Setuju ga, kalau dibilang perempuan itu korban iklan? Terutama iklan kosmetik atau skin care, nih. Eits, tenang, jangan ngambek dulu. Ga semua gitu emang. Ada perempuan yang cerdas dan apik memilih caranya mempercantik diri.
Paket perawatn muka buat saya dari DF |
Tapi... ada juga perempuan yang senang cara instan. Apalagi nih kalau ada produk yang diembel-embeli bisa mencerahkan atau memutihkan kulit. Dijamin deh, banyak peminatnya. Ehm... saya juga mau bikin pengakuan. I was in that situation. Tapi percaya deh, kalau menempuh cara instan itu bukan solusi tapi malah jadi nimbun masalah dan suatu waktu bisa meledak, DUAR!!! Tiba-tiba kosmetiknya udah ga mempan, tiba-tiba kosmetiknya bikin iritasi, kulit muka terbakar dan aaah.. ngeri deh kalau bahas beginian. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah serius seperti kanker kulit. Kalau udah gini, lebih repot lagi pengobatannya. Pernah kan lihat mereka yang mengalami beginian?
Alhamdulillah, saya segera sadar dan menemukan klinik perawatan kulit yang tepat. DF Clinic! Di sini kita buka cuma mendapat perawatan estestis aja, tapi juga didampingi dari sudut medisnya. Iyes, saya udah posting beberapa kali sebelumnya di blog saya ini, kan? Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, kalau kulit cantik dan sehat itu bukan soal tampilan luar, tapi ada korelasinya dengan metabolisme dari dalam tubuh alias pola makan. Kalau pola makannya sehat, insya Allah deh kulit juga ikutan sehat. Coba liatin deh gadis-gadis jaman dulu. Mereka kulitnya sehat alami karena diikuti pola makan yang sehat. Hari gini? Udah mah junk food, camilan mengandung MSG an zat aditif lainnya, gorengan yang minyaknya udah berapa kali dipake, dan ya gitu, deh, semacam guilty pleasure yang sulit ditinggalkan.
Alhamdulillah, saya segera sadar dan menemukan klinik perawatan kulit yang tepat. DF Clinic! Di sini kita buka cuma mendapat perawatan estestis aja, tapi juga didampingi dari sudut medisnya. Iyes, saya udah posting beberapa kali sebelumnya di blog saya ini, kan? Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, kalau kulit cantik dan sehat itu bukan soal tampilan luar, tapi ada korelasinya dengan metabolisme dari dalam tubuh alias pola makan. Kalau pola makannya sehat, insya Allah deh kulit juga ikutan sehat. Coba liatin deh gadis-gadis jaman dulu. Mereka kulitnya sehat alami karena diikuti pola makan yang sehat. Hari gini? Udah mah junk food, camilan mengandung MSG an zat aditif lainnya, gorengan yang minyaknya udah berapa kali dipake, dan ya gitu, deh, semacam guilty pleasure yang sulit ditinggalkan.
Dulu saya termasuk yang bandel soal pola makan, tapi sejak ketemu DF Clinic dan konsultasi kesehatan dengan dr David, saya menjelma jadi seorang Efi yang lebih apik. Eh Cieee.... hahaha... Contoh paling kongkrit, pagi-pagi saya rajin minum lemon peras, ga boleh minum atau makan yang lain, banyak makan buah dan sayur, lebih teliti baca komposisi handy & body, sabun dan perawatan tubuh lainnya. Ini aman, ga? Ada mercurynya, ga? Ada parabennya, ga? Kalau ga, baru saya ambil. FYI, ga boleh sembarangan lho penggunaan bahan kimia dalam setiap produk kosmetik.
Selain itu, saya juga rutin menjalani Microdermabrasi. Kalau mau tau apa itu mircro dermabrasi, coba deh baca tulisan saya yang ini.
Pas kunjungan konsultasi kemarin juga saya sempat curhat sama dokter David. Ya, soal kesehatan kulit, lah. Bukan yang lain hehehe. Jaka Sembung ngojek, ga nyambung jack! Ceritanya kalau ngaca, kok kulit saya kayak yang kebakar, ya? Kok pori-pori kulit saya jadi kentara? Jadi lebih gede. Sebulan lalu emang saya banyak beraktivitas di luar dan mengunjungi Solo yang hawanya ekstra hangat, alias panas buat saya yang terbiasa tinggal di Bandung yang relatif dingin.
Dokter Davidnya ketawa. "Nah, baru saya mau ngomong, kenapa kulit kamu jadi kebakar gitu?"
Before treatment |
Setelah diperiksa, kulit saya emang lagi kering. Ngaku lagi, ah. Saya kurang minum juga hehehehe. Padahal kan, minum air yang cukup perlu juga biar kulit terhidrasi. Akhirnya sebelum menjalani sesi terapi microdermabrasi, saya juga request krim tabir surya. Soalnya beberapa hari ke depan juga saya bakalan menjalani aktivitas out door. Eksotis alami beda lho, sama sun burn. Ga masalah kulit putih atau sawo matang sebenarnya, tapi kan beda ya kulit sehat sama kulit bermasalah.
Pas menjalani sesi microdermabrasi itu, sensasinya rada beda. Pengelupasan sel kulit mati yang saya jalani hari itu kalau diibaratkan main game kayak naik level. Kulit saya teras lebih sakit dan agak perih. Karet ujung alat yang menyusuri inchi demi inchi kulit saya terasa lebih kesat. Saya sempat meraba pipi dan emang rasanya kayak diampelas lebih keras. Sebelum dimaskerin, nurse yang melayani saya memperlihatkan hasil dari perawatan siang itu.
Nih sel kulit matinya yang berhasil diangkat. |
Yaiks! Ini rekor. Tumben deh segini banyaknya sel kulit mati yang menempel di kapas dan yang terlihat seperti serbuk itu? Ih, jiay bajay, ya. Penasaran pengen tau hasil akhirnya tapi yowes, saya harus sabar dulu karena belum diaplikasikan masker dan diolesi krim sebagai finishing touch.
Cuma dibuat kolase aja dengan aplikasi di HP sisanya ini asli ga diapa-apain,lho. Ciyus! |
Setelah kurang lebih 30 menit berlalu, ternyata ini hasilnya. Gimana? Manglingi, kan? hehehe.. iya atuhlah.FYI, foto ini asli, lho. No flash, no filter dan no touch up dengan bedak atau kosmetik lainnya. Saya ikutan Nchie Hanies, merayu Teh Yani, salah saatu nurse di sana buat foto bareng.
Tadi saya udah bilang kan, kalau perawatan kulit yang sehat itu juga harus dirawat dari dalam. Dokter David juga menyarankan saya untuk mengonsumsi suplemen vitamin E. Saya menyebut satu merk dan dokter bilang ga papa. Oke, saya udah familiar sama produk yang satu itu dan gampang banget didapetinnya. Selain krim muka untuk siang, malam, tabir saya dan sabun mukanya, saya dibekali oleh-oleh calcium carbonat untuk dikonsumsi setiap hari. .
Pake ini untuk pagi-pagi |
Wajib dibawa kalau beraktivitas di luar. Jangan kelamaan juga panas-panasannya, ya |
Krim malamnya masih sama dengan yang kemarin. Olesinnya tipi aja, yang penting rata |
O,ya soal skin care untuk muka ini setiap orang kebutuhannya beda, lho. Malah dibanding bulan sebelumnya juga saya mendapat krim perawataan muka yang berbeda. Kalau sebelumnya saya dikasih nutri cream, kemarin saya dikasih total care untuk dipakai pagi harinya sebelum dilanjutkan dengan sun screen alias tabir surya. Saya juga diingatkan agar jangan terlalu sering mencuci muka karena karakter kulit saya yang cenderung kering. Buat yang normal aja maksimalnya 2 kali, ga lebih.
Calcium carbonat yang harus saya minum tiap hari. udah kepala 3 gini emang perlu suplai kalsium ekstra |
Ada yang bilang cantik itu sakit. Atau sehat itu mahal. Tapi buat saya, kalau mau sehat dan cantik itu perlu komitmen. Soal budget itu mah relatif. Memang terasa berat karena ada kesenangan yang harus ditinggalkan, ada kebiasaan yang perlu dijalani dan jadi rutinitas baru. Daripada ngoyo dan mengeluhkan prosesnya yang terasa panjang dan lama, mending dibuat enjoy aja dan dengan senang hati menjalaninya. Usia akan terus bertambah setiap hari tapi bukan alasan buat kita menyerah dan membiarkan kualitas hidup jadi menurun. Betul, ga? Karena kita yang bertanggung jawab dengan kesehatan tubuh kita sendiri. Dokter cuma membantu. Enjoy the process and be glad with the result ahead. Jauh-jauh deh sama cara instan.
Layanan yang ramah dan profesional dari DF Clinic. |
Bersyukur banget ketemu DF Klinik, dr. David and his team, ya, Fi. Kuta jadi belajar banyak ttg cara menjd cantik secara sehat. :)
ReplyDeleteAq jadwal kontrol Sabtu nanti, deg2an karena kulit wajah agak eksotis gegara panas2an outdoor kemarin, ih.
Sama Mbak Al, pas mau ke sana juga deg-degan. Makanya ngaku duluan sambil curhat hehehe. Coba nanti minta sun scree juga, mbak.
Deleteiya mak. pangling bgt ;_), wah nguras kocek ga tuh
ReplyDeleteHihihi #blushing kayaknya ga sih, Mak. Standar sih perawatannya. Tiap orang beda-beda kebutuhannya soalnya.
Deleteaku belum berani mbak pakai ginian..hihihi..tahun lalu pernah sok sok an nyoba skin care,,ga cocok..
ReplyDeleteItu dia Mbak, pilih perawatannya bukan karena tren tapi karena pertimbangankesehatan, lebih make sense
Delete