"Mau  saya panggilkan salah satu perfomernya?"  Mbak Fani, salah satu  kru dari TSB tersenyum menawarkan kesempatan interview  kepada  Euis dan saya. 
Ish, kapan lagi coba bisa ngobrol sama salah satu dari pemain yang mentas di panggung  hari itu? Apalagi penampilan  sirkus  dengan latar  permainan api itu memang  sesi yang paling saya suka.  Sayang euy akrobat  ala  Russian Bar belum sempat saya saksikan. 
Tidak lama menunggu, seorang pemuda  masih dalam balutan  kostum ala-ala gladiator  Persia itu menghampiri  kami. Wajah orientalnya  tersamarkan oleh polesan makeup  di wajahnya. Ya make up dengan nuansa api gitu, bukan make up seperti  yang diteplokin  ke muka perempuan lho,  ya. 
Bukan cuma balutan  kostum dan makeupnya tadi  yang membuat  Bobby, begitu  aktor  yang kami wawancarai terlihat stunning.  Posturnya juga marketable kalau ikut kontes pencarian bakat.  Tanpa ikut kontes semacam itu pun, penampilannya seperti ini memang diperlukan sebagai syarat untuk  menjadi  pemain dalam atraksi  yang memacu adrenalin itu. Ini juga buah dari kerja kerasnya  yang memang  menyenangi  seni bela diri.
So, ditemani Mbak Fani, kami bertiga ngobrol panjang lebar selama kurang lebih satu jam di area Magic Corner Trans Studio Bandung (TSB).
So, ditemani Mbak Fani, kami bertiga ngobrol panjang lebar selama kurang lebih satu jam di area Magic Corner Trans Studio Bandung (TSB).
Segudang Prestasi Multi Talenta
Pemuda kelahiran  Surabaya ini  bukan hanya piawai  memainkan atraksi  bermain api  saja.  Masuk kuliah  tahun 2011, Bobby menyelesaikannya  di tahun 2015.  Empat tahun saja,  enggak perlu lama-lama. Beliau memang bukan tipe mahasiswa yang senang keluyuran dan bermain-main menghabiskan masa mudanya jadi mahasiswa abadi.
Baginya, masa muda itu saatnya untuk berprestasi. Ditambah lagi, sistem pembelajaran di kampusnya lebih menekankan praktikum di luar. Nyambung! Membuat sulung dari 3 bersaudara ini punya waktu lebih banyak di luar untuk mengeksplorasi skill dan potensi yang dimilikinya.
Baginya, masa muda itu saatnya untuk berprestasi. Ditambah lagi, sistem pembelajaran di kampusnya lebih menekankan praktikum di luar. Nyambung! Membuat sulung dari 3 bersaudara ini punya waktu lebih banyak di luar untuk mengeksplorasi skill dan potensi yang dimilikinya.
Makanya, tidak heran sejak masih di SMA pun, cowok yang logat Surabayanya masih terdengar kental ini, aktif di berbagai kegiatan. Selain bergabung di klub seni bela diri Taekwondo, menjadi pelatih UKM Taekwondo di kampus, mengikuti kejuaraan dan menyabet berbagai medali sampai jadi nominee bersama teman-temannya dalam sebuah pagelaran festival film pendek yang diselenggarakan oleh XXI di Surabaya.
Itu, saja?  Masih ada yang lain. Bobby juga ternyata belajar otodidak  sulap.  Bahkan pernah menjadi  asisten Magician Rhomedal selama satu  tahun. Sayang euy, waktu itu saya ga sempat nodong Bobby buat  menunjukkan kemahirannya bermain sulap.   Hihi...Next time kalau main lagi ke TSB  mudah-mudahan bisa kesampaian, ya. Dalam obrolannya hari itu Bobby juga bercerita  kalau dia bukan cuma spesialis  atraksi  sirkus saja. Bermain  di Special Effect, Kabayan Goes to Hollywood, dan memerankan hantu di wahana dunia lain  pun bukan sesuatu hal  yang asing buat  cowok yang bernama lengkap Bobby Witomo ini.
Hobi dan Latar Belakang
“Sekilas,  apa yang saya jalanin kayak ga nyambung, ya?”
Bobby terkekeh menceritakan kuliahnya di jurusan Pariwiata  Universitas Ciputra.  Saya mengangguk saja. 
“Padahal sebenarnya nyambung, lho,”   imbunya. 
Bagi sebagian orang mungkin dunia kerja selepas masa  kuliah identik menjadi pekerja kantoran, atau mungkin sekarang yang lagi jadi kekinian, menjadi seoerang entrepreuneur. Profesi  Booby di dunia entertainment  ini sebenarnya masih bagian dari pariwisata juga.  Masih dengan  obrolan yang santai dan kadang diselingi tawa,  perannya sebagai  pemain atraksi ini adalah bagaian dari show yang digelar oleh event organizer  atau  pengelola wahana semisal Trans Studio Bandung. 
Bedanya  Bobby adalah pelaku langsung. Bukan karyawan semacam marketing atau staf administrasi seperti kebanyakan pekerja lainnya.  Lewat atraksi atau peran lainnya, ia  menghibur  penonton  yang  ingin menikmati liburan setelah seminggu penuh direcoki dengan berbagai kesibukan  di sekolah, kampus atau kantor.  Nah,  sekarang  ngerti, ya? Apalagi nih Bandung memang selalu jadi incaran para turislokal  yang butuh refreshing atau piknik. 
Menjaga Passion
Seperti kebanyakan pendatang lain yang jadi korban keisengan teman-teman yang asli Bandung, Bobby juga  pernah mengalami hal yang sama. Teman-temannya pernah pernah mengenalkan  kosa kata  dalam bahasa Sunda untuk menjailinya. Saya lupa ga nanya kosa kata macam apa yang jadi keisengan teman-temannya itu.  Tapi mungkin keisengan teman-temannya itu justru yang membuat chemistry  Bobby dengan teman-temannya  yang cepat terbentuk.  Makanya saat jenuh melanda,  saling mendukung, memotivasi sampai  saling ‘ngipasin’ juga  jadi cara yang ampuh agar mood tetap terjaga.
“Hayo, saya udah bisa  melakukan ini atau itu. Kamu  sudah bisa apa?” begitu salah satu cara yang dilakukan Boby dan teman-temannya agar skill atraksi atau hiburan lain yang dimiliki ga stuck, tapi terus  berkembang. 
Apa yang dijalani sekarang sebagai seorang pemain  atraksi  ini bukan tanpa resiko.  Bobby yang bercita-cita main film bareng Iko Uwais dan Joe Taslim  ini  juga pernah mengalami cedera dari yang ringan sampai yang parah. Tekilir lah,  cedera bahu yang bergeser lah,  atau terjatuh yang membuat kepala bocor sampai tersambar api pun pernah dialaminya.
“Gak kapok?” saya  dibuat amaze tapi  juga bergidik. Hormon  estrogen saya  langsung  aktif. Errrr meski ada juga kan ya perempuan yang punya nyali gede?
“Ya gimana lagi, ya, mbak? Ini  memang dunia yang saya cintai.  Jadi ya enjoy aja,” jawabnya santai. 
FYI,  pekerjaan Bobby  yang  berisiko  dan main-main dengan nyawa ini  juga sempat dipertanyakan oleh keluarga dari pihak mendiang ayahnya.  “Kok segitunya cari duit,”  katanya menirukan.
Bukannya  jeri atau  termakan  omongan yang  bernada  menyangsikan. Bobby malah termotivasi untuk  menunjukkan suatu saat dia akan berhasil  dengan yang dijalaninya sekarang. Syukurlah,  Mamanya yang tinggal di Surabaya mendukung profesinya ini.
Bukan Asal Nekat
Meskipun performance  yang dijalani  Bobby lebih banyak bermain horor, coba tengok deh  kalau pas lihat parade   yang digelar  sekitar  jam 15.00 atu jam16.00. Kalau beruntung, kamu juga bakal melihat  Bobby dadah-dadahan menyapa pengunjung. Seperti hari itu juga, setelah ngobrol menjelang makan siang dan lanjut mencoba beberapa wahana, saya melihat Bobby mengenakan kostum lain dengan  tema yang jauh berbeda. Kru penghibur di TSB ini memang dituntut  untuk mempunyai  skill  yang  beragam. Just in case ada teman yang sakit, cedera atau berhalangan,  harus siap untuk tampil menggantikan. 
Ngomongin soal  performa yang bisa bikin linu dan amaze,  periapan sirkus api  yang dijalaninya  ini  hanya  membutuhkan  4 hari saja.
Baca ceritanya di sini ya :)
Eh tapi, jangan mentang-mentang Bobby cs bisa menjalaninya dalam waktu singkat terus mau coba sendiri di rumah. No, jangan nekat, ya!
Baca ceritanya di sini ya :)
Eh tapi, jangan mentang-mentang Bobby cs bisa menjalaninya dalam waktu singkat terus mau coba sendiri di rumah. No, jangan nekat, ya!
“Boys and Girls do not try this at home. It’s very dangerous”
Inget ini, kan?  Kalau generasi  pemirsa MTV tahun 90a pasti familiar :)
Lajang  yang baru tinggal 1 tahun 7  bulan di Bandung ini  selain memang punya basic  sebagai atlit beladiri  juga  dipandu  oleh beberapa pelatihnya di TSB.  “Ada Mas Sugeng yang melatihnya bermain api,  Mas Faisal untuk seni gerak tubuh, Mas Ferdy instruktur dancer dan Mas Ucup  yang mengajarkan teknik fighting,” paparnya.
Selain  memang sebelum atraksi ini dimainkan, para performer di  TSB juga sudah terbiasa dengan latihan fisik,  olahraga dengan porsi yang cukup serta diet  yang teratur.  No pain no gain, lah ya. 
Selain memang  postur tubuh jadi ideal dan kostum yang dikenakan tetap muat,  mempertahankan berat badan juga jadi salah satu faktor  yang diperlukan untuk atraksi tertentu. Misalnya  saja untuk  bermain atraksi sepeda yang melibatkan 10 orang pemain, kekompakan dan komunikasi dengan teman yang lain,  berat badan para performer juga ttidak bisa diabaikan agar keseimbangan tetap terjaga.
Terakhir,  cowok  yang  juga mengidolakan aktor laga Donnie yen  dan Toni Jaa  ini juga punya rencana  untuk bermain film menjadi  pemeran pengganti, dan sudah ada dalam rencananya. Tapi bersabar dulu, ya. Sementara  ini, Bobby  masih ingin fokus untuk  berkarir diTSB sebagai salah satu performer  yang menghibur pengunjung.



 
 

 
 
 

Biasanya kalau pekerjaan yg beresiko seperti ini perusahaan juga menyediakan asuransi ya. hiks, belum pernah ke Transtudio!
ReplyDeleteHayu atuh maen ke TSB. Iya,semakin berisiko harusnya dipikirka juga perlindungannya, ya. Apalagi tubuh kita itu onderdillnya mihil kalau harus beli.
DeleteWah, saya jadi kangen ke Trans Studio Bandung. Dah lama banget ga kesana. Passion memang membuat orang bisa melakukan apa pun, seperti si Bobby ini...
ReplyDeleteIya, Passsion bikin enjoy menjalani semuanya, ya. So, kapan ke Bandung dan nonton sirkus ini?
DeleteKalau liat atraksi ginian aku mah sok soakan :D
ReplyDeletekalo di TSB aku paling soak sama wahana vertigo sama Dunia lain. Duuh ga berani nyoba :)
DeleteAmaze aja, masih muda udah banyak aja keahliannya :D.
ReplyDeleteIya. Salut euy. Seumuran dia, aku belum ngapa-ngapain. Baru lulus kuliah dan masih nyari kerja. -_-
Delete