Thursday 31 October 2013

E-1 432 Tipis dan Keren Enggak Pake Rempong

Hey hooo
Tantangan lomba blog yang diadakan Kumpulan Emak Blogger (KEB) bersama dengan Acer Indonesia,  "30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis" sudah masuk minggu kedua. Dan..... ini dia tema yang bakal dibahas *keluar backsound drum dipukul*

Tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya, bikin mobile & online Emak makin praktis
Perkembangan teknologi gadget saat ini berkembang dengan masifnya. Mulai dari layar tv, ponsel sampai notebook berlomba-lomba tampil dengan tongkrongan yang tipis. Selain stylish, kesannya elegan dan praktis. Soal notebook, saat kemunculannya pertamanya kali  ukurannya beda banget dengan desain sekarang.

Baiklah ... *ketuk-ketuk mike* saya mau cerita sedikit  sejarahnya dulu.
By the way busway, ngomong-ngomong soal tebal dan berat, notebook muncul sebagai modifikasi dari komputer yang portable, bentuk komputer tidaklah sesederhana ukuran desktop sekarang. Ukurannya juga minta ampun. Mau  tau apa mau tau banget? *apaan sih*

 Taraaa......


eswete.com/sejarah-perkembangan-komputer

 Serius? segede itu?
Iyalah, emang mau sebesar apa?
Thanks to Jhon Atanasoff sebagai pencetus pertama pembuatan komputer. Komputer yang ukurannya mengingatkan saya sama serial kartun tahun 1990an such as Kura-kura Ninja, Phantom atau Silverhawk ini emang boros. Bukan saja perlu space yang lebih besar tapi juga boros listrik. Sayangnya, kapasitas penyimpan datanya berbanding terbalik dengan keborosannya itu, irit bo!

Ide untuk membuat notebook atau dulu orang-orang menyebutnya juga dengan laptop mulai tercetus tahun 1970an. Adalah Alan Kay yang berhasil menciptakan prototype notebook ini yang pada saat itu dikenal dengan Osborne 1 (pastinya enggak ada hubungannya sama musisi Ozzy Osbourne yang nyentrik itu). Seperti ini penampakannya.

forum.kompas.com/sains/50225-sejarah-dan-penemu-laptop

Dengan berat hampir 12 kg dan layar yang teramat imut, 5 in saja, Osborne 1 dibanderol dengan harga 16 jutaan.  Kebayang ya, kalau hari gini desain notebook masih seperti itu, kok yang terbayang sama saya kayak mesin kasir jaman dulu, atau layar gamewatch tetris. Hayooo, pernah ngalamin maenin?

Desain laptop mulai mengalami penyempurnaan seperti sekarang ini, saat dilipat, posisi  keyboard dan layar berhadapan, yang dibuat oleh Bill Moggridge . Rancangan Moggridge dari British Industrial ini diberi nama Grid Compas 1101,  diluncurkan pada tahun 1982. Hanya saja pada saat itu, pengguna Grid Compas 1101 masih terbatas pada kalangan tertentu saja yakni, militer, pemerintah dan pengusaha.

Setelah itu beberapa perusahaan komputer mulai berlomba-lomba membuat laptop hingga pada tahun 1995 Microsoft mengenalkan teknologi windows 95 sebagai sistem operasinya. 

Acer sendiri sebenarnya sudah berdiri pada tahun 1976 dengan nama Multitech yang kemudian berganti nama menjadi Acer pada tahun 1987.
Semakin ke sini, desain notebook yang dipasarkan dirancang dengan tampilan yang jauh lebih ringan dan tipis. Contohnya yah seperti Acer Aspire E-1 432  yang satu ini. Paling ramping di kelasnya.
Tampak Depan
Tampak Samping


Soal spesifikasi dan harga sudah saya bahas ya di postingan sebelumnya, di sini nih

Dengan mobilitas yang sangat tinggi, pastinya kita enggak mau dibuat rempong dengan aneka remeh temeh yang ditenteng. Apalagi sebagai wanita entah itu mahasiswa, karyawan eh karyawati atau emak-emak eksis yang masih dibuntutin para krucil sekalipun lebih suka dengan bawaan yang simple.

Karena dasarnya saya enggak suka ber-rempong ria, maunya semua bawaan saya bisa dijejalin ke dalam satu tas.  Nah, desain Acer Aspire E-1 432 yang tipis dan ringan masih muat-muat aja buat dimasukin ke tas. Saya enggak perlu cemas tas saya jadi jebol karena over kapasitas atau terlihat gemuk. Duuuh, jangan sampai jadi incaran orang-orang yang punya niat jelek yang pengen ngutil atau dipelototin penasaran sama orang yang kepo, pengen tahu apa isi tas saya.

celebrities.lintas.me.com

Kira-kira seperti ini isi ransel saya kalau lagi jalan.


Dengan ransel yang saya pakai masih ada ruang buat nyimpan  Acer Aspire E1-432  yang emang ramping.

Dengan bawaan satu  atau satu ransel saja, itu juga bisa mengontrol saya biar bawaan saya yang lainnya enggak tercecer, gitu lho. Asumsiin bawaan para wanita itu umumnya seperti ini : dompet, buku catatan, mukena, tissue,  dan beberapa kosmetik (untuk yang satu ini saya cukup bawa pelembab saja). Dijejalin satu lagi penghuni, Acer Aspire E-1 432 yag tebalnya cuma 25,3 mm aja, ah masih muat lah. Sementara saya lebih suka tangan kanan saya bebas dari bawaan kecuali jinjingan belanja. Simple.




Estimasinya bawaan saya ditambah Acer Aspire E1-432  sepertinya enggak sampai 3 kg. So, bahu saya aman-aman saja dari recokan nyeri dan pegal. Saya berani jamin deh,  Acer Aspire E1-432 emang pas banget buat para wanita. Saya tetep bisa tampil keren dengan bawaan tapi tetep praktis.




So, kalau jalan, ransel saya masih ramping begini.



I love for being simple, dan Acer Aspire E-1 432  emang highly recomended. Beneran deh.

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

Referensi sejarah :
http://www. forum.kompas.com/sains/50225-sejarah-dan-penemu-laptop
http://www.eswete.com/sejarah-perkembangan-komputer
Share:

Wednesday 30 October 2013

Simply Love: Jangan Ada Tuhan Kecil Di Hatimu

(X) : Simply love? Siapanya Simply Red?
(Y) : Ah, sama-sama simply tapi mereka enggak saudaraan kok. Satu di amrik satu di Indonesia.
(X) : Errrr, maksudnya band baru?
(Y) : Enggak juga.
(X) : Habis, apa dong?
(Y) : Simply Love ini bukan nama band atau judul lagu, ini judul buku yang di tulis Ifa Avianty.





Judul Buku : Simply Love
Penulis : Ifa Avianty
Jumlah Halaman : 208 + V
Penerbit : Noura Books - 2012

So the story goes...
Insiden es campur tumpah mengawali cerita Marijke Fitria Syawal alias Keke dengan Willem Adiwarman Saleh, alias Wim,  seniornya 4 tahun, beda jurusan.

Keke yang panik karena jaket almamaternya terkena tumpahan enggak mau tahu dan menuntut Wim bertanggung jawab untuk menbuat jaketnya segera kering dalam waktu 24 jam. Itu semua lantaran aturan yang mengharuskan Keke sebagai newbie di kampus untuk memakainya, sebagai ciri anak baru. 

Laili, sahabat Keke sendiri merasa heran dengan kedekatan mereka berdua yang tidak pernah mau mengakui sebagai hubungan pacaran. Keke  yang smart, lahir dan keluarga kaya raya dan manja ini mulai frustasi setelah lamarannya ke 27 perusahaan sukses ditolak. Akhirnya, lamaran ke-28 itu datang juga, tapi bukan dari perusahaan, melainkan dari Wim.

Sebenarnya sih keduanya sudah saling suka, saling memuja cuma karena tahan harga ditambah jaim, cara Wim mengajak Keke married terasa enggak banget, enggak ada kesan romantis sana sekali. Ya, meski  akhirnya mereka menikah juga. 

Kalau sebelum menikah tidak pernah ada masalah berarti diantara Keke dan Wim, justru setelah menikah ini Wim tampak seperti asing bagi Keke. di mata Keke, Wim adalah mahluk aneh yang konservatif, posesif dan banyak mengatur. Keinginan Keke untuk  berkarir ditolak mentah-mentah oleh Wim yang tidak menginginkan keempat anak-anaknya tumbuh dalam asuhan orang lain. Keke mulai putus asa dan curhat dengan ke-6 adik Wim ; Manda,  Lynn, Paul, Yosi, Erna dan Ayu. Alih-alih mendapat masukan, ke-enam adik-adiknya ditambah Bunda, mama-nya Wim juga dibuat helpless, tidak bisa banyak membantu Keke.

Adik-adik Wim yang akrab dengan Keke sedikit banyak membantu Keke melepaskan kebeteannya dengan mengajari Keke aneka resep dan keterampilan ibu rumah tangga lainnya. Keke yang cerdas dan dasarnya tipikal fast learner bukannya mendapat pujian, tapi diklaim sebagai nasib baiknya karena bersuamikan Wim. Errrr, jadi Keke hebat karena dia punya suami Wim?  Superioritas Wim semakin bikin Keke jengah dibuatnya.

Satu hari, Manda, yang paling akrab dengan Keke datang ke rumah Keke membawakan seekor kucing. Keke menamai kucing itu dengan nama Mia yang membuat Manda tergelak. Akhirnya satu sisi masa lalu sedikit tersingkap, Wim ternyata pernah punya pacar. Cuma karena sikap Wim yang dominan itu, membuat Keke harus pintar bergerilya mencari tahu ada apa dengan cinta Mia.

Dominasi Wim yang serba mengatur soal remeh temeh semakin kentara saat Keke nekat memotong pendek rambutnya yang panjang jadi model tousled ala Hillary Clinton. Semangat Keke yang tadinya mau kasih kejutan buat Wim jadi ciut dan membuatnya tidak yakin saat Bunda dan keenam adik-adiknya mengajak Keke membuka cafe dengan konsep perpustakaan. 

Keke dan Wim mulai diem-dieman setelah sebelumnya bertengkar hebat. Keke yang protes dengan otoritas dan Wim yang keukeuh dengan prinsipnya memasang jarak, tidur berpisah ranjang. Saat diem-dieman ini Wim dikipasi teman-temannya untuk memberi Keke ruang beraktulisasi, sedangkan Keke semakin hancur saat tahu dirinya hamil lagi untuk yang keenam kali.

Nah, semakin runyam kan? Memangnya teman-teman Wim 'ngipasin' apaan sama Wim? Seperti apa diem-diemannya Keke dan Wim. Apa Keke tetap mau melayani Wim meski bete? Gimana cara mereka berdua mengkamuflasekan kebekuannya saat keduanya menghadiri gathering orang tua murid di sekolahnya Aliff. Saat gatthering ini, ternyata muncul cinta lama Wim, siapa lagi kalau bukan si meong, eh Mia itu. 

Seperti biasa teh Ifa selalu menghadirkan teh dan kopi sebgai menu wajib para tokohnya.  Ditambah hadirnya  lagu lawas sebagai latar, termasuk lagu lawas dari Pink Floyd yang berjudul Another Brick In the Wall yang menjadi kunci pembuka misteri masa lalu Wim. 

We don't need no education
We don't need no thought control
No dark sarcasm in the classroom
Teachers leave them kids alone
Hey teacher leave them kids alone
All in all it's just another brick in the wall


Seperti biasa juga, sudah jadi tipikalnya teh Ifa dengan gaya tutur karakter yang bercerita seolah curhat dengan pembaca juga tidak lepas dari cerita Simply Love ini. Yang pengen saya garis bawahi dari pesan moral dari cerita Simply Love ini. 
Jangan ada tuhan kecil di hati kita. Sikap ini tidak lagi membuat obyektif memandang pasangan kalian, kalian seperti menjadikan pasangan kalian Tuhan kecil di hati. Dan itu berbahaya, selain tidak disukai Tuhan, kalian juga akan sulit melangkah lebih maju lagi kalau kalian merasa dibelenggu perasaan kalian yang kuat itu.

O, ya satu tambahan lagi dari saya, mungkin siiih belum tentu manjur alias berlaku bagi semua. Tapi di sini Keke lebih suka curhat dengan mertua, bukan ortu sendiri. Kesimpulan saya, kalau curhat dengan ortu masing-masing mungkin malah menambah runyam suasan karena kecenderungan ortu kebanyakan lebih membenarkan anak-anaknya.

So, siapa yang mengalah di sini? Jadi ga, Keke dan adik-adiknya Wim membuka cafe? Gimana peran bundanya Wim jadi penengah antara Wim dan Keke? No spoil dah, baca aja sendiri bukunya. 








Share:

Tuesday 29 October 2013

Irit Konsumsi Listrik Dengan Stark LED

Selama ini, biasanya setiap mendengar kata lampu, yang pertama kali terbayang di benak kita adalah nama Thomas Alva Edison. Sebenarnya sih, sudah ada yang memulai lebih dulu dari Edison yang menggagas pembuatan lampu. Di awal tahun 1800an ada Bernard Guilaume Carcel, Sir Humphry Duvy lalu disusul oleh Warren De Rue pada tahun 1820 dan beberapa penemu lainnya seperti Ignacy Luka Siewicz  dan lain-lain .Lalu mengapa gelar penemu lampu disematkan pada Thomas Alva Edison, ya? Thomas Alva Edison menggunakan  bambu jepang yang dikarbonisasi, yang kemudian dikenal sebagai filamen.  Material filamen  ini pada masanya mampu bertahan selama 600 jam.By the way, Thomas Alva Edison kemudian  mematen penemuan karbonnya ini. Nah, kata kuncinya hak paten, jadi inget kalau karya anak-anak bangsa masih banyak yang belum terdaftar. Jangan sampa nanti karya kita diklaim orang lain dong.

Kembali ke topik, jadi seperti apa filamen itu?

sumber gambar  dari sini

Untuk membuat sebuah lampu, kawat filamen (bagian nomor 3) dialiri listrik sehingga memanas dan menimbulkan cahaya. Agar cahaya ini terus memancar, kawat filamen beserta komponen lainnya disimpan dalam bola kaca (nomor 1) agar tidak ada udara yang masuk.  Bila kawat filamen ini rusak, otomatis arus listrik tidak bisa mengalir dan lampu pun tiak bisa menyala. Mungkin, ini  ya yang mengilhami ilustrasi kenapa ketika seseorang memperoleh ide, ada bohlam menyala di atas kepalanya. Adanya ide, membuat kita lancar untuk berpikir atau mengerjakan sesuatu.

allaboutalpha.com
Riset efisiensi listrik tidak cukup berhenti pada masa Thomas Alva Edison saja. Bahan penggunaan filamen mengalami perubahan dengan menggunakan kawat wolfram yang kemudian dikenal sebagai lampu pijar.

Saya masih ingat sewaktu kecil, saat rumah-rumah masih menggunakan lampu pijar, mata saya terasa perih saat terbangun. Makanya, setiap orang tua mengganti lampu, saya suka minta diganti dengan lampu neon dengan penerangan yang lebih baik dan tidak memusingkan mata.

Daya tahaun lampu pijar yang gampang rusak ini mendorong para ilmuwan untuk membuat penelitian untuk menciptakan varian lampu dengan kualitas yang lebih baik.

Saat ini telah hadir sebuah lampu dengan teknologi LED yang dikembangkan oleh PT Sumber Harapan Abadi. Selain dikenal dengan produknya berupa tinta suntik original dan kertas foto dengan label Data Print yang sukses meraih Top Brand dari tahun 2009 hingga 2013, PT Sumber Harapan Abadi mengenalkan produk terbarunya, Stark LED. Stark LED ini mempunyai kelebihan dengan para kompetitornya. 

Sejarah 
Penggunaan teknologi LED dalam lampu tergolong sebagai temuan gress. Sebelum membahas lebih jauh kelebihan lampu ini, kita bahas dulu tentang LED. Saat sekarang ini  LED atau Light Emitting Diode sudah digunakan secara luas pada beberapa piranti  seperti komputer, PDA, proyektor , elepon selular dan lain-lain. Berbeda dengan lampu pijar yang menggunakan filamen, lampu LED menggunakan semi konduktor jenis dioda untuk memancarkan cahaya. 
Apresiasi luar biasa untuk Profesor Shuji Nakamura, Profesor di Materials Department of the college of Engineering, University of California, Santa Barbara (UCSB)   yang telah menemukan teknologi ini lewat risetnya pada tahun 1989.
Beberapa kelebihan LED :
  • Rendah kosumsi listrik karena panas yang dihasilkannya lebih sedikit
  • Kualitas pencahayaan yang baik sehingga nyaman untuk mata
  • Tidak mengandung mercury
  • Bebas radiasi
  • Tahan Lama
Pada awal temuannya, LED mempunyai kelemahan berupa intensitas cahayanya yang lemah. Berkat riset yang dilakukan para peneliti di University of Michigan dan Princeton University, kini LED bisa menghasilkan cahaya sebesar 70 Lumen untuk setiap wattnya.

Spesifikasi Stark LED
Lampu Stark LED hadir dengan 3 pilihan : 3W, 5W dan 7W.







Selain itu, lampu Stark LED dirancang dengan kelebihan berikut :
  • Lensa dari bahan PC,  sehingga mampu mengeluarkan 95% pancaran cahaya dan warna uniform
  • Dilengkapi struktur plat yang mendapatkan mendistribusikan udara panas cepat
  • Menggunakan chip SMD yang berkkualitas dengan lumen danCRI yang tinggi
  • Lubang ergonomis sebagai saluran udara panas yang dapat  menjaga kestabilan suhu lampu
  • Body lampu menggunakan bahan plastik ringan yang tahan tegangan listrik.
 Selain itu Stark LED juga memberikan garansi selama satu tahun. Maksudnya nih, kalau dalam satu tahun lampu StarkLED mengalami kerusakan belum sampai satu tahun, kita masih bisa menukarkannya dengan lampu yang baru di tempat yang sama sewaktu kita membeli. Oke, banget.

Adu Banding


 Oke kalau merk lain juga ternyata memberikan garansi, LED masih punya kelebihan lain dibanding lampu pijar atau LHE :



Dengan menggunakan lampu Stark LED 7 watt, kita bisa mendapatkan penerangan setara 75 watt dari lampu pijar atau 16 watt dari lampu LHE. Meskipun dari perbandingan harga seolah-olah tampak mahal, dari usia pakai Stark LED jauh lebih lama. Jadi, misalnya nih, jika kita memakai lampu Stark LED 7 watt, maka rata-rata penggunaanya untuk setiap satu tahun  ada di kisaran Rp. 2.800an saja. Itu baru dari harga beli dan usia pakai, belum lagi jika kita melihat beban tagihan listrik. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, lampu Stark LED tidak sampai sepersepuluhnya untuk total biaya konsumsi lampu pijar atau kurang dari sepertiga dibanding lampu hemat energi  (LHE).

Nah, sekarang jelas sekali, ya kenapa Stark LED, Lampu LED murah berkualitas hematnya dari hari pertama.

Menggunakan lampu Stark LED bukan saja memangkas tagihan listrik bulanan, lebih jauh dari itu, menggnakan lampu Stark LED jadi salah satu kontribusi kita untuk konservasi energi listrik yang sebagian besar pembangkitnya masih menggunakan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil.

Menggunakan Stark LED juga ternyata secara tidak langsung jadi salah satu langkah kita untuk mendukung efisiensi listrik lho.Apalagi pangsa konsumen terbesar listrik berasal dari sektor rumah tangga, sebesar 33%.   Nah, gimana? Yuk, segera pindah ke Stark LED. 

Referensi:
http://www.slideshare.net/diatmika/pengertian-led
http://www.tanyapedia.com
http://www.ceriwis.com/lounge/1007250-penemu-led.html 
http://earthhour.wwf.or.id/kenapa_hemat_listrik.php#.Um9tfVNVJkg

Share:

Sunday 27 October 2013

Bebersih Bandung Yuk: Ajang Peduli Lingkungan Outlive dan Lintas Komunitas Bandung


Satu hari saya pergi menuju jalan Ahmad Yani dengan menumpang bis jurusan Cicaheum-Cibeureum. Bus patas AC dengan tarif  Rp. 3.000 ini buat saya worthed banget, apalagi format bangkunya layaknya bus umum bisa, bukan seperti transbus yang mayoritas menyediakan tiket festival dengan harga yang sama *curcol*

Awalnya sepanjang perjalanan rasanya nyaman-nyaman saja sampai ketika di pertigaan Jalan Andir-Ciroyom seorang ibu naik masuk. Saya langsung menahan nafas karena selain si Ibu  masuk, aroma khas pasar juga sampah yang menggunung ikut-ikutan 'nebeng' menyelinap masuk dengan penumpang lainnya. Meski sebenarnya agak bete, saya enggak bisa nahan ketawa ketika si Ibu ini bukannya mencari bangku kosong tapi malah menyapa dulu penumpang dengan 'sasadu' yang sundanese banget itu.

Hapunten ka sadaya penumpang, bilih ka ganggu ku abdi. Abi teh tos ti pasar, janten barau. (Mohon maaf kepada para penumpang, bila terganggu oleh saya. Saya baru dari pasar, jadinya bau nih) 

Buahahaha.... (maksudnya si ibu nawarin buah?), pengennya sih. Tapi saya kan harus jaim, ga boleh menurunkan pasaran (yeeeh, situ jualan apa?). Ya udah,  saya cuma bisa nyengir aja, biar ga ngakak mendengar celotehan si ibu ini. Jadilah sepanjang perjalanan, aroma khas pasar plus kantong plastik yang menguarkan aroma ikan asin itu sukses membuat penumpang belajar menahan nafas eh bersabar.

Bukan cuma di pasar sebenarnya. Di manapun yang namanya sampah, tetap saja menganggu. Di jalan, bantaran sungai sampai angkot pun ikut-ikutan kumuh dibuatnya. Saya suka gemes kalau lihat penumpang angkot yang seenaknya saja meninggalkan kenang-kenangan. 

Sumpah  Ga Nyampah Itu Ga Susah

Beneran, deh. Apa susahnya coba? Kan bisa tuh disimpan dulu di tas lalu buang ke tempat sampah setelah turun dari kendaraan umum. Saya yakin 1000 % kalau ada yang nebeng di mobil kita bersikap seperti itu bakalan bikin kesal. 

Senengnya, ternyata  ada banyak teman-teman yang punya pikiran yang sama. Lewat jejaring sosial FB, saya dapat informasi ada event Bebersih Bandung Yuk (oke, selanjutnya kita sebut BBY saja, biar ga belepotan) yang disponsori Outlive. Event yang diselenggarakan siang tadi, 27 Oktober ini melibatkan lintas komunitas, mulai dari blogger, penulis, biker, runner dan beberapa komunitas lainnya yang ada di Bandung. Yeay, saya exciting banget! *loncat-loncat norak* Makanya, selesai salat Subuh saya segera menyingkirkan selimut dan aneka godaan malas-malasan lainnya biar enggak datang kesiangan.

Foto by Outlive

Sekitar jam 6.10 saya sampai di meeting point di Jalan Setiabudhi 84, outletnya Outlive. Setelah registrasi, semua peserta dikasih kaos dan perlengkapan tempur lainnya (mau perang lawan sampah) berupa trash bag dan sarung tangan. Sebelum demo turun, para peserta alias pendukung acara berfoto dulu *saya lagi nunjuk apaan, ya?*.

Foto : Bang Aswi

Dari meeting point pertama, peserta BBY bareng-bareng turun menuju Taman Ganesha di samping masjid Salman ITB. Rencananya, sih jam 7.00 pas kita mulai aksi, tapi berhubung belum mengisi amunisi untuk perut, start acara sedikit mundur setelah sarapan pagi. 

Dari taman Ganesha, saya bareng teman-teman berjalan menuju arena Car Free Day di Dago Bawah. Ada banyak acara dan aktifitas yang digelar. Beberapa pengunjung terlihat enjoy duduk-duduk di pinggir jalan dengan aneka makanan dan minuman yang dijual di sana.

Foto : Dokumentasi Pribadi
Selain memungut sampah yang berceceran para peserta BBY menyapa pengunjung Car Free Day sambil menyodorkan trash bag. Ngapain? Ngasih? Enggaklah, nyedian tempat buang  sampah atuh, biar enggak di mana aja. Seneeeng banget karena banyak pengunjung mengapresiasinya dengan ucapan terima kasih. Nah, saya yang kerja dadakan gitu aja udah seneng apalagi para petugas kebersihan? Sebenarnya jasa mereka itu gede banget. Cuma kitanya suka mengganggap sepele aja. Meskipun cuma sehari itu - itupun cuma beberapa jam - lihat jalanan Dago yang susah nemu sampah (karena semua pendukung dengan semangat 45 balapan mungutin) itu sesuatu banget.  

Foto : Erry Andriyati


Foto : Nchie Hannie
Saking semangatnya, para peserta yang mendadak jadi pemungut sampah ini malah tercecer dari kelompoknya, sibuk dengan perburuannya masing-masing.  Setelah sampai di bawah jalan layang, saya bareng teman yang lain memutar mengambil ruas di sebelah kanan saya. Ada Pak Sariban, aktivis lingkungan yang tetap semangat di usianya yang sudah 70an itu. Hebat!

Foto : Nchie Hannie 
  
Pak Sariban seneng banget melihat antusias kita. "Wah, sudah cantik mau mungut sampah lagi". 
Dengan pedenya saya bilang, "iya, dong".

Eh jangan protes! Saya enggak narsis, karena saya enggak ganteng. Hahaha. Selesai foto-foto saya dan Nchie ditemani Roni yang sering kita jadikan fotografer dadakan itu meneruskan aksi. Samar-samar saya seperti denger suara Kang Emil, wali kota Bandung tea. Eh beneran, ada Kang Emil di area sumur resapan. Antusiasme warga ternyata luar biasa, saya sampai susah payah buat ngambil foto beliau, selain itu enggak kebagian foto-foto juga, hiks.

Foto : Dokumentasi Pribadi
Sedikit yang saya sempat saya simak, Kang Emil mengajak warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan bakalan membuat sungai mampet dan mengundang banjir. 

Ini nih teman-teman yang beruntung sempa berfoto sama Kang Emil. 
Foto : Sudarmanto Edris
Masih ada waktu sekitar 30 menit, setelah berputar berganti ruas, giliran ruas Dago setelah pertigaan Dayang Sumbi yang dirambah. Di sini enggak kalah ramenya juga. Ada komunitas Harajuku  dengan dandanan uniknya, berbagai gelaran panggung dan adik-adik dari komunitas Pramuka yang punya kampanye sama dengan kita, menyapa pengunjung Car Free Day agar tidak buang sampah. Masih ada komunitas lainnya pendukung aksi dengan tema serupa, tentunya  dengan atributnya masing-masing. Narutonya pretty boy deh hehehe 

Foto : Nchie Hannie

Foto : Erry Andriyati

Foto : Dokumentasi Pribadi

Dari sekian banyak sampah yang saya kumpulkan, mayoritas disumbang dari kemasan makanan dan minuman, cangkang permen serta  flyer yang dibuang pengunjung. Masukan nih buat para pelaku usaha yang mau promosi, sepertinya media flyer kurang efektif. Bukannya dibaca tuh.
Foto : Dokumentasi Pribadi

Waktu sudah hampir menunjukkan jam 9, saatnya kembali ke Taman Ganesha. Siap-siap buat dapat doorprize hehehe. Alhamdulillah, dari undian nomor registrasi, saya tepilih buat dapat hadiah kaos keren dan branded dari sponsor seharga Rp. 300.000an. Horeeee


Foto : Bang Aswi
Selain saya, masih ada teman yang mendapatkan hadiah dengan live twit terbanyak dan kategori lainnya. Errrr, maaf, saya lupa hehehe. Selesai bagi-bagi hadiah, masih ada sedikit acara dengan memperkenalkan komunitasnya masing-masing. Bagi yang punya minat yang sama bisa gabung tuh. Tenang aja, teman-teman pendukung BBY ini baik dan ramah, kok. Saya sendiri yang cuma kenal beberapa orang saja, cepet ngetune sama teman-teman baru dan ga kagok. 

Mudah-mudahan aksi Bebersih Bandung Yuk hari ini sedikit banyak bisa bikin melek warga Bandung,  jadi inspirasi buat lebih aware dengan lingkungan. Mulai dari kecil, buang sampah pada tempatnya, pisahkan sampah organik - anorganik dan bentuk kepeduliaan lainnya. Kepingin banget Bandung balik lagi seperti dulu, Bandung yang adem, Bandung yang enggak kumuh dan Bandung Juara. Juara dalam hal positif pastinya. Mudah-mudahan Bandung segera dapat penghargaan Adipura sebagai kota yang bersih. Aamiin

Share:

Saturday 26 October 2013

Fiqih Kecantikan, Agar Cantik Tapi Tetap Syar'i

Tips Cantik.
Pernah ketik itu enggak di google search?
Hayoo, ngaku! Pasti sudah. Tapi kalau anda laki-laki kayaknya enggak deh, ya. Kecuali bantu cariin buat adik atau istri. Pacar? No no no....nikah dulu sana, baru pacaran.

Sudahlah, saya enggak kan bahas soal pacaran, mari kita fokus dengan tema.
Posting sekarang ini saya enggak akan bahas soal aneka tipsnya,  lagian saya suka dandan minimalis, enggak menor-menor. Tapi.... saya mau rekomendasiin buku yang membahas dunia kecantikan ditinjau dari aspek syariah. Jangan sampai kita tampil cantik eh malah menyalahi aturan, duh apa kabar shalat kita?



Judul Buku           : Fiqih Kecantikan 
Penulis                  : Dr H. Aam Amiruddin, M.Si
Penerbit                : Khazanah Intelektual
Jumlah Halaman  : 102 + x
Dimensi                 : 17 x 17 x 1
Harga                    : Rp. 48.000

Ngomongin soal perempuan, biasanya yang langsung teringat adalah cantiknya. Ehm, buat saya semua wanita itu cantik, enggak ada yang ganteng (ya iyalah). Nah, soal menarik enggak menarik, itu relatif. Buat si A mungkin kriteria cantik itu tampil dengan aneka make up yang tebal dan busana yang glamour. Buat si B, cantik itu sederhana, dengan make up minimalis, buat si C cantik itu tampil anggun seperti putri raja dan bla bla bla...

Islam sendiri tidak melarang kok buat para perempuan berdandan, karena pada dasarnya  fitrah manusia itu menyukai  keindahan. Cuma ada yang harus digaris bawahi,   ada aturan yang harus diperhatikan agar tidak menyalahi aturan. Dalam buku ini lima aturan dasar yang harus diperhatikan:
  • Tidak membuka aurat (berhijab)
  • Tidak Menyambung rambut
  • Tidak mentato, mencukur alis dan mengikir gigi
  • Tidak berpakaian secara berlebihan
  • Tidak memakai parfum yang menyengat

Kosmetik 
Pesatnya teknologi jaman sekarang membuat banyak pilihan kecantikan yang ditawarkan.Mulai dari make up, perawatan tubuh sampai busana. Soal Make Up nih, jangan sampai kita pengen cantik dengan modal asal bin murah meriah tapi membahayakan keselamatan. Boleh saja pakai make up seperti yang sudah dijelaskan 5 poin di atas , dengan catatan tidak membahayakan diri. Kosmetik dengan konten zat-zat berbahaya better dicuekin saja, jangan dipake. Dzalim sama sendiri atuh itu mah.

Soal permak kecantikan alias bdah kosmetik ternyata ada banyak lho. Bukan cuma transplantasi silikon untuk hidung, payudara, mengencangkan perut, facelift dsb. Saya baru  ngeh, ternyata ada juga ya Otoplasty alias bedah telinga atau bdah lainnya, atau chemical peel alias pengelupasan wajah dengan bahan kimia. Bedah yang satu ini membantu pasien yang ingin menghilangkan bekas jerawat, cacar atau bekas luka lainnya.  Soal bedah ini kalau niatnya untuk tampil kinclong ada dua pendapat. Ada yang keras melarang tapi juga ada yang membolehkan asal dilakukan oleh ahlinya. Menyerahkan urusan ini pada yang enggak ahli malah menjerumuskan pada ancaman kegagalan.Itu sih sama saja dengan mendzalimi diri,kan? Mau pilih yang mana? Dua pendapat ini sama-sama punya dasar yang kuat, kok. Monggo.

Parfum
Lalu soal parfum nih, dalam buku ini dibahas kalau sebenarnya parfum itu boleh  kok, asal tidak menguarkan aroma yang menyengat. Seperti hadits berikut
"Allah tidak akan menerima shalat seseorang wanita yang pergi ke masjid sedang aroma parfumnya sangat menyengat sehingga dia pergi dan mandi (H.R Ibnu Khuzaimah)"
So, pake yang aromanya lembut saja, ya. Niatnya bukan buat tebar pesona, tapi menjaga kesegaran dan kita tetep pede. Enggak juga deket-deket sama yang smelly.   

Selain soal bedah-bedahan, buku ini juga  membahas topik lainnya, seperti mewarnair ambut (termasuk mewarnai dengan hitam), meluruskan rambut,  dracula therapy (bukan diterapiin sama drakula, ya) suntik vitamin C yang bikin kulit putih mulus itu, tanning  (proses menggelapkan kulit), Perawatan gigi (behel, kikir gigi, bleaching, gigi imitasi), tato kecantikan, sampai parfum. 

Totok Aura
Pernah dengar Totok Aura? Sebelum ini saya juga sempat berpikir, halal apa haram, ya? habis ada diksi auranya itu. Ih, jangan sampai ada jin ikut-ikutan dalam proses ini, Eh ternyata enggak seperti yang saya cemaskan.  Totok aura adalah teknik menotok beberapa titik pada bagian tubuh untuk memperlancar sirkulasi darah di 14 titik tubuh yang ada di wajah, kepala, leher dan punggung dengan bantuan produk pendukung seperti susu pembersih, toner, krim antioksidan, minyak zaitun dsb.  Peremajaan kulit wajah, hilangnya rasa penat dan metabolisme hormon menjadi normal adalah hasil yang akan kita peroleh. Efeknya, penotokan ini akan mengaktifkan bioenergi positif di tubuh  sehingga memancarkan aura yang lebih kuat.  Hmm, jadi begitu, ya. Mau coba?

Fashion dan Life Style
Untuk  topik yang satu ini, space yang disediakan tidak terlalu banyak tapi tetap padat berisi kok.Secara umum, fashion dan life style ini hukumnya  mubah, alias boleh dilakukan tapi juga boleh tidak dilakukan. tentu saja status mubah enggak berarti jadi serba permisif.   
Tiga Poin pertama diatas umumnya sudah kita pahami ya, nah dua poin terakhir ini yang pengen saya kasih high light. Soal berpakaian, contohnya adalah tidak terlalu panjang sampai menyapu lantai. Selain enggak enak dilihat, bisa jadi ujung pakaian itu terkena najis dan bikin shalat kita enggak sah



Tentu saja terlepas dari tren busana yang lagi marak-maraknya ada batasan yang harus diperhatikan, antara lain : tidak menampakkan aurat, tidak transparan, tidak ketat dan tidak menyerupai pakaian laki-laki. Jelas, ya. Modis boleh-boleh aja tapi luruskan niatnya bukan buat tabarruj alias pamer.

Soal gaya hidup,  nongkrong  di cafe, misalnya. Selama yang dibahas topik yang bermanfaat enggak masalah, semisal membahas networking, bisnis dsb. 

Dalam buku ini sebelum menyampaikan tinjauan dari aspek fiqih dijelaskan dulu seluk beluk, prosedur suatu langkah dari objek yang dibahas. Dengan kemasan redaksi yang moderat, bahasan yang disampaikan jauh dari kesan galak atau menghakimi, tentu saja tanpa melabrak batasan-batasan yang sudah ditegaskan dalam fiqh. Dengan desain buku yang cantik dan full colour, dengan gabungan bahan kertas hvs dan art paper (biasa digunakan untuk majalah) membuat buku tipis ini tampak eye catching. Dengan metode scanning, buku ini bisa dibaca kurang dari dua jam.Percaya deh, dengan redaksi tutur yang ringan  kita enggak dibuat susah buat mencerna bahasan-bahasannya.   

  


Diluar soal trend, cantik sebenarnya buan cuma soal tampilan fisik saja. Ada faktor lain yang punya peran penting, hati.  Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits kalau hati kita baik, baik juga seluruh tubuh, begitu juga sebaliknya. Selaraskan penampakan cantik dengan ahlak yang baik agar jadi pribadi muslimah yang charming.

Seperti apa itu totok drakula? Apa dan bagaimana prosesnya? Gimana status cangkok rambut?  Apa itu teknologi nano, status suntik vitamin c, tanning, tato kecantikan? Apa status parfum yang beralkohol, kecantikan dan aneka pendukung kecantikan? Semuanya ada di sini.  Sebagai catatan terakhir, buku ini sudah mengalami cetak kedua (2012) setelah cetak pertamanya tahun 2010. Jadi, buku ini sangat recomended sebagai panduan berdandan buat para muslimah. 


Share:

Friday 25 October 2013

Oppo N1, Si Putih Yang Menggoda

Opo mene?
Heh ono opo?
Eh, ora ono opo-opo tho *ini kenapa jadi ngomong bahasa Jawa, ya? Hahahaha...*

Coba lihat logo yang satu ini


Flash Back
Waktu pertama kali lihat logo ini, saya pikir Oppo adalah produk smartphone pabrikan Eropa. Beneran! Soalnya gaya logonya itu mengingatkan saya pada brand asal Italia. Kalau bukan buatan Eropa, dari mana, dong?
Eh, Oppo ternyata adalah smartphone pabrikan Cina. Seperti yang kita tahu, ada banyak handphone buatan China yang membanjiri pasar ponsel Indonesia. Tapi.... bebeda dengan produk lainnya, segmen pasar yang dibidik oleh Oppo adalah kalangan high-end alias menengah ke atas. Jadi, berani dong adu banding dengan merk semisal Samsung, Sonny, dan LG dengan aneka fitur canggih yang dijejalkan.

Oppo Electronics Corp, berdiri pada tahun 2004  adalah perusahaan elektronik yang berbasis di Dongguan, Guandong China. Produk utamanya adalah pemutar MP3, pemutar media portabel lainnya seperti TV LCD, DVD, dan ponsel. Tersebar di beberapa negara dengan berbagai nama, meski begitu kesemuanya masih merupakan satu keluarga. Di AS, Oppo terdaftar sebagai Oppo Digital Inc di Eropa dikenal dengan Oppo Digital and Oppo-Bluray.co.uk, atau Oppo Korea dan Oppo.Com di Asia.
  
Di Cina sendiri,Oppo menduduki peringkat kedua sebagai produsen ponsel yang 'profitable' bersaing ketat dengan produsen lainnya seperti ZTE, Huawei, Lennovo dan Xiaomi. Pada tahun 2008, pemilik Oppo, Tony Chen bercita-cita untuk menciptakan produk berkualitas dan laris manis di pasaran. Lima tahun berselang, Chen masih memegang teguh cita-cita yang sama dan terlihat hasilnya seperti sekarang ini.

Tetap fokus dengan prinsip "Selalu membuat produk terbaik dan megejutkan konsumen" pada tahun 2012 Oppo ikut merambah pasar smartphone yang sudah terjual sebanyak 1 juta unit. Amazing!


Spesifikasi
Oppo mulai masuk ke pasar ponsel internasional dengan merambah negara-negara di Amerika, Eropa dan Asia. Dengan pasar konsumen yang luas, Oppo menerapkan pengawasan penuh sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan konsumen. 
Kualitas yang terjaga ini juga membuat Oppo jadi salah satu produsen ponsel pintar  yang diantisipasi. Semisal Oppo Finder yang diluncurkan pada tahun 2012 adalah ponsel tertipis di kelasnya dengan ketebalan hanya 6,6 mm saja. Wow, imagine that!  Tidak puas dengan Oppo Finder, di akhir tahun yang sama, Oppo kembali mengeluarkan produk terbarunya, yakni, Oppo Find 5 ditunjang oleh layar 5 inci 1090p, kameran 13 MP dengan sensor CMOS plus hardware yang disupport HDR. Selain Finder dan Finder 5, produk lain yang pernah diluncurkan Oppo adalah Find Way dan Find Cover.


http://tekno.liputan6.com
Setelah sukses meluncurkan kluarga barunya Oppo N1 di China. Pada tanggal 16 Oktober 2013,  Oppo memilih Indonesia sebagai negara kedua untuk peluncuran produknya ini.  Peluncuran Oppo di Ballroom Ritz Cartlon Jakarta ini juga dihadiri langsung oleh para petinggi Oppo dan 1.500 karyawannya. Dengan energik, parakaryawan bersama para bos Oppo melakukan tarian yang dinamakan Oppo Dance. Tarian yang  menggambarkan semangat Oppo untuk bersaing di pasaran ponsel Indonesia. Ehm, red alert buat para pesaing Oppo, nih.  

coolsmartphone.com
Mau tahu, seperti  Oppo N1 ini?Coba simak video berikut. 



Weits! Keren, ya! Meski kalah dari Sony Xperia Z1 dengan 20,7 MPnya atau Nokia Lumia 1020 dengan 41 MPnya, kamera Oppo N1 punya keunggulan yang tidak dimiliki kedua pesaingnya itu. Kerja sama dengan Fujitsu, melahirkan chip imaging yang terdiri dari 6 bagian. Teknologi ini menjadikan Oppo N1 sebagai andorid pertama yang mempunyai lensa yang disebut N-Lens.  Dengan dukungan N-Lens ini, kualitas gambar yang dihasilkan jauh lebih sempurna. FYI, belum ada pesaing lain dengan kamera semumpuni ini, lho. 
mobile.softpedia.com

Selain panel kamera, Oppo juga memiliki O-touch di bagian belakangnya. Namanya juga smartphone, dengan fitur ini, Oppo N1 bisa mengenali gesture dan sentuhan jari penggunanya.  Bandingkan dengan smartphone lainnya yang hanya bisa mengenali perintah penggunanya hanya dari layar saja.  Awesome!
pinoytecnoguide.com

Masih ada O-click yang diberikan Oppo N1 yang tidak saja berfungsi untuk mengambil foto dari jarak 15 meter atau sebagai remote control. Fungsi lainnya sebagai alarm membuatnya mampu memindai keberadaan satu dengan lainnya dengan jangkauan yang sama. 

Kelebihan Oppo  yang bikin saya naksir berat adalah kameranya bisa diputar sampai 206 derajat. Bukan cuma  kemampuan kameranya  yang auto fokus dan didukung LED Flash, kamera ini juga ternyata bisa diarahkan ke depan dan ke belakang. Ini yang membuat Oppo N1 jadi lebih ringkas dengan satu kameranya. Tambahannya lagi, kualitas gambar sampai 13 MP. Ih, cakeeep banget. Hasil cetaknya jelas jernih dong. 

Jangan samakan Oppo N1 dengan ponsel China lainnya yang rentan,  karena sudah melalui proses pengujian  sampai 100.000 kali. Dengan asumsi putaran sebanyak 40 kali setiap harinya, Oppo N1 bisa digeber sampai 7 tahun. Nah, kurang bandel gimana, coba?

Dukungan jaringan 2G & 3G serta kecepatan di jalur HSDPA dan HSUPA plus fitur WiFi-nya memudahkan pemilik untuk mengakses internet. Sistem Operasi 4,2nya Oppo juga bisa mendukung kita untuk mengunduh aplikasi BBM yang saat ini marak dan jadi trend topik para pemilik ponsel pintar. Dengan  banderol 7 jutaan, produk ini direncanakan akan resmi dirilis ke pasaran pada bulan Desember mendatang.

Selain spesifikasinya yang canggih dan bandel, daya tahan baterai 1,89 kali lebih lama dibanding smartphone lainnya, Memori  2x lebih besar dan layar 5,9 inch plus resolusi 1920x1080 pixel, bakal memanjakan mata kita. Tidak perlu menyipitkan mata untuk menyimak tampilan di layarnya.  Ngomong-ngomong soal file multimedia, Oppo memberikan pilihan slot memori internal 16 atau 32 GB. Cukup lumayan untuk menampung file.  


Jatuh Cinta

Kenapa saya jatuh cinta? Tentu saja teknologinya yang belum ada saingan seperti yang sudah saya ceritakan di atas, terutama kameranya yang bisa dirotasi sampai 260 derajat itu. Kebandelannya yang bisa tahan sampai 7 tahun menunjukan kalau Oppo enggak asal-asalan mengeluarkan produknya. Saya yang suka ceroboh dengan pegangan HP tidak perlu kuatir lagi. Karena ternyata body Oppo juga mantap untuk dipegang.  
Duh, saya makin mupeng nih.   



Share:

Thursday 24 October 2013

Gaya Hijab, Antara Segi Empat dan Pasmina

Coba ketikan kata hijab di kotak pencari google. Apa yang kita lihat setelah beberapa detik kemudian?Tampilan laman yang memuat aneka tutorial hijab lengkap dengan video atau step-step yang disajikan bakal memenuhi hasil pencarian. Selain itu ada banyak brand hijab yang bisa kita temukan juga. Dibanding puluhan tahun ke belakang, hijab, jilbab atau busana muslimah sekarang bukan sekedar busana untuk menutup aurat saja. Ada banyak pilihan corak dan gaya membuat banyak wanita ramai-ramai mengenakan busana muslimah, baik secara permanen ataupun hanya insindental untuk acara tertentu saja. Alhamdulillah, seneng deh lihat trend positif yang satu ini. 

Terlepas dari pro kontra gaya berjilbab yang ramai wara wiri di FB atau jejaring sosial lainnya, buat saya dikembalikan lagi kepada individunya. Jangan sampai dong kritikan yang ada malah membuat orang yang memulai niat baiknya jadi urung. Apresiasi yang baik dengan menunjukan sikap yang friendly itu lebih menenangkan, lho. :)  

Well, saya sendiri termasuk 'agak' telat ketika memakai jilbab. Setelah lulus SMU tahun 1997 saya menuruti keinginan orang tua saya untuk berjilbab. Ya, awalnya memang saya disuruh, bukan atas keinginan sendiri. Alhamdulillah, sudah sekitar 16 tahun saya berjilbab saya tidak mengalami keluhan yang sampai membuat saya ingin melepasnya. Duh, jangan sampai, naudzubillah. Kalau sekedar gerah sih, ya wajar. Itu mah manusiawi. Lucunya kadang ada saat saya merasa biasa-biasa saja justru ketika teman-teman saya yang belum berjilbab merasakan kegerahan yang luar biasa. Buat saya, itu bentuk kasih sayang dari Allah.

Ngomongin soal gaya berjilbab, waktu  kuliah dulu modelnya bisa dibilang sederhana sekali. Jilbab polos segi empat yang dipakai dipadankan dengan ciput/dalaman agar rambut tidak mejeng di antara jedat atau pipi. Modelnya? sederhana sekali,cukup dikuatkan dengan pakai penitik atau jarum pentul, lalu disampirkan begitu saja. Atau seperti gambar di bawah ini, saya mengambil tengah jilbab dan voilaaa... sedikit ikatan membuat saya merasa chic. hehehe
 



Kadang ada yang memodifikasinya dengan menyilangkan sisi kanan ke bahu sebelah kiri atau seballiknya. Aksesoris yang dipakai biasanya cuma bros yang dipasang sebagai pemanis saja. Seiring berjalanya trend, hijab atau dulu lebih populer dengan sebutan kerudung yang beredar dipasaran mulai bervariasi. Ada yang dibordir di salah satu sudut atau malah sekeliling tepiannya. Sekitar akhir 1990an, kerudung dari bahan paris yang lembut dan jatuh dengan aneka corak mulai ramai dipakai. Saya sendiri bersama teman-teman termasuk yang suka memburu, tentu saja dengan catatan disesuaikan dengan kantong mahasiswa.

Lulus kuliah tahun 2002, gaya berjilbab mulai berkembang pesat. Salah satunya yang saya ikuti adalah dengan menarik salah satu sisi ujung jilbab lalu disampirkan di samping pelipis sisi lainnya, kuatkan dengan penitik atau bros. Sisi lainnya tetap saya biarkan tersampir sehingga masih menutupi dada. Saya pernah pake jilbab dengan mengikat kedua ujungnya dibelakang leher. Eh temen saya protes. "Ih, Fi, kok pake jilbab kayak dicekik, gitu?"
Dipikir-pikir iya juga. Lagian,kok agak gimana gitu. Akhirnya saya kembali dengan model sebelumnya, saya tetap berusaha ujung jilbab saya menutupi dada. Itu juga, kan, yang diajarkan Rasulullah saw?

Makin ke sini trennya makin masif aja, ditambah dengan aneka ciput seperti ciput syria, ciput ninja, ciput antem alias anti tembem sampai modifikasi dengan pashmina. Duh, pengennya sih ngikutin semua gaya, cuma saya sendiri harus nyadar dengan raut muka bulat, enggak semua model bisa saya ikutin.

Ngomong-ngomong soal tren hijaber dari luar, saya suka lho sama stylenya Hana Tajima. Muslimah Inggris berdarah  jepang  yang terlihat modis dan chic. seperti ini lho


Stylenya Hana Tajima dengan menggunanakan pashimina dengan model bertumpuk terlihat segar. Sayangnya saya enggak begitu pede dengan model ini, ditambah pashmina yang saya pakai kadang suka merosot, hasilnya malah jadi berantakan kelihatanya hahaha. Kalau hijaber dari tanah air, Dian Pelangi dan Zaskia  Mecca nih saya suka. Keren.

 

Kalau diperhatikan, tren hijab sekarang ini kebanyakan memakai pashmina. Meski enggak terlalu jago, saya coba juga pake pashmina.Cuma nih, perlu banyak jarum pentul biar jadinya enggak kacau.




Gimana, hasilnya? Enggak kelihatan seperti pashimna, ya? Hehehe Saya sih lebih enjoy pake jilbab segi empat. Percaya deh, jilbab segi empat itu evergreen, enggak ada matinya.

  

 


Selain enggak ada matinya, jilbab segi empat ini enggak pake ribet dan pastinya saya masih bisa memakai hijab gaya tanpa banyak biaya.

Untuk sehari-hari di rumah, ke warung atau pasar  saya sih lebih suka jilbab langsung alias berego, cuma kalau buat dibawa keluar saya enggak pede. Kesannya kurang formil, dan  kesannya rada tuaan gitu hehehe.*Tetep ya masih pengen manipulasi penampakan usia*

Apapun pilihan teman-teman memakai jilbab, pastikan bahanya yang lembut, enggak bandel dan kita merasa nyaman. Nyaman bukan karena bahannya tapi juga kita enggak dibuat terlihat sibuk sedikit-sedikit benerin.   

Ini gaya hijab saya, kalau hijab anda, gimana?    




Posting ini diikusertakan untuk "Give Away Idul Adha dari Hijaiya"







  
Share: