Sunday 29 December 2019

Bandung Kunafe, Rahasia Oleh-oleh Artis Yang Masih Bertahan

Beberapa waktu, saat artis rame-rame buka gerai kuenya di Bandung, aku termasuk salah satu yang sempat mencicipinya. Tidak semua memang. Ada yang ga sempat dan toko keburu haitus alias tutup. Ada yang pernah nyicipin terus sekarang  udah kayak judul film lawas, Gone With The Wind, hilang ditelan angin.  

Namun masih ada juga yang masih eksis setelah yang lain harus mengibarkan bendera putih. Sementara akutuh belum nyicipin. Saban lewat gerainya, yang terlintas di benakku adalah "Paling gitu-gitu aja." 

Gitu-gitunya aja itu yang mesti aku koreksi, lho. Dan belakangan, baru sadar kalau Bandung Kunafe adalah oleh-oleh artis yang masih eksis. Apa rahasianya, ya?
gerai bandung kunafe
Gerai Bandung Kunafe di Jalan Banda
Rasa penasaranku akhirnya terbayar setelah kemarin main-main ke gerainya yang berlokasi di Jalan Banda.  Sejak menjejakkan kaki sampai ngesot pulang,  driver  ojol  yang beliin pesanan hilir mudik terus. Ada aja yang beli.  
bandung kunafe
Babang Ojol hilir mudik belanja Bandung Kunafe

Konon katanya kue artis itu kurang kerjaan. Bakar duit.  Toh kalau rugi atau gulung tikar mereka mah nothing to loose.  Duitnya udah kayak daun aja, tinggal metik. Yang masalah justru sektor UKM yang secara kompetitif  malah terpinggirkan.  Mereka jadi susah bersaing karena kue-kue artis punya budget lebih buat promo. Soal rasa? Ga jelek, cuma ga punya kelebihan selain mengusung popularitas sang pemiliknya.  Kalau lihat dari toko-toko yang udah tinggal nama, pemikiran gitu  bisa dipahami.
bandung kunafe
Rak pajangan Bandung Kunafe malah rame sama produk rekanan
Kasus yang berbeda terjadi dengan gerai Bandung Kunafe, Gerai kue miliknya Irfan Hakim yang berkolaborasi dengan Ananda Omesh. Mereka  ga cuma jualan bolu dengan label sendiri. Tapi  yang mereka terapkan juga menggamit sektor UKM untuk sama-sama maju menjajakan oleh-oleh Bandung. 

By the way ada yang baru baca kata 'menggamit' lagi setelah sekian purnama? Auuuuuu *sayup sayup terdengar lolongan Werewolf. Lah bahas kue kok jadi horor, yak?
oleh-oleh bandung
Tampilan produk UKM yang eye catching, bikin lapar

Hmmm... kalau artis berbisnis menggerus lahan rejeki sektor UKM, ga selamanya seperti itu. Pemandangan yang menarik justru  display yang ada di toko malah memajang  snack dan cemilan-cemilan rekanannya. Bolu-bolu Kunafe dengan berbagai rasanya malah ngendon di pantry, di balik meja kasir. Biar yakin seyakinnya, aku ngajak Dydie dan Ulu yang hari itu janjian ke sana buat mengitari lagi tiap rak.  Hasilnya tetep aja nol. Ga nemu barang sedus aja nyempil, kecuali tumpukan dus bolen yang terpajang dekat kasir.
bandung kunafe

Pas nanya sama Teteh yang jaga di sana, emang seperti itu. Bolunya ga dipajang di rak. Untuk menjaga kesegaran dan kualitas bolu yang bener-bener fresh. Kan, kita sama-sama tau ya, kalau cake mah umurnya pendek. Disimpan di udara terbuka  paling lama 3 hari. Mau lamaan dikit ya simpen di kulkas. Itu juga paling banter 7 hari disuruh ngekos di sana, sebelum bedol desa ke perut kita.
oleh-oleh bandung
Ada yang kangen keripik pedas?
Sementara itu aneka cemilan yang ada di sana, emang diproduksi dan dikemas dengan umur yang lebih panjang dan lama. Bukan asal majang produk aja sih. Karena dari kemasannya juga menarik dan eye catching. Kalau pun harganya sedikit lebih mahal itu sudah tercover dengan penampilannya yang looks good.  Seneng kan, kalau lihat produk lokal bisa dikemas modern dan punya nilai lebih gini? Sama-sama maju, sama-sama laris. 
oleh-oleh bandung kunafe
Janjian bertiga buat boyong Bolu dan Bolen
Berhubung hari itu aku dan Dydie mau kulineran makan berat, keinginan mengadopsi cemilannya ditunda dulu. Bukan apa-apa, akutuh tipe orang yang bawaannya pengen unboxing aja setiap beli cemilan. Niat beli buat stok seminggu, ga sampe 3 hari udah ledis alias abis hahaha. Anakonda kecil yang ngekos di dalam perut sana emang rakus. Yeeee... nyalahin :D
bandung kunafe
Dressku kok bisa pas ya sama background? hahaha
Nah, ngomongin soal Bolunya Kunafe ini mereka punya 6 varian. Beberapa rasa sudah mainstream seperti Kunafe Cheese, Kunafe Greentea, Kunafe Chocolate, Kunafe Tiramisu, atau  Kunafe Nutella. Sementara si bontot Kunafe Durian termasuk yang masih jarang. 
bandung kunafe rasa cheese
Kejuuunya.... Yummy
Untuk penampilannya sendiri layernya Kunafe ini berbeda dengan pakem kuenya artis yang  layer pastrynya dominan. Untuk Bandung Kunafe ini layernya dalam bentuk remahan yang mengelilingi bolunya. Kurang banyak buatku, jadi kurang terasa hehehe.  Bandung Kunafe terdiri tiga lapis dengan tampilan bentuknya yang mainstrea bulat. Ga aneh-aneh.

Lapisan paling atas adalah topping keju dan krim. Parutan kejunya boros dan tebal-tebal. Buat penggemar gurihnya keju, kayaknya nih kejunya dicomotin dulu sampai habis. Layer berikutnya adalah Japanese Cake  yang mengapit cheese filling di tengahnya. Rasanya creamy gimana gitu. Manisnya pas, lembut tapi ga lengket.  

oleh-oleh kekinian bandung kunafe
Cheese fillingnya  lembut meleleh di lidah
Secara penampilan Bandung Kunafe  ga jauh beda dengan pakem bolu pada umumnya. Bahkan dengan kue-kue artisnya  lebih simple. Tapi kalau rasa berani diadu.

oleh-oleh artis bandung kunafe
Udah cocok jadi SPGnya?
Selain membawa pulang sekotak bolu Kunafe Cheese, aku juga membawa sekotak bolen cokelat ke rumah. Satu box isinya dua belas biji dengan cara  penyimpanan dalam dusnya membentuk formasi lingkaran. Lucu juga, karena biasanya setiap beli bolen,  susunannya berbanjar kayak sekompi pasukan yang lagi latihan baris berbaris hehehe.  

bolen bandung kunafe
Bolennya must try
Sementara itu kalau si bolen ini yang paling menonjol adalah rasa cokelatnya yang  cenderung manis dan melted saat digigit. Paling enak buat dinikmati dengan secangkir teh tawar panas. Apalagi saat ini lagi musim hujan. Saat bawaan lapar membuat rencana diet  tertunda besok dan besok lagi. Makanya ga pake lama dua kotak tim Kunafe yang ku bawa pulang dalam itungan sehari saja sudah habis, minta direfil.
bolen bandung kunafe
Pisangnya empuk, cokelatnya melting
Ngomong-ngomong soal pemilihan nama, Kunafe yang label kemasannya ngambil latar Jembatan Pasupati ini terinspirasi dari  seruan "Kunaon?" yang diplesetkan jadi Kunafe. Unik juga sih, karena selama ini sebagai urang Sunda sering dituduh ga bisa nyebut F. Ih Pitnah hahaha... 

Walau sebenarnya dari kamus bahasa Sunda emang ga ada kosa kata  yang mengandung bunyi F, sih. Mungkin Kunafe ini adalah akronim dari Kunaon dan Kenapa tapi diucapkan dengan akses arab gitu, ya hahaha... Lah bahas kue apa bahas pelajaran bahasa, Bu?  

Bandung yang rame dengan kulinernya itulah yang jadi alasan kenapa Irfan Hakim dan Ananda Omesh mengusung brand Kunafe ini. Iya, Bandung yang kreatif dengan wisata dan oleh-oleh  kekiniannya ini selalu saja menghadirkan ide-ide segar soal dua hal itu. Makanya salut deh buat Kunafe. Di tahunnya yang ketiga  masih kayak judul lagu band Cake, "I will Survive". Bahkan saat ini sudah punya 5 merchant yang tersebar di kota Bandung.

Selain dapat diskon kalau bayar pake Gopay, saat ini juga asedang ada promo hemat kalau beli paket berikut.  Lumayan sselisih harganya bisa buat beli cemilan lainnya yang terpampang nyata tanpa fatamorgana di display sana.
bandung kunafe

bandung kunafe

Gerai Bandung Kunafe juga ada di Jalan Pasteur, Jalan Pajajaran, Miko Mall, BIP dan Jatos. Untuk Mitranya bisa kita jumpai di Stasiun Bandung dan Bandara Husen.
kue artis bandung kunafe
Yipiiiii siap menghabiskan bolu dan bolen Bandung Kunafe
Kalian sudah nyicipin Oleh-oleh artis Kunafe? Apa rasa favoritnya? Yuk cerita di komentar, ya. Kalau belum, hunting dulu, ya. Cicipin terus kita chit chat komen di bawah, yaaa...







Share:

Friday 27 December 2019

Circus on Ice, Atraksi Teranyar di TSB

Selalu ada sensasi senang dan terhibur setiap usai menonton pertunjukan sirkus. Atraksi akrobatik dari para pemaen dan kostum-kostumnya yang menawan tidak pernah bikin bosan.  

Sepengalamanku menonton sirkus dari berbagai negara, mereka punya ciri khas dan keunikan masing-masing. Seperti yang baru saja aku saksikan tempo hari saat main ke Trans Studio Bandung.
Credit Photo : Jeannette Egy
Sejak tanggal 20 Desember 2019 sampai tanggal 4 Januari 2019 nanti Trans Studio menggelar pertunjukan sirkus yang bertajuk Circus On Ice by Savaliev's  yang para pemainnya didatangkan langsung dari Rusia dan Ukraina. Pertunjukan ini sendiri diselenggarakan dalam rangka menyambut liburan natal dan akhir tahun.  



Seperti yang kita tau ya, Teman-teman kalau sudah masuk musim liburan, di mana-mana destinasi wisata  penuh, crowded, macet semacetnya bahkan bisa dibilang ga bisa bergerak. Kesel karena waktu habis terbuang  menunggu mobil atau kendaraan yang kita tumpangi  bisa rada ngesot dikiiiit aja.  

Ya kalau sabar. Kalau enggak? Apalagi kalau perginya barengan keluarga dan menyelipkan rombongan krucil yang bawaannya suka senewen, ga mau tau kalau sedang terjebak kemacetan.

Makanya, aku sarankan untuk menghabiskan liburannya seharian saja di arena Trans Studio Bandung. Selain bisa puas menjajal aneka wahana ya atraksi sirkus ini adalah salah satunya yang gak boleh dilewatkan.

Pertunjukan sirkus dimulai pada pukul 14.00. Setelah MC menyapa audiens yang sudah menunggu di arena Amphi Theatre, iringan musik yang dinamis dari band pengiring jadi pembuka.  Sejak dimulai saja aku tuh udah terpesona.  Samar-samar kok rasanya familiar dengan lagu yang diperdengarkan.  Aaaah, iya ini Go The Distance yang jadi OSTnya Hercules.  

Dulu versi aslinya  Michael Bolton menghadirkan sensasi  khidmat dan agung.  Kali ini dengan aransemen yang berbeda,  gubahan lagu yang sama menceritakan kemeriahan pesta ulang tahun yang sedang dirayakan di sebuah kerajaan es.  Makanya sepanjang pertunjukan suasana yang kental dengan negeri kutub itu terasa banget. 

Ada balerina dan pesulap yang meluncur dan menari energik di panggung dengan sepatu roda. Ada juga Olaf dan kawan-kawan yang joged-joged lucu ditingkahi hujan salju buatan. Pas di part ini banyak bocah yang ga bisa diem. Mereka dengan riang gembira mendekati bibir panggung. Tangan-tangan kecil mereka menggapai  busa-busa sabun yang jadi salju buatan.


Credit Photo : Jeannette Egy
Credit Photo: Jeannette Egy

Atraksi aerial silk dan akrobatik trik  adalah bagian yang lumayan bikin dada mencelos. Ya gimana, ya? Soalnya selain perlu konsentrasi penuh juga dibutuhkan keseimbangan tubuh yang paripurna agar tidak jatuh.  Dan mereka bisa melakukannya dengan baik, lho. Wuih, amazing.  


Selesai nonton,  jangan buru-buru beringsut dari arena acara, ya.  Para pemain sirkus bakalan dengan senang hati berpose bersama pengunjung.  

Usai nonton pertunjukan yang durasinya kurang lebih sejam ini, pengunjung bisa melanjutkan keceriaan menjajal wahana yang ada sebelum jam 4 sore teng bakal ada Parade of Zoo Crew, dengan kostum yang bling-bling  bakal hadir menyapa pengunjung.  

Dengan membayar charge  sebesar 280 ribu rupiah, kita sudah bisa sepuas-puasnya bermain di arena TSB.  Kalau teman-teman punya kartu kredit dari Bank Mandiri bisa banget tuh dimanfaatkan sebagai cara pembayarannya karena ada promo diskon sebesar 25%, lho.  Kalau datang berlima,  jadinya cuma bayar buat 4 orang aja. Lumayan banget, kan?

So, liburan akhir tahun ini teman-teman udah ga harus pusing lagi mau ke mana. Ya ke Trans Studio Bandung aja, ya.

Share:

Saturday 14 December 2019

Rekomendasi Suplemen Vitamin Sesuai Kebutuhan Tubuh dari Jovee

Vitamin apa  yang sih paling best seller dan paling kepikiran kalau ditanya  apa yang dibutuhkan tubuh kita?

Kalian ga sendiri. Mayoritas orang bakal menjawab ini.  

Tapi, tau ga sih  ternyata  vitamin  yang paling dibutuhkan tubuh kita, terutama  wanita di Indonesia adalah vitamin D. Dari  hasil survey yang dilakukan oleh Public Health Internaitonal Conference alias PHICo pada tahun 2016  terungkap kalau 95%  wanita di Indonesia  mengalami kekurangan vitamin D ini. Serem,  ya?

Insight ini  aku dapatkan saat menghadiri  grand launchingnya suplemen Jovee yang diselenggarakan pada  tanggal  5 Desember lalu bertempat di Kuningan City Jakarta.  Bela-belain  nyubuh dari Bandung bareng Nchie dan Erry  ternyata ga sia-sia. 

Selain  ketemuan dengan teman-teman Blogger di Jakarta, sharing ilmu yang berfaedah, aku juga ikut tantangan yang ditemani oleh para instruktur Jotami  pada waktu itu. Jangan ditanya  lah kayak gimana pegelnya. Salah sendiri  ga pernah olahraga sih  hahaha

Kebutuhan Vitamin Setiap Orang itu Berbeda, lho

Aku pernah nanya dokter  dalam sebuah talkshow di radio soal vitamin ini.  Kalau semua vitamin dari A sampai E  dan  K (tau sendiri kan,  vitamin B itu  banyak printilannya) harus dijejalin ke perut,  ya  ngeri juga.  Ngeri kalau tabrakan (karena kan kondisi tubuh setiap orang ga sama) belum lagi ngitung berapa banyak rupiah  yang harus dihabiskan untuk membeli ini atau itu.  


Asupan  nutrisi yang terbaik ya emang dari pangan sehari-hari kita. Sisanya  baru deh penuhi dari vitamin yang asupannya emang kurang. Masalahnya  gimana cara  kita tau vitamin apa yang  bener-bener dibutuhkan.  Tul, ga?  

Di sisi lain  gaya hidup sehat yang kebanyakan makan serba instan, ditambah lagi  Babang ojol yang siap beliin pesanan, bikin pola makan kita makin kacau dan bisa mengundang masalah penyakit semisal darah tinggi  atau jantung koroner. Serem ih,  karena  kedua penyakit ini adalah  penyakit tipe silent killer  dengan angka tertinggi.  Belum lagi biaya pengobatannya  yang muahal.  

Konsultan Vitamin  Terpersonalisasi

Nah, Jovee  yang produknya baru  launching tempo hari itu menjawab  kebutuhan vitamin kita. Mana yang bener-bener dibutuhkan  oleh tubuh kita. Lewat serangkaian survey  mini  yang harus diisi,  Jovee merekomendasikan jenis vitamin  yang sesuai dengan tubuh kita.

Singkat kata  rekomendasi  Jovee terpersonalisasi secara unik. Aku butuh vitamin ini dan itu. Sementara kalian  bisa saja  membutuhkan jenis vitamin yang sama atau  mungkin beda.

Bisa dipercaya, ga?
Oh, bisa dong.  Karena Jovee ini dalah apotik digital. Suplemen yang kita dapatkan ditangani oleh apotekernya yang handal mulai dari hulu sampai ke hilir dengan mengimplementasikan  Good Pharmacy Practice  alias GPP.  Fiuh,  no worry dong ya.

Sebagai contoh, berikut ini adalah contoh  rekomendasi kebutuhan vitamin yang direkomendasikan oleh Jovee sesuai dengan kondisi dan  jawaban yang sudah aku berikan lewat survei mini yang aku ceritakan tadi.

Nantinya aplikasi ini akan merekomendasikan jenis  suplemen apa  yang cocok buat tubuh kita.  Apa mau ngamabil paket yang basic, recomended atau kalau punya dana memadai  bisa  ambil paket ultimate.

Ngomong-ngomong soal  vitamin D yang aku ceritakan di atas,  ternyata vitamin D ini adalah obat anti jerawat nomor 1.  Sesama kaum hawa,  aku paham dan feel you all banget kalau  kebutuhan  vitamin itu mesti ga boleh melewatkan  suplai  untuk  kesehatan kulit. Ya, gak? ya, gak?  

Bukan cuma  untuk kulit aja,  vitamin D  juga ampuh untuk mengatasi  masalah lainnya  yang berkenaan dengan depresi. Kalau kalian pernah atau suka merasa melow  ketika hujan turun, jangan salahin cuaca, ya. Tapi karena emang  kita lagi kangen sama si vitamin D ini. Makanya, kalau kalian sering mengalami swing mood,  vitamin D ini mungkin  emang salah satunya yang kalian butuhkan.  Hati yang bahagia juga akan terpancar dari ekspresi  wajah. 

Tapi  biar yakin dan ga salah pilih  aku sarankan kalian untuk mendownload  dulu  aplikasi Jovee ini lalu temukan  pilihan vitamin terbaik.  Yaaa siapa tau kan ternyata ada vitamin lain yang serasa ga butuh ternyata tubuh kita  malah butuh.

Ga usah khawatir karena aplikasi Jovee ini bisa digunakan oleh para bumil, sehingga bisa mendapatkan  rekomendasi vitamin untuk ibu hamil  yang aman dan tepat.   


Chalenge yang Seru Selama Acara

Sebelum acara dimulai aku  sok-sok an ikutan challenge yang digelar seperti squat, jump dan plank.    Untuk ukuran yang jarang olahraga, pencapaianku lumayan juga sih (yeeee muji diri sendiri).  Untuk squat dan Jump  aku bisa melakukan sekitar 60an dalam rentang 1 menit. Sementara untuk plank  aku bisa bertahan selama 1 menit 52 detik.  

Plank ini paling nantang dan sedikit nyiksa karena  harus menjaga tubuh kita ga turun.  Pas satu menit  pertama itu aku hampir nyerah.  Mas instrukturnya semangatin aku  buat ga nyerah sementara  satu instruktur lainnya yang perempuan nyolekin perutku yang udah turun  biar naik lagi. Ampun dah, hahaha. Sampai kemudian suara MC yang memulai acara menyelamatkanku untuk mengakhiri sesi  chalenge itu.

Selesai menyimak acara dan makan siang ternyata keseruan acara masih berlanjut.  Ditemeni oleh 2 instruktur, aku dan teman-teman audiense  blogger lainnya  mengikuti  zumba bareng-bareng.  Sebetulnya  aku males karena ngerasa  gerakanku  bakal aneh, kayak robot.  Tapi  yaudahlah bodo amet,  masuk barisan dan  ikutan senamnya.  Bener ga? Mbuh lah. Ku jalan terus meski  aku rada kerepotan  buat ngikutin duo mbak instruktur yang energik itu.

Beberapa hari abis acara aku masih merasakan pegal-pegal karena  abis olahraga itu. Anehnya aku ga kapok malah rasanya fun banget. Lalu kepikiran sih  buat rajin olahraga lagi minimal di rumah sendiri. Lalu kalau ada zumba lagi aku  mau ikutan ah, tapi please kalau kalian ada di tempat yang sama denganku dan melihat keanehan gerakan senamku  jangan diketawain, ya.  Malu akutuh.

Share:

Thursday 12 December 2019

FUNancial, Mewujudkan Goal Finansial Secara Fun

Biasanya kalau ada yang harus dikerjaan sampai begadang, aku tuh suka menyiapkan amunisi berupa cemilan.  Niatnya biar semangat melanjutkan pekerjaan dan selesai sebelum batas waktu.  Ya selesai sih emang. Cuma kadang (kadangnya itu banyak)  aku tuh kalau jajan suka ga kira-kira banyaknya.  Sebelum memulai pekerjaan,  tuh cemilan yang niatnya buat amunisi menemani ngalong malah cepet habis duluan. Berarti ada kebocoran,  jajannya kebanyakan .

Teman-teman pernah ngalamin seperti ini juga, ga? Atau mungkin sering?  
Belakangan aku tuh baru tau kalau "kebocoran kayak gini istilahnya adalah "Latte Factors" saat hadir di acara FUNancial Yang Kamu Mau Talkshow bertema "Change Your Hobby into Business"  bersama Home Credit    dan  Indonesian Female Blogger yang bertempat di Paberik Coffee  Roasters Warunk Upnormal  pada hari sabtu, 7 Desember 2019 lalu.


Ngomong-ngomong  soal yang Kamu Mau,  teman-teman punya mimpi apa sih? Gimana nih dengan resolusinya di akhir tahun ini? Apa udah ada progress atau  malah ga tau udah sampai mana dan sampai-sampai akhirnya harus direset ulang atau dikerjar lagi karena memang jalan di tempat atau mungkin karena ga dicatat jadi ga tahu deh mau ngapain?

Tenang,  kalian ga sendiri kok. Rasanya abis dijitak  bareng-bareng sama Dipa Andika dan Mohammad Takdis waktu nyimak paparan mereka  yang dipandu sama Ucita Pohan. Selama ini mimpi-mimpi saya jalan di tempat  karena emang ga dicatat. Ibaratnya  kayak yang baru jadian trus  menganut prinsip jalani aja dulu.  Laaah  kan ngaco ya, prinsip ginian.  yang jadian aja ada mimpi-mimpi  menuju masa depan. Bukan cuma jadi teman jalan aja.   Duh kok jadi  bahas ginian, ya?

Jalani Hobi Tapi Jangan Jadikan Duit Sebagai Tujuan

Sebelum ngobrol lebih serius, obrolan dibuka dengan cerita Mohammad Takdis  yang waktu itu lagi jalan-jalan di Lombok.  Lalu doi ditelpon dosennya  disuruh datang siangnya.  Aku dan audiens lainya pada ketawa karena dosennya mengira kalau Takdis ini  lagi di jalan Lombok yang ada di Bandung itu.  Singkat cerita Takdis di-DO  karena sering bolos. 

Drop out dari kampus malah jadi berkah buat Takdis.  Hobinya jalan-jalan itu malah membuatnya memiliki  bisnis WhatTravel Indonesia dan sudah memiliki rumah tanpa nyicil di usianya yang belum 30. Huaaaa, siapa coba  yang ga envy?  

Takdis yang malah pernah njadi narasumber di acara talkshow di kampusnya (setelah DO itu) berbagi tips  bersama Andika tentang mengelola keuangan. Paling menyenangkan emang punya bisnis sesuai passion atau hobi kita,  tapi   kalau  yang ada di kepala kita dalah duit duit melulu  malah  ga akan bener jadinya. 

Latte Factors, Pengacau Rencana

Siapa saja boleh mimpi  tapi  ya itu tadi harus dicatat sebagai  langkah action  untuk mewujudkannya.  Misalnya saja kita punya rencana jalan-jalan ke Raja Ampat dengan budget yang dibutuhkan 10 juta rupiah sebagai biaya minimal.  

Ga punya duit cash? Ya nabung dulu, kan? Dengan  tingkat inflasi yang sekarang sebesar 10%, dan direncanakan mau jalan-jalan 5 tahun lagi alias tahun 2024 uang dibutuhkan untuk mengcover biaya ini itu adalah sebesar Rp. 16.105.100.  

Tampak gede? 
Sebenarnya enggak tuh. Cuma perlu menyisihkan 200 ribu saja dengan investasi di reksadana setiap bulan untuk mewujudkannya.  Masalahnya kita itu  suka tergoda  hal remeh temeh yang namanya  jajan.  Lewat survei mini yang dilakukan hari itu,  kebanyakan audiens menghabiskan uangnya  memang buat jajan.  Yang bikin shock  adalah  rata-rata latte factor  orang-orang di Indonesia  itu menyentuk angka 900.000. lho! 

Duh coba itu alokasi jajannya dikalikan setahun aja udah berapa coba? Sementara  yang sudah-sudah aku males  (takut sakit hati sebenarnya)  mencatat pengeluaran. Padahal  menurut Dipa dan Takdis sekecil apapun pengegluaran kita harus dicatat, bahkan hanya untuk bayar parkir.

Pelit atau itungan? Ya enggak sebenarnya.  Karena dengan mencatat pengeluaran secara detil  itu bisa ketauan dari mana bocornya. Nah dari kebocoran itu ke depannya kita bisa  melakukan evaluasi  untuk menata keuangan yang lebih rapi dan terencana.  

Kalau dipikir-pikir, dulu waktu masih kerja sebagai staf finance pun aku suka rewel  minta bon parkiran  sama kurir atau supir buat laporan kas kecil. Ga ada bon, ya ga ada reimburse. Aku yang nalangin? Ogaaah..... Terus kenapa prinsip  ini menguap seiring waktu berlalu, ya? 


Mengelola Bisnis Jangan Sama Teman

Siapa sih yang ga mau sukses di usia muda?  Dipa saja pernah mengalami kerugian waktu merintis bisnis restoran pizzanya. Begitu juga dengan Takdis.  Pernah mengalami rugi juga, kok.Tapi mereka segera bisa mengendus sumber kegagalannya dan  berhasil move on dari masa lalu (istilahnya gini amat sih, Kakak?).  

Untuk mengelola bisnis, mereka menekankan untuk tidak menjalaninya bareng teman.  Bukan apa-apa. Pembawaan orang Indonesia yang ga enakan  bisa bikin kacau semuanya, terutama  masalah duit.   Sukses ya alhamdulilah,  tapi kalau gagal risikonya dobel.  Uang hilang, pertemanan juga jadi rusak.  

Dalam mengola bisnis  juga  jangan lupa untuk menyiapkan detil-detil lainnya secara rapi. Semisal quotation,  surat kontrak, memisahkan rekening pribadi dengan rekening bisnis, kwitansi pembayaran ini itu sampai  bukti komunikasi juga sebagai  dokumen pendukung.

Memulai Investasi dan Menyiapkan Dana Darurat

Apa pun  kalau cuma niat tanpa action  ya bakal ada progress.  Bukan cuma bisnis aja, tapi juga merencanakan hari tua yang aman sentosa.Aku setuju dengan pemikiran Dipa sebisa mungkin udah tua itu kita bisa menikmati hidup tanpa menyusahkan anak atau orang lain.  Caranya  ya dengan menyiapkan dana pensiun.  Semisal kita sudah merencanakan pensiun di usia 55 tahun.

Let's saya  usia  kita sekarang adalah 25 tahun (iya iya tau, usiaku udah lewat jauh dari angka segini) dengan gaji UMR sebesar 4.000.000. Kalau direncanakan  mau pensiun di usia 55 tahun nanti dengan tingkat inflasi  sebesar 10% diperkirakan UMR yang berlaku sebesar  69.797.000, maka biaya pensiun yang dibutuhakn adalah sebsar Rp. 16.751.426.178.   Gede banget, ya?

Ga mungkin kalau cuma ngandelin gaji aja, mah.  Makanya harus disiapkan dengan  inevstasi sejak dini. Dan ngomongin soal investasi itu ga susah dan ga mahal.  Reksadana misalnya.  Ternyata adalah nilai setoran awalnya  yang cuma 10 ribu saja.  Selama ini aku tahunya mulai dari 100.000.  Ya, sekali lagi  niat tanpa usaha mah lupain ajalah  semua mimpi-mimpi.

Investasi pun  bukan hanya untuk tujuan jangka panjang saja, tapi  juga untuk jangka pendek dan menengah. Liburan, sekolah anak dan aset juga termasuk di dalamnya. Makanya sebisa munngkin dari  setiap pengeluaran bulanan kita alokasikan tuh 30%nya untuk  investasi.  Aku kasih highlight di sini nih: 

Pos investasi ini harus dibayar di awal. Bukan di akhir. Karena ga bakalan pernah terbayar, keburu habis buat gaya hidup.  

Dipa tau aja ih  :D

Yang ga boleh dilupakan juga adalah menyisihkan  dana darurat dari penghasilan kita sebesar 10% saja.  Ya amit-amit  kalau sakit mah, ya. Tapi kan kita ga pernah tau  apa yang akan terjadi sama kita.  Ikut asuransi kesehatan  dari yang kelas rakyat sampai premium  udah tersedia pilihannya.  Tinggal  sesuaikan dengan anggaran yang kita punya. 

Meskipun usia udah ga muda  lagi,  ga berarti investasi nya urung jalan. Karena untuk selama hidup ktia butuh duit, kan?  Setidaknya persiapkan investasi  untuk  pos yang sifatnya urgen, sesuai dengan kondisi masing-masing.


Bukan cuma mendapatkan insight baru seputar mengola keuangan  yang aku dapatkan kemarin. Kemasan acara,  MC dan narasumber membuat acara mudah dipahami dan fun banget  Mumpung  masih diberi sehat dan kesempatan  yuk ah  wujudkan financial goalnya dari sekarang juga  untuk mewujudkan mimpi-mimpi  Yang Kamu Mau.


Sekilas Home Credit Indonesia

Home credit adalah perusahaan pembiayaan   tanpa harus menggunakan karti kredit sebagai cara pembayarannya yang bisa dilakukan secara online dan offline. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2013 lalu, kini Home Credit Indonesia  bisa ditemukan di berbagai kota besar di Indonesia seperti Bandung, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Denpasar, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Manado, dan Balikpapan.

Butuh banget barang elektronik  tapi dana lagi terbatas? Kalem aja, Home Credit  Indonesia memfasilitasi kita untuk mendapatkannya tanpa  administrasi  yang ribet. Selain itu  tersedia juga fasilitas   untuk pembiayaan multiguna  untuk aneka kebutuhan lainnya mulai dari renovasi rumah sampai  liburan.

Share: