Ehm, judulnya cukup menggoda, ga? Ahaha... Gini deh, saya sederhanakan bahasanya, lebih simple. Kan suka ada tuh, anekdot yang bilang kalau kita punya rencana merit (ini berlaku buat yang masih 100% lajang, bukan yang udah doouble lho, ya). Mostly alasan klasik kepengen punya pasangan suami atau istri yang cakep itu alasannya salah satunya ini, perbaikan keturunan.
![]() |
mitos perbaikan keturunan, masih banyak yang harus diluruskan |
Faktanya tampang yang cakep ga cakep itu bukan soal turunan atau tanjakan (lho). Tapi bisa diusahakan, kok. Jadi kalau ada yang bilang cakep ga cakep (meski yang begini ini relatif juga sih ukurannya) itu tikudrat, dari sononya, bibitnya atau apalah, ga jaminan 100% bener. Tergantung usaha dari orang tua, emak sama bapaknya. Bisa jadi ortunya pada cakep trus emang anaknya lucu menggemaskan, dan ya bisa jadi pas-pasan. Ga tega saya bilang ga cakep karena ya itu tadi, soal ini relatif :)
Jadi gini, siang tadi saya menghadiri seminar dengan tema Menjadi Ibu Bijak Untuk Keluarga Bahagia yang diselenggarakan oleh Yayasan Kharisma Satria Kirana. Acara ini bekerja sama dengan laboratorium Prodia dengan menghadirkan 5 pembicara. Selain Dr David Budi, pengelola yayasan dan juga owner dari DF Clinic, ada 3 dokter lainya dan pakar motivator Yahya B Sunaryo yang mengisi acara. Kerennya acara ini ditujukan untuk donasi alias charity menyantuni para lansia, 100% amal. Secara keseluruhan materi yang disampaikan siang tadi menarik. Nanti saya share deh ya, masing-masing paparan dari para pembicara. Tapi saya pengen bahasa yang ini dulu, soal Perbaikan keturunan.
Intinya, dari materi yang disampaikan oleh dokter David, kalau postur yang prima, wajah yang menarik ga selamanya karena urusan bibit, bebet, bobot, da whatsoever mitos yang selama ini ditelan bulat-bulat sebagian kita, ga pake dikunyah. Padahal makan aja kudu dikunyah dengan baik biar perut bisa mencerna nutrisi makanan yang masuk dengan baik, kan? Nah, mitos vs fakta soal itu pun ternyata bisa dipatahkan.
Kalau ada yang bilang: "pantes anak-anaknya gini lah, gitu lah, lah kan emak bapaknya juga gitu, pan? Atau Emak-bapaknya punya postur tubuh kecil atau kurus, ya ga heran anak-anaknya juga terlihat ehmm.., kayak kurang gizi.
Padahal dari orang tua yang fisiknya pas-pasan pun bisa lho punya anak yang tinggi besar, atau sebaliknya. Ortunya sehat sentosa, eh anaknya kok nampak kurang gizi? Dan itu kuncinya adalah ...
eing ing eng.....
Gaya hidup dan pola makan.
Contoh sederhananya gini.
![]() |
jujur aja, saya sangat ga rajin olahraga hahaha duh :D |
Pernah lihat orang-orang Minang? dr David menyebut beberapa selebritis yang berdarah Minang punya fisik yang oke, tegap, gagah dan berisi kayak blasteran barat gitu. Bukan cuma soal genetik ternyata kalau diulik. Dari segi kebiasaan, postur merek bisa kayak gitu karena dari pola makan.
Menu makan orang-orang Padang atau Minang itu punya kandungan gizi yang tinggi, terutama protein. Dan itu yang lebih dibutuhkan tubuh lho untuk tumbuh. Tubuh kita juga perlu makanan dan minuman sehat bervariasi yang kaya akan gizi lain.
Ngomongin soal makanan sehat kita tetap butuh karbohidrat, lho, Tapi catet, ya. Karbohidrat yang sehat itu karbohidrat kompleks, Bukan cuma nasi aja. Kacang-kacangan juga bisa jadi sumber nutrisi buat tubuh kita.
Menu makan orang-orang Padang atau Minang itu punya kandungan gizi yang tinggi, terutama protein. Dan itu yang lebih dibutuhkan tubuh lho untuk tumbuh. Tubuh kita juga perlu makanan dan minuman sehat bervariasi yang kaya akan gizi lain.
Ngomongin soal makanan sehat kita tetap butuh karbohidrat, lho, Tapi catet, ya. Karbohidrat yang sehat itu karbohidrat kompleks, Bukan cuma nasi aja. Kacang-kacangan juga bisa jadi sumber nutrisi buat tubuh kita.
Baca ini ya: Kenapa Nasi Merah Lebih Baik
Ya ga berarti juga kita yang ras melayu ini punya pasangan sesama ras melayu terus dengan pola makan yang bagus, anaknya ujug-ujug jadi kayak bule gitu. Tetep aja yang ini mah ada jejaknya di penampakan muka/fisik. Tipikal orang India kan punya ciri khas. Wajah Oriental punya ciri yang bisa dikenali, orang arab kayak gitu, orang amerika latin identik dengan tampang hispanik and so on. Jadi keingetan lagu lawasnya Take That: Never forget where we coming from. Bawaan genetik bakal melekat.
Oke, balik lagi. Kalau pola makan, gaya hidupnya bener, keturunannya will be look, so much better.
And the good news is... kalau ortunya punya tinggi pas-pasan, anaknya bisa kok punya tinggi yang ideal, sesuai standar. Horeee...
Caranya adalah dengan pola makan yang sehat dan gizi seimbang. Dan soal optimasi tinggi badan bisa dilakukan pada remaja, sebelum masa pertumbuhannya belum mencapat limit, masih bisa dikoreksi dengan pengawasan dokter. Bahkan kalau anaknya punya gizi yang baik dan terus menjalani gaya hidup sehat, bisa menurun sampai generasi ketiga alias sampai cucu.
And the good news is... kalau ortunya punya tinggi pas-pasan, anaknya bisa kok punya tinggi yang ideal, sesuai standar. Horeee...
Caranya adalah dengan pola makan yang sehat dan gizi seimbang. Dan soal optimasi tinggi badan bisa dilakukan pada remaja, sebelum masa pertumbuhannya belum mencapat limit, masih bisa dikoreksi dengan pengawasan dokter. Bahkan kalau anaknya punya gizi yang baik dan terus menjalani gaya hidup sehat, bisa menurun sampai generasi ketiga alias sampai cucu.
Nah, kalau lihat pasangan yang terlihat biasa-biasa terus kita jadi amaze lihat anaknya cakep, bersih (yang kulitnya sawo matang pun ga kalah menariknya sama yang kuning langsat, misalnya) dan bikin kita mikir "ini anak mereka? Kok bisa?" Udah, jangan suuzhan. Bisa jadi mereka emang ngasih gizi dan nutrisi yang bener sama anak. Gizi yang seimbang lho, bukan makanan serba enak tapi ga sehat macem junk food gitu.
Kita yang udah kepalang kayak gini sebenarnya bisa diusahakan juga. Kecuali soal tinggi badan yang emang udah mentoklah, ya, Coba deh perbaiki pola makan dan asupan gizi, kurangi camilan. perbanyak konsumsi protein, karbohidrat kompleks, buah dan sayuran. Perhatiin aja yang rajin food combining, wajahnya jadi seger, jerawatnya pada ngibrit dan postur tubuhnya ada perubahan.
Lirik ini juga atuh, ya: Sarapan Sehat Enak Dengan Buah-buahan
Dan bukan soal gizi fisik aja. Tapi juga nutrisi untuk spirit (rohani) dan emosi jangan sampai di-skip. Misalnya faktor emosi/stres bisa ngaruh ke tampilan fisik kita. Saya percaya, a happy mim raise a happy child but it's not just mom's responsible. Daddy playing a role too.
![]() |
Suasana seminar. |
Tetep kepoin blog saya, lho. Soalnya saya juga bakal share materi seminar siang tadi tentang Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak, Pubertas Screening, Kualitas Hubungan Yang Baik Dengan Pasangan dan 4 Kuadran Keseimbangan Dalam H idup.
TO BE CONTINUED
18 Comments
jd yg paling penting dr perbaikan keturunan itu berarti dari sehatnya ya mbak, jasmani juga rohaninya, emosinya jg yak, sip sip, catet nih
ReplyDeleteYa, mbak. Paket komplit :)
Deletebener juga, tetangga ada yang menikah : laki-lakinya tinggi besar hitam dan isterinya putih mungil pendek. anak laki-lakinya : hitam pendek.
ReplyDeletehehe, setuju asupan gizinya yang mendukung pertumbuhan, walaun genetis juga ikut berperan.
Tuh, udah contoh lainnya :) Yuk mak,siapin menu makan sehat buat keluarga.
Deleteiyap bener...
ReplyDeleteayo nakan..makan yang sehat dan hiduplah dengan pola makan sehat juga
Iya,yuk makan enak eh makan sehat dan enak.
DeleteBapak ibuk gede, anak kok kecil? Ini yang sering saya dengar beberapa bulan lalu Mbak. Makjleb rasanya, berasa ga sungguh2 ngerawat anak
ReplyDeleteEmang sich si bocah susah makan, terus saya kasih suplemen sebagai gantinya. Alhamdulillah sekarang sudah mulai gampang makan, dan udah ndak ada yang nyinyir lagi :)
Kadang care sama rempong itu beda tipis, ya. Nah, kalau makannya ga susah, asal sehat nanti udah gede, insya Allah fisikya sehat dan oke :)
DeleteMulai skrg siap-siapin daftar makanan yang harus di makan ioo biar gedenya gagaah hihi
ReplyDeleteAseeek. Udah gedenya pasti Ioo gagah dan keren.
DeleteAduh jarang olah raga juga aku n_n semuanya berperan yah makanan jasmani rohani, biar tetap sehat kuat :D asupan gizi kadang suka dilupain, seringnya inget yg enak di mulut ajah
ReplyDeleteIya Mbak.PR besar buatku juga nih, kudu rajin olahraga.
DeleteAnak2 ku yang dua nih tinggiiii menjulang. Yang satu, naufal udah 175 cm yang kedua Dio kelas 6 udah 158 cm.
ReplyDeletePasti Cici kasih makan sehat dan berizi buat mereka, ya. Deuh, aku kalah tinggi sama Dio, nih hehhehe
DeleteMau hidup lebih sehat salah satunya buat perbaikan keturunan teh:-)
ReplyDeleteHehehe Iya, Innayah. Siapa coba yang ga mau punya anak yang sehat dan cakep. Investasi masa depan juga, ini :)
Deletekabarnya tampang cakep dari ayah, kecerdasan dari ibu
ReplyDeleteKalau ibunya cantik jelita melebihi paras dewi-dewi kayangan, tetapi ayahnya biasa-biasa saja, apakah bisa memiliki keturunan yang gagah maupun jelita? Tentunya kami akan berusaha untuk mengadopsi pola hidup sehat untuk mewujudkannya. Dari yang saya baca pada artikel ini, bisa. Semoga kelak kami dikaruniai buah hati yang seperti itu! Namun kalau tidak pun tak jadi masalah. Doakan kami ya!
ReplyDeleteSilakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.