Saturday 14 June 2014

Prompt #53: Pengasuh Misterius


Revisi dari FF sebelumnya, banyak alur kacau dan bikin pusing. Semioga yang ini rada mendingan ^_^

“Ayo, cepat,” seru Mbak Nining.

Aku memperbaiki ikatan rambutku. Sore ini hawanya lumayan bikin gerah, jadi kupikir sebaiknya jaket ini kutinggalkan saja, “Sebentar!”

“Jaketmu mana?” tanyanya mengamati.

Aku mengibaskan tangan, “Gerah, Mbak!” kataku sambil menyeringai. “Jadi Eko, mau datang juga, kan?”

“Iya, dia sudah nunggu di bazaar.”

***
 
Pengasuh Misterius
credit



“Mbak mau cari gorengan dulu. Kamu tunggu di sini sama Eko, ya?” ujar Mbak Nining tersenyum.
     Aku mengangguk. Sambil menunggu Mbak Nining, aku asyik ngobrol dengan Eko dan berkeliling melihat stan-stan yang berjajar rapi di sisi lapangan. Di sebuah stan lempar gelang, Eko  berhasil memsukan seluruh gelang ke botol dari jarak 5 meter. Hadiah boneka beruangnya diberikan padaku.  Meskipun wajahnya terlihat pucat dan seperti tidak punya ekspresi, ia ternyata anak yang manis.


“Kamu mau es krim itu?” Eko menunjuk stan paling ramai. Bayangan Mama dan Papa yang melarangku makan es krim tiba-tiba membenak. Tapi sore ini aku gerah sekali. Lagi pula, Mama dan Papa tidak akan tahu, Aku mengiyakan.

“Mau rasa apa?”

“Stroberi,” kataku sambil memerhatikan orang-orang yang lalu lalang.

 “Baiklah, tunggu di sini.”

Semilir angin sore perlahan mulai sejuk, tidak sepanas tadi sewaktu aku pergi. Menyesal rasanya ga bawa jaket.

"Ko, rumahmu di mana, sih? Mba Nining ga pernah jawab kalau aku tanya rumahnya, di mana," aku mulai berceloteh. Penasaran juga, kenapa Mba Nining tidak pernah membawa Eko menemani kerja di rumahku. Padahal, sekarang kan sudah libur sekolah. 

Eko menyeringai, tampak aneh. Entah kenapa bulu kudukku terasa merinding. “Kamu akan tahu nanti,” katanya datar.

“Kenapa harus nanti Aku ga akan nyela rumah kamu, kok.," kejarku. Aku tidak mendengar jawaban Eko berikutnya. Kakiku tersandung batu dan terjembab.  Tiba-tiba aku merasa di sekelilingku  gelap,  es krim dan boneka beruangku terlempar entah ke mana.  

Saat membuka mata, aku  melihat mama dan papa berdiri di sisi ranjang. Sinar lampu masih terasa silau.  “Mbak Nining dan Eko mana?”tanyaku sambil memegang kakiku yang terasa nyeri akibat terjatuh tadi.

Papa dan Mama hanya saling menatap, aku semakin bingung. Mama tidak menjawab pertanyaanku, hanya membelaiku, “Kamu mau susu hangat?”

“Mau!” aku mengangguk. 

Sambil menunggu mama kembali membawakan susu,  aku meraih remote, mencari acara tv yang menarik. Tiba-tiba saja aku tertarik menyimak breaking news di sebuah saluran berita.
 Pemirsa, setelah tiga minggu melakukan pencarian, akhirnya polisi berhasil menemukan jenazah Nining beserta anaknya Eko, di sekitar kebun di sebelah selatan komplek. Diduga kuat mereka adalah korban pembunuhan majikannya yang masih buron.”

Itu kan, tempat aku tersandung. Aku mengernyitkan dahi, berusaha menyusun keanehan ini menjadi sebuah cerita. Mama yang baru muncul, tiba-tiba tampak memucat sambil menunjuk boneka pemberian Eko di sampingku.

“Boneka itu, kenapa mulutnya berdarah? Papa...” Mama menjerit memanggil Papa. Aku seperti tersengat listrik, buru-buru bangkit dari kasurku, meski tubuhku masih terasa nyeri.  Papa datang  bergegas membuang boneka pemberian Mbak Nining ke luar jendela.


*452 kata*


Share:

22 comments:

  1. Jadi ini mimpi atau cenayang?
    Menurutku bagian "Aku melonjak senang..." (sebelum melompat ke plot berikutnya) gak efektif karena di plot berikutnya juga dijelaskan si Aku baru pindah 2 minggu di komplek baru.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bikin bingung, ya :) makasih masukannya. Saya coba revisi lagi ceritanya.

      Delete
  2. masih bingung di bagian bazarnya...

    ReplyDelete
  3. Wew, flash fiction. Bagus, Mak, ceritanya. Walo aku juga masih bingung kenapa tiba-tiba ada boneka. Berarti dia udah kenal Mba Nining beberapa hari ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak. Ceritanya udah 2 minggu kerja di sana. Iya, bonekanya ga aku ceritain di awal, nih.Nanti aku koreksi

      Delete
  4. jadi si 'aku' ini pingsan 3 minggu?
    trus di awal gk ada cerita soal boneka, tapi tiba-tiba di belakang, boneka itu yg jadi pelaku, bingung...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku gagal menggambarkan seting waktunya, ya :) Pingsannya cuma semalem. Jadi maksudnya setelah seminggu Nining meninggal, Aku dan keluarga pindah rumah dan arwah Nining kerja sebagai pengasuh. Tujuannya membawasi aku ini ke tempat loksi jenazahnya agar diketahui. Dua minggu setelah pindah rumah itulah Nining membawa ke tempat itu. Well, alurnya memang kacau, nih :D

      Delete
  5. ceritanya bagus banget bu, memang sih ada sedikit yang agak membingungkan tapi oke ko bu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, banyak minusnya. Nanti saya revisi, ya. Makasih kritiknya :)

      Delete
  6. bagus sih tapi masih membingungkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. terutama soal boneka itu, ya

      Delete
    2. iya, tiba2 saja ada cerita boneka padahal di awal belum diceritain

      Delete
  7. bagus ceritanya, ditunggu kelanjutannya ya bu

    ReplyDelete
  8. Replies
    1. Iya, ga keceritain sebelumnya. Aku revisi segera, ya :D

      Delete
  9. 1. Di awal tulisan ditulis kalo Eko itu saudara Mbak Nining, kenapa di akhir cerita, pas di breaking news, ditulis Eko itu anaknya?

    2.Kalau tiga minggu pencarian, berarti waktu mbak Nining ngelamar jadi pengasuh dua minggu setelah pindah rumah, sudah berupa hantu?

    3. "Itu kan, tempat aku tersandung tadi"...
    kalau baca di kolom komentar pingsannya cuma semalem, mungkin kata "tadi" harusnya nggak ada atau diganti "kemarin", biar bisa menguatkan keterangan waktu.

    4. nggak ngerti kenapa tiba-tiba muncul boneka, ada darahnya pula. itu darah siapa?

    maaf kalo komennya bertubi-tubi ^^

    ReplyDelete
  10. Sudah saya revisi ceritanya, mba :) Iya, alurnya banyak yang kacau. Semoga yang terupdate lebih mendingan :D

    ReplyDelete
  11. Replies
    1. Ini jawab tantangan flash fiction dari grup Monday Fash Fiction, teh. Tiap minggu kita bakkal dikasih satu tema buat dieksekusi jadi cerita.

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.