Sunday 26 December 2010

Sang Waqiah

Entah sejak kapan, yang jelas rasanya sudah lama Apa (panggilan saya,mama dan saudara2 kandung saya untuk ayah) menyuruh saya untuk mendawamkan amalan surat Al Waqiah.
"Emang kenapa?" tanya saya.
"Kalau kamu rajin mendawamkannya, kamu bakal dijauhkan dari kemiskinan." begitu jawabnya. (by the way pembahasan tentang keutamaan surat Al Waqiah ini klik saja di sini . Nah, singkat cerita saya mau buat pengakuan kalau saya ga istiqamah mengamalkannya. heheheh *tutup muka pake kerudung*
Hingga satu waktu, tepatnya beberapa hari yang lalu seorang sahabat  nraktir sepulang pengajian di Food Court di sebuah mall. "Dalam rangka apa?" tanya saya?
"Ah, ga ada apa-apa qo, pengen aja."
Okay, lagian siapa yang mau nolak yaa ditraktir makan? hehehhe.  (lirik adik-adik saya yang baca notes ini... Kalian jangan sirik yaaa :D) Selesai makan, saya ngajak temen saya itu mampir ke toko buku buat membeli buku yang sudah lama saya incar. Karna malas mencari buku dinatara rak-rak yang ada, saya minta tolong petugas Customer Service. "Mas, buku Sakinah Bersamamunya ada ga?" tanya saya.
"Ada," jawabnya setelah memeriksa daftar di komputer. Aku mengikutinya dari belakang menuju rak buku disebrang mejanya, sambil nunggu dia menemukan buku itu, pandangan mata saya tertuju pada sebuah novel. "Sang Waqiah".

Share:

Tuesday 14 December 2010

Cerita dari Recharge Training ESQ (Part 1)

Whatta lovely day!


Yess, setelah beberapa hari sebelumnya pikiranku rasanya suntuk banget ditambah perasaan lagi futur (bukan sequelnya back to the future lho yaaaa) kemarin ini aku sengaja bukan web ESQ n liat jadwal training, pas banget! Weekend ini ada training basic di Grand Pasundan dan kebetulan yang aku yakin ini izin dari Allah, kerjaan di Sekolah lagi santai plus (banyak plusnya niii, duh Allah baik banget deh!) the Principal (bukan Machiavelli) ga masuk sekolah, jadilah jam 10.00 tadi aku ngacir lebih dulu hehehee. Gapapa dong, secara kalo hari ULUM jam 10.30an juga dah beres tuh ULUMnya. duuh anak-anak tuh cerdas banget kalo ngisi soal, soal ketepatan? entah lah.
Jiaaah, kok OOTnya parah bener yaaa?
Dah ah, fokus, fokus! NAh critain lagi hari sabtu ini, selain ngecharge spirit, hari ini daftar temenku nambah lagi (ngobrol dong). Lucu ya, nama kita cuma beda dikit, Aku Efi, dia Eva. Pas break time kita ngelunch bareng (sebenarnya ada insiden konyol pas maksi hari ke-2 kemaren tapi ga usah crita yaaa, bikin malu :D) ow, again..... ada lagi kebetulan yang entah gimana udah Allah atur, Eva juga alumni dari Program Reguler PP! Nah, makin ngetune deh chemistrynya a.k.a cepet nyambung!
Cerita soal training ESQ ini punya influence tersendiri buatku, bukan cuma pencerahan spiritual aja, karna gara-gara training ini aku jadi amaze sama budaya Jepang dan ngarep banget suatu waktu (moga ga pake lama biar bisa jalan-jalan di usia muda) bisa ngunjungin Jepang. Menikmati harumnya sakura yang cuma mekar selama seminggu di bulan April, naik Shinkansen etc etc....
Padahal yaaa, dulu waktu es-em-a pernah tuh dicritain tentang Restorasi Meiji dasar males ya, ga ada yang nempel di otak, semuanya pada mental, hahahahaha
Jadi begini lho, dari Samurai, Restorasi Meiji, Shinkansen sampai ke Asmaul Husna itu ada benang merah yang menghubungkan.

Share:

Friday 10 December 2010

My Sister's keeper

Kalo aja ga ngomentarin status temen di FB mungkin aku gak kan tau soal buku bagus ini yang ternyata udah difilmin n dibintangin Jodie Foster secara aku bukan Movie Freak (deuuuh ngebela diri ini mah ya? hehehe) dan mungkin kalo ga eksis lagi di milis aku ga kan kesampean buat gathering (insya Allah)  sama miliser di Bandung buat diskusiin bukunya.

Eh iya judul bukunya ini nih My Sister's Keeper ditulis sama Jodi Picoult. 
Jadi.... ceritanya waktu itu aku lagi buka fbnya salah satu temen,  siapa gitu ya artis yang dia share videonya. Trus aku komentar kalo  aku jadi inget sama  si Chantal Kreviazuk. eh dia tanya, yang mana tea? 
Itu yang ngisi soundtrack film Armageddon (such a long long ago yaaaa) nah dari situ aku masuk ke youtube cari videonya Feels like home to me buat dishare, eh ternyata selain jadi soundtracknya serial Dawson Creek lagu bagus ini juga dipake lagi buat jadi soundtrack film My Sister's Keeper Duh langsung jatuh cinta sama buku ini (juga filmnya). 
Dan  ini link dari youtube soundtrack  berikut potongan foto-foto dari filmnya. :)
Duh ga sabar pengen cepet ngumpul sama KBA Bandung niiih
Review dan cerita gatheringnya bakal nyusul segera yaa






Share:

Thursday 18 November 2010

Tante, Itu Gerobak Yaaa?

Minggu kemarin, aku janjian dengan kroslen di Oriflame-anku, Salis n Ghina buat ketemuan dan ngomongin rencana group Bandung akhir bulan nanti. Lumayan perlu melibatkan banyak personil, semoga lancar yaaa.  soal acara ini aku ceritain secara terpisah, di sini
So... aku, Salis dan Ghina janjian ketemu bada dzuhur di sana. Sekitar jam satuan, akhirnya kita ketemuan juga. berhubung di lobby ruangannya lagi dipake acara, jadi rada susah juga buat kami nyari space buat ngobrol denngan nyaman. Akhirnya kita milih ngobrol di halaman luar, deal! Sambil ngobrol dan ngudap gorengan hangat di sana (penting yaaa buat di critain? hehehe)  kita bikin konsep awal berapa banyak personil yang dibutuhkan untuk acara BOP nanti.
O, ya waktu itu Salis dateng bareng jagoan kecilnya, Ghani. Aduuuh tuh anak, lucu banget deh.  Sebelumnya aku udah pernah ketemu sama bocah lucu ini beberapa kali sebelumnya, jadi ga sulit untuk beradaptasi ditambah memang anaknya ga sulit untuk bergaul dengan orang baru. Ni liat, tampangnya lucunya..... 
Nah karna sering ketemu sebelumnya, otomatis la aku hafal beberapa hal tentang Ghani termasuk hobbyna dengan gambar mobil. Jadi sementara Salis balik kedalam buat ngambil orderan dan nitipin Ghaninya padaku, aku langsung ngajak Ghani ngegambar mobil.
Gambar pertama sukses, aku menggambar sebuah sedan.
Ghani : tante, itu apa?
Aku : ini sedan Ghani...
Gahni : o,... ya sedan

Lanjut, dengan gambar kedua. Karna ga ajgo ngegambar, aku ngegambar sebuah mobil pick up. trus Ghani nanya 
Ghani : Tante,... itu apa?
Aku : ini mobil truck Ghani....
Ghani : Itu gerobak tante....

GUBRAKKKK!!!!
 Haaaaa, gambarku jelek banget yaaaak ngegambar truck pick up dikira gerobak huhuhuhu kasian bener yaaa

Anyway lucu juga nih anak sebelum kita berpisah, selain cium tangan, Ghani juga udah belajar meluk dan nyium hehehe secara masih bocah, jadi ga papa yaaa. 
 
Share:

Tuesday 21 September 2010

Al Lathief: Dia yang maha lembut rencananya, maha lembut pada hambanya

Ngudek-ngudek dari inbox di Fb, udah lama baca postingnya tapi ga basi buat di share. Semoga bermanfaat ya.
Buat temen-temen yang sedang menanti jawaban setiap doanya, apapun itu doanya.

(reposting dari pesan grup Kajian Tafsir Tematik)
Seorang ibu penjual tempe pernah merasa Allah tidak mendengar doanya, karena tempe buatannya masih belum jadi. Bukan sekali dua kali dia bikin tempe.Padahal dia harus menjual tempe untuk menafkahi hidupnya.

Di Karangayu, sebuahdesa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe.Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup.Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .."demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah shalat Shubuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, diaberjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh.Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagianberderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah,pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini.Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mukuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akanmengabulkan doanya.

Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yangmenjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung.Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itumasih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu olehkapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Diayakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itupasti akan jadi.

Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambaNya yang setia beribadah seperti dia.Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang,dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa akulakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah.Bantulah aku, kabulkan doaku..."

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe.Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi.Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelaitersebut. "Pertolongan Allah akan datang... pasti," yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, takdir Allah tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.

Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu."Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama sepertiketika pertama kali dia buka di dapur tadi.

Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempeini tidak jadi? Kenapa Allah menakdirkan hal ini? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Apakah Allah telah meninggalkan aku?, batinnya.

Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun takakan dapat makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit,karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...

Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah,seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya."Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?"

Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawabpertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi,jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."

"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi.

Share:

Wednesday 4 August 2010

Belajar dari semut







Malem semua, sebelum aku posting ini aku nyempetin baca ensiklopedi sambil nunggu giliran ma adik pake internetan hehehe. SO, bukan suatu kebetulan ya aku pikir karena nemu tulisan yang bagus tentang semut.
Yup, dalam Al Quran ada banyak nama hewan kan yang dipakai sebagai nama Surat. Contohnya Lebah dengan An-Nahl, Gajah dengan Al-FIll dan Semut dengan An-Naml. 
Nah, soal semut ini yang mau aku share nih teman-teman. Jadi begini ceritanya.
Seorang ilmuwan membuat penelitian tentang semut (kesannya isenng tapi inspiring banget). Seekor semut membawa biji-bijian dan mendaki ke puncak batu Si Ilmuwan ini meneliti antara berat semut dengan berat biji yang dibawanya,  mengukur ketinggian tempat yang didaki oleh semut untuk membawa biji-bijian tadi. Hasilnya dia menemukan kalo seseorang ingin menjadi sekua semut (relatif), dia harus memikul di atas bahunya beban seberat 1.000 kg serta menaiki titikan tangga sebanyak 7 tingkat! ck ck ck....

Share:

Friday 2 July 2010

Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat

Reposting dari http://kaeshafiz.wordpress.com/2010/04/20/istriku-bukan-bidadari-tapi-aku-pun-bukan-malaikat

Oleh Ustadz Arifin Badri, Lc., M.A.

Alhamdulillah, salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabatnya.


Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengalaman Anda selama mengarungi bahtera rumah tangga? Semulus dan seindah yang Anda bayangkan dahulu?


Mungkin saja Anda menjawab, “Tidak.”


Akan tetapi, izinkan saya berbeda dengan Anda: “Ya,” bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.


Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamika, lika-liku, dan pasang surut. Kadang Anda senang, dan kadang Anda bersedih. Tidak jarang, Anda tersenyum di hadapan pasangan Anda, dan kadang kala Anda cemberut dan bermasam muka.


Bukankah demikian, Saudaraku?


Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi hari-hari Anda. Semakin lama umur pernikahan Anda, maka semakin berat dan bertambah banyak perjuangan yang harus Anda tunaikan.


Tanggung jawab terhadap putra-putri, pekerjaan, karib kerabat, masyarakat, dan lain sebagainya.


Di antara tanggung jawab yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan Anda ialah tanggung jawab terhadap pasangan hidup Anda.


Sebelum menikah, sah-sah saja Anda sebagai calon suami membayangkan bahwa pasangan hidup Anda cantik rupawan, bangsawan, kaya raya, patuh, pandai mengurus rumah, penyayang, tanggap, sabar, dan berbagai gambaran indah.


Bukankah demikian, Saudaraku?

Share:

Friday 11 June 2010

PIala Dunia

Piala Dunia 2010 tinggal itungan jam lagi yaa?
Yuk ah sekarang kita obrolin soal Piala Dunia aja yaa, ya lagi happening  sekarang. Nah aku mau muali aja dari tahun 1986. Waktu itu aku masih bocah, usia 7 tahunan gitu deh hehehe. Well, karena aku belum begitu ngeh, yang aku inget dari Piala Dunia 1986 itu adalah maskotnya! kaya begini ini deh.

 Tau kan, namanya Pique. yang digambarkan sebagai sebuah lada jalapeƱo yang merupakan karakteristik dari masakan Meksiko, dengan kumis dan sebuah sombrero Colimote. Ia digambarkan menggunakan pakaian yang warnanya merupakan warna tim sepak bola Meksiko. Nama "Pique" berasal dari kata picante yang berasal dari bahasa Spanyol, yang dalam bahasa Indonesia berarti paprika dan saus pedas. Selain itu di buku tulis yang aku punya waktu itu covernya juga ga jauh-jauh dari tema Piala Dunia. yang aku inget juga covernya adalah Gambar Maradona
yang lagi mengangkat trofi Piala Dunia  setelah membuat Jerman Barat  dan para pendukungnya nangis bombay   (deuh  maennya di India kali ya)
Nah, beralih ke tahun 1990. Seperti biasa, Piala Dunia selalu digelar setelah kompetisi liga-liga dunia berakhir, juga barengan dengan liburan sekolah. Aku mulai ngeh banyak soal Piala Dunia nih. Kali ini Piala Dunia digelar di Italia. Kali ini logonya seperti ini   Hmm, tampak seperti logonya Lega Calcio yaa?


dan Voila.... akhirnya Jerman Barat bisa berbalas pantun eh salah ding, Balas dendam dengan mengalahkan Argentina di Final dengan skor tipis, 1-0 saja. 
Anyway, meskipun ga juara, Italia dapet hiburan juga dengan keluarnya Salvatore"Toto" Schilachi sebagai Top Scorenya plus jadi Pemain terbaik. Satu hal yang aku suka dari Piala Dunia 1990 ini adalah Theme songnya
"To Be Number One" yang dinyanyiin sama Giorgio Moroder. "To be number one, run like a wind playing hard. but always playing fair"...Nah, 4 tahun kemudian, Piala Dunia 1994 digelar di tahun 1994 di Amrik sono. Waktu itu Finalnya digelar minggu malam, tepat menjelang aku ngikutin hari pertama penataran di SMA  (deuuuh, ga penting kali yeee ) 

Share:

Monday 26 April 2010

Pola Konsumtif anak-anak

Ada jajak pendapat yang dirilis Koran Kompas, media terbitan Ibu Kota Minggu lalu, tanggal 18 April 2010. Cukup menarik, mengagetkan dan entah perasaan apalagi. Kasus yang diangkat kali ini soal pola konsumtif anak-anak SD. Dari hasil penelitian dengan sampling sebanyak 573 responden lebih dari 78,6% anak-anak menghabiskan uangn jajannya cuma buat Membeli makanan dan minuman. Sisanya bervariasi untuk membeli mainan, keperluan sekolah, transport, menabun, membeli pulsa (eh anak SD dah perlu ya alat komunikasi?), internet dan tidak menjawab.
Mengerikan. saya jadi teringat 4 hari yang lalu teman saya membawa putri semata wayangnya - pelajar kelas 1 SD - ke sekolah, tidak seperti biasanya. Mumpung Kepala Sekolah lagi keluar kota, jadi ga kagok, sahutnya. Well, mulai dari pagi-pagi sampai pulang dia sudah menghabiskan uang jajan hampir Rp. 20.000 mulai dari beli permen, sosis goreng, kue, bakso dan yang cukup mengagetkan itu belum termasuk jajannya sekolah nanti yang masuk jam 12 siang. Wah padahal dalam sehari saya juga belum tentu jajan dari setengahnya anak ini.
Emang siapa yang ngajarin dia jajan boros gitu sih?" tanyaku
"aku ga ngajarin dia teh," sahutnya. "Omanya nih yang terlalu manjain. Kapok saya bawa dia ke sekolah. cukup hari ini saja," katanya lagi.
Oh.... saya mengerti, itu juga mungkin yang jadi alasan kenapa dia tidak berminat memindahkan putrinya itu untuk sekolah satu atap dengan tempat ibunya bekerja.
Duh, jangan sampai deh kalo nanti saya punya anak borosnya minta ampun kayak gitu.
Share: