Wednesday 16 November 2016

Mengenal Pertamina Kamojang Lebih Dekat

Blessing in disguise. Mungkin frasa ini cukup menggambarkan keberadaan energi  panas bumi di Indonesia yang potensinya sangat tinggi. Ya bayangin aja, gimana ga potensial kalau ternyata cadangan panas bumi dunia, 40%nya terkandung di bumi pertiwi.

Posisi Indonesia yang terjepit di mana  dari sisi sebelah timur yaitu Samudera Pasifik yang begerak ke arah barat, lalu dari sisi barat terjadi pergeraka dari Samudera Hindia ke arah timur, sedangkan dari selatan terjadi pergerakan benua Australia ke utar. Sementara dari arah utara sisi Eurasia cenderung diam menjadikan potensi negatif Indonesia menjadi rawan gempa dengan deretan gunug berapinya yang tersebar dari Sumatera sampai ke bagian selatan pulau Jawa dan ke Sulawesi.

Dengan banyaknya gunung berapi yang letusannya bisa menyuburkan tanah itu ternyata juga menyimpan potensi energi panas bumi alias geothermal. Energi ini juga merupakan energi terbarukan yang bersih, ramah lingkungan. Indonesia dengan banyaknya gunung berapi memang rawan bencana tapi juga potensi yang secara ekonomis tinggi sekali.

sumber foto grup WA
Akhir pekan kemarin, tepatnya pada tanggal 11-12 November 2016, saya bersama teman-teman blogger Bandung dan dari daerah lainnya seperti Garut, Solo, Yogya dan Surabaya, bersama sahabat Wegi (We Green Indonnesia) menikmati akhir pekan yang seru dan menarik dengan mengunjungi Pusat Pembangkit Listrik Panas Bumi atau Geothermal Kamojang di Garut.

Sejarah energi geothermal dunia dan Indoneisa

Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi panas bumi sudah dimulai oleh bangsa Romawi namun secara modern baru dimulai oleh negara Selandia Baru. Posisi Selandia Baru yang terletak di selatan bumi membuat negeri ini memiliki iklim yang cukup dingin dan membutuhkan energi panas bumi untuk menghangatkan cuaca.

Sementara di Indonesia ternyata sejak jaman kolonial lho sumur geothermal dibangun.  Kala itu Belanda yang menjajah Indonesia sudah mengetahui keberadaan panas bumi. Bahkan sampai sekarang sumur panas bumi yang digali pada jaman Belanda ada yang masih aktif berproduksi. Sementara itu Pemerintah Indonesia baru mulai mengelola panas bumi ini secara serius pada tahun 1970an. Bekerjasama sama dengan sang pionirnya, Selandia Baru, maka diborlah 14 sumur  Pembangkit Listrik Tenaga Panas  Bumi di Kamojang, Garut.

Kunjungan ke KMJ 21

Setelah pagi harinya berolahraga dan sarapan pagi, sekitar jam 9 kami bertolak ke KMJ 21 untuk mengetahui bagaimana proses panas bumi ini dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.


Di KMJ 21 ini sumur produksinya dibedakan dari warnanya, silver dan hijau. Untuk sumur yang memiliki pipa berwarna silver, sumur produksinya  mengambil uap dari panas perut bumi . Uap ini kemudian naik ke atas dan disalurkan ke pembangkit listrik. Sedangkan untuk sumur berwarna hijau atau sumur injeksi bekerja dengan cara memanfaatkan sumber air yang sudah terkondensasi  menjadi air, disuntikan kembali  ke reservoar atau perut bumi.  Itu dia kenapa energi  ini disebut sebagai energi yang bersih dan berkelanjutan (sustainable) karena tidak ada limbah yanng dibuang ke badan air atau jalan, Sumur produksi hanya mengekstrak panas bumi dan memnafaatkan tekanan yang ada di dalamnya dalam siklus yang tertutup.

Mas Adi dari CSRnya Pertamina Kamojang menjelaskan perbedaan sumur berwarna silver dan hijau


Semakin baik pengelolaannya, akan semakin lama  keberlangsungan panas bumi yang dihasilkan.  Di Indonesia sendiri, operasional PLTP Kamojang baru berusia 30 tahun (beroperasi sejak tahun 1985. Sementara di Italia, sumur geothermalnya sudah mencapai usia 100 tahun.

Karena memanfaatkan panas bumi dan air yang terkandung di dalamnya, PTLP Kamojang ini ditunjang oleh keberadaan hutan konservasi dan hutan lindung. Kondisi tanah yang subur dan kandungan air tanah yang cukup menjadi faktor pendukung yang penting agar proses produksi dapat terus berjalan.

Pembangkit Listtrik Panas Bumi yang dikeliling lingkunga hijau sebagai pendukung proses produksi
Saat ini di  Kamojang 21 terdapat  5 pembangkit.  Untuk   unit 1, 2  dan  3, hasi produksinya  dijual ke PLN melalui anak perusahaanya yaitu PT Indonesia power. Mereka memanfaatkan sendiri hasilnya untuk menggerakan pembangkit listrik yang nantinya disalurkan kepada konsumennya. Sedangkan untuk unit  4 dan 5, Secara total proyek dari hulu ke hilir dimanfaatkan secara penuh oleh Pertamina.

Pemanfaatkan energi geothermal

Dari paparan Ibu Dila, ahli batuan si KMJ 21, proses produksi di KMJ 21 ini ternyata aktivitas Pertamina Kamojang  memanfaatkan  100% penduduk pribumi sebagai pekerjanya. Mulai dari petugas di lapang, tenaga ahli sampai manajemennya. Wow bangga dong!

Sebelum mengunjungi KMJ 21, saya dibuat penasaran sebenarnya buat apa saja sih pemanfaatannya selain digunakan sebagai pembangkit listrik? Beberapa pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja bisa diaplikasikan pada sektor agroindustri. Kegitan produksi sampai pengolahan hasil sepeti pengeringan, pengawetan, pasteurisasi dan sebagainya bisa memanfaatkan energi terbarukan ini.

Mengapa baru 5% ?

By the way sebelumnya saya pernah menulis di posting sebelumnya dari 40% potensi yang dimiliki oleh Indonesia, ternyata baru 5%nya saja yan baru dimanfaatkan. Aslinya kepo alias penasaran. kenapa bisa begitu? Saat kunjungan ke Garut kemarin itu akhirnya saya tau alasannya.


Berbeda dengan proses eksplorasi dan proses produksi energi tidak terbarukan seperti minyak atau batu bara,  produksi energi geothermal memerlukan proses  sisi ekonomis. Selain proses studi kelayakan alias feasibility yang panjang, Energi Geothermal ini merupakan energi yang padat modal. Dibanding dengan energi lain seperti  batu bara atau minyak bumi misalnya, Energi yang satu ini hasilnya tidak bisa ditenteng  dan dijual kepada konsumen. Penggunaaannya yaang memanfaatkan panas bumi membuat kualitasnya harus terjaga. Karena kalau sudah terpapar udara terbuka panasnya kan berkurang, paling-paling cuma bisa digunakan untuk untuk membuat kopi panas. Kalau cuma segitu mah niai komersilnya kecil sekali, kan? 

Karena harus mempertahankan  kualitas panasnya ini,  jarak sumur ke pembangkit pun harus spesifik agar menjaga fluida dalam fase uap yang akan digunakan untuk menggerakan turbin/generator listrik. Dengan pembelinya tunggal. serta kontraknya jangka panjang (20-30 tahun)  dan siklus produksinya yang berkelanjutan membuat pemain di sektor ini sangat sedikit sekali. 

Geothermal adalah energi bersih karena....

Selain untuk menjaga  kualitas panasnya, proses produksi yang tertutup pada sumurnya juga sudah memenuhi prosedur keamanan. Sumur yang tertutup  mencegah bocoran panas yang bisa menyebar. Sedangkan disebut energi yang bersih karena  air yang terkondensasi sebagai limbah dari proses produksi sebelumnya  dimanfaatkan dikembalikan ke dalam reservoar tanpa efek samping yang berarti.  

Kalau masih belum yakin dan tidak percaya soal status energi geothermal sebagai energi yang ramah lingkungan, pemerintah melalui kementerian lingkungan hidup secara berturut-turut sudah mengganjar pengelolaan Kamojang ini dengan Proper emas. 

Sebagai informasi, di Indonesia ini tercatat baru 10 perusahaan saja yang mendapat Proper emas sebagai level tertinggi untuk pengakuan ketaatan pengelolaan lingkungan oleh perusahaan. 

Proper emas diberikan kepada perusahaan yang mendapat raport baik dalam manajemen limbahnya juga  sudah memberdayakan masyarakat sekitarnya. Kalau hanya baru sampai pengelolaan produksi yang ramah lingkungan, dari  2000an perusahaan yang diaduit oleh KLH akan mendapatkan proper hijau. Sementara itu dibawahnya juga terdapat proper biru bagi perusahaan yang sudah menjalankan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan. Proper hitam dan merah diberkan pada perusahaan yang pengelolaan ingkungannya masih dibawah standar.



Corporate Sosial Responsibility Kamojang

Untuk kegiatan perussahaan yang peduli dan memberdayakan masyaakat sekitar, Pertamina Kamojang melalui pembangkitnya sudah menjalankan serangkaian kegiatan yang terus berjalan di beberapa sektor wisata, pendidikan, dan konservasi alam.

Kegiatan wisata alam terpadu yang berjalan saat ini salah satunya air dipusatkan di danau pangkalan yang hilang dengan melakuka : normalisasi danau dan studi pemetaan sumber air bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Bandung.


Di sektor pendidikan dibuat Geothermal Information  Centre (GIC) yang terbuka untuk masyarakat umum (dibuka setiap hari selasa dan kamis). Untuk sektor agroindustri, masyarakat sekitar mendapat sokongan untuk membantu peningkatan produksi pertaniannya pada  budi daya jamur,  budi daya tanaman anggrek, dan proses pengeringan kopi. 
Produksi jamur yang memanfaatkan hasil produksi energi panas bumi
Sedangkan pada kegiatan kesenia dan budaya kegiatan rutin untuk  atraksi domba hias, tarian dan musik  kelompok kesenian yang menjadi ciri khas setempat, dan kegiatan pencak silat juga mendapat perhatian.

Last but not least, konservasi elang  berstandar internasional juga menjadi hal yang tidak lepas dari perhatian untuk dilestarikan keberadaannya. Bahkan denga adanya konservasi Elang ini juga memberi efek domino  bagi penduduk di Garut  untuk penyediaan pakan elang. Cerita soal konservasi Elang ini bakal saya ceritakan terpisah di postingan lainnya.

Jalan-jalan ke kawah wisata

Setelah mengunjungi Geothermal Education Centre, kami diajak mengunjungi kawah wisata Kamojang. Seru sekali, karena bisa menyaksikan dari dekat anugerah Tuhan berupa panas bumi yang bisa dieksplorasi dalam sekala kecil. Melihat   uap yang keluar dari perut lubang bumi yang suaranay mirip kereta api,  mencoba spa alami di kawah hujan dan  menikmati telur rebus yang cuma direndam di kolam air panas di area ini membuat saya dan teman-teman merasa betah berlama-lama di sini. Rasanya lain waktu harus diagendakan buat jalan-jalan lagi biar lebih puas. Ke sana lagi, yuk?

Di sini saya sempet-sempetnya berpose di belakang Mas Arief yang lagi 'bersandiwara' dihukum  bapak ini. Kalau melempar plastik atau benda ringan lainnya, uap dari kawah kereta api ini akan menghempaskannya beberapa meter ke udara sebelum turun lagi ke bumi. Bisa jadi cara praktik belajar pelajran sains yang asik untuk anak-anak SD. Videonya bisa diliht di instagram saya.


sumber foto grup WA

Uapnya ga bikin perih mata, tapi lumayan bikin muka terasa matang. Beda dengan uap yang keluar dari air panas biasa. Beneran lho. Buktiin aja. Uniknya kami bisa bermain-main dengan uap di sini dengan cara membelokan arahnya. Terkadang panas yang memancar dari uap ini bisa meningkat beberapa celcius. Kalau ga tahan, melipir aja.

mencicipi telur rebus ala kawah hujan
Cipratan air terjun dari Kawah Hujan lumayan bikin 'peureus'(apa sih padanan katanya dala m bahasa Indonesianya, ya?) pas kena punggung. Katanya kualitas air  dari air terjun ini baik sekali buat terapi pegal, encok, sampai penyakit kulit termasuk jerawat. Karena ga bawa baju ganti saya cuma sebentar aja menjajal spa alami ini. kalau baju saya basah kuyup gimana dong nanti pulangnya



Share:

3 comments:

  1. Sangat menginspirasi di pagi ini artikelnya

    ReplyDelete
  2. Wah pengen pergi ke tempat yang banyak asapnya, sambil nyobaik rebus telurnya pasti asik nih....

    ReplyDelete
  3. Teh Efi... Seru banget ya, sauna di alam dan merasakan segarnya alam. Tentunya jadi makin cinta Indonesia, yang mesti di jaga kelestariannya...

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.