Sudah tahu
apa itu Festival TIK? Agenda tahunan dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika ini akan digelar lagi, lho.
Jadi nih, Festival TIK untuk Rakyat adalah sebuah Festival yang mempertemukan
para stakeholder di bidang TIK (Pemerintah - Akademisi - Bisnis - Komunitas -
Masyarakat) untuk mendekatkan masyarakat dengan dunia Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Festival TIK untuk Rakyat yang pertama kali diadakan
pada tahun 2012 di Gedung Politeknik Telkom Bandung pada tanggal 28-29 April
2012 dengan mengusung tema "Wilujeng Surfing". Sementata pada tahun
2013, Festival TIK untuk Rakyat untuk kedua kalinya diadakan bertempat di Jx
International Expo Surabaya pada tanggal 24-26 Mei 2013 dengan tema "Jer
Basuki Mawa Tekno".
Berikutnya, Festival TIK untuk Rakyat 2014 dengan tema
"Sitou Timou Tumou Tou deng TIK" diadakan di Lion Plaza Hotel Manado,
Sulawesi Utara pada tanggal 2-4 Juni 2014.
Tahun ini, Relawan TIK bersama Kementerian Komunikasi
dan Informatika, Pemerintah Kota Bandung, dan didukung para sponsor serta media
partner yang peduli pada pemanfaatan TIK untuk bangsa, menggelar kembali
Festival TIK Untuk Rakyat pada tanggal 28-29 Mei 2015 di Sasana Budaya Ganesha
(Sabuga) Bandung.
Memperhatikan pesatnya penetrasi pertumbuhan pengguna
internet Indonesia, maka Festival TIK tahun ini dianggap perlu untuk mengusung
tema “Building Indonesian Smart Society” dengan maksud membangun masyarakat
cerdas Indonesia di bidang TIK, dengan bersemboyankan “Sabanda Sariksa SaTIKa”
yang berarti TIK Milik(hak) Kita dan Untuk Kepentingan Bersama, serta dengan
tagline “Hayu Urang NgeTIK” yang berarti seruan kepada seluruh lapisan
masyarakat untuk bersama memanfaatkan TIK. Festival TIK 2015 akan dikemas
secara lebih menarik dengan isu-isu kekinian dalam seminar/panel nasional,
workshop, pameran dan bazzar, serta silaturahmi antar komunitas se-Indonesia.
Ada apa saja di Festival TIK ini? Banyak!
Ada Serangkaian kegiatan Seminar, Workshop dan Pameran. Beberapa
nama beken dan dikenal bakal mengisi materi seminar yang akan
digelar dalam 5 sesi.
Pada sesi perttama seminar akan ada walikota
Bandung, Ridwan Kamil yang akan membahas Smart City, bersama Bambang Heru
Tjahjono (Dirjen Aplikasi Informatika) membahas rencana pemerintah dalam
membangun Smart City, Budiman Sudjatmiko (Aktivis dan Politisi) membahas Smart
Village, dan Achmad Sugiarto (Telkom Digital Bisnis) membahas konten digital
pengisi Smart City dan Smart Village.
Untuk sesi kedua, akan hadir
Septriana Tangkary (Direktur Pemberdayaan Informatika) membahas kebijakan
pemanfaatan internet kreatif, Atalia Praratya (Ketua PKK Bandung) membahas peran
wanita dalam mengembangkan ide dan kreativitas melalui media, Andi Budimansyah
(PANDI) membahas domain.id dalam dunia kreatif digital Indonesia, Joshua K.
Rombot (ICT Watch) membahas building block for smart society (perspektif
komprehensif dalam membangun smart city, smart society, smart ecosystem), dan
Gustaff (Common Room) membahas peran IT dalam menunjang dunia kreatif di
Bandung.
Di sesi ketiga, akan hadir Cahyana
Ahmadjajadi (Dewan Pendiri Relawan TIK) membahas amanat UU ITE dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, Ir. Azhar Hasyim (Direktur e-bisnis Kominfo)
membahas Kebijakan Penapisan Konten Bermuatan Negatif, Komjen Pol. Drs. Saud
Usman Nasution, S.H., M.M. (BNPT) membahas terorisme dan penyebarannya di
internet, dan Yamin El Rust (Nawala) akan membahas bagaimana praktek penapisan
konten internet di berbagai Negara.
Pada sesi keempat, akan hadir Onno
W. Purbo (Pakar TIK) membahas pemanfaatan open source untuk menunjang aplikasi
konten smart city, Dr. Masaki Umejima (Keio University) membahas transportasi
praktis, less cash society, dan Bambang Soeprijanto (Dewan Pendiri Relawan TIK)
akan membahas peran komunitas dalam memasyarakatkan open source.
Pada sesi terakhir seminar akan
hadir Semmy Pangerapan (APJII) membahas peran APJII dalam mendorong start-up di
Indonesia, Rendy Maulana (Qwords.com) membahas bagaimana membangun start-up
menjadi perusahaan besar, Yohanes (Bandung Digital Valley) membahas BDV sebagai
inkubasi start-up, Yohan Totting (Komunitas Start-Up/FOWAB) akan membahas
tentang memulai start-up atau peta start-up, dan Erlan Rinaldi (Sobat Budaya)
yang telah banyak memanfaatkan startup budaya untuk menjual image bangsa.
Lalu untuk kelas workshop juga akan diisi
narasumber yang tidak kalah bekennya. Selama tanggal 28-29 ada 6 kelas
yang masing-masing menggelar 5 sesi workshop acara (Total jadi 60
kelas workshop) yang digelar selama tanggal 28 - 29 Mei 2015. Mulai dari game
for fun, dunia literasi, hobi, e-commerce, komunitas dan sosial media akan
dibahas dalam kelas kecil untuk 40 orang.
Silahkan hubungi contact person yang tercantum buat mendaftarkan
komunitasnya mengisi booth pameran.
See you there. Sampai ketemu di ajang Festival TIK
tahun 2015. Hayu Urang Ngetik!
referensi/sumber:
http://www.nchiehanie.com/
http://www.festival-tik.web.id/
http://www.nchiehanie.com/
http://www.festival-tik.web.id/
yeeesssss..hayuukkk atuuh urang ngeTIK yaaa
ReplyDeleteYuuuk ya yuuuk :)
DeleteHayuk atuh kita NgeTIK! Ga sabar deh ih..
ReplyDeleteYuuuk, sama nih mbak pengen segera hari H :)
DeleteInsya Allah kalau nggak ada halang ane ikutan
ReplyDeleteAsiik.Sampai ketemu nanti, ya.
Deleteacara beginian yg dinanti nanti...kotaku kapan ya...mau juga ada acara beginian :)
ReplyDeleteAyo mbaaaak, ikut ke Bandung, yuk. Sekalian kopdaran.
Delete