Kalau nyebut Jalan Braga, entah gimana pikiranku auto inget aja sama lagu jadulnya Hetty Koes Endang. Udah lama banget, ini populernya pas jaman masih SD. Dirilis akhir tahun 80an gitu lah. Huehehe... Udah jangan ngitung berapa umurku.
Di lagu itu ada lirik kayak gini:
Di lagu itu ada lirik kayak gini:
Jalan Braga tempat shoping jalma gede
soal harga itu mah soal sepele
tongtonan nu gratis pamer mode nu gareulis
dulak dilak ucad aced nu nenjokeun panas tiris
Roaming? Kalem aku kasih tau artinya.
Jadi, sejak jaman dulu jalan Braga ini termasuk kawasan elit. Jadi runaway atau catwalk mojang, cici dan noni-noni geulis pada masa jaman Belanda menguasai Bandung. Sejak dulu juga jalan Braga punya imej sebagai kawasan belanjanya orang-orang berduit. Soal harga ga masalah. Masih inget kan Bandung juga punya julukan kota Kembang atau julukan lainnya Paris van Java? Saking cantik-cantiknya bisa bikin meriang kalau ngeliat mereka. Hmmm... segitunya, ya? Ini mah menurutku biar rimanya pas aja hehehe *pardon me*
Di luar itu Braga emang udah jadi jalan kenangan, baik buat orang Bandung bahkan turis-turis asing yang wara wiri di sepanjang jalan ini. Pikiranku para turis ini entah ayah ibu atau kakek neneknya pernah mampir di sini. Ya jadinya semacam napak tilas nostalgia gitu. Eh iya ga sih? Yang jelas, sampai kini, Jalan Braga tetaplah kukuh dengan imej sebagai kawasan yang eksotik dengan deretan gedung-gedungnya yang klasik bergaya art deco peninggalan Belanda.
Di luar itu Braga emang udah jadi jalan kenangan, baik buat orang Bandung bahkan turis-turis asing yang wara wiri di sepanjang jalan ini. Pikiranku para turis ini entah ayah ibu atau kakek neneknya pernah mampir di sini. Ya jadinya semacam napak tilas nostalgia gitu. Eh iya ga sih? Yang jelas, sampai kini, Jalan Braga tetaplah kukuh dengan imej sebagai kawasan yang eksotik dengan deretan gedung-gedungnya yang klasik bergaya art deco peninggalan Belanda.
Paling banter kalau maen ke kawasan ini aku melipir ke mallnya buat nonton. Sisanya hanya numpang lewat dengan meninggalkan kekaguman segitu artistiknya gedung-gedung yang berderet di sini.
O,ya sebelum lupa kalau mau foto-foto OOTD dengan latar berbau Eropa, kawasan Braga ini adalah salah satu pilihannya. Wanna try? Yeah, you should!
Diantara kerumunan gedung-gedung klasik yang ada di jalan Braga ini, ada hotel anyar de Braga by Artotel. Menempati area yang bersebelahan dengan Sarinah, cuma sepelemparan batu saja dari gedung Bank Jabar yang menghadap ke jalan Asia Afrika.
Dari sini juga deket banget untuk maen ke kawasan Gedung Merdeka yang menghadap ke Alun-alun dan Masjid Agung. Kalau mau hunting baju-baju dan busana lainnya ke Pasar Baru pun deket. Paling sekitar 3 menit udah sampai dengan naik motor.
Pendek kata, hotel ini sangat strategis dan gampang banget diaksesnya. Trus minggu kemarin ini aku sama Gita pindah tidur ke sana. Hahaha... bukan cuma pindah tidur aja sih. tapi juga menikmati makan malam dan pastinya sarapan pagi di sana.
Dari sini juga deket banget untuk maen ke kawasan Gedung Merdeka yang menghadap ke Alun-alun dan Masjid Agung. Kalau mau hunting baju-baju dan busana lainnya ke Pasar Baru pun deket. Paling sekitar 3 menit udah sampai dengan naik motor.
Pendek kata, hotel ini sangat strategis dan gampang banget diaksesnya. Trus minggu kemarin ini aku sama Gita pindah tidur ke sana. Hahaha... bukan cuma pindah tidur aja sih. tapi juga menikmati makan malam dan pastinya sarapan pagi di sana.
Waktu itu aku check in lebih dulu, Gita masih otw, okeh tungguan weh kalau lidahnya orang Sunda wkwkwk..... Sambil nunggu Gita datang, aku naik duluan menuju tempat nginep kami yang ada di kamar 9006. Dari jendela kamar, pemandangan Bandung dari ketinggian terlihat dengan apiknya. Dilatari pegunungan yang melingkari kota Bandung, pemandangan city light Bandung di malam hari bakal terlihat keren.
Konsep Desain Interiornya
Ngomong-ngomong soal kamar, setiap kamar di hotel ini punya lukisan mural dengan warna-warna yang mencolok. Untuk kamar yang aku tempati, lukisannya dibuat oleh Addy Debil. Lukisan yang judulnya Strange Plantation ini mengusung tema Botanical.
Selain Addy masih ada 4 seniman lainnya yang melukis kamar-kamar di hotel ini dengan 2 tema lainnya yaitu Art dan Heritage. Sementara itu masih ada seniman lainnya yang goresan kuasnya juga menghiasi lobby dan resto.
Sebelum menonton tayangan tv lokal atau tv kabel yang ada di setiap kamar, pengunjung dikasih liat gimana proses kreatif pembuatan lukisan di setiap kamar dan sudut hotel lainnya. Habis nonton tayangan singkat di tvnya itu aku dan Gita langsung colek-colekin dinding. Eh ternyata ada part yang dilukis, tapi ada juga kayak mozaik yang ditempelin gitu ke dindingnya. Jadinya ada tekstur yang rada menonjol kalau disentuh. Huaa lucu, keren dan hmmm apa, ya? Unik sih aku bilang, karena meski ada di kawasan heritage gitu, de Braga ini punya paduan konsep desain interior monokrom yang menggabungkan sentuhan klasik dan milenial di dalamnya.
Fasilitas Kamar
Untuk kamarnya, Hotel de Braga ini punya 112 kamar guest room dan suites. Kamar yang kami tempati waktu itu adalah tipe Studio 25 yang punya fasilitas ranjang Queen Bed (tersedia juga ranjang yang double). Lalu ada tv LED dengan akses ke banyak channel luar negeri, Wi-Fi yang super duper kenceng (padahal biasanya kalau nginep di tempat lain kecepatannya kurang mumpuni), AC, kulkas mini, mini bar dengan coffee maker Dolce Gusto dan pastinya dan safety box. Untuk toiletnya tersedia shower, handuk dan amenities yang tetep aja kental dengan ciri monokromnya yang elegan. Untuk tipe Studio ini rate yang berlaku mulai dari 552.K IDR tanpa sarapan atau nambah sedikit jadi 642K IDR untuk mendapatkan sarapan.
Let's Eat!
Waktu sudah menunjukan jam 20 lebih. Setelah salat isya aku dan Gita turun ke lantai 3 menuju restoran makan di Kunst Bistro. Untuk makan di sini kita bisa milih mau ambil yang buffet atau ala cart. Berhubung pencernaannya masih rada sensitif setelah dihajar asam lambung, malam itu aku milih menu sop buntut dan minumnya smoothie alpukat. Kayak gini nih:Besok paginya setelah selesai mandi, aku dan Gita kembali turun ke Bistro lagi untuk sarapan. Sekitar jam setengah delapan restorannya udah rame dengan pengunjung. Aku dan Gita memilih untuk makan di area terbuka sambil memesan omelet, menu favorit di hotel mana pun. Entahlah, kalau makan omelet di hotel itu selalu saja enak, beda sama buatan sendiri di rumah. Ada yang tau ga kenapa?
minus saos karena lagi sakit perut hehehe |
Kalem jangan parno gitu liat menu makanku yang kesannya limited. Kalau mau salad, aneka roti/pastry, lontong kari dan nasi plus lauknya juga tersedia. All you can eat! Red bean bakednya wajib dicoba, Enak banget soalnya. Sayang aku sempet ga motoin keburu habis hahaha.... Pizzanya juga tampak menggoda dan cepet banget habisnya. Hmmm....
Gorengan jamurnya so crispy. Must try! |
Spot Foto-foto yang Instagramable
Jangan buru-buru check out setelah selesai sarapan. Mumpung masih di sini puas-puasin deh buat foto-foto di beberapa sudutnya. Selain area terbuka Bistro (waktu sarapan itu aku lihat ada beberapa mbak-mbak cantik hijaber yang lagi sesi foto, mungkin buat olshopnya), kolam renang, tangga spiral dan pojokan lainnya terlalu sayang buat diabaikan begitu saja. O,ya di lobi ini kita juga bisa membeli cendera mata yang dipajang, atau mampir ke Sarinah sekalian kalau mau belanja lebih banyak.de Braga by Artotel
Jalan Braga No. 10 - Bandung
Telp. 022-8601-6100
Facebook: https://www.facebook.com/debragabyartotel/
Instagram : https://www.instagram.com/debragabyartotel/
Keceh nih Teh view nya instagramable banget view nya juga
ReplyDeleteMau juga dong staycation di hotel artistik kayak gini, tfs ya tehhh
ReplyDeleteWah keren yah teh, banyak spot instagramable nih bakalan betah foto - foto deh kayaknya. Hotelnya bener - bener artistik
ReplyDeleteAsyik ya nginep di sana... Kabita sama sup buntut dan jamur gorengnya nih, hihihi...
ReplyDeleteaku pernah ke de braga juga ya ampun betah banget apalagi makanannya enak banget Teh
ReplyDeleteHotel grupnya Artotel selalu unik dan dan eyegasm hehe
ReplyDeleteWaah...tempatnya memang kece ya, Fi. Kamarnya keliatan nyaman dan makanannya emang menggoda untuk dicomot :))
ReplyDeleteOmlet di hotel terasa lebih enak, mungkin gara-gara kebawa suasananya juga ya...jadi terasa nikmat. hehehe
Meni resep teh hotelnya banyak spot instagramable. Terus kayaknya pilihan makanannya banyak ya, itu roti-rotinya menggoda pisan. Kalau aku ke sini aku mau berenang juga teh, semoga nanti bisa staycation di de braga arthotel 😁
ReplyDeletetempatnya bagus ya ka aku jadi tertarik untuk merekomendasikan hotel ini ke temen ku kalau dia ke bandung
ReplyDeleteTempatnya cozy sama instagramable banget ya Teh, mana posisinya juga enak di tengah kota, bisa sambil shoping *kekeup dompet* :D
ReplyDelete