Beberapa waktu lalu di halaman explore instagram muncul postingan yang memunculkan foto Gabriel Sabatini di akun memorialnya Diego Maradona. Saat itu Gaby muncul di museum memorialnya Maradona.
Beberapa slide yang saya geser selain memunculkan foto-foto lama Maradona juga ada fotonya Gaby bersama Si Tangan Tuhan ini.
Di akhir 80an- sampai awal 90an, Gaby dan Maradona memang jadi ikon legendanya olahraga Argentina saat ini.Berbeda dengan Maradona yang umur karirnya cukup panjang di dunia sepakbola, Gaby memutuskan untuk gantung raket di usianya yang masih muda. Bayangin aja, 26 tahun malah resign. Padahal itu lagi usia keemasannya. Apa dia ga merasa sayang ya?
Tidak Menyesal
Pada wawancara yang dimuat di https://www.swisslife.com/ Gaby menegaskan kalau dirinya tidak pernah menyesali keputusannya buat menyudahi karir tenisnya jauh lebih awal. Katanya gini:
Saya tidak menyesal. Saya sudah 12 tahun malang melintang di pro tour dan sudah cape juga kehilangan motivasi. Saat bangun tidur, saya berpikir: "Sekarang harus latihan lagi padahal saya udah enggak mau." Saya pun berbicara dengan seorang psikolog dan menyadari: "Enough is enough" Saya selalu mendengar keyakinan dalam hati, Ini soal nasib saya. Dan saya merasa tenang dengan keputusan ini.Sepak terjang Gaby dalam dunia tenis memang tidak diremehkan begitu saja, teman-teman. Di usianya yang baru 14 tahun, Gaby menjadi petenis muda dunia terbaik. Setahun kemudian Gaby berhasil menembus semifinal turnamen Perancis Terbuka, dan pernah mengalahkan petenis dunia dari Jerman Stefi Graf pada turnamen US Open (1988). Keputusan mundurnya Gaby diambil 6 tahun kemudian setelah momen ini.
Gaby yang Stylish
Keputusan Gaby untuk resign bukan emosi sesaat. Gaby ini tau betul "what next" setelah memutuskan untuk resign. Dengan dukungan ayahnya, Gaby memperluas bisnis parfum sepaket dengan bisnis jam tangan dan koleksi fashionnya. Ga heran kalau Gaby selalu tampil modis.
Seperti ini penampilan Gaby saat masih melakoni karirnya sebagai petenis.
Kembali lagi ke Gaby, wanita cantik kelahiran Buenos Aires 16 Mei 1970 ini punya kejelian memanfaatkan hobi dan passionnya untuk menjadi lahan bisnis.
Disiplin dan Fokus
Sebagai mantan atlet, Gaby tentu sudah tau bagaimana ketatnya jadwal latihan yang harus ia jalani. Tidak ada hasil yang manis tanpa ketekunan. Faktor inilah yang membuat Gaby sukses menjalani bisnisnya.
Sebagai mantan atlet, Gaby tentu sudah tau bagaimana ketatnya jadwal latihan yang harus ia jalani. Tidak ada hasil yang manis tanpa ketekunan. Faktor inilah yang membuat Gaby sukses menjalani bisnisnya, membantu Gaby menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya.
Konsistensi:
Gaby memang pernah mengeluh karena harus berlatih setiap hari tapi bukan berarati ia kehilangan konsistensinya. Karena berbisnis sudah menjadi keinginan hatinya yang kuat, ia terus melakukan evaluasi secara berkala. Memperbaiki bagian yang masih kurang dalam bisnisnya agar menjadi lebih baik.
Manajemen Waktu:
Gaby tau waktunya sangat berharga agar rencana-rencana bisnisnya bisa berlangsung dengan lancar. Karenanya ia patuh dengan jadwal yang suah dibuat untuk mengelola bisnisnya.
Komitmen:
Tidak ada yang lebih bertanggung jawab dalam kelangsungan bisnis selain pada pemiliknya. Karyawan atau timnya boleh melakukan kesalahan tapi Gaby tidak bisa mengandalkan sepenuhnya pada orang lain.
Bayangkan Gaby sedang bermain di puncak turnamen, pada partai final menghadapi lawan tangguhnya. Bola yang berpindah dari sisinya ke sisi lawan adalah bisnisnya dan raket yang digunakana adalah skill, passion dan komitmen yang dimilikinya. Gaby fokus pada bisnisnya dengan semua modalitas yang dimilikinya. Saat menganalisa lawan yang dihadapinya, kurang lebih situasinya sama dengan saat ia menganalisa pasar dan kompetitornya secara cermat dan detil.
Apa yang terjadi di lapangan bisa terjadi di luar prediksi dengan dinamis. Mau tidak mau Gaby harus bisa segera menyesuaikan dirinya untuk beradaptasi dengan pergerakan lawan. Dalam pengelolaan bisnisnya Gaby berusaha fleksiel menghadapi perubahan di pasar agar bisnisnya terus bertahan.
Dari Gaby kita belajar, jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengejar passion kita. Kombinasi dari skill dan semangat untuk mraih tujuan dari bisnis yang ingin kita capai, Gaby adalah contoh mereka yang berhasil menapaki karir baru.
0 Comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.