga lebih murah, atau strategi lain misal kloning toko, naikin trafik pengunjung lewat cara ngiklan, ngajakin temen berkunjung aja (konon katanya dilihat aja ga dibeli pun bisa ngepush posisi toko di mesin pencarian). Ada juga jasa pengunjung toko biar kita ga cape ngajak-ngajak temen jadi visitor.


"Kalau mau, buka toko aja di L*z**a," kata Ramdan, salah satu anak muda pegiat relawan TIK yang jadi temen ngobrol saya, bareng Nchie bersama Roi yang sore itu lagi ngopi sore ngebahas geliat dunia UMKM di Bandung. "Di sana tingkat persaingannya lebih ringan. Kita masih bisa dapat pembeli. "

Baiklah, saya mau buka cabang di sana 😁

Sebagai kota yang hidup dengan sektor ekonomi kreatifnya, ga bisa dipungkiri kalau di Bandung ini banyak banget pelaku usahanya.Bahkan saat pemerintah mulai melonggarkan pemakaian masker di ruang terbuka beberapa waktu lalu, jauh hari sebelumnya sektor perekonomian di Indonesia terutama di Bandung sangat terbantu untuk tetap bertahan dengan adanya transaksi online alias e-commerce. By the way, ini juga yang membuat saya berpikir untuk menggeluti dunia jualanan online.

Nah, dari beberapa pengamatan, salah satu (karena ada banyak faktor) hal yang bisa membuat orang tertarik jualan oline kita adalah fitur free ongkir. Beberapa kali pertanyaan seperti itu mampir ke chat saya posting di story WA. Atau ada juga yang girang bukan kepalang pas saya kasih tau kalau produk yang dibelinya free ongkir.

Kok bisa?
Ya bisa dong. Dan senengnya lagi saya ga mengurangi margin harga biar bisa kasih free ongkir. Vendor yang memfasilitasi produk jualan online saya itu punya kerjasama khusus dengan kurir ekspedisi biar dapat fitur ini. Bahkan ketika ada produk yang nilainya ga memenuhi syarat dapet free ongkir, biaya ongkirnya bisa tetep lebih murah dari harga umumnya.

Hayooo siapa coba yang ga seneng? Eh sebentar. kalau mau jadi pelaku olshop kek saya itu, dan mau tau gimana boleh deh japri buat ikutan ya hihihi. Free lho, ga kena charge.

Balik lagi ke soal kurir ekspedisinya. Salah satu kurir ekspedisi yang jadi andalan juga di toko onlshop saya itua dalah JNE.

Nah, setelah di kota-kota lainnya menjalin kerjasama dengan para pelaku UKM buat memperluas pasarnya lewat jalur e-commercr, kali ini JNE merangkul para pelaku UKM di Cilegon dengan menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon.
Pada acara ini, JNE menghadirkan dua pelaku UMKM, di antaranya adaa Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). Beliau ini juga pernah terimbas dari krisis pandemi beberapa waktu lalu. Angka penjualan beberapa produknya sempat terjun bebas.

Begini katanya:

“Adanya pandemi ini menghambat produksi kita, sehingga adanya COVID-19 membuat kita menjadi lebih putar otak bagaimana supaya UMKM kita tetap berjalan. Melalui sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, kami sebagai UMKM manfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, kita juga berkolaborsasi di sana, usaha kita yang di masa pandemi krisis menjadi stabil lagi.”

Hal lain yang dilakukannya juga menjalin netwoerking lebih luas terutama dengan para customer yang dibidiknya.

Dalam dunia jualan, kita tahu banget kalau repeat order muncul bukan karena suka aja tapi juga adanya trust dan komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli. Begitu juga hal yang sama dilakukan oleh Farah. Pihaknya selalu berusaha merespon komplain yang masuk dan menjadikannya sebagai bahan untuk evaluasi. Untuk pelanggan yang loyal, mereka akan mendpat reward cuma kartu ucapan. Ini berarti banget lho buat customer. Artinya kita punya perhatian spesial banget di mata penjual. Apalagi kalau udah punya brand imej yang populer. Serasa spesial gitu. Ya, ga? Mau pindah ke toko sebelah jadi urung. 

Sementara narsum lainnya di acara itu, Linda Yuli Yani selaku Owner ELYECRAFT bercerita kalau media sosial sangat membantu sekali kesuksesan UKMnya. Pandemi lalu, membuka celah bisnisnya menjual konektor masker untuk para hijaber. Tau ga, selain di market place, laris juga lho dipasarkan di media sosial IG dan FB.

Selain memberikan support untuk para pelaku UKM, JNE di kota ini juga punya program CSR semisal utuk pembangunan rumah, wakaf Al Quran, memberikan bantuan saat ada bencana, bahkan yayasan asrama.

Setelah gelaran Goll..Aborasi, kegiatan JNE di kota ini ga akan berhenti. Masih ada kegiatan lainnya seperti yaitu trading house, digital marketing, yang akan mengajak para seller ikut terliabt di dalamnya.

Cilegon dalah kota ke-9 dari 60 kota yang masuk dalam roadshoenya JNE. Setelah Cilegon, kota lainnya yang menyusul adalah Pasuruan dan sudah berlangsung tanggal 19 Mei lalu.

Kira-kira bakal hadir di kota mana lagi ya kolaborasinya JNE dengan para pelaku UKM? Semoga roadshownya bakal mampir ke kota tempat tinggal teman-teman, ya. Jangan lupa buat ikut acaranya, lho.

Dari sekian video tiktok yang suka mampir setiap saya membuka aplikasi ini, videonya Jusuf Hamka adalah salah satu yang selalu saya tonton sampai habis. Ga pernah diskip.

Misalnya waktu beliau cerita soal warung nasi sedekah yang dibukanya dengan modal 10 juta. 10 juta yang jadi modalnya itu ga habis-habis setelah berjalan selama 1,5 tahun. Malah surplus.


Cuma di situ aja videonya. How? Kok bisa? Saya penasaran dibuatnya.

Sampai di lain waktu, baru kemudian saya nemu lagi video lainnya tentang harga nasi kuning yang dijualnya Begini katanya:

"Saya beli nasi kuning 10 ribu. Saya jual 3 ribu. Secara matematika orang bilang rugi. Saya bilang untung. Kalau saya kasih gratis, saya memonopoli sedekah itu. Saya mememonopoli pahala itu. Tapi kalau saya jual 3 ribu, saudara-saudara yang biasa makan 10 ribu dia bisa makan 3 ribu, dia bisa sedekah buat orang lain di bawah dia 3 ribu juga. Dia masih save 4 ribu."

Ga memonopoli sedekah. Suatu hal yang baru saya dengar.

Balik lagi ke soal nasi kuning itu, kenapa ga digratisin? Jawabannya sungguh diluar dugaan saya. Beliau bilang kalau ingi berbagi pahala dengan yang membelinya. 

Sejenak saya mikir dan mau protes. Kan yang dibantunya duafa. Berbagi pahala gimana, sih?

Karena katanya kalau mereka membeli itu sama dengan membantu biaya produksi warung nasinya itu. Dari jualannya itu Juduf Hamka tidak sedikit pun mengambil untung. Untuk 1 porsi nasi yang dijual, beliau mengeluarkan sedekah 7 ribu rupiah. Sisanya yang 3 ribu itu didapatkan dari yang membeli. Jadi baik beliau sebagai pemodal utama warungnya maupun yang membeli, sama-sama dapat pahala.
Saya ga kepikirian ke situ. Soal memonopoli pahalanya. 

Sementara saya juga masih penasaran, kenapa warungnya masih surplus? Kan matematikanya dia nombokin. Yang makan di sana membayar dengan harga di bawah tarifnya. 

Ternyata begini jawabannya..

Satu hari beliau bertemu dengan seorang ibu makan di warung sedekahnya. Dari penampilannya udah jelas dia orang berada. Pak Jusuf ini heran kenapa ibu itu mau makan di sana.Terus dijawab sama ibu itu, memang ga boleh? Oh enggak, tentu saja boleh jawab Pak Jusuf. Cuma kenapa si ibu mau makan di tempat seperti itu.Kan dia masih bisa makan di tempat lain yang  lebih mewah.

Selesai makan, ibu itu membayar nasi yang dimakannya 10 juta. Kebanyakan. Tapi ibu itu bersikeras mau membayar segitu. Karena dia juga mau berbagi. Ini seperti mengulang ucapan Pak Jusuf sebelumnya. Jangan memonopoli sedekah.

Akhirnya saya paham kenapa di video sebelumnya Pak Jusuf cerita warungnya surplus selalu.Niat baik Pak Jusuf disambut Allah dengan mendatangkan orang-orang baik yang ingin berbagi juga. Sebuah penjelasan sederhana tentang matematika sedekah.

Di video lainnya saya menemukan qoute beliau seperti ini:
"Jadi orang kaya bukan sesuatu yang bangga. Kalau kamu kaya kamu tidak bermanfaat buat orang lain, mungkin lebih baik ga usah kaya. Jadi lebih baik sederhana tapi bermanfaat untuk orang lain."

Jleb.
Saya jadi mikir untuk merevisi proposal saya sama Allah minta banyak rezeki. Buat apa? Buat memperkaya diri sendiri? Terus gimana kalau malah ga bisa jadi manfaat buat orang lain? Padahal sebagai muslim saya belajar gimana beratnya hisab (perhitungan) di akhirat kelak. hartamu datang dari mana dan digunakan untuk apa?  

Padahalnya lagi Pak Jusuf ini kayanya minta ampun. Bos jalan tol ini punya koleksi mobil mewah macam Lamborghini atau Alphard tapi dia cuek pake sendal yang sudah 15 tahun ga diganti-ganti. Celana jeans yang dipakaianya pun beli dari toko jeans di Cihampelas.
Semangat berbagi dan bermanfaat ini juga yang diusung oleh JNE, salah satu perusahaanlogistik terbesar di Indonesia.


Berbagi, Memberi dan Menyantuni


Beberapa waktu lalu JNE mendapat pengahrgaan dari The Iconomics Research, sebagai 50 Indonesia Best CEO 2022 Awards  “Employee’s  Choice” Courrier Category.

Penilaian yang dilakukan secara online ii menjaring  kurang lebih 8.000 karyawan yang datang dari barbagai latar industri dan kategori. Dengan menggunakan 4 parameter indikator (popularity, competency, crisis leadership dan personality) menanyakan penilaian responden  terkait kinerja para CEO selama kurun waktu  Januari 2022 sampai dengan awal Maret 2022.

M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE menjelaskan prinsip JNE soal berbagi, memberi dan menyantuni. Amanan kepemimpinan bukan cuma soal harta namun juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan orang banyak. Baik bagi karyawan maupun masyarakat.

Saya jadi inget satu waktu, saya pernah diundang hadir dalam sebuah acara gathering JNE di Bandung dengan mitra bisnisnya yaitu para pelaku UMKM. Dari pembinaan yang dilakukan, para UMKM ini bisa menjangkau lebih luas target pasar.

JNE bukan saja berpikir tentang omset berapa banyak paket yang bisa dikirimkan oleh pelanggannnya tapi juga membnatu para pelaku usaha untuk scale up usahanya. Sinergi ini yang menjadikan keberkahan dan simultan. Para pelaku ekonomi terus bertumbuh, sementara dari sisi JNE juga semakin banyak mendapat kepercayaan untuk mengirimkan barang sampai ke tangan konsumen.

Bisnis memang ga selalu harus cuan dan cuan alias untung terus. Tapi ada misi sosial yang kalau dijalankan dengan tulus, insya Allah akan dibalas Allah dengan dengan cara yang ajaib.

Memang bener apa yang diucapkan oleh satu satu narsum di sebuah acara yang saya ikuti. Perbaiki dulu mindset bisnisnya (atau apapun motivasi kita melakukan sesuatu). Jangan cari untung, tapi jadikan niat untuk memberikan kemanfaatkan buat orang lain. Bantu orang lain mendapatkan kebutuhannya dengan bisnis yang kita jalani.

Ga heran ya kalau JNE mengusung tagline Connecting Happiness. Ternyata bukan sekedar menghantarkan kebahagiaan dengan mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. Jauh di belakang itu ada banyak yang terbantu untuk tumbuh dan mandiri dalam berusaha

 Masih ingat ga dulu banget pas mau munggahan, orangtua kita saling berkirim hantaran dalam rantang susun. Isinya lengkap. Rantang atas isinya nasi, terus ke bawahnya ebrisi aneka lauk pauk seperti goreng tahu-tempe, tumisan sayur dan daging atau ikan goreng? Saya paling seneng kalau udah dapat hantaran gini. Dijamin makannya lahap banget :) Ada yang punya kenangan yang sama, ga?

Saya lupa sampai kapan saling berkirim hantaran munggahan itu masih dilakukan. Mungkin di kota-kota lainnya terutama di desa masih bisa ditemukan kebiasaaan ini. Sementara di kota-kota besar, kebiasaan munggahan ini identik dengan ngumpul bareng sambil makan-makan. 

Dua tahun lalu, tradisi ini sempat terhenti saat pandemi terjadi. Munggahannya di rumah saja. Atau mungkin ada yang daring sambil ngezoom misalnya? Hihihi tapi  suasananya ga dapet sih ya kalau kayak gini.

Alhamdulillah tahun ini kasus Covid-19 melandai dan pemerintah memberi kelonggaran untuk kegiatan kumpul, dengan catatan tetap patuh dengan protokol kesehatan alias prokes, ya. Kesempatan ini dimanfaatkan juga oleh saya dan temen-temen di Blogger Bandung. Kami ketemuan, kopdar. Kangen? Iya banget. Karena dua tahun ini kami  ketemuan di sosmed saling komen atau kegiatan zoom.

Sayangnya teknologi tidak bisa menggantikan suasana cair yang dirasakan dengan ketemuan langsung. Jadilah hari itu (sabtu, 26 Maret 2022)  jadi event perdana kami meet up secara langsung, on the spot. 

Hotel Moxy yang bertempat di Jalan Dago atau Jalan Ir. H. Djuanda No 69, Bandung. Tepatnya di perempatan Dago dekat Dukomsel/Kimia Farma. Udah kebayang kan posisinya di mana?

Acara munggahan dimulai jam 15.30 setelah salat Ashar, tapi saya bareng Nchie, Tian, Kang Ali dan Bang Aswi datang lebih dulu. Kami ngumpul di area kafe yang lokasinya disamping lobby. Ngobrol-ngobrol santai sambil ngemil, mengganjal perutbiar ga kelaparan.By the way, kalau mau hang out di kafenya, terbuka untuk umum. Ga mesti jadi tamu hotelnya dulu. 

Sambil cek lokasi juga kami semeptin maen-maen di rooftopnya. Ini adalah salah satu  spot yang saya suka di sini. Konsep Hotel rooftopnya cocok banget buat yang suka nyari venue instagramable. Bisa sekalian ngonten atau kalau cuma mau duduk-duduk santai sambil nunggu sunset.

Menjelang jam 15 teman-teman blogger sudah berdatangan ke lokasi acara. Setelah menunaikan salat ashar, acarapun dimulai. Kami ngumpul di Emerald Room, duduk santai dengan nyandar di bean bag yang empuk dan nyaman. Bikin betah. Acaranya dipandu oleh Bang Aswi dan Kang Ali juga Nchie. Temen-temen blogger ini diajak ngobrol curhat aau cerita kegiatannya selama pandemi ini. Live tweet? Ga ada. Pake HP pun cuma buat foto-foto sebentar. Setelah itu lanjut dengan ngobrol dan diselingi dengan games

Dari sesi curhat saya belajar banyak hal. Gimana temen-temen ini bisa bertahan di masa pandemi. Ada yang berjuang dengan kondisi kesehatannya karena terpapar pandemi atau sakit lainnya yang baru saya tahu saat itu. Jadi inget lagunya Tulus itu, lho.

Manusia-manusia kuat itu kita

Jiwa-jiwa kuat itu kita

Udah ah nyanyinya hihihi.... Salut sama temen-temen yang malah bisa berprestasi dan menemukan potensi-potensi barunya yang terpendam. Sebelum ini saya cuma merhatiin dari timeline di sosmednya meskipun ga selalu meninggalkan komentar di postingannya itu. Oh si ini ternyata puas skill blain. oh situ jago dalam hal dan lain-lainnya. Kalian hebat.

Di sela-sela ngobrol santai, ada sesi games dan kuis ringan yang difloorkan.  Pas sesi games tali itu adalah salah satu bagian yang lucu. Saya pernah nyoba duluan sebelum acara. Penyelesaiannya sebenernya simpel ga sampai ahrus muter-muter badan atau trik lainnya. Tapi waktu dikasih tau saya ga fokus. Jadi pas ngajarin sama temen-temen yang lain saya kok jadi linglung ya? Hahaha hayo lho, makanya simak baik-baik itu penting

.Acara selesai sekitar Maghrib dan dilanjutkan dengan makan-makan. Sambil menikmati sajian makanan yang juga jadi menu berbuka dihotel Moxy, ternyata kami masih betah ngobrol. Jadilah rencana saya pulang jam 7 untuk pulang jadi molor. Udah pantes dinyanyiin lagunya Slank. Kamu harus cepat pulang :)


Seneng rasanya setelah acara itu. Bisa meet up lagi sama temen-temen Blogger Bandung yang udah lama ga ketemu plus kenalan sama beberapa wajah baru yang baru kenalan..

Ngomong-ngomong soal buka puasa, Hotel Moxy Bandung ini punya penawaran khusus, lho. Siapa tau teman-teman akan berkunjung ke Bandung dan cari hotel di Dago Bandung, udah paling bener deh nginepnya di hotel Moxy aja.

Di bulan Ramadhan tahun ini, hotel Moxy menggelar Food Market dengan rate 150 ribu. Al you can eat. Sajian menu yang dihidangkan adalah menu-menu nusantara yang sudah pasti familiar dengan lidah kita. Mau apa coba? Aneka hidangan dari takjil, menu utama sampai dessert disajikan di food stall yang siap melayani pengunjung. 

Ga usah khawatir kalau ada stall yang sudah habis,karena tim kitchen akan segera mengisi lagi. Berikut ini

adalah bocoran menu-menu iftarnya.



Selain menikmati sajian all you can eat, teman-teman juga bakal mendapatkan  1 strip foto gratis di photo boothlalu mengunggah hasil fotonya di Instagram. Jangan lupa pakai hashtagnya #atthemoxy. 

Gimana tuh, worth it kan? bayar 150 ribu dapat menu makananya banyak banget :) Jadi kalau punya rencana bukber sama temen atau sudara, saya rekomendasiin di sini aja. Apalagi posisinya yang terletak dit tengah kota, pastinya gampang banget buat diakses.

 "Cyiiin, mukena kapan sampenya? Mudah-mudahan lusa, ya"

Chat seorang temen yang nanyain sama saya, kapan estimasi perkiraan mukena. Kalau dari pengalaman yang udah-udahan, pesan hari ini, besok udah keterima.Cepet banget kan, ya? Iya, sesama Bandung. Buat saya segitu itu biasa, aja.  Soalnya jenis pengiriman yang saya pake itu CTC, bukan yang kilat.  

"Batur mah hayang cepet-cepet (orang lain mah pengen cepet-cepet)," balas saya.

Temen saya membalasnya dengan emote ngikik sambil nutup mulut.

Biasanya pengalaman saya jualan untuk proses pengiriman ya emang cepet. Kalau agak molor biasanya kepotong libur weekend (pengurusan dari vendornya sih yang pending, bukan dari pihak kurirnya) atau misalnya vendornya pas lagi stock opname. Pokoknya lebih ke teknis dari gudanganya. Tapi kalau udah sampai ke tangan kurir ya cepet. Makanya saya santai aja ngurus pengiriman pesanan ya pake jasa reguler aja hihihi. Dan ongkirnya juga lebih murah. Ini udah kebiasaan umum para pembeli online. Minta yang ongkirnya paling murah atau kalau bisa free ongkir.

Sttt... sebuah tips buat temen-temen yang mau mulai jualan. Mending kasih free ongkir atau subsidi ongkir daripada harga agak murah tapi masih ada ongkirnya. Catet ya, free ongkir itu semacam password buat tindak lanjut pemesanan :)

Lanjut lagi, yuk.

Ga heran kalau saat ini JNE emang paling sering jadi pilihan customer saya yang pengen beli produk-produk yang saya share di story wa. Mau tau apa aja jualan saya? Ya udah add nomer wa saya dulu, ya *eh gimana?*

  c  

Sebelumnya saya pernah cerita  di postingan sebelumnya kalau saya ga pernah kepikiran jadi pelaku olshop atau jualan online. Dulu taunya pake JNE seringnya sebagai penerima saja. Kalaupun pake JNE palingan buat kirim dokumen atau ngirim titipan temen hihihi. Padahal. JNE punya program loyalti buat penggunya, lho. Dan ini bikin saya mupeng sama reward-reward yang diterima sama pemakai setianya. Poinnya banyak amat. Gimana sih caranya biar bisa puya poin buanyaaak kayak mereka? Saat itu sungguh saya dibuat envy. Mau juga atuh lah.

Baca juga: https://www.catatan-efi.com/2022/03/jne-kurir-expedisi-andalan.html

Dulu mindsetnya suasah ah, ga bisa, ga bakat. Sekarang? Saya malah pengen menaklukan jualan online biar laris manis. Kelas-kelas online, grup wa bahkan buku-buku tentang digital marketing saya cariin, tuh. Dalam rangka ngeboost ilmunya jualan biar makin tokcer hihihi.

Ngomong-ngomong soal jualan, bukan saya yang terjun ke dunia online shop in. Kalau punya bakat ya bagus. Tapi bakal lebih baik lagi kalau ada niat kuat dan konsistensi. Seiring waktu berjalan, akses informasi untuk upgrade diri termasuk skill jualan akan berkembang.

Baca ini juga, ya https://www.catatan-efi.com/2018/07/sukses-digital-marketing-ala-dewa-eka.htmlNE

Hal yang sama juga didorong oleh JNE sebagai perusahaan jasa expedisi yang sudah punya reputasi baik. Bukan cuma fokus pada perkembangan perushaan tapi juga mendorong para UKM  untuk bertumbuh. Sebuah sinergi positif yang baik dan menguntungkan kedua belah pihak.

Misalnya aksi nyata yang dilakukan tahun ini adalah ketika JNE kembali menghadirkan JNE Ngajak Online 2022 - Goll..Aborasi Bisnis Online. Ini adalah perhelatan virtual yang mengumpulkan UKM lokal di 59 kota di seluruh Indonesia.


Kegiatan pertama dimulai dari kota Cilacap. Di kota ini JNE juga ingin meningkatkan daya saing serta mengembangkan kapasitas UKM khususnya di Cilacap baik dalam skala nasional maupun global. 

Seperti yang dikatakan oleh Marsudi selaku Head Regional Jateng-DIY membuka gelaran ini dengan menyatakan “Melalui acara ini semoga laju pertumbuhan UKM bisa bersama-sama tumbuh, menuju perkembangan bisnis 5.0. yang akan bertransformasi secara cepat. Mudah-mudahan JNE bisa memberikan terobosan tidak hanya melayani pengiriman, namun memberikan solusi bagi para pengusaha.” JNE Goll .Aborasi Bisnis Online, Jum’at (25/3). 

Dari pelaku UKM, turut hadir Sugeng Paijo selaku Direktur Teman Kreasi Cilacap dan Owner Jajanan Mamake, serta Arif Hermawan selaku Owner Workshop Ableh 47 Custom (AK47 Project) yang membagikan kiat-kiat sukses berbisnis online di era ini.


Mengawali usaha online sejak 2016, hingga saat ini Sugeng Paijo terus berupaya menghadirkan konten sosial media soft-selling dalam memasarkan stik sukun buatannya. 

Gini katanya, “Meski berjualan, konten yang diproduksi jangan berisikan jualan setiap hari. Saya tidak selalu mengunggah soal stik sukun saya, saya juga mengunggah kegunaan buah sukun, dan informasi lainnya yang menarik dan bermanfaat.”

Beberapa hal yang bisa kita praktikan dari saran-saran Sugeng bisa kita contoh untuk kita aplikasikan sebagai penjual online shop. Misalnya:

1. Dengan tidak memproduksi konten hard selling

2. Pentingnya differentiatio untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitor sejenis

3. Packaging alias pengemasan juga mempunyai kontribusi sebagai penarik minat konsumen


Selain Sugeng, pada acara ini hadir juga pelaku ekonomi kreatif lainnya, yaitu Arif Hermawan selaku Owner Workshop Ableh 47 Custom.Bagi Arif value juga jadi hal penting dalam berbisnis. Ia malah punya pemikiran menarik soal keberadaan karyawan yang sudah berekmbang. Baginya tidak masalah jika mereka membuat workshop sendiri. Sebuah pemikiran berani saat pelaku melain menganggap kehadira kompetitor sejenis malah dianggap mengurangi daya serap pasar.

Baginya hal lain yang perlu dilakukan adalah membangun kedekatan dengan konsumen adalah hal yang penting dilakukan.


“Konsumen itu unik, apalagi dengan Ibu-Ibu yang setiap hari saya temui. Namanya orang bisnis harus berani mental dan memahami apa yang diinginkan konsumen.”, begitu katanya.


Kalau ini ini sejalan dengan pemikiran JNE ya. Semangat kolaborasi jadi hal yang penting untuk saling mendukung dan bertumbuh. Baik Arif ataupun Sugeng, keduanya mempunyai volume penjualan yang tidak sedikit dari etos kerjanya yang dilakukan.


Hal ini didukung penuh oleh JNE yang memberikan layanan JNE Trucking di mana dengan volume penjualan minimal 10 kg, para pelaku ukm bisa memanfaatkan failitas ini dengan membayar ongkos kirim separuhnya saja.

Insya Allah, dalam waktu mendatang saya juga akan jadi salah satu pelaku UKM yang memanfaatkan fasilitas ini. Aamiin.


Balik lagi ke cerit temen saya, ternyata pengiriman barang yang dipesannya (mukena) memang sampai H+1 setelah pemesanannya. Tadinay temen saya berharap kurirnya bakal sampai besoknya lagi saja alias lusa.


"Soalnya besok aku pergi seharian," gitu katanya.


Dikasih tau gitu saya deg-degan, takutnya pas kurir nya datang ke rumah, eh ga ada siapa-siapa. Kasian kurirnya yang bingung kalau mau nitip ke siapa.


"Suruh lempar ke halaman aja," cetusnya santai.


Eh, asal sekali ngasih ide. Saya gemes tapi pengen ketawa juga. Takutnya rusak atau gimana, kan. Walau mukena ini bukan barang pecah belah yang rentan gitu. Tapi alhamdulillah ternyata pas kurirnya dateng, mamanya lagi berkunjung ke rumah.


Saya lega, dong. Akhirnya pesanan temens aya sampai dengan selamat. Ga pake rusak karena harus dilempar seperti idenya hahaha.


Yakin deh, niat baik akan selalu dimudaahkan Tuhan. Seperti niat baik JNE yang ingin menyampaikan kiriman dengan aman dan selamat ke tangan penerima. Kalau bisa lebih cepat, kenapa harus ditunda/ Ya, ga?


Setelah Cilacap, kegiatan JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis Online akan diselenggarakan di kota Sukabmi dan kota-kota lainnya. Semoga roadshownya JNE ini juga sampai ke kota temen-temen. Biar ikut merasakan aksi kolaborasinya sekaligus nge-boost potensi usaha bisnis online temen-temen semua.


Bismillah, kita maju bareng-bareng, ya.



Beberapa waktu yang lalu saya sempat nonton youtube dr Grand Lich yang membahas kesehatan. Yang suka nyimak konten-kontennya pasti udah tahu dong kalau dokter yang satu ini suka bahas tentang dunia skincare. 

Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong? 

Di luar pentingnya menjaga kecantikan kulit dari luar, ada hal lain yang ga boleh dilupakan. Asupan makanan dari dalam.

Masih PR banget nih buat saya yang masih ga konsisten makan buah dan sayur. Udah ga konsisten pas makan kurang banyak, terutama buah-buahannya hihihi. Bukan ga suka, cuma suka kelupaan aja buat beli, Padahal buah-buahan macam mangga, manggis dan nanas itu saya suka banget, lho.

Buah-buahan yang biasa kita makan buat kesehatan kulit udah jelas paling banyak diincar. Misalnya aja jeruk.. Kandungan vitamiin c-nya yang cukup tinggi memang bagus buat kesehatan kulit. Makanya skin care yang beredar sekarang tuh banyak juga yang mengklaim punya kandungan vitamin c di dalamnya, Dan itu juga yang jadi incaran saya pas cek skin care hihihi. Ya pokoknya udah fitrahnya perempuan pengen tampak cantik. Ya, kan? Masa kelihatan ganteng *lawak terusss*


Kalau ga sempet makan buah-buahan yang mengandung vitamin c, ada cara yang bisa kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan asupan vitamin c ini lewat suplemen. Dalam sehari, tubuh kita membutuhkan asupan vitamin c sebesar 90 mg dan maksimal 2.000 mg.  Selain itu tubuh kita juga membutuhkan asupan vitamin b complex untuk menunjang vitalitas kita. 
.
Ngomong-ngomong suka ngecek ga sih kemasan vitamnin yang kita beli? Selain cek berapa mg kandungan vitamin di dalamnya, suplemen vitamin c sebenernya ga cuma vitamin c saja.Di dalamnya ada kandungan vitamin b complex, kalsium dan lainnya. Salah satu dari komponen vitamin b complex  adalah vitamin B3 atau Nikotinamida atau dalam beberapa kemasan lain dituliskan Niasinamida.

Di salah satu postingan youtubenya dr Grand Lich cerita, kalau di masa pandemi ini banyak yang curhat kalau ternyata sejak pandemi ini kok kulitnya makin glowing, padahal merasa pake skincarenya biasa aja.

Ternyata tanpa kita sadari, asupan vitamin c yang tadinya dibutuhkan untuk menjaga imunitas, secara ga langsung juga memberikan manfaat kulit yang sehat lewat asupan niasin yang terdapat juga dalam vitamin c-nya. Detail cara kerja niasin (B3) untuk kulit ini cek aja lah ya di youtubenya :)

Nah kandungan nikotinamida atau niasinamida ini yang direkomendasikan oleh dr Grand Lich sebagai tambahan suplemen yang kita minum. Tidak saja dari aplikasi niacin dari skin care yang kita gunakans ehari-hari, memaksimalkan kulit yang cantik dan sehat bida dioptimalkan lewat asupan niasinamida ini.  Komposisi dalam berbagai suplemen bisa beda-beda, tapi menurut dr Grand Lee asupan sebesar 50 mg saja sudah cukup. Jadi cukup satu butir vitamin b complex dan vitamin c dalam sehari untuk mendapatkan bonus benefit dari niasiniamida atau nikotinamida.

So, kalau mau kulitnya cantik dan sehat, jangan lupa juga dirawat dari dalam, ya! Banyakin buah dan sayur (sambil ngomong sama kaca, nih :D) juga tambahin suplemen vitaminnya biar tubuhnya tetap bugar dan beraktivitas. Jangan lupa cekin komposisinya. pastikan di dalamnya sudah ada niasinamida atau nikotinamidanya.



No Worry soal harga Karena vitamin B complekd an vitmain C yang punya kompisisi niasin di dalamanya banyak yang harganya terjangkau. Ga akan bikin dompet kita meringis. So, jangan lupa untuk belanja bulanannya nanti mampir dulu ke rak vitamin c untuk mendapatkan manfaat ekstranya untuk kecantikan kulitnya.

"Ibu, bapak, tau nggak apa hikmahnya anak bayi itu baru bisa bicara setelah bisa berjalan?"

Itu adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh mentor yang saya ikuti di sebuah kelas zoom. Tentu saja jawaban bukan soal tahapan siklus tumbuh kembang anak yang harusnya begitu.

Ada filosofi di dalamnya dan ga kepikiran sama sekali oleh saya.

Bersyukurlah kita karena  Allah membuat tahapan urutan tahap tumbuh kembang anak seperti  itu.  Sang mentor bilang kalau anak-anak bisa ngomong duluan sementara dia masih belum bener berjalan, mungkin dia akan mengeluh. "Bu, aku jatuh. Sakit. Udah ah, ga mau belajar jalan lagi."

Hikmahnya kita jadi belajar dari mereka. Jatuh dalam proses belajar buka  berarti kita harus menyerah. Ayo ulang lagi. Kamu pasti bisa.

Sama seperti kita menyemangati anak-anak yang sedang belajar jatuh. Yang biasanya kita lakukan adalah membantunya berdiri lalu menyemangatinya. "Ayo, nak. Kamu bisa."

Ga pernah kan kita ngomelin mereka. Seperti "Aduh, nak. Jangan sok tahu, "

atau "Udah, udah jangan maksain kalau ga bisa."

Nggak gitu.

Dan begitu mereka bisa berjalan lancar atau lari melesat kita bersorak, ikutan seneng. Walaupun rempong ya ngejar mereka yang lincah. Mungkin di satu waktu kita merasa cape dan ngos-ngosan. "Duh, nih anak kok kayak abis ngunyah batre yang long lasting itu hahahaha

Nah ngomongin soal jatuh sebenarnya ga usah khawatir sih. Kalau tagline sebuah sabun deterjen bilang "Berani Kotor itu Baik", maka "Kalau Jatuh, ayo Bangkit."

Terluka?

Oh tentu saja tidak usah khawatir. Kan ada P3K yang bisa kita andalkan. Misalnya saja Betadine. Ngomong-ngomong soal betadine, obat yang satu ini legend sekali. Sejak saya masih bocah cilik udah eksis, lho. Kalau Betadine ini berwujud manusia, dia juga udah punya anak yang udah gede-gede malah udah punya cucu.

Saya jadi inget dulu waktu kecil pernah tuh jatuh kesandung batu. Dan pas jatuh tersungkur itu, bagian idung yang kena batu. Berdarah, dong.

Sakit?

Iya banget. Saya masih inget situasinya. Jadi waktu itu saya lagi maen di kantor tempat mama saya kerja. Kebetulan lokasinya emang deket rumah. Cuma beberapa langkah aja. Nah, pas lagi maen di halaman kantor, saya melihat Apa (bapak) pulang. Waktu itu beliau lagi mengendarai motor.

Dengan semangat 45, Efi kecil yang masih anak tk itu segera minta kunci rumah sama mama. "Mah, mana kunci? Apa pulang."

Setelah menerima kunci saya segera mengejar Apa, Tapi kan kecepatan motor sama langkah kaki kecil saya ga sepadan. Apa terus melaju. Suara saya ga kedengeran. Selain pake helm ya suara saya emang kecil. Tapi saya ga nyerah, Terus aja lari dan akhirnya jatih tersungkur. Hidung saya membentur batu. Sakit. Saya nangis. Darah mengucur deras dari hidung saya. Banyak kayaknya. Saya segera mendapat pertolongan. Dikasih kapas buat membersihkan tetesan darah dan obat. Kaki yang luka juga dikasih obat.

Kalau inget masa kecil dulu, saya yakin temen-temen pasti ngalamin juga yang namanya baret-baret. Siku dan lutut sih biasanya yang sering terkena. Coba, nanti teman-teman boleh cerita juga pengalaman luka-luka yang dialami waktu masa kecil dulu, ya.

Seiring waktu, produk dari Betadine semakin bertambah. Ada plester, mouthwash, feminine hygine sampai sabun mandi. Komplit. Kemasannya juga lucu-lucu dan menarik. Rasanya ga nahan buat mengadopsi terutama untuk sabun madi dan feminine hyginenya itu. Badan rasanya bukan cuma bersih tapi bebas dari kuman. Ya, nggak? Kalau mau detil lengakap dari produk-produknya,  bisa lihat di https://betadine.co.id/, ya.

Betadine ini keren banget. Dari yang dulunya saya kenal sebagai perawatan luka, sekarang bukan cuma merawat dan menyembuhkan, tapi juga melindungi.

Kembali soal berlari, saat kita sudah dewasa, mungkin kita sering merasa takut, atau kapok karena merasa gagal.

Padahal yang namanya gagal adalah proses belajar. Mungkin kita ga tahu kalau langkah kita menuju keberhasilan sebenarnya udah deket. Deket banget malah. Tapi kita terlanjur mengibarkan bendera emrah putih. Sayang sekali.

Makanya bener kalau Tuhan itu ga melihat hasil, tapi bagaimana proses alias ikhitiar kita. 

Jadi, kalau teman-teman sekarang lagi dalam proses mewujudkan resolusi, tetap semangat, ya. Jangan menyerah. Kita ga akan pernah tahu  kalau ga pernah mencoba. Inget aja apa yang pernah kita lakukan dulu. Jatuh, bangun lagi. Coba terus sampai bisa lari yang kencang. Sampai bikin ortu kita cape mengejar :)

 


 "Ada free ongkir, ga?"

Pertanyaan seperti itu sudah jadi hal umun tiap ada chat dari pembeli. Entah jualan di statu wa atau instagram.

Sementara belanja di market place bakal lebih mudah kelihatan di profil tokonya.  Bisa dibilang pembeli itu lebih suka belanja ada free ongkirnya (btw sekedar info, ongkir di sini itu maksudnya ingjos kirim) dari pada harga lebih murah tapi harus bayar ongkirnya. Apalagi kalau misalnya jarak tempuh pengiriman barangnya udah lintas pulau. Udah deh, auto belanja. Ya  kan? Hihihi

Tapi paling ngenes itu kalau barang yang kita incar itu cuma adanya di toko itu. Udahlah dilema sekali, ya.

Dulu saya memandang soal fitur free ongkir dari sudut pandang pembeli aja. Ga ambil pusing gimana urusannya sama penjual. Gimana margin yang diambil kalau mau kasih free ongkir atau misal dia naikin harga dulu buat  nutupin biaya ongkirnya itu.

Sampai kemudian saya akhirnya ngalamin juga ada di posisi penjualnya.

Kalau ga ada kebijakan dukungan ongkos kirim dati vendor, saya ga bisa bayangin deh. Walau ga semua temen, sodara atau kenalan yang belanja itu nanyain soal gratis enggaknya ongkos kirim itu.

''Jadi berapa totalnya?" tanya temen saya yang nanya berapa semuanya yang harus saya bayar.

Pas saya bilang seharga barangnya aja ada yang heran juga.

"Ga salah? Ongkirnya gimana?"

"Gratis," saya bilang.

Nah di situ kebahagiaan saya jadi dobel. Ya seneng karena closing ya seneng juga bikin orang lain hepi. Mirip dikit sama nama saya, hefi hihihi bukan, ding. Nama saya sih Efi, ga pake h.

Mudah²an bisa repeat order atau jadi rekomendasi ke temennya yang lain. Aamiin.

Komunikasi saya sama pembeli ga sampai di situ aja sih. Saya suka nanyain gimana kondisi barangnya.  Packingnya aman, ga? Terus kalau yang dibeli rasanyaa suka atau enak? Kalau barang saya juga nanyain cacat ga. Ukurannya pas (kalau baju/sepatu dsb).

Saya suka ngingetin para pembeli buat bikin video unboxing. Untuk vendor tertentu, mereka ngasih jaminan retur dan ganti barang. Tapi syaratnya ada video unboxing dulu biar bisa klaim.

Aman, suka!

Huaaaa love banget. Saya hefi eh happy jadinya. Satu hal yang saya pelajari sejak menekuni bisnis online ibu bukan sekadar urusan jualan saya laku atau enggak. Banyak yang beli atau seberapa besar profit yang didapat. Tapi gimana caranya bisa membantu mereka mendapatkan solusi dari kebutuhannya. Semisal butuh sprei yang pas buat anak yang suka berkeringat kalau tidur. 

Saya saranin tuh pake sprei x yang bisa menyerap keringat tapi ga bikin kainnya jadi basah atau gampang bau. Kebayang kan kalau harus ganti sprei tiap hari? Atau misal temen lainnya beli sweater unisex yang ukurannya pas dengan ukuran badannya.

Ga salah emang kalau JNE sebagai salah satu penyedia jasa expedisi punya tagline gini. Connecting Happiness. Yang jualan sama yang beli sama-sama happy. 

Itu juga yang jadi pertimbangan yang beli sama saya minta kurirnya JNE aja. Sejauh ini packingnya aman dan durasi pengirimn terhitung cepat. Untuk sesama Bandung aja cuma 1-2 hari dengan jenis pengiriman reguler. Seperti ini misalnya status pengiriman yang saya lacak.

Ga heran kalau di usianya yang ke-31 tahun JNE kembali mendapat penghargaan Indonesia Top Digital Public Relation Award 2022 untuk kategori Jasa Pengiriman. 
Penghargan yang didapatkan tahun ini adalah penghargaan yang diperoleh untuk  ke-3 kalinya secara berturut – turut sejak tahun 2020.


Karena situasi masih pandemi, jadinya penghargaan ini disampaikan secara daring dalam acara  Virtual Award Ceremony dilangsungkan pada tanggal 24 Februari 2022.  Penghargaan ini diberikan oleh Susilowati Ningsih, CEO Info Brand Group kepada Head of Media Relations JNE, Kurnia Nugraha. 

Sebagai infomasi, Indonesia Top Digital PR adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan-perusahaan yang pintar dalam memanfaatkan digital PR mereka dalam berkomunikasi, menjalin engagement dengan konsumennya untuk menciptakan cintra positif  pada produk perusahaan.

Adapun parameter yang dinilai adalah Media aspect, Social Engagemnet  dan digital mention aspect.

Penghargaan ini juga disyukuri oleh Eri Palgunadi selaku VP of Marketingnya JNE:

Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Tras n Co Indonesia dan Infobrand ID atas penghargaan Indonesia Top Digital PR Award 2022 kategori Jasa Pengiriman”. Sebagai penghargaan bergengsi, Indonesia Top Digital PR Award kepada merek-merek yang mendapatkan predikat "TOP".

Lebih lanjut lagi, Eri nemambahkan kalau penghargaan yang diraih  JNE jadi menjadi motivasi  seluruh manajemen dan karyawan untuk terus menjalankan performa kerja yang prima, dan melanjutkan komitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat luas.

Sebagai pembeli dan penjual saya merasakan banget manfaat yang sudah diberikan JNE dan beneran menghubungkan kebahagiaan.Setuju?



Newer Posts Older Posts Home

Labels

  • Catatan Hari Ini
  • Featured
  • Finance
  • Gadget and Techno
  • Kuliner
  • Liputan
  • Review
  • Tips

Telusur

  • ▼  2022 (13)
    • ▼  June (2)
      • Serunya Pengalaman Sinematik Nonton Streaming Pial...
      • Benefit JLC Untuk Para Pelaku Online Shop
    • ►  May (1)
      • Kolaborasi: Dari Sepak Bola sampai Bisnis Online. ...
    • ►  April (3)
      • Belajar dari Jusuf Hamka: Jadilah Orang yang Berma...
      • Munggahan Moxymal Happy di Hotel Moxy Bandung
      • Pelaku Digital Marketing Bertumbuh Bersama JNE
    • ►  March (3)
      • Asupan Vitamin Untuk Tubuh Sehat dan Kulit Cantik
      • Belajar Tidak Menyerah dari Bayi
      • JNE Kurir Expedisi Andalan
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (37)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (5)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2019 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2018 (101)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (9)
    • ►  June (8)
    • ►  May (13)
    • ►  April (7)
    • ►  March (13)
    • ►  February (9)
    • ►  January (9)
  • ►  2017 (145)
    • ►  December (11)
    • ►  November (13)
    • ►  October (16)
    • ►  September (13)
    • ►  August (15)
    • ►  July (8)
    • ►  June (10)
    • ►  May (10)
    • ►  April (14)
    • ►  March (10)
    • ►  February (11)
    • ►  January (14)
  • ►  2016 (208)
    • ►  December (19)
    • ►  November (17)
    • ►  October (19)
    • ►  September (20)
    • ►  August (10)
    • ►  July (18)
    • ►  June (19)
    • ►  May (18)
    • ►  April (19)
    • ►  March (13)
    • ►  February (20)
    • ►  January (16)
  • ►  2015 (195)
    • ►  December (23)
    • ►  November (25)
    • ►  October (14)
    • ►  September (20)
    • ►  August (18)
    • ►  July (18)
    • ►  June (19)
    • ►  May (17)
    • ►  April (12)
    • ►  March (13)
    • ►  February (6)
    • ►  January (10)
  • ►  2014 (128)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (8)
    • ►  September (10)
    • ►  August (12)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (12)
    • ►  April (9)
    • ►  March (11)
    • ►  February (12)
    • ►  January (20)
  • ►  2013 (89)
    • ►  December (17)
    • ►  November (15)
    • ►  October (19)
    • ►  September (15)
    • ►  August (8)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (18)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (31)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  March (8)
    • ►  February (5)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (9)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2009 (9)
    • ►  December (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2008 (34)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (6)
    • ►  August (8)
    • ►  July (10)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)

About Me

My photo
Efi Fitriyyah
Holaaaa. Assalamualaikum. Saya blogger dari Bandung juga makmin approval membernya Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB). Untuk kontak personal, silahkan kirim email ke efi.f62@gmail.com
View my complete profile

Total Pageviews

Kelas Instagram Organik

Kelas Instagram Organik
Cara Mengembangkan Instagram Secara Organik Tanpa Iklan & Spam

POPULAR POSTS

  • Cantik dan Sehat dengan Natur-E Advanced
  • TV TCL P2, Inspiring Bonding Moments Televisi Rasa Android
  • Tentang Arti Nama
  • Cerita Nakal Anak SMA
  • Cara Menambahkan Teks Pada Foto dengan Snapseed

Search This Blog

Followers

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates