"Kalau makannya ga habis nasinya nanti nangis, lho!"
"Jika kita menyisakan 1 butir nasi dalam 1 piring dan terkumpul 50 butir nasi setara dengan 1 gram beras. Satu kilo beras akan setara dengan 50.000 butir."
Memasuki satu dekade kegiatannya, pada tahun ini Indonesia Mendongeng mengajak anak-anak untuk peduli pada anak-anak di Palestina. Pada tahun ini akan diselenggarakan di 57 titik se-Indonesia yang tersebar di 29 Kabupaten/Kota di 17 Provinsi Indonesia dengan menghadirkan 30.000 anak dan terbuka untuk umum dan menghadirkan para pendongeng yang berkompeten (memahami dan menguasai ilmu pedagogi). Tahun ini kegiatan pusat akan diselenggarakan di Taman Ragunan Jakarta yang akan melibatkan 1.000 anak.
Setiap program Rumah Zakat selalu berusaha memenuhi 3 ruh dalam programnya. Yang pertama adalah Membahagiakan baik para penerima manfaat juga bagi donaturnya. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam, barang siapa yang membahagiakan orang lain akan mendapat pahala yang berlipat. Hal sederhana paling terkecil adalah senyum yang tulus dicatat sebagai sedekah.
Ruh yang kedua adalah memberdayakan. Apa pun yang dilakukan harus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyaluran donasi selayaknya bisa mentransformasikan dari mustahik menjadi muzaki. Dana yang didapatkan bisa berputar dan meningkatkan taraf hidupnya.
Ruh yang ketiga adalah menyelamatkan. Dengan menyelamatkan, Rumah Zakat berupaya menanggulangi ancaman/bencana alam. Misalnya kegiatan penyaluran dana untuk para korban bencana alam di Cianjur pada tahun lalu.
Pada kegiatan Indonesia Mendongeng ini juga diharapkan akan lahir jiwa empati pada anak-anak. Konten-konten edukasi yang akan disampaikan tentunya akan dekat dengan kehidupan sehari pada anak-anak. Salah saru contohnya adalah bagaimana kebiasaan anak-anak yang suka menyia-nyiakan makanan. Padahal di saat yang sama anak-anak (juga penduduk lainnya yang dewasa) di Palestina mengalami krisis pangan. Keberadaan makanan menjadi sesuatu yang langka dan sangat berharga.
Jangan khawatir, kegiatan mendongeng yang berkaitan dengan Palestina akan menceritakan porsi yang sesuai untuk porsi mereka. Misalnya saja sejarah Palestina sejak zaman Nabi Ibrahim as, lalu berlanjut pada masa Rasulullah saw, lalu isah yang tak kalah heroiknya kisah Sultan Salahudin Al Ayubbi
Rencannaya, semuan kegiatan yang sudah berlangsung ini akan dirangkum dalam sebuah buku tematik yang berisi dokumentasi kegiatan setiap tahunnya.Bantuan untuk Palestina
Hingga saat ini Rumah Zakat sudah menyalurkan bantuan 32671 paket makanan siap saji, 1515 paket obatan-obatan ke RS Gaza, 2472 paket food basket, 180 pakaian musim dingin, 207 Hygiene kits, 3640 kaleng kornet Superqurban, 3 truk kontainer bermuatan full logistik dari Cairo-Gaza, 3.500.000 liter air bersih, dan 2 titik desalinasi air laut.
Untuk pekan 3 dan 4, Rumah Zakat akan menyalurkan 10.000 makanan siap saji, 1000 food basket, 2400 sandang musim dingin, 2 titik Aksi siaga sehat, 1 unit Ambulance, dan 2 unit Desalinasi Air Bersih.
Kenal rumah zakat udah lama nih, awalnya karena ada penyuluhan tentang atau kayak promosi tentang penyaluran kurban dan waqaf kayaknya, ternyata semakin ke sini semakin banyak inovasinya, semakin bermanfaat untuk sesama
ReplyDeleteSemua orang suka cerita. Ini merupakan media efektif untuk menyampaikan pesan. Apa lagi, apa yang terjadi di Palestina. Secara natural, banyak hikmah yang bisa didapat dari kisah-kisah di sana
ReplyDeletefamiliar banget dengan cerita nanti nasinya nangis kalau tidak dihabiskan. mendongeng sarana baik untuk mengedukasi orang tanpa mengurui,semua pasti suka
ReplyDeleteIya inget banget dulu sering dibilang kalau ngga habis tar ayamnya mati, nasinya nangis. Ya ngga gitu jugaaa sih yaa, tapi aku bikin pendekatan sederhana seperti yang mba bilang. Bagaimana mubadzirnya satu butir nasi itu dan bagaimana saudara kita di Palestina yang kesusahan akses pangan. Alhamdulillah ya Rumah Zakat terus menyalurkan bantuan ke Palestina. Semoga terus menginspirasi dalam berbagi.
ReplyDeleteAku jg gitu sering banget si mamah bilang nanti nasinya nangis.. huhu
ReplyDeleteSampai sekarang kalau makan selalu bersih dan kuah pun disuruh si mamah diuyup dong 😆 bahasanya uyup. Aku makan mie kuah selalu clean..
di Gaza 😠sedih banget. Ya Allah semoga walau terlihat menderita, mereka tetap diberi rasa bahagia... aamiin
Membahagiakan, memberdayakan dan menyelamatkan. Jadi bantuannya nggak cuma sesaat saja ya mbak, melainkan berjangka panjang hingga mampu tak menerima bantuan lagi.
ReplyDeleteSoal dongeng, emang bener banget. Saya pun sampai sekarang juga memiliki beberapa "keyakinan" yang diperoleh dari jaman kecil yang didapat dari membaca dongeng
Iya juga ya kayaknya waktu kecil kalau kita makan gak habis pasti mama selalu bilang. Tapi sekarang kalau aku bilangnya bukan gitu teh. Aku setuju dengan kita membahagiakan atau mempermudah urusan orang lain insya Allah akan mendapatkan pahala. Sedih aku melihat anak-anak di Palestina.
ReplyDeleteAku speechless dengan kegiatan Rumah Zakat Indonesia mendongeng ini, apalagi serentaknya itu loh, keren pisan. Apalagi pas banget dengan suasana liburan anak2 sekolah, cara unik mengisi liburan deengan mendengarkan dongeng.
ReplyDeleteMasya Allah...sukses Rumah Zakat untuk programnya yang begitu mulia, membahagiakan santri di Indonesia dan mengirimkan bantuan untuk saudara kita di Gaza.
ReplyDeleteEh benar lho melihat nasi terbuang itu ingat di Palestina krisis pangan, di sini jangan sampai membuang makanan.
Program rumah zakat selalu bagus nih. Bahkan peduli ke Palestine. Semoga amal semua orang yang berzakat bisa mendapatkan pahala untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
ReplyDeleteTidak mudah ya untuk bisa mendongeng dengan baik dan benar itu
ReplyDeleteMakanya salut nih dengan diselenggarakannya acara mendongeng di 57 titik se-Indonesia yang tersebar di 29 Kabupaten kota di 17 Provinsi Indonesia. Terbayang begitu seru menghadirkan 30.000 anak.
Aku sebisa mungkin ngajarin anak, mungkin orang dewasa agar gak buang-buang makanan apa pun, bukan nasih aja. Kegiatan mendongeng kaya gini tuh bagus juga dan asal ceritanya memang sesuai ya. Semoga program-program dari rumah zakat selalu diberkahi
ReplyDeleteCerita zaman dulu tu emang sih mitos2 tapi sebenarnya juga sarat pembelajaran ya kalau dipikirin lagi.
ReplyDeleteEdukasi utk anak2 apalagi melalui dongeng memang biasanya lebih masuk yaa. bagus sih acara2 kyk gini, apalagi kalau dikaitkan dengan menumbuhkan rasa empati terhadap kejahatan kemanusiaan misalnya seperti Palestina. Smeoga mereka yang mendengar dongengnya kelak bisa berbuat sesuatu utk membuat dunia menjadi lbh baik.
Ah keren sekali acara kolaborasi antara Rumah Zakat dengan Indonesia Mendongeng ini
ReplyDeleteDongen bisa membuat anak anak bahagia sekaligus terinspirasi ya
Kegiatan Indonesia Mendongeng sangat bermanfaat sekali mendekatkan anak-anak dengan kisah teladan yang baik. Dan semoga kegiatan ini terus dilakukan agar anak-anak tetap memiliki fitrah anak-anak yang baik hatinya, lembut serta gemar melakukan hal-hal baik, minimal untuk lingkungannya.
ReplyDeletekegiatan yang keren banget ini teh. aku nyari2 jadwal event ini di Jogja nih. alhamdulillah Jogja kebagian jadwal juga ya teh.
ReplyDeleteSemoga rutin dilaksanakan event positif seperti ini
ReplyDeleteDongeng adalah bagian penting dari masa kanak-kanak
Dengan dongeng literasi anak bisa terbentuk dan tumbuh dengan baik
Makin beragam ya program Rumah Zakat. Pas liburan Rumah Zakat berinisiatif mengadakan Indonesia mendongeng di 57 titik di seluruh Indonesia. Semoga lancar dan makin sukses.
ReplyDelete