Kesan aroma yang ga enak dan daging yang alot, nyusahin dikunyah sepertinya sudah kadung melekat sama yang namanya daging kambing. Padahal sebenernya ga begitu. Sialnya, cuma sedikit saja kita temui olahan daging kambing dari rumahan sampai resto yangmenyajikan daging kambing yang aromanya menggoda dengan dagingnya yang empuk.
Kalau tidak mau 'gambling' kepingin banget nyicipin daging kambing yang ga bikin kapok, saya punya rekomendasinya, nih. Di Jalan Terusan Jakarta Nomor 54 Bandung, ada gerai kuliner Boss Kambing. Lokasinya ga jauh dari Borma Antapani. Sumpeknya jalanan yang macet akan luruh begitu kaki kita menjajak pintu masuk gerai berlantai dua yang baru saja dibuka pada tanggal 30 Juli 2018 ini.
Nuansa monokrom yang mendominasi ruangan dan bangku kayu plus dekorasi interiornya yang instagramable bakal bikin pengunjungnya betah berlama-lama menghabiskan waktu di sini. Tapi yang terpenting bukan suasananya saja, sih. Menu-menu yang ditawarkan oleh Boss Kambing lumayan bikin saya bingung, mau nyoba yang mana. Tampak enak semua. Sementara kapasitas perut saya limited gini, ga bisa muat semuanya. Makanya, setelah kunjungan pertama tempo hari, saya pengin banget dateng lagi ke Boss Kambing. Ada yang mau nemenin, ga? :D
Terus menu apa yang udah saya cicipin?
Saya tertarik nyobain duluan gulenya. Dengan olahan daging dan jeroan ini lumayan nantangin. Secara yaaaa, udah mah imej daging kambing itu bau ditambah lagi lemak dari jeroan itu kan sungguh annoying. Bikin mulut terasa lengket setelah mengunyahnya. Selain itu bisa dibilang kalau saya tuh bukan penggemar olahan jeroan. Ya pokoknya jaraaaang banget makan.
Eh tapi pengalaman saya waktu nyobain gulenya Boss Kambing itu beda. Beneran, deh. Ga bokis alias boong. Bukan cuma ga bau dan dagingnya yang ternyata empuk, teknik pengolahannya juara. Jadinya, ga berasa tuh ada lemak yang berlebih. Komposisi rempah-rempah yang jadi bumbunya juga pas banget. Enak banget. Kalau punya waktu lebih lama, pengennya repeat order. Eh tapi masih ada menu lain yang bikin saya pengen cobain juga. Jadi niat itu saya sisihkan dulu hahaha....
Selain gule, ada sate yang saya cobain juga. Potongan daging untuk setiap tusuk satenya cukup gede. Sama kayak daging yang saya cicipin di gule, teksturnya empuk, juicy. Pas aja dikunyah, ga ngerepotin :D. Apalagi bumbu kacangnya. Beuuuh, ini royal banget ngasihnya.Kental gitu, kayak ga pake air. Dicocolin ke roti pun enak.
Menurut Seto Anggoro, pemilik Boss Kambing, kunci olahan restonya ada dua. Selain daging kambing yang didatangkan dari Aussie, rahasianya ada di teknik pengolahannya dengan cara merendam dagingnya sampai berulang kali. Saya ga nanya bahan apa aja yang dipake sampai bikin dagingnya empuk, Itu mah rahasia perusahaan dong, ya.
Masih ada nasi goreng, iga bakar, tongseng dan minuman lainnya yang wajib dicoba. Asiknya lagi sajian daging di Boss Kambing ini udah menghilangkan tulangnya. Jadinya kita tuh pure dapetin daging tanpa embel-embel tulang. Makanya dengan rate harga yang berkisar 25 - 59 ribu rupiah untuk menu makanan dan minumannya udah cincay lah.
Boss Kambing buka setiap hari dari jam 10 pagi dan tutup jam 10 malam. Yuk ah ke sana (lagi).
3 Comments
Aku suka makan daging kambing tapi jangan banyak bumbu2 macem2 hihi, jadi penasaran pengen ke Boss Kambing aaah.
ReplyDeletewow didatangin dari Aussie kambingna aku aja eleh belum pernah kesana wkwkwk...harganya gimana teh?cocok dikantong kan yah?jadi kepengen deh
ReplyDeleteWuihh kalo aku ke Bandung, wajib mampir kesini ya, Teh. Aku suka banget daging kambing, dan karena aku punya darah rendah, jadi recomended banget nih, Teh.
ReplyDeleteSilakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.