Saya jadi teringat dengan krisis pangan yang terjadi di Palestina sebagai dampak dari serangan Israel ke wilayah Gaza dan wilayah lainnya. Rasanya sedih sekali karena akses bantuan pangan yang tertutup (belakangan memang sudah dibuka namun dengan batasan tertentu atau kendala lainnya). Saya masih bisa makan apa saja walau sederhana. Sementara mereka di sana harus menahan perut lapar berhari-hari bahkan untuk minum pun mengandalkan air hujan.
Kisah cerita beras yang saya ceritakan di awal tadi adalah salah satu contoh untuk memberikan edukasi pada anak untuk mensyukuri nikmat yang sudah didapat sekaligus menghadirkan empati sejak dini.
Saya kembali diingatkan kalau kisah/cerita yang disampaikan pada anak seperti memahat pada batu, sesuatu hal memberikan kesan yang membekas dan tidak mudah lupa. Tujuan mendongeng yang disertai edukasi pada anak ini juga yang menjadi gagasan Rumah Zakat menghadirkan kegiatan Indonesia Mendongeng yang sudah berlangsung sejak tahun 2013.
Awal mulanya agenda rutin ini ini digagas dari kegiatan Rumah Zakat bersama LKG TPQ Solo Raya lalu pada tahun-tahun berikutnya berkembang menjadi kegiatan nasional yang diselenggarakan rutin setiap tanggal 25 Desember.
Setiap tahunnya kegiatan ini mengedepankan tema-tema yang edukatif, mengajarkan hal-hal yang baik pada anak Indonesia. Selain itu melalui kegiatan ini mengajarkan semangat untuk berbagi kepada saudara-saudara yang membutuhkan.
Memasuki satu dekade kegiatannya, pada tahun ini Indonesia Mendongeng mengajak anak-anak untuk peduli pada anak-anak di Palestina. Pada tahun ini akan diselenggarakan di 57 titik se-Indonesia yang tersebar di 29 Kabupaten/Kota di 17 Provinsi Indonesia dengan menghadirkan 30.000 anak dan terbuka untuk umum dan menghadirkan para pendongeng yang berkompeten (memahami dan menguasai ilmu pedagogi). Tahun ini kegiatan pusat akan diselenggarakan di Taman Ragunan Jakarta yang akan melibatkan 1.000 anak.
"Santri TPQ Cinta Sesama dan Semesta" menjadi tema kegiatan Indonesia Mendongeng tahun ini.
Setiap program Rumah Zakat selalu berusaha memenuhi 3 ruh dalam programnya. Yang pertama adalah Membahagiakan baik para penerima manfaat juga bagi donaturnya. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam, barang siapa yang membahagiakan orang lain akan mendapat pahala yang berlipat. Hal sederhana paling terkecil adalah senyum yang tulus dicatat sebagai sedekah.
Ruh yang kedua adalah memberdayakan. Apa pun yang dilakukan harus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyaluran donasi selayaknya bisa mentransformasikan dari mustahik menjadi muzaki. Dana yang didapatkan bisa berputar dan meningkatkan taraf hidupnya.
Ruh yang ketiga adalah menyelamatkan. Dengan menyelamatkan, Rumah Zakat berupaya menanggulangi ancaman/bencana alam. Misalnya kegiatan penyaluran dana untuk para korban bencana alam di Cianjur pada tahun lalu.
Kegiatan Indonesia Mendongeng menurut
Al Razi Izzatul Yazid selaku Kepala
Divisi Humanitarian Rumah Zakat merupakan usaha dari Rumah Zakat untuk merealisasikan ruh yang pertama yaitu Membahagiakan baik secara lahir maupun batin. Dalam kegiatan press conference kemarin, beliau juga didampingi oleh
Chief Program Officer Rumah Zakat, M Sobirin yang turut menyampaikan informasi kegiatan yang akan segera berlangsung serentak pada hari senin ini.Pada kegiatan Indonesia Mendongeng ini juga diharapkan akan lahir jiwa empati pada anak-anak. Konten-konten edukasi yang akan disampaikan tentunya akan dekat dengan kehidupan sehari pada anak-anak. Salah saru contohnya adalah bagaimana kebiasaan anak-anak yang suka menyia-nyiakan makanan. Padahal di saat yang sama anak-anak (juga penduduk lainnya yang dewasa) di Palestina mengalami krisis pangan. Keberadaan makanan menjadi sesuatu yang langka dan sangat berharga.
Jangan khawatir, kegiatan mendongeng yang berkaitan dengan Palestina akan menceritakan porsi yang sesuai untuk porsi mereka. Misalnya saja sejarah Palestina sejak zaman Nabi Ibrahim as, lalu berlanjut pada masa Rasulullah saw, lalu isah yang tak kalah heroiknya kisah Sultan Salahudin Al Ayubbi
Rencannaya, semuan kegiatan yang sudah berlangsung ini akan dirangkum dalam sebuah buku tematik yang berisi dokumentasi kegiatan setiap tahunnya.
Bantuan untuk Palestina
Hingga saat ini Rumah Zakat sudah menyalurkan bantuan 32671 paket makanan siap saji, 1515 paket obatan-obatan ke RS Gaza, 2472 paket food basket, 180 pakaian musim dingin, 207 Hygiene kits, 3640 kaleng kornet Superqurban, 3 truk kontainer bermuatan full logistik dari Cairo-Gaza, 3.500.000 liter air bersih, dan 2 titik desalinasi air laut.
Untuk pekan 3 dan 4, Rumah Zakat akan menyalurkan 10.000 makanan siap saji, 1000 food basket, 2400 sandang musim dingin, 2 titik Aksi siaga sehat, 1 unit Ambulance, dan 2 unit Desalinasi Air Bersih.
Keren, ya? Terimakasih Rumah Zakat yang selalu menghadirkan inspirasi dan kebahagiaan