Sekitar setahun lalu, netbookku meratap, mulai mengirim sinyal minta pensiun. Tapi waktu itu aku kurang peka (((peka))) sampai kemudian dia beneran pamit, ga bisa menemaniku lagi begadang atau manut aja dijejalin ke ransel dengan bawaan lainnya jalan ke luar kota. Wait, jalan ke luar kota bawa laptop? Itu jalan-jalan apa dinas?
Kadang dalam situasi tertentu di mana ada acara workshop yang mengharuskan pesertanya bawa laptop. ya mau ga mau kan kudu bawa laptop. Saat ini aku udah angkat tangan kalau harus ngetik draft post dari HP. Sendi jari mulai terasa ga nyaman. Sepertinya terkena semacam Carpal Tunnel Syndrome.
Hmmm... malah curhat wkwkwk.... gimana ya jelasinnya? Ya pokoknya mereka yang sering ngetik, nulis dan aktivitas lainnya yang melibatkan tangan itu lebih rentan terkena. Makanya, paling banyak tuh aku ngetik caption di IG aja udah lelah jari. Nah kebayang kan kalau blogpost kayak gimana kesiksanya?
Hmmm... malah curhat wkwkwk.... gimana ya jelasinnya? Ya pokoknya mereka yang sering ngetik, nulis dan aktivitas lainnya yang melibatkan tangan itu lebih rentan terkena. Makanya, paling banyak tuh aku ngetik caption di IG aja udah lelah jari. Nah kebayang kan kalau blogpost kayak gimana kesiksanya?
Di sisi lain, ada kalanya kalau masih mobile di sekitaran Bandung pun tetep musti bawa laptop. Dengan ransel nyangklong di pundak berisi laptop itu udah lumayan bikin pegal bahu. Jadi ngarep andai ada laptop yang ringan dan ringkas. Ga berat, tapi powerful dengan spesifikasi yang serba ada di dalamnya dan tangguh digeber. Ga mau kan kalau laptopnya cepet rusak?
Ada? Ada? Ada? *ngomongnya kayak Grace Natalie*
Eh dasar jodoh ya (ya belum kesampaian sebenarnya) ternyata baru-baru ini Asus merilis produk terbaru ZenBook series dengan spesifikasi yang bisa menjawab kebutuhan. Mulai dari pengguna biasa yang cuma butuh buat ngetik atau kebutuhan lain yang lebih luas.
Kalau yang sudah-sudah cuma nyimak di sosmed teman-teman atau review yang mengulas tentang produk ZenBook series, tempo hari tuh aku merasakan sendiri pengalamannya menjajal laptop ini dalam acara gathering blogger bersama ZenBook pada akhir pekan kemarin. Duh ya , ini sih kayak lagu aja, jatuh cinta dan ingin memiliki *itu naksir apa posesif?*
Kalau yang sudah-sudah cuma nyimak di sosmed teman-teman atau review yang mengulas tentang produk ZenBook series, tempo hari tuh aku merasakan sendiri pengalamannya menjajal laptop ini dalam acara gathering blogger bersama ZenBook pada akhir pekan kemarin. Duh ya , ini sih kayak lagu aja, jatuh cinta dan ingin memiliki *itu naksir apa posesif?*
Bertempat di Embassy Room lantai 1 Hotel Savoy Homann, acara dimulai sejak makan siang. Waktu aku datang, teman-teman blogger udah ramai dan sedang menikmati makan siang. Baiklah, setelah registasi dan cipika cipiki dengan Irien a.k.a Katerina yang jadi PIC acara aku segera bergabung denga teman-teman lainnya buat makan siang dan lanjut menyimak acara yang bakal padat seharian itu sampai malam selepas salat Isya.
Asus seri ZenBook: Ultra tipis ultra ringkas
Siapa yang suka sebel kalau tas ranselnya harus dijejali laptop sehingga bukan cuma bikin bawaan tasnya tampak montok tapi juga bikin pegal? Kalau tahun 2019 ini lagi mengusung semboyan "2019 Ganti Laptop" maka, ZenBook keluarannya Asus ini adalah jawaban tepat.
![]() |
sumber: foto WAG ZenBook Bandung |
Irien yang berduet dengan Anjas Maradita bercerita pengalamannya menggunakan Asus ZenBook untuk memudahkan pekerjaannya. Kalau Irien yang sering melakukan perjalanan travellingnya lebih banyak menggunakan laptop untuk menulis, maka Anjas sangat terbantu untuk mengedit video yang akan diupload ke channel youtubenya.
Nah, jadi bukan lip service dong ya kalau ZenBook ini sangat mumpuni. Ya kan?
Rangkaian seri ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan Zen13Book 15 UX533, bakal jadi partner setia dan tangguh menemani kita di segala situasi. Dengan desain framleless nanoedge display-nya, ZenBook memiliki bezelnya yang ultra tipis menjadikan screen to body rationya mencapai 92%, artinya ketiga laptop ini mempunyai bodi ringkas, diantara laptop sekelas lainnya. Wow!
Untuk tipe UX333 aja luasnya ga lebih dari kertas ukuran A4. Ya emang ga setipis kertas tapi dimensinya paling ramping.
Nah, jadi bukan lip service dong ya kalau ZenBook ini sangat mumpuni. Ya kan?
Rangkaian seri ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan Zen13Book 15 UX533, bakal jadi partner setia dan tangguh menemani kita di segala situasi. Dengan desain framleless nanoedge display-nya, ZenBook memiliki bezelnya yang ultra tipis menjadikan screen to body rationya mencapai 92%, artinya ketiga laptop ini mempunyai bodi ringkas, diantara laptop sekelas lainnya. Wow!
Untuk tipe UX333 aja luasnya ga lebih dari kertas ukuran A4. Ya emang ga setipis kertas tapi dimensinya paling ramping.
![]() |
sumber: foto WAG ZenBook Bandung |
Eh tapi bukan itu saja kelebihan yang dimiliki oleh seri ZenBook ini. Ada fitur lainnya yang bukan saja bikin aku tertarik tapi kalian juga. Misalnya nih, ada aplikasi Numpad virtual yang muncul pada touchpad saat diaktifkan.
Kebiasaan nginput angka dengan keyboard di komputer rumahan, lumayan bikin kagok juga jari-jari tangan sat harus mengetik sekian banyak angka dengan tampilan keypad model qwerty ini. Biasanya kan tinggal tak tik tuk ngetik dengan menggerakan jari-jari tangan di sudut kanan keyboard. Lah, meski jari otomatis udah hafal posisi angka atau huruf di atas keyboard, tetep aja sih fitur numpad ini paling kusayangkan jadi hilang dari tampilan keyboard laptop. Ya abis giman atuh, ya?
Kebiasaan nginput angka dengan keyboard di komputer rumahan, lumayan bikin kagok juga jari-jari tangan sat harus mengetik sekian banyak angka dengan tampilan keypad model qwerty ini. Biasanya kan tinggal tak tik tuk ngetik dengan menggerakan jari-jari tangan di sudut kanan keyboard. Lah, meski jari otomatis udah hafal posisi angka atau huruf di atas keyboard, tetep aja sih fitur numpad ini paling kusayangkan jadi hilang dari tampilan keyboard laptop. Ya abis giman atuh, ya?
Fitur passwordnya yang unik
Pernah ga, punya kombinasi password yang ribet dan saking ribetnya tiba-tiba sendirinya juga ngalami blank dan lupa password yang harus diketik itu apaan? Ya kalau HP kan udah dilengkapi fitur finger recognition, sosial media bisa minta reset password bisa email atau nomer HP, lah ini password laptop kalau lupa gimana caranya?
Nah, Zenbook menghadirkan sistem face login melalui Windows Hello-nya yang bisa kita gunakan saat menyalakan, ya just incase mendadak lupa, kan? Ngomong-ngomong soal menyalakan laptop, seri Zenbook yang beratnya cuma 1,19 kg (untuk seri UX333 dan UX433) dan 1,67 kg (UX 533) punya nyawa yang lebih panjang sampai 14 jam untuk ZenBook 13 & ZenBook 14 serta 16 jam untuk ZenBook 16. Jadi kalau mau jalan seharian aja, lumyan juga mengurangi space di tas. Ga usah bawa charger atau repot-repot nyari colokan biar laptopnya nyala terus.
Spesifikasi lainnya dari laptop ZenBook yang juga sudah dibekali prosesor Intel Core generasi ke-8 ini punya keunggulan dibanding lainnya adalah sudah tersertifikasi Milatry Grade MIL-STD-810G yang sudah lolos uji di ketinggian dan kelembaban yang ekstrim. Nah, ini juga alasan penting untuk memiliki buat yang ceroboh, jorok, punya anak-anak kecil dan situasi lainnya yang riskan dan berpotensi membuat laptopnya cepat rusak atau mati total.
CPU
|
Intel Core i5 8265U Quad Core Processor (6M Cache, up to 3.4GHz)
Intel Core
i7 8565U Quad Core Processor (8M Cache, up to 4.6GHz)
|
Sistem Operasi
|
Windows 10 Home
|
Memory
|
Up to 16GB LPDDR3 RAM
|
Storage
|
512GB M.2 NVMe PCIe SSD
|
Display
|
13,3” (16:9) FHD (1920x1080) with
NanoEdge Display (UX333)
14” (16:9) FHD (1920x1080) with
NanoEdge Display (UX433)
15,6” (16:9) FHD (1920x1080) with
NanoEdge Display (UX533)
|
Grafik
|
Discrete graphics NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q (UX533)
Discrete graphics NVIDIA GeForce MX150 (UX333 & UX433)
Integrated Intel UHD
Graphics 620
|
Input/Output
|
1 x USB3.1 Type-C (GEN
2), 1x USB 3.1 Type-A (Gen 2), 1x USB 3.1 Type-A (Gen 1), 1 x HDMI, 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x MicroSD Card
Reader
|
Camera
|
HD IR/RGB
Combo Camera
|
Koneksi
|
Dual-band
802.11ac gigabit-class Wi-Fi, Bluetooth 5.0
|
Audio
|
Harman Kardon
certified audio system with ASUS SonicMaster surround-sound technology, Array
microphone with Cortana voice-recognition support
|
Baterai
|
14 jam (UX333 &
UX433)
16 jam (UX533)
|
Dimensi
|
(WxDxH) 302 x 189 x 16,9 mm (UX333)
(WxDxH) 319 x
199 x 15,9 mm (UX433)
(WxDxH) 354
x 220 x 17,9 mm (UX533)
|
Berat
|
1,19Kg with Battery (UX333
& UX433)
1,67Kg with Battery (UX533)
|
Warna
|
Royal Blue, Icicle Silver,
Burgundy Red
|
Garansi
|
2 tahun, garansi global |
Selesai ngobrol seputar dalemanny laptop ZenBook, kini waktunya kami buat jalan-jalan menyusuri jalan Asia Afrika dan Braga. Selain foto-foto di beberapa spot juga mengenal lebih dekat jejak sejarah di kawasan yang punya nilai historis tinggi ini.
By the way, Hotel Savoy Homann tempat kami berkumpul ini juga pernah jadi tempat menginap para tamu negara dalam perhelatan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam.
By the way, Hotel Savoy Homann tempat kami berkumpul ini juga pernah jadi tempat menginap para tamu negara dalam perhelatan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam.
Beberapa titik yang sempat kami jadikan titik buat pit stop antara lain adalah Titik Nol yang lokasinya ada di depan kantor dinas Bina Marga, lalu kawasan pertokoan heritage di jalan Braga, kantor PR dengan monumen mesin tik jadulnya itu dan alun-alun Bandung.
Spot yang paling rame dan lama kami berfoto-foto itu di sekitaran Alun-alun Bandung. Parade cosplay hantunya paling epik dan menarik perhatian. Ya pengunjung ya kami para rombongan blogger. Kalau lagi sendirian lewat sana mungkin kami ga akan pede foto bareng mereka hahaha...
![]() |
sumber: foto WAG ZenBook Bandung |
coba lihat lebih dekat. display tuts angka di mesin tik jadul ini formatnya bukan Qwerty seperti tampilan keypad sekarang. Pernah ngalamin ga sih pake mesin tik gini? |
tuh kan, Asus ZenBook ringan ditenteng |
![]() |
sumber: foto WAG ZenBook Bandung |
Selesai jalan-jalan yang menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam kami kembali ke hotel dan menikmati sajian makan malam dengan tema Dermaga Barbeque party di resto Garden Atrium. Lumayan juga abis jalan-jalan membakar kalori. Amuisi makan siangnya udah habis dan kami perlu recharge tenaga lagi hahaha....
Ngomong-ngomong soal barbeque party ala Savoy Homann ini kita bia menikmatinya setiap hari jumat dan sabtu dengan membayar 138.000 nett/pax, all you can eat. Selain hidangan bakar-bakarannya, menu buffetnya juga sudah include. Saranku siapkan perut yang kosong kalau mau dinner sekenyang-kenyangnya :)
lagi pada antri mencicipi bebek bakar |
sajian bebek bakarnya juara nih. dagingnya empuk dan ga bau |
Jadi gimana, resolusi 2019nya? Jangan lupa masukin ZenBook teranyar ini dalam wishlist kalian. Sebagaimana kami yang hadir di acaranya juga sudah sukses dibuat mupeng. Ga ada lagi keluhan pegel bahu karena bawaan tas yang berat dengan isi laptop.
Tetap narsis di B.R.A.G.A
ReplyDeleteAsyik ya barbeque partynya, sayang kmarin hrs buru2 pulang, belum puas, hihihi...
ReplyDeleteYang keren dari Asus Zenbook itu touchpadnya, bisa nyalah dan ada numbernya juga..ditambah body langsing...cocok lah buat para media yang kalau nyari berita bisa dibawa kesana kemari
ReplyDeletesemoga bisa beneran #2019gantizenbook.. semoga ketemu lagi di acara lain yang lebih seru, semoga bisa ngulang ngetrip barengnya .. ayo atuh kita kemana 😆
ReplyDeleteJadi gesit dan lincah pakai laptop ringan ya teh, dan pastinya makin produktif karena bisa berkarya di mana saja kapan saja.
ReplyDeleteSeru acara bareng blogger Bandung. Makasih buat Teh Efi yang udah berpartisipasi :)