Saya tipe yang kalau kerja tuh harus ditemani musik. Jadi kalau ada yang ngajakin saya work from cafe gitu, saya kudu bawa headset. Karena kadang ada kafe yang konsepnya tidak ada musik. Sementara, nggak sopan juga kalau saya nyalain YouTube (misalnya) dari laptop. Ya kali pengunjung lain fine-fine aja. Jadi kerja dari rumah yang emang konsepnya solo (maksudnya nggak harus ada diskusi buat bahasan tertentu), ya enaknya di rumah aja.
Nah, ngomongin soal konten musik di YouTube, baru-baru ini saya nemu video yang punya konsep cerita yang unik. Judulnya juga cukup menggelitik: "Reinkarnasi". Maksudnya gimana ya? Jadi ayo kita ngobrol sebentar. Nggak lama kok. Eh tapi sediain juga cemilan dan kopinya ya. Karena kayaknya selain lebih asik sambil ngopi, mungkin bakal jadi teman saat ada hal yang terlintas setelah baca ini.
Pada detik-detik awal, muncul sepasang pemuda-pemudi sedang berlari-lari dari kejaran, sampai pada titik ketika akhirnya pelarian mereka terhenti, duel tidak bisa lagi dielakkan. Dengan sisa tenaga yang ada, pemuda ini menghampiri sosok pemudi yang jadi kekasihnya. Sadly, they can’t make it. Maut sudah siap menjemput, membuat mereka harus berpisah.
"Berjanjilah, kita akan selalu bersama," lirih pemudinya. Dengan tatapan lembut dan penuh sayang, pemuda ini menyambutnya dan mengiyakan janjinya.
Apa pun yang terjadi, ia akan terus mencari kekasihnya di kehidupan selanjutnya.
Slide bergulir menampilkan adegan baru. Kali ini ada sosok seorang kakek berpakaian ala era kerajaan lengkap dengan ornamen tradisional. Tau enggak serial Angling Dharma yang pernah tayang di TV? Biar kebayang seperti apa visualnya, coba lihat dulu video ini deh.
Si kakek ini meniup terompet dengan bentuk yang unik, seperti tulang hewan (semacam instrumen ala-ala peninggalan ritual kuno). Sepertinya ini menggambarkan sosok kakeknya Bintang, yang jadi inspirasi musik jadi jalan pilihannya. Sepertinya Bintang bukan cuma rindu sama sosok kakek, tapi ada yang mau Bintang sampaikan.
Passion Anak Muda 16 Tahun
Usia Bintang ketika menulis lirik lagu ini masih muda bange, 16 tahun! Waktu saya seumuran Bintang, mana kepikiran bikin lagu hahaha. Bagi saya, Bintang ini unik. Bintang punya passion bermusik yang terinspirasi oleh kakeknya.
Saya penasaran deh, kenapa ya Bintang mengambil setting videonya pada Indonesia era kerajaan? Kenapa memilih setting masa lalu, bukan masa kini yang modern sekarang? Akhirnya saya sampai pada kesimpulan kalau video Reinkarnasi-nya Bintang ingin menyampaikan pesan kalau cinta bukan hanya tentang saat ini, tapi juga soal ikatan batin yang terus ada walau sudah berpisah raga. Begitu cintanya, mereka ingin terus bersama bahkan di kehidupan selanjutnya tetap memilih bersama cinta yang sama. Bukan dengan yang lain. Uhuk. So sweet.
Teknologi 4D AI: Ketika Tradisi Bertemu Masa Depan
Dengan konsep AI 4D di videonya, visual terlihat hidup, berlapis, dan terasa dimensional. Tidak lama setelah kakek meniup terompet di atas sebuah bangunan (mirip candi-candi gitu), slide berpindah di mana Bintang sedang bermain musik dengan keyboard di antara reruntuhan puing-puing. Kehancuran ternyata tidak jadi penghalang bagi Bintang untuk terus berkarya dengan musik. Selanjutnya, klip kembali menceritakan secara cut-to-cut di mana Bintang sudah berada di masa depan. Musik jadi penghubung tali kasih dulu dan sekarang.
Dari genre musik yang saya simak, Bintang punya pilihan berbeda dengan umumnya anak-anak muda sekarang yang membawakan musik dengan konsep kekinian. Setuju nggak? Salut sih, Bintang tampil beda. Sekilas, saya merasa ada pengaruh band Ungu dalam warna musiknya, CMIIW.
“Mungkin aku akan terlahir lagi untuk menerangkan aku yang dahulu…”
Sepertinya ini juga motivasi Bintang secara monolog. Tentang pilihannya, tentang kehilangan, rindu, dan semangatnya yang dirangkum dalam video ini.
Kalau orang seusia itu sudah bisa menghasilkan karya dengan kedalaman seperti ini, Bintang punya potensi besar. Saya rasa dia bukan musisi yang akan lewat begitu saja.
Abis nonton video ini bikin Saya mikir.
Apakah hubungan yang rusak? Mengusahakan yang terbaik dari kesempatan yang terlewat? Atau jadi versi diri yang belum selesai? Karena mungkin saja kan. Sebenarnya Yang kita cari bukan orang baru, tapi pertemuan kedua. Bukan hidup baru, tapi kesempatan menyelesaikan yang tertunda.
By the way, bagian mana yang paling menarik buat kamu?
Simbol dari kakek? Detail pada konsep visual videonya? Kisah cintanya? Atau liriknya?
Yuk, tulis di komentar. Soalnya saya juga pengin tau perspektif kamu juga. Siapa tahu, kita menemukan makna baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.





























.png)




