Thursday 26 September 2024

Teh: Jepang, VOC dan Kereta Api

Dulu waktu masih SD, saya sempat baca artikel di majalah anak yang membahas tentang asal usul teh yang datang dari Cina. Seiring berjalannya waktu, teh jadi minuman populer di dunia, termasuk juga Indonesia. Terus saya pernah mikir kalau teh ini datang ke Indonesia diperkenalkan oleh pedagang-pedagang dari Cina.
source: pixabay

Really? Ternyata saya salah. Teh datang ke Indonesia justru melalui seorang anggota VOC. Kok, bisa ya? 

VOC dan WIBU

Kenalin nih.

Andreas Cleyer. Seroang dokter berkebangsaan Jerman. Beliau ini multi talent banget. Bukan cuma handal dan jago seluk beluk medis tapi juga punya jiwa dagang (ya iya lah, makanya bergabung dengan VOC, kan), ahli botani dan peneliti Jepang. Dari penelitiannya ia menemukan hal menarik dari Jepang, Teh. Lalu terpikirkan oleh Cleyer untuk membawanya ke Batavia pada tahun 1684.

 Apakah ia punya naluri bisnis pada saat itu? Belum. Cleyer membawa teh ke Indonesia pada saat itu dalam bentuk benih saja, dan cuma jadi tanaman hias. Keberadaan teh yang jadi tanaman hias ini ditemukan di taman Istana Gubernur Jendral Champhyus Jakarta pada tahun 1694. Sepuluh tahun setelah kembalinya Cleyer.

Kalau ada yang bertanya, kok bisa Cleyer dateng ke Jepang? Bukannya mereka musuh sesama penjajah yang memperebutkan Indonesia?

Ya, pada zaman Perang Dunia. Tapi ratusan tahun sebelumnya ternyata mereka adalah bestie, lho. Pertama kali Belanda datang ke Jepang pada tahun 1598 saat masa Shogun Tokugawa sedang berkuasa di Jepang. Kala itu pemerintah Tokugawa lagi sebel sama Portugis yang datang duluan ke sana. Pasalnya Portugis datang ke Jepang sebagai misionaris giat menyebarkan agama katolik, sebuah hal yang tidak disukai oleh Tokugawa.

Sementara Belanda yang datang ke sana lebih mikirin urusan dagang ketimbang misi religius. Walaupun Belanda identik dengan Kristen Prostetan (di masa itu tidak akur dengan umat Katolik). Mungkin ini salah satu contoh musuhnya musuhku adalah sahabatku. Makanya pas saat itu Cleyer dengan mudah diterima di Jepang dan bisa melakukan penelitian di sana dengan leluasa.

Tak Kenal Maka Tak Cuan

Teh menjadi primadona yang seksi setelah satu abad kemudian atau sekitar tahun 1800an saat Belanda saat itu lagi bokek karena kalah perang. Uniknya pada saat itu VOC sudah tinggal nama alias bubar satu tahun sebelumnya (1799).

Pencetusnya antara lain adalah kalah bersaing dengan kamar dagangnya kompetitor di Eropa (Inggris dan Perancis), lalu tuduhan soal petinggi VOC yang korupsi ditambah kalahnya Belanda pada peperangan di Eropa. Pemerintah Belanda pun dibuat pusing dengan pribumi yang susah ditaklukan seperti perlawanan Pangeran diponegoro misalnya.

So, pejabat-pejabat +62 yang korupsi, hei kalian! kalau mau sok jago VOC udah duluan jadi korruptor dan terbukti bikin rugi. Mau kelakuannya sama seperti mereka?
 
source: https://indonesiaexpat.id/

Pemerintah kolonialnya cepet mikir. Harus segera dapet duit. Dari mana? Ini jawabannya. Indonesia kaya dengan rempah-rempahnya yang dieksploitasi. Ya sudah, pemerintah Kolonial berusaha menggenjot volume ekspornya dengan menjalankan politik tanam paksa alias "Cultuurstelsel"
https://voi.id/

Ide tanam paksa ini datang dari inisiatifnya Johannes Van den Bosch pada Raja Wilem I untuk menutupi kas pemerintah Belanda yang mengalami defisit. Komoditas teh menjadi salah satu jenis tanaman yang masuk sebagai proyeknya Bosch. Raja Wilem I setuju, dan proyek ini pun berjalan termasuk diantaranya dengan perintah menanam teh yang hasilnya akan diekspor ke Eropa.

Kebun Teh dan kereta Api

"Jij tau kenapa Ijk panggil ke sini?" Van Den Bosch menatap Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson yang baru masuk ruangannya

Jacobson, botanicus berambut ikal itu menatap Van den Bosch dengan tatapan tenang sambil menerawang.

"Pastinya ada hal penting yang mau tuan sampaikan pada ijk. Coba Ijk tebak. Apakah kita akan bikin sebuah perkebunan?"

Van den Bosch berbinar girang. "Jij tau kalau teh adalah minuman yang laris di Eropa setelah kopi."

"Tuan mau bikin rencana ekspor teh?"

"Tepat. Jij pasti tahu yang harus dilakukan.Benih dan tanahnya, ijk jamin jij akan dapatkan itu. Ijk mau Jij segera kerjakan"

"Siapa yang akan tanam tehnya?"

"Pribumi, tentu saja. Jij pikir ijk suruh jij kerjakan sendiri, eh?"

Dalam hatinya, Jacobson ingin merutuk panjang soal rencana yang diberikan Van den Bosch. Overdomme. Pribumi itu tau apa soal teh? Tidak mudah meneer! Bahkan mendiang Cleyer yang cerdas pun tidak segera langsung membuat kebunnya seabad lalu.

"Tapi tuan, kita orang pernah bikin uji cobanya dulu dan gagal."

"Ijk tau itu. Karenanya ijk tau jij cerdas dan bisa cari jalan bikin kita bisa ekspor teh yang banyak. Jij tau? Kas negara kita sudah kosong gara-gara VOC tidak berguna itu."

VOC sialan! Kali ini Jacobson memaki yang lain. Mereka yang tidak becus, dirinya harus menanggung repotnya. Tapi tidak ada gunanya membantah lelaki di depannya itu. Order harus dikerjakan.  "Baiklah," Jacobson mengangguk dengan terpaksa. "Ijk coba"

"Goed. Ijk percaya sama Jij"

By the way itu cuma dialog imajiner ya hahaha. 

Tapi memang Jacobson diperintahkan untuk menanam teh dalam jumlah yang masih. Uji cobanya pada tahun 1728 dinilai berhasil. Lalu pada tahun 1828 Jacobson membuka lahan baru di Wanayasa (Purwakarta) dan Gunung Raung Banyuwangi. Sebagai catatan, keberhasilannya menanam teh pada masa itu juga tidak lepas hari hadirnya 15 orang Cina (7 diantaranya memahami seluk beluk teh) yang diajaknya turut serta.

Hingga tahun 1846 perkebunan teh luasnya semakin bertambah hingga mencapai 3.193 hektar. Jacobson girang tidak terkira. Kegembiraannya ditumpahkan dalam buku yang ditulisnya dengan judul “Terbitnya buku pertama Pedoman Teknik Budidaya dan Pengolahan Teh”

Sadly, Van den Bosch tidak sempat melihat keberhasilan Jacobson. sang gubernur jendral meninggal 2 tahun sebelum buku itu ditulis. Andai masih hidup, Jacobson mungkin akan memakernya pada Van den Bosch. Saya bisa!

source: hidayatullah.com

Dari politik tanam paksa ini pemerintah Belanda berhasil menyehatkan kembali kas negaranya dan meraup keuntungan sampai US$75,5 miliar (dengan kurs hari ini). Di sisi lain politik tanam paksa yang dijalankan menuai kritik dari berbagai kalangan termasuk Eduard Douwes Dekker lewat tulisannya Max Havelaar.

Sebagai respon, pemerintah mengganti politik tanam paksa dan memberlakukan UU Agraria pada tahun 1902. Usaha ini berhasil mendorong pertambahan kebun teh di Jawa Barat, dari 100 perkebunan teh yang ada di Jawa, 81 di antaranya berlokasi di Jawa Barat.

source: kompas

Selain mencabut kebijakan tanam paksa dan menggantinya dengan UU Agraria, pemerintah kolonial pada saat ini membuka kesempatan poihak swasta untuk ikut mengola industri teh.  Para investor  mengusulkan untuk kemudahkan akses transportasi sehingga akan mempercepat  pengangkutan teh untuk segera dijjual. Jalur yang sudah ada sebelumnya (tahun 1851) menjadikan teh lebih cepat sampai ke tangan konsumen ke berbagai wilayah dan mendatangkan puni-puni yang banyak untuk epemrintah kolonial. 

Legaaa rasanya. Sekarang saya sudah tau sejarah teh di Indonesia. Ternyata ada banyak cerita sejarah di dalamnya yang mengantarkan secangkir teh hangat yang bisa kita sesap nikmatnya.

Source:

https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/11/230000979/apa-yang-menyebabkan-voc-dibubarkan-?

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-pembentukan-voc/

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/rempah-dan-teh-nusantara-sekilas-sejarah-dan-manfaatnya

https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/sejarah-teh-di-indonesia-dari-tanam-paksa-hingga-nasionalisasi-20lCaugzxRc/1

https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2020/08/31/ngeteh-dulu-sedikit-tentang-teh-di-indonesia/

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Johannes_Camphuys

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5715313/cultuurstelsel-adalah-sistem-tanam-paksa-ini-sejarah-dan-kebijakannya

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-52468047

https://disbun.jabarprov.go.id/post/view/836-id-perjalanan-teh-di-jawa-barat

https://disipusda.purwakartakab.go.id/perkebunan-teh-pertama-di-nusantara-ada-di-wanayasa-purwakarta

https://regional.kompas.com/read/2020/05/06/12590041/melihat-jejak-kereta-api-dan-penjajahan-belanda-di-tanah-priangan-tanam



Share:

0 Comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.