Tuesday 30 August 2016

Flashers Gathering & Photo Walk di Jalan Braga

Spesifikasi apa sih yang dicari ketika sedang mencari HP baru? Mulai dari HP low end sampai high end,  ternyata kalau dirangkum, 3 hal ini tidak pernah absen. Baterai, kamera dan RAM. Baterai yang mudah ngedrop atau cepat habis pastinya menganggu banget. Mending kalau sedang di rumah, tinggal colokin charger. Gimana ceritanya kalau sedang di luar dan lupa bawa powerbank atau charger? Mati gaya!


Lalu soal kamera, dengan budget berapa pun biasanya kita akan mencari HP dengan kualitas kamera yang mumpuni, baik kamera belakang atau kamera depan. Semakin bagus resolusi foto yang dihasilkan (dan fitur-fitur lainnya juga)  biasanya akan semakin menguatkan pilihan kita untuk menjadikan soulmate. Soulmate? Iya, karena buat sebagian orang, ketika HP mati atau ketinggalan rasanya ada sesuatu yang hilang (lebay deh).

Baiklah. Baterai bisa bertahan lama kamera pun oke punya. Tapi jangan lupakan RAM HPnya, dong. Kalau RAMnya kecil, gimana bisa mendukung sistem operasi dan aplikasi yang akan kita pakai? Dengan RAM HP yang rata-rata sudah 2 giga pun kadang kalau lupa tidak menghapus chat yang lama dan bertumpuk,  aplikasi yang berjejal dan printilan lainnya yang memberatkan, bikin kinerja HP bisa jadi lemot.

So, buat orang awam dan ga mau ribet dengan detil spesifikasi, biasanya saat mencari HP gress, ketiga hal ini yang paling banyak dicari.

Gathering Flashers di Bandung

Sabtu, tanggal 20 Agustus 2016 kemarin saya dan beberapa teman blogger Bandung (saya, Bang Aswi, Nchie, Damae dan Dadan)  hadir untuk diacara gathering komunitas user HP Flash -  yang dulunya masih satu keluarga dengan Alcatel -  buat ngobrol santai sambil photo walk. Iyes, lokasi gathering di Warunk Upormal yang terletak di jalan Braga ini ga salah emang. Bukan cuma lokasi acara yang punya venue yang kece aja. Banyak spot menarik di sekitarnya untuk dibidik di seputar jalan yang bersejarah di Bandung ini.

Selain kami para blogger,  para reviewer dan user HP Flash, ada Queen dan Alan, perwakilan Flash yang bela-belain datang dari Malaysia untuk ikutan ngumpul bareng. Meski sama-sama satu rumpun melayu, mereka  banyak ngobrol dengan audiens dengan English ala-ala  Melayu mereka. Tak apalah. Selain cantik/ganteng, keduanya ramah dan humble pas ngobrol. 
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Mas Eko, Queen dan Alan lagi ngobrol dengan audiens.
 Beberapa  user Flash bercerita tentang  pengalaman mereka  menggunakan hp keluaran Perancis ini. Hampir semuanya merasa puas dengan performanya. Namun beberapa diantara mereka mengungkapkan  masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. Misalnya saja  aksesoris yang masih sulit dicari.  Dari testimoni  mereka ini, Mas Eko perwakilan Flash menanggapinya sebagai input untuk pihaknya.

Sambil ngobrol santai itu, di tengah-tengah keasikan kami mencicipi menu makan dan camilan ala-ala Warunk Upnormal kami sempat diberi kesempatan untuk test drive.  Sayang euy, waktu yang terbatas membuat kami tidak leluasa berlama-lama menguliknya. 

http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
HP 3 Giga Harga 2 Jutaan
O, iya bocoran nih, Flash seri anyar yaitu Flash Plus 2 dengan dua pilihan, Luna Silver dan Venus Gold. Selain desainnya yang mewah, HP yang dibanderoli  di angka 2 jutaan ini didukung dengan RAM 3 Giga. Ecieeee. keren, ya? Spesifikasi lainnya seperti memori internal 32 giga, dual sim card support 4G,  baterai 3000 mAh (30 menit waktu charging),  Kamera 13 MP. fitur sensor sidik jari,  tampilan bodi yang mewah, ringan  berat 157 gram,  ramping (dimensi 152,6 mm x 76,4 mm x 8,2 mm),    membuat Flash Plus 2 siap bersaing dengan merk HP lainnya. Dengan harga  2,3 jutaan gini mestinya bakal laku kayak kacang goreng. Kalau mau mendapatkan HP ini, bisa dicari di  Lazada. Katanya sih sebelum diluncurkan ke pasar, sudah banyak yang rela nunggu alias pre order. No wonder lah kalau bisa mendapatkan HP keren gini dengan harga yang murah.

sumber: flash3c.com
sumber: flash3c.com
Sekitar jam 14.30an kami ke luar sejenak untuk photo hunt. Ada dua spot pilihan untuk berburu foto.  Selain taman Vanda  yang lokasinya tidak jauh dari  gedung Bank Indonesia, ada kawasan Cikapundung yang sedang berbenah untuk persiapan untuk acara Keuken. Malamnya waktu pulang lewat sini banyak yang wara wiri berkostum ala-ala tokoh animasi dan hantu. Saya memilih bergabung ke taman Vanda dan berhasil membidik beberapa momen seperti ini.

Gereja Katedral Santo Petrus

http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm

Gereja bergaya Neo Gothic ini dikenal dengan nama Gereja  Katedral  Santo Petrus. Merupakan salah satu gedung  yang bersejarah,  cuma berjarak 200 meter-an dari Taman Vanda.  Gereja ini dibangun oleh arsitek Ir Charles Wolf Schoemaker yang juga mendesain masjid Cipaganti Bandung. Saat itu, jamaah yang mengikuti kebaktian   di gereja yang lama (St Fransicus Regis) semakin membludak. Makan di pilihlah lahan baru, terletak di sebelah timur gedung lama. Di lahan yang bekas peternakan ini, dibangunlah gereja Katedral yang bisa menampung jamaah sebanyak 1.800an,  6 kali lipat lebih luas dari gereja St. Franciscus Regis yang kapasitasnya hanya 280 orang saja.

Mejeng di Taman Vanda

Taman Vanda ini jadi salah satu taman yang ramai dikunjungi, terutama di malam hari. Banyak moto yang melipir, menikmati hembusan angin sambil berpayungkan bulan dan bintang. Kecuali  malam cerah, kalau hujan deras mah bakal bubar kali, ya. Kalau cuaca bersahabat, coba deh main ke sini.

http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm

Baca juga Yuk Maen ke Taman Vanda yang Cantik
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Air Mancur ini akan terlihat colorfull  di malam hari

Fitur Keren dari HP Flash

Sementara yang lain asik berburu foto-foto di sekitar taman Vanda, kru Flash mengajak Mae, begitu biasanya blogger geulis ini dipanggil untuk jadi model foto sambil mencoba fitur kamera Flash. Keren lho, dengan mode panorama, foto ini dihasilkan satu kali tanpa aplikasi.  Jadi kalau biasanya kita mengambil foto dengan mode panorama, hasil jepretan langsung tersimpan di memori, dengan Flah, foto yang kita ambil bisa ditahan untuk mengambil  objek yang berpindah sebanyak tiga kali jepretan untuk kemudian menyimpannya. 

Setelah puas foto-foto, kami kembali ke lokasi acara. Dekat arena Landmark Braga, kami bertemu Mbah penjual sate pikul ini yang biasa dipanggil Mbah Yu. Waktu itu kami sempat ngobrol sebentar saja dengannya. Ternyata si Mbah ini sudah lama berjualan. Ayu, salah satu teman blogger saya yang lihat upload ini di instagram saya bilang kalau kakek suaminya dulu juga pelanggan si Mbah ini. Dengan harga seporsi, kita sudah bisa menikmati jajanan yang waktu saya kecil dulu masih muda ditemui, Entah sekarang ada beapa orang lagi yang masih setia berjualan  sate seperti ini. Sehat selalu ya, Mbah. Kalau balik lagi ke jalan Braga, saya pengen nyicipin satenya, nih. Soalnya waktu hunting foto saya ga mau dompet dan harus buru-buru balik ke tkp acara. 
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Sate pikul yang semakin langka

Foto Berbicara

Tidak lama setelah jalan dan ngobrol dengan si Mbah penjual sate pikul, saya menemukan pemandangan ini. Jadi mikir, kalau sekecil apa pun rejeki yang kita dapatkan, harus disyukuri.  Kalau hari itu saya bisa menikmati camilan yang enak di kafe, bapak yang satu ini tampak nikmat sekali melahap makan siangnya. Padahal hanya beralas daun pisang. Hmmm, kalau dia bisa mensyukuri rejekinya hari itu, mestinya saya harus lebih banyak bersyukur dengan apa yang sudah saya dapatkan.
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Makan siang yang sederhana
Ngomong-ngomong soal jalan  Braga, ada yang tau ga sih, apa arti  nama dari jalan legendaris ini? Lidah bule Belanda dulu menyebutnya Bragaweg. Menurut ahli sejarah Haryanto Kunto, jalan yang dulunya juga dikenal dengan nama Pedatiweg berasal dari bahasa sunda yang artinya bergaya  atau mejeng. Referensi lainnya menyebutkan kalau arti Braga adalah jalan menyusuri sungai, mengingat jalan Braga bersisian dengan sungai Cikapundung.

Sejarah Jalan Braga

Jalan Baga waktu itu juga merupakan  salah satu area pertokoan yang eksklusif dan  menjajakan  pakaian dan aksesoris, layaknya kota Paris sebagai pusat mode. Sejak jaman kolonial Belanda,  Bandung dikenal dengan nama Paris van Java. Tapi merujuk pada keterangan Haryanto Kunto yang juga ahli sejarah Bandung, julukan Paris van Java bukan mengarah ke Bandung sebagai kota mode  dan pusat life style. Waktu itu di Bandung banyak mojangnya yang gareulis, seperti halnya wanita-wanita di Paris sana. Tidak heran juga kalau Bandung dikenal dengan julukan Kota Kembang. Kembang di sini adalah kiasan yang ditujukan pada wanita-wanita cantik yang ada di Bandung pada waktu itu. Sekarang juga dong, ya. Setuju, kan? Harus atuh.
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Ngabaraga
Hari sudah sore, jam 16.30. Setelah seseruan dengan games dan doorprize lewat pertanyaan yang unik, peserta acara membuabrkan diri. Ada yang masih penasaran keliling jalan Braga, sementara saya, Nchie dan Mae memilih pulang. Tetep ya, ritual foto wefie mah ga boleh lewat. Bye Flasher. Sampai ketemu di acara berikutnya.
http://www.catatan-efi.com/2016/08/Flashers-Gathering-photo-walk-di-jalan-braga.htm
Wefie Blogger Bandung bersama salah satu kru Flash. Bang Aswi udah pulang duluan, jadi ga ikutan foto di sini. Credit: Damae


Share:

4 comments:

  1. Keren nih Flash Plus 2 nyobain kameranya di tempat2 yang gak kalah keren, komplit dah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, keren banget. Masukin ke wish list ya, Mas :)

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.