Sebenernya udah lama juga tau kalau yang namanya jaga pola makanan itu pentiiing banget bukan cuma menjaga kesehatan organ tubuh. Makan makanan yang sehat dan benar juga efeknya bagus buat kulit. Setelah hadir di acara taklhsow yang diselenggarakan beberapa hari lalu di Skin Ethica, akhirnya saya lebih aware lagi. Harus lebih alert sama jaga makanan. Mana usia udah kepala 4 gini, kan? Harus banyakin makan buah sayur yang antioksidannya tinggi.
Tapi bukan cuma itu saja. Ada banyak hal lainnya yang mau saya share sekarang. Here we go
Kulit Sehat dan Cantik Ga Harus Putih
Ada banyak insight yang saya dapatkan hari itu. Kulit sehat dan cantik sebenarnya ditandai dengan 4 ciri berikut lho:
- Kenyal
- Tidak kusam
- Glowing
- Kencang
Nah keempat ciri di atas itu ga ada hubungannya dengan warna kulit putih atau gelap. No, itu mah secara genetika ga bisa diubah. Kabar baik buat yang warna kulitnya kayak sawo yang over cook seperti saya, dong. Ada yang senasib? Baik, mari kita ber high five dulu alias toss.
Seperti yang dibilang oleh Nia Ayu Saraswati, dr, Sp.KK salah satu dokter di Skin Ethica yang spesialisasinya melayani keluhan masalah kulit (sepeti jerawat dan flek) kalau kulit gelap juga cantik, kok. Trus abis ini saya jadi inget dong sama Beyonce Knowless atau kalau artis lokal Tara Basro itu. Mereka ga putih tapi tetep cantik. Ya, kan?
Dalam sesi talk show tempo hari, selain dr Nia, masih ada juga dokter lainnya yang berbagi dengan audiens, yaitu dr Nuri N Sugandi, Sp.GK . beliau adalah spesialis gizi di klinik ini.
Uniknya pelayanan di Skin Ethica bukan cuma ngurusin estetika kayak skin care dan treatment macam facial, peeling, rejuvunation, dan printilannya itu. Pasien-pasien di sini diarahkan untuk berkonsultasi dulu dengan dr Nuri. Perawatan topikal alias dari luar semacam krim yang biasa kita pake itu bakal jadi ga optimal kalau ternyata dari dalamnya bermasalah. Nah, lho!
Kenalan lagi dengan Kolagen dan Glutathion
Seperti halnya sel dalam tubuh kita, sel yang ada di kulit kita juga melakukan regenerasi, mengganti yang rusak dengan yang baru. Sayangnya proses regenerasi ini jadi gak optimal karena semakin bertambahnya umur, produksi kolagen oleh tubuh semakin berkurang. Selain itu ada juga faktor lainnya yang mengurangi produksi kolagen antara lain:
- Paparan sel matahari
- Tidur kurang atau begadang
- Merokok
- Obat-obatan/drug
Suka panas-panasan? Ceklis, kan suka pergi seringnya pake ojol, ya. Kurang tidur? Sebagai manusia nokturnal yang ternyata satu family dengan Bruce Wayne a.k.a batman dan batwoman, saya tuh paling cepet tidur jam 11 malam. Udah pasti masuk kategori ini. Mau tidur jam 9 teng? Huhuhu... susyaaah. 2 penyebab lainnya sih emang ga termasuk, tapi sebelnya saya nih termasuk perokok pasif. Mau ga mau suka diajak sharing menghirup asap rokok. Padahal sayanya ga mau. Susah banget menghindari yang ini.
Protein
Karena produksi kolagen secara alami terus menurun, sementara kebutuhan tetep ada dong makanya harus diimbangi dengan asupan gizi. Protein yang dihasilkan dari daging, telur, susu atau seafood bisa tuh dikonsumsi secara bergantian. Selain itu buah-buahan dengan kadar vitamin Cnya yang tinggi (jeruk, kiwi, apel, keluarga beri-berian, anggur dan lainnya) jangan sampai lolos. Kiwi emang enak, tapi secara hrga mihil, ya? Hihihi... Tapi kan masih ada buah-buahan bervitamin C lainnya yang masih terjangkau.
Last but not least, untuk asupan kolagen ini juga bisa kita dapatkan dari mineral dan sayuran yang berwarna hijau. Pantesan yang doyan lalapan kulit wajahnya seger-seger dan awet muda.
Glutathion
Tiap inget kosa kata yang satu ini, saya tuh suka keingetan produk pemutih kulit instan yang banyak wira-wiri di media sosial. Padahal belum tentu terjamin keaamannnya. Hiiiy... ngeri deh.
Berkat (((berkat))) harganya yang mihil itu saya ga tergoda untuk membeli. Alhamdulillah hahaha... Nah, glutathion ini adalah protein non esensial (diproduksi semenjak bayi), semakin lama semakin berkurang (setelah usia 20 tahun). Sebenarnya protein esensial ini punya fungsi lain bagi tubuh yaitu bagus untuk daya tahan tubuh dan itu tadi, mencerahkan kulit.
Kalau ga mau boncos karena harganya mahal ditambah ga meyakinkan karena kandungannya itu, kita masih bias mengonsumsi asupan makanan sehari-hari untuk mendapatkannya, kok. Dengan konsumsi yang cukup, bisa lho menaikan produksi gluta/mengaktifkannya kembali . Buah-buahan dengan vitamin c alpukat, atau konsumsi vitamin e serta makanan yang mengandung omega 3 adalah sumber makanan dengan kandungan gluta yang tinggi.
Karena kebutuhan kolagen dan gluta ini tinggi, makanya kita harus mengonsumsi makanan secara bervariasi dan didukung oleh suplemen bila perlu.
Jerawat dan Flek
Kulit bejerawat dab flek adalah kondisi pasien yang sering ditemukan pada pasien yang datang berkunjung ke klinik ini. Uniknya treatment di sini ga bisa plek sama meskipun sama-sama berjerawat misalnya. Jadi ga ada tuh paket perawatan misal paket A untuk jerawat, paket B untuk flek dan seterusnya.
Setiap pasien akan mendapatkan treatment dan tindakan yang dibutuhkan berbeda satu dengan lainnya. Selain itu faktor dari dalam juga turut berpengaruh alias faktor genetk. Ada orang yang ga masalah makan telur, tapi yang ini langsung gatel-gatel misalnya. Makanya selain menjalani perawatan dari luar, pasien juga akan menjalani perawatan lain untuk diketahui apakah punya sensitifias terhadap jenis makanan tertentu.
dr Betha Egih Restiano, Sp.BP-RE yang bertanggungjawab dengan pelayanan bedah plastik di sini bilang kalau kebutuhan merasa cantik emang udah jadi tren. Ketemu temen, pengajian, arisan dan interaksi sosial lainnya membuat kita merasa butuh untuk tampil cantik dan pecaya diri.
Pernah ngalami kan ketika tiba-tiba berjerawat parah ataua pipi kok rasanya jadi chubby bikin kadar kepedean menurun sampai di titik nadir? Satu waktu saya pernah ngalami wajah berjerawat parah dan kusem. Asli ga pede dan kesel ketika ada temen yang komentar polos kayak surabi itu. Bawel nian nanya masalah ginian.
Pernah ngalami kan ketika tiba-tiba berjerawat parah ataua pipi kok rasanya jadi chubby bikin kadar kepedean menurun sampai di titik nadir? Satu waktu saya pernah ngalami wajah berjerawat parah dan kusem. Asli ga pede dan kesel ketika ada temen yang komentar polos kayak surabi itu. Bawel nian nanya masalah ginian.
Kalau lagi ngalami kondisi seperti ini, dan pengen mengatasinya dengan tindakan operasi plastik, dr Betha bisa jadi rujukan, lho. Meski begitu tetep aja pasien ga bisa maen short cut langsung datengin dr Betha karena sayang banget kalau ada hal terlewatkan, sehingga hasil akhirnya ga optimal. Terus muka jadi jerawatan lagi, pipi balik jadi chubby, flek, kerut dan sebagainya udah kayak mantan yang ngajak reunian. Kesel? Pasti? Makanya ga bisa maen asal operasi aja. Solusinya adalah bedah plastik. Skin ethica mengutamakan kenyamanan dengan rasa nyeri minimal. Setelah operasi ada obat pereda nyeri
Operasi Plastik di Skin Ethica
Dari paparannya dr Betha, saya jadi tau kalau tindakan operasi plastik itu dibedakan jadi dua jenis yaitu rekonstruksi dan estetis. Dengan operasi rekontruksi, pasien akan menjalani prosedur di mana bentuk wajah diperbaiki dari pasien yang mempunyai gangguan atau kelainan ke arah normal.
Semetara itu kalau yang namanya estetis adalah tindakan perbaikan untuk pasien yang sebetulnya mengalami masalah yang normal. Misalnya aja keriput atau kelopak mata yang cekung. Seiring betambahnya usia, sebenarnya ini adalah hal yang normal. Operasi estetik ini akan membantu meningkatkan penampilan pasien ke kondisi sedikit di atas normal sehingga membantu meningkatkan kepercayaan dirinya.
Dalam sesi obrolan kami hari itu tanya jawab dengan audiens juga berlangsung seru dan menarik. pertanyaan lucu dan ga kepikiran membuat kami lebiha aware. Semisal ada pertanyaan tentang tanda lahir dan tahi lalat. Kalau ternyata bertambah usia malah membesar apalagi diiringi rasa gatal harus diwaspadai. Kondisi yang tadinya masuk kategori jinak bisa berkembang jadi tumor ganas. Oh No!
ABC Kulit Sehat
Ada tips asik nih dari dr Nia untuk mendapatkan kulit sehat. Setiap Warna kulit itu adalah baik. Seperti yang saya bilang tadi, punya warna gelap itu bukan masalah atau jelek. Kulit berwarna bisa bisa cantik memesona, sebagai modal utama untuk kepercayaan diri.
Tiga langkah perawatan wajah agar lembab alias kenyal, glowing, kencang dan tidak kusam yang dirangkum jadi ABC, yaitu:
A
Aplikasi vitamin A (retinoid turunan vitamin a, dipake malam hari, eksfoliasi dan regenerasi sel kulit dengan kadar yang disesuaikan setiap orang. aman dipake setiap hari)
B
Pemakaian Niacinamide (maksimal kadar 4% masih aman) setiap pagi dan malam. Penggunaan niacinamide ini berfungsi untuk mencegah peradangan/anti inflamasi juga mencerahkan. Fungsi yang lebih dominan sih untuk mencegah peradangan itu tadi
C
konsumsi vitamin c untuk mencegah radikal bebas, mencegah/menghambat penuaan di kulit serta mempercepat enzimatik perubahan warna kulit biar cerah. Kalau ga berani suntik vitamin c dan emang mahal itu, konsumsi vitamin c udah cara paling mudah dan praktis.
Jangan sampai terlupakan juga adalah melakukan treatment yang tepat setiap hari. Mimimal rajin membersihkan wajah dengan double cleansing udah bisa membantu kita mendapatkan kulit yang sehat. Tapi jangan sampai lupa juga pilih sabun muka dan krim yang sesuai dengan jenis kulit, apakah normal, normal to dry, normal to oily atau kombinasi? Pengguanaan micelar dan susu pembersih juga disarankan untuk membantu mengangkat sisa minyak dan kotoran yang menempel di kulit setelah beraktivitas seharian.
Jangan sampai dilupakan juga untuk selalu mengaplikasikan sunblock sebagai dewanya dari segala skincare. Ini gunanya untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari. Laki-laki pun perlu banget mengaplikasikannya setiap hari.
Testy dari Pasien
Ga percaya dengan hasil perawatan di Skin Ethica?
Hari itu juga kami kedatangan pasien yang menjalani perawatan di sana. Mbak Jean Marlon yang mempunyai tone kulit eksotis membuat saya amaze sekaligus envy. Beneran kata dr Nia, kalau kulit berwarna juga terlihat cantik kalau terawat dengan baik.
Hari itu juga kami kedatangan pasien yang menjalani perawatan di sana. Mbak Jean Marlon yang mempunyai tone kulit eksotis membuat saya amaze sekaligus envy. Beneran kata dr Nia, kalau kulit berwarna juga terlihat cantik kalau terawat dengan baik.
Menurut jean, yang dirasakan selama perawatan di sana, dalam dua bulan sudah terasa dan nampak hasilnya. Saat pertama kali datang, yang duluan dilakukan adalah dokter menganalisis dulu kulitnya. Lalu ketahuan deh ada masalah berupa kulit tidak rata, komedo, dan berminyak.
Pertama kali dikasih obat mulai terasa perbedaannya jadi lebih cerah, halus, dan kenyal. Jean menambahkan kalau tone wajanhnya paling mentoksama dengan bagian dalam tangan yang ga kena matahari. Itu karena teman-temannya sempat khawatir Jean bakal diputihkan di Skin Ethica sana. Setelah treatment ketiga, baru deh ada perawatan berupa laser dan rejuvenation. Secara perlahan bercak-bercak kecil di wajahnya jadi hilang dan bikin pangling.
Bikin Ketergantungan, Ga?
Ini pertanyaan yang sering muncul setiap ngomongin klinik kulit dan kecantikan. Bikin ketergantungan, ga? dr Nia lalu menganalaogikannya seperti menggosok gigi. Coba deh, kalau kita berhenti gosok gigi, bakal ada masalah kan? Plak, karang gigi, gigi bolong dan sebagainya karena setiap hari tuh kita makan. Begitu juga dengan kulit. Kulit kita tetap butuh treatment secara kontinyu.
So, yang bikin kulit berubah jadi gelap, kasar, kusam dan sebagainya itu bukan karena ketergantungan, tapi efek terkana paparan, kotoran dan sebagainya.
Gimana? Sudah ga ga ragu lagi buat treatment di Skin Ethica, dong?
Skin Ethica
Jalan Aceh No. 66 (area Graha Manggal Siliwangi)Bukan Senin-sabtu Jam 10.00-19.00Instagram: @skinethica.idTelp. 022-4223233 WA 0877-8328-3288
Menarik banget ya, zaman sekarang makin banyak perawatan-perawatan yang bisa kita lakukan di dalam negeri sendiri, alat-alatnya udah canggih.
ReplyDeleteNggak heran, ciwi-ciwi, bahkan mamak-mamak zaman now, kinclong-kinclong banget.
Saya nih seumur-umur belum pernah perawatan gini, pengen nyobain juga sih sebenarnya, penasaran kayak gimana :)