Sunday 30 March 2014

Pahlawan Di Sekitar Saya


Maghrib itu entah kenapa perut saya terasa sakit. Awalnya saya cuma mengira gejala normal siklus bulanan. Tapi, kok ya, rasanya luar biasa banget. Tidak seperti biasanya kalau sedang menstruasi, saya woles aja, tidak ada keluhan.  Maka, materi bahasa Inggris yang saya ikuti di tempat les tidak  bisa saya cerna dengan baik seperti biasanya.  Rasa sakit itu semakin hebat sampai ketika salat pun saya terbungkuk-bungkuk melakukannya, meski begitu saya memaksakan untuk terus berdiri. Lupa, kalau dalam keadaan seperti itu saya punya dispensasi melakukannya sambil duduk.
Sumber gambar dari sini

Selesai les, saya terpaksa pulang sendirian, tidak seperti biasanya karena teman saya yang selalu saya panggil Teh Imas dijemput temannya.  

“Kamu yakin, ga apa-apa? Boncengan ama kita, gimana?”

Saya menggeleng. Dengan jalur jalan Kerkof Cimahi sampai ke rumah saya yang tidak semuanya mulus. Rasa sakit di perut sepertinya akan semakin menyentak. Lagi pula berdesak-desakan di motor bertiga, dengan keadaan sakit seperti itu tidak nyaman juga. 

“Ya sudah, hati-hati dijalan ya,” Teh Imas mewanti-wanti.

Share:

Thursday 27 March 2014

Puyuh Anti Mainstream Andalan Warung Sangrai

Kalau membandingkan dari segi keimutannya dengan ayam yang satu family sebagai sesama Aves, jelas burung puyuh lebih imut. Selama ini kelompok unggas sering dituding sebagai kontributor terbesar pemicu kolestrol dan lemak.  Eh tapi, teori yang sama tidak berlaku buat burung puyuh, lho. 
source: www.birdorable.com

Malah dalam satu ukuran sajian yang sama, burung puyuh ini jauh lebih baik dan aman bagi tubuh. Seperti ini nih, perbandingannya.

sumber dari sini, ya
Share:

Saturday 22 March 2014

Dude dan Kenangan SMA


Hey Dude..... don’t make it bad
Take a sad song and make it a better
Remember to let her into your heart
Then you can start to make it better
source: www.etsy.com

Eh, salah, ya? harusnya Jude, bukan Dude hahaha....  Jangan sampe dijawilin rame-rame sama fans The Beatles nih.

Share:

Monday 17 March 2014

#Prompt43: Saat Tuhan Menjawab Kerinduan

Anto menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Senut-senut yang berdenyar di pelipisnya pun ia yakin betul bukan karena  sinyal dari tubuhnya yang menuntut untuk beristirahat.  Sekadar menjeda dari kesibukannya mengelola bisnis sablon yang dikelolanya selama lima  tahun terakhir. 

Anto mendesah, hembusan napas yang mengalir dari rongga hidungnya terasa semakin berat, seolah beban yang membenak di kepalanya menggelembung seperti balon yang ditiup. Dan balon itu nyaris pecah, seiring keluh kesah Fara yang tidak sabar lagi menghadapi ujian yang menghadang. Ujian yang seharusnya dilalui bersama setelah 6 tahun usia mahligai yang mengikat sumpah setia mereka.
Gambar dari sini

“Sampai kapan lagi, To? Aku sudah  tidak sanggup,” ucap Fara, sesaat sebelum ia pergi membawa satu tas penuh berisi pakaiannya.

“Kamu mau ke mana, Fara?” 

Share:

Saturday 15 March 2014

Netherland: My Dream Vacation To Be True


Bukan tanpa alasan kalau ditanya negeri mana yang pengin saya datengin buat jalan-jalan (occasionnya santai, ya, bukan resmi, tugas belajar dan semacamnya) adalah Belanda.

Widiiih, Belanda? Serius?
source: mypostcard-page.blogspot.com


Yup. Jadi saya kasih  bold dan italic  beberapa alasan utamanya.

  • Catatan perjalanan Summer School seorang Blogger di Utrecht
  • Novel Negeri van Oranje
  • dan... tentu saja lomba blog yang diadakan oleh Mak Indah Nuria Savitri qiqiqi
Share:

Friday 14 March 2014

Resensi Buku : Menanti Cinta

Nyaris saja saya lupa pernah melamar untuk meresensi novel Menanti Cinta yang masih fresh dari ovennya penerbit Mozaik Indie. Kalau tidak dicolek seorang teman di status FB mungkin saya lupa sama janji saya buet mereview, hehehe...
Nah, hari selasa tanggal 11 kemarin akhirnya saya menerima paket berisi novel yang dimaksud tadi. Jadi tanpa basa-basi lagi, kita mulai reviewnya, ya.
Judul                     : Menanti Cinta

Penulis                 : Adam Aksara

Penerbit               : Mozaik Indie, Februari 2014

Tebal                     : 227 halaman

ISBN                      : 978-602-14972-3-4
Photo Credit : Mozaik Indie

Share:

#Prompt42: Origami Tengah Malam





Sudah sejam yang lalu Hana menutup laptopnya. Rasa keponya menuntun jari-jari lentiknya menelusuri profil Rey di Facebook. Jadi cowok bermata sipit itu memang betulan keturunan Jepang? Pantas saja. Dan... eh, apa ini? Besok dia berulangtahun!  Kasih apa, ya? Jedat jenong gadis bermata bulat itu mendadak gatal. Sejak lama ia berpikir keras mencari alasan untuk lebih dekat dengan cowok berambut sebahu itu, lebih mirip modus sih.

“Belum tidur?”

Sebuah pesan singkat dari Rey seolah mengenyahkan rasa kantuk yang sejak tadi bergelayut di kelopak matanya.

“Belum,” jawabnya tak kalah singkat.

“Boleh kutelepon? Enggak ganggu, kan?” Rey seperti berusaha mengonfirmasi izin dari Hana.

“Telpon saja, aku kangen.”

Hana terkesiap dengan dua kata terakhir yang diketiknya. Sudah terlanjur terkirim. Ada hawa hangat yang menjalar di kedua sisi pipinya. Padahal baru saja hujan deras berlalu, meninggalkan hawa yang menusuk setiap inci pori-pori di kulitnya yang kecokelatan.

“Kenapa kamu kangen saya?” tanya Rey iseng.
 
“Errr,... saya kangen denger cerita kamu tentang kabuki. Kok kamu enggak bilang kalau ternyata kamu satu kampung halaman sama Takuya Kimura, sih?” jawab Hana asal.

" Ngaco!" tawa Rey meledak, namun tidak membuat Hana menjauhkan HPnya. Tawa renyah yang menyenangkan.


Hana menyambar sekenanya kertas bekas print out yang tidak terpakai. Perlahan jari jemari lentiknya mencoba membuat bunga kertas. Hahaha...  kok hancur, ya? Hana meringis membayangkan mimik muka Rey saat melihat bunga kertas buatannya.  Rey yang ternyata berdarah Jepang memang layak  jadi ketua salah satu divisi seni di kampus.
 

 Teng...! teng....! sudah jam 12 malam. Waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat.

"Rey, selamat ulang tahun, ya."

"Arigatou. Ini ucapan selamat yang pertama buat saya, lho. Kamu tahu dari mana? Stalking, ya?"

Hana tersipu, baru sore tadi Rey  mengonfirmasi permintaan temannya di Facebook.  Ketahuan banget.

"Hana san, besok pulang bareng  kan? Makan bareng yuk? Saya traktir deh." 


Gambar by Rifki Jampang


Share:

Wednesday 12 March 2014

Pangling Jadi Model Dengan Sentuhan Sari Ayu


Akhirnya kesampaian juga buat posting. Niatnya sih kemarin mau ngonsep sekaligus publish, eh mendadak sakit perut dan terasa kram, dan beakhir dengan tepar. Entah salah makan atau gimana. Baiklah, sudahi saja curhat ga jelas ini ya.

Ditawari lewat inbox
Jadi begini teman-teman,  beberapa hari setelah kirim CV buat ikutan seleksi Srikandi Blogger 2014, saya diinbox oleh Mak Riski. Saya ditawarin buat berpartisipasi jadi model di acara puncak. Sejenak saya sempat freeze, seperti di serial Wonderful Eve yangg pernah tayang di RCTI itu lho, sekitar tahun 91an. Ada yang inget? Hehehe.... ketahuan tuirnya ini mah. Saya bilang sama mak Riski, “mak, saya ga tinggi lho, cuma 147cm,” khawatir ga worthed dan mengecewakan panitia. Lah, kurangnya bukan hanya beberapa senti dari pakem  kualifikasi jadi model, saya kudu nambah tinggi badan sepanjang mistar alias 30 cman buat jadi model yang qualified dari kriteria jangkung. Tapi mak Riski bilang enggak apa-apa. Terus saya bilang juga, “nanti diajarin kan, mak?” tuh, bawel nian saya, ya?  Mak Riski bilang lagi, “iya, nanti diajarin.”
Baiklah, bismillah, saya terima tawaran itu. Lagipula kapan agi mendadak jadi model? Kalau ngelamar yakin deh saya sukses ditolak setengah mateng hahaha...

Share:

Friday 7 March 2014

Stand Paling Unik di Pameran Buku Bandung

Kalau suka menyambangi area pesta buku yang selalu digelar di gedung Land Mark, Braga, Bandung, mestinya familiar sama spot yang satu ini. Biasanya sih lokasi standnya enggak jauh-jauh dari panggung utama tempat acara diskusi buku dihelat. 

Produk yang digelar bukan buku seperti kebanyakan stand lainnya, tapi jajanan khas tradisional. Bikin saya kangen sama aneka kudapan jaman bocah dulu. Hayo,  masih inget, ga?

Koleksi pribadi

Share:

Tuesday 4 March 2014

I'm In: Give Away for Book Lover


I’m participating in the Pay-it-Forward initiative. The first 5 people who comment on this status with “I’m in” will receive a surprise from me at some point in this calendar year – anything from a sweet dessert, a lovely CD, a ticket, a book or just absolutely any surprise I see fit! There will be no warning and it will happen when I find something that I believe would suit you and make you happy! These 5 people must make the same offer in their status (FB or Path or Twitter, etc.) and distribute their own joy. Simply copy this text onto your profile, (don’t share) so we can form a web of connection and kindness.

Let’s do more nice and loving things for each other in 2014, without any reason other than to make each other smile and show that we think of each other. Here’s to a more enjoyable, more friendly and love-filled year!

Akhir pekan lalu saya membaca posting blognya teman blogger saya, Mia.  Saya tertarik buat mengikuti skema pay-it-forward yang diajaknya. Lagi pula dipikir-pikir, saya udah ngeblog sejak 2008. Baru aktif dan intens sejak tahun kemarin sih. So, mau juga ah melakukan hal yang sama. Cuma nih, nilainya ga seberapa.  Mudah-mudahan ke depannya saya bisa bikin give away yang lebih asyik, ya. Aamiin.

Sebelum saya cerita lebih lanjut mau berbagi apa, saya harap teman-teman yang nantinya dapat hadiah melakukan hal yang sama. Caranya adalah dengan menyalin dua paragraf awal dari posting ini. Selanjutnya silahkan mau berbagi apa saja untuk kelima pembaca blognya yang beruntung. Enggak ada batasan untuk nilai atau jenis hadiahnya.

So, inilah hadiah yang mau saya bagikan buat kelima pemberi komentar di blog saya. Ada 1 Quran pocket yang gress dan empat buku lainnya dari koleksi saya. Meskipun bukan buku baru, kondisinya 90% masih bagus, lho.



Share:

Monday 3 March 2014

Launching Syaamil Note & Syaamil Tabz : Trend Gadget Islami


Teknologi layaknya sebilah pedang di tangan seorang prajurit. Seperti apa karakter seorang petarung yang memegang pedang ditangannya, maka itulah apa yang akan dilakukannya. Bisa mendatangkan kebaikan atau malah jadi masalah. Pilihan kita tentu adalah yang pertama.

Dalam beberapa share dari jejaring sosial media yang kerap wara wiri di beranda Facebook kita sering melihat capture yang menampilkan ghirah membaca Quran di tempat tempat umum seperti di bis kota, kereta atau sarana umum lainnya. Melegakan sekaligus menyenangkan karena umat Islam tidak merasa malu untuk menunjukan identitas dirinya sebagai seorang muslim yang bangga dengan Quran. 

Pertanyaannya sekarang, bagaimana caranya membuat gagdet yang kita miliki bukan cuma sekedar alat bereksis diri saja? Bayangkan kalau gadget yang selama 24 jam nyaris tidak pernah berpisah dengan kita ini jadi ladang pahala. Mau? Mau dong!

Inilah inovasi hebat yang berhasil lahir setelah bertahun-tahun dibuat penelitian.  PT Sygma Media Innovasi meluncurkan sebuah gadget super lengkap yang mengintegrasikan aneka fitur telepon pintar dengan berbagai konten islami yang sudah ditanamkan dalam gadget yang diberi nama Syaamil Tabz dan Syaamil Note.

Display Syaamil Tabz di Stand Syaamil


Share: