Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong?
Asupan Vitamin Untuk Tubuh Sehat dan Kulit Cantik
Siapa coba coba yang ga pengen kulitnya cantik dan sehat alias glowing alias kinclong?
"Ibu, bapak, tau nggak apa hikmahnya anak bayi itu baru bisa bicara setelah bisa berjalan?"
Itu adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh mentor yang saya ikuti di sebuah kelas zoom. Tentu saja jawaban bukan soal tahapan siklus tumbuh kembang anak yang harusnya begitu.
Ada filosofi di dalamnya dan ga kepikiran sama sekali oleh saya.
Bersyukurlah kita karena Allah membuat tahapan urutan tahap tumbuh kembang anak seperti itu. Sang mentor bilang kalau anak-anak bisa ngomong duluan sementara dia masih belum bener berjalan, mungkin dia akan mengeluh. "Bu, aku jatuh. Sakit. Udah ah, ga mau belajar jalan lagi."
Hikmahnya kita jadi belajar dari mereka. Jatuh dalam proses belajar buka berarti kita harus menyerah. Ayo ulang lagi. Kamu pasti bisa.
Sama seperti kita menyemangati anak-anak yang sedang belajar jatuh. Yang biasanya kita lakukan adalah membantunya berdiri lalu menyemangatinya. "Ayo, nak. Kamu bisa."
Ga pernah kan kita ngomelin mereka. Seperti "Aduh, nak. Jangan sok tahu, "
atau "Udah, udah jangan maksain kalau ga bisa."
Nggak gitu.
Dan begitu mereka bisa berjalan lancar atau lari melesat kita bersorak, ikutan seneng. Walaupun rempong ya ngejar mereka yang lincah. Mungkin di satu waktu kita merasa cape dan ngos-ngosan. "Duh, nih anak kok kayak abis ngunyah batre yang long lasting itu hahahaha
Nah ngomongin soal jatuh sebenarnya ga usah khawatir sih. Kalau tagline sebuah sabun deterjen bilang "Berani Kotor itu Baik", maka "Kalau Jatuh, ayo Bangkit."
Terluka?
Oh tentu saja tidak usah khawatir. Kan ada P3K yang bisa kita andalkan. Misalnya saja Betadine. Ngomong-ngomong soal betadine, obat yang satu ini legend sekali. Sejak saya masih bocah cilik udah eksis, lho. Kalau Betadine ini berwujud manusia, dia juga udah punya anak yang udah gede-gede malah udah punya cucu.
Saya jadi inget dulu waktu kecil pernah tuh jatuh kesandung batu. Dan pas jatuh tersungkur itu, bagian idung yang kena batu. Berdarah, dong.
Sakit?
Iya banget. Saya masih inget situasinya. Jadi waktu itu saya lagi maen di kantor tempat mama saya kerja. Kebetulan lokasinya emang deket rumah. Cuma beberapa langkah aja. Nah, pas lagi maen di halaman kantor, saya melihat Apa (bapak) pulang. Waktu itu beliau lagi mengendarai motor.
Dengan semangat 45, Efi kecil yang masih anak tk itu segera minta kunci rumah sama mama. "Mah, mana kunci? Apa pulang."
Setelah menerima kunci saya segera mengejar Apa, Tapi kan kecepatan motor sama langkah kaki kecil saya ga sepadan. Apa terus melaju. Suara saya ga kedengeran. Selain pake helm ya suara saya emang kecil. Tapi saya ga nyerah, Terus aja lari dan akhirnya jatih tersungkur. Hidung saya membentur batu. Sakit. Saya nangis. Darah mengucur deras dari hidung saya. Banyak kayaknya. Saya segera mendapat pertolongan. Dikasih kapas buat membersihkan tetesan darah dan obat. Kaki yang luka juga dikasih obat.
Kalau inget masa kecil dulu, saya yakin temen-temen pasti ngalamin juga yang namanya baret-baret. Siku dan lutut sih biasanya yang sering terkena. Coba, nanti teman-teman boleh cerita juga pengalaman luka-luka yang dialami waktu masa kecil dulu, ya.
Seiring waktu, produk dari Betadine semakin bertambah. Ada plester, mouthwash, feminine hygine sampai sabun mandi. Komplit. Kemasannya juga lucu-lucu dan menarik. Rasanya ga nahan buat mengadopsi terutama untuk sabun madi dan feminine hyginenya itu. Badan rasanya bukan cuma bersih tapi bebas dari kuman. Ya, nggak? Kalau mau detil lengakap dari produk-produknya, bisa lihat di https://betadine.co.id/, ya.
Betadine ini keren banget. Dari yang dulunya saya kenal sebagai perawatan luka, sekarang bukan cuma merawat dan menyembuhkan, tapi juga melindungi.
Kembali soal berlari, saat kita sudah dewasa, mungkin kita sering merasa takut, atau kapok karena merasa gagal.
Padahal yang namanya gagal adalah proses belajar. Mungkin kita ga tahu kalau langkah kita menuju keberhasilan sebenarnya udah deket. Deket banget malah. Tapi kita terlanjur mengibarkan bendera emrah putih. Sayang sekali.
Makanya bener kalau Tuhan itu ga melihat hasil, tapi bagaimana proses alias ikhitiar kita.
Jadi, kalau teman-teman sekarang lagi dalam proses mewujudkan resolusi, tetap semangat, ya. Jangan menyerah. Kita ga akan pernah tahu kalau ga pernah mencoba. Inget aja apa yang pernah kita lakukan dulu. Jatuh, bangun lagi. Coba terus sampai bisa lari yang kencang. Sampai bikin ortu kita cape mengejar :)
"Ada free ongkir, ga?"
Pertanyaan seperti itu sudah jadi hal umun tiap ada chat dari pembeli. Entah jualan di statu wa atau instagram.
Sementara belanja di market place bakal lebih mudah kelihatan di profil tokonya. Bisa dibilang pembeli itu lebih suka belanja ada free ongkirnya (btw sekedar info, ongkir di sini itu maksudnya ingjos kirim) dari pada harga lebih murah tapi harus bayar ongkirnya. Apalagi kalau misalnya jarak tempuh pengiriman barangnya udah lintas pulau. Udah deh, auto belanja. Ya kan? Hihihi
Tapi paling ngenes itu kalau barang yang kita incar itu cuma adanya di toko itu. Udahlah dilema sekali, ya.
Dulu saya memandang soal fitur free ongkir dari sudut pandang pembeli aja. Ga ambil pusing gimana urusannya sama penjual. Gimana margin yang diambil kalau mau kasih free ongkir atau misal dia naikin harga dulu buat nutupin biaya ongkirnya itu.
Sampai kemudian saya akhirnya ngalamin juga ada di posisi penjualnya.
Kalau ga ada kebijakan dukungan ongkos kirim dati vendor, saya ga bisa bayangin deh. Walau ga semua temen, sodara atau kenalan yang belanja itu nanyain soal gratis enggaknya ongkos kirim itu.
''Jadi berapa totalnya?" tanya temen saya yang nanya berapa semuanya yang harus saya bayar.
Pas saya bilang seharga barangnya aja ada yang heran juga.
"Ga salah? Ongkirnya gimana?"
"Gratis," saya bilang.
Nah di situ kebahagiaan saya jadi dobel. Ya seneng karena closing ya seneng juga bikin orang lain hepi. Mirip dikit sama nama saya, hefi hihihi bukan, ding. Nama saya sih Efi, ga pake h.
Mudah²an bisa repeat order atau jadi rekomendasi ke temennya yang lain. Aamiin.
Komunikasi saya sama pembeli ga sampai di situ aja sih. Saya suka nanyain gimana kondisi barangnya. Packingnya aman, ga? Terus kalau yang dibeli rasanyaa suka atau enak? Kalau barang saya juga nanyain cacat ga. Ukurannya pas (kalau baju/sepatu dsb).
Saya suka ngingetin para pembeli buat bikin video unboxing. Untuk vendor tertentu, mereka ngasih jaminan retur dan ganti barang. Tapi syaratnya ada video unboxing dulu biar bisa klaim.
Aman, suka!
Huaaaa love banget. Saya hefi eh happy jadinya. Satu hal yang saya pelajari sejak menekuni bisnis online ibu bukan sekadar urusan jualan saya laku atau enggak. Banyak yang beli atau seberapa besar profit yang didapat. Tapi gimana caranya bisa membantu mereka mendapatkan solusi dari kebutuhannya. Semisal butuh sprei yang pas buat anak yang suka berkeringat kalau tidur.
Saya saranin tuh pake sprei x yang bisa menyerap keringat tapi ga bikin kainnya jadi basah atau gampang bau. Kebayang kan kalau harus ganti sprei tiap hari? Atau misal temen lainnya beli sweater unisex yang ukurannya pas dengan ukuran badannya.
Ga salah emang kalau JNE sebagai salah satu penyedia jasa expedisi punya tagline gini. Connecting Happiness. Yang jualan sama yang beli sama-sama happy.
Itu juga yang jadi pertimbangan yang beli sama saya minta kurirnya JNE aja. Sejauh ini packingnya aman dan durasi pengirimn terhitung cepat. Untuk sesama Bandung aja cuma 1-2 hari dengan jenis pengiriman reguler. Seperti ini misalnya status pengiriman yang saya lacak.
Sebagai infomasi, Indonesia Top Digital PR adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan-perusahaan yang pintar dalam memanfaatkan digital PR mereka dalam berkomunikasi, menjalin engagement dengan konsumennya untuk menciptakan cintra positif pada produk perusahaan.
Adapun parameter yang dinilai adalah Media aspect, Social Engagemnet dan digital mention aspect.
Penghargaan ini juga disyukuri oleh Eri Palgunadi selaku VP of Marketingnya JNE:
Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Tras n Co Indonesia dan Infobrand ID atas penghargaan Indonesia Top Digital PR Award 2022 kategori Jasa Pengiriman”. Sebagai penghargaan bergengsi, Indonesia Top Digital PR Award kepada merek-merek yang mendapatkan predikat "TOP".
Lebih lanjut lagi, Eri nemambahkan kalau penghargaan yang diraih JNE jadi menjadi motivasi seluruh manajemen dan karyawan untuk terus menjalankan performa kerja yang prima, dan melanjutkan komitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat luas.
Sebagai pembeli dan penjual saya merasakan banget manfaat yang sudah diberikan JNE dan beneran menghubungkan kebahagiaan.Setuju?