Tuesday, 25 December 2018

Martabak Maskulin, Enaknya Bikin Hati Meleleh

Pilih mana kalau ditawarin martabak? Mau yang asin atau yang manis?
Saya sih pilih dua-duanya. Sama-sama enak, temen ngemil yang pas buat malam-malam gini, apalagi kalau hujan.  Biasanya kalau di pinggiran jalan, gerobak penjual Martabak manis dan asin ini dijual oleh dua penjual berbeda. Kalau suka yang manis, beli di sebelah sini. Doyan yang asin, ya udah beli di situ.  

Di Bandung tuh ada banyak penjual Martabak. Mulai dari  yang jualan di pinggir jalan, sampai di kedai-kedai yang menawarkan varian rasa yang kreatif.

Salah satu brand martabak di Bandung yang sedang populer adalah Martabak Maskulin yang ada di 3 titik. Selain beralamat di jalan Cikutra 169, kita juga bisa menemukannya di jalan Riau 83 dan Jalan Cibaduyut 86. 

martabak enak di bandung

Beberapa hari yang lalu saya mampir ke tenan Martabak Maskulin yang di jalan Riau, bersebelahan dengan Richess Factory atau bersebrangan dengan Sekolah Taruna Bakti. Pasti tau lah, ya.  Ga usah galau mau beli yang asin dan atau manis karena kedua jenis martabak ini bisa kita dapatkan di tempat yang sama.

Waktu saya datang sore itu, tenannya  belum lama buka, tapi sudah banyak babang Gojek yang nongkrong di sana nunggu pesanan.  Saya disambut oleh salah satu pelayan yang ramah dan bodor (kocak).  Mungkin karena udah terkontaminasi (((terkontaminasi))) bawaan martabak yang cepet meleleh kali, ya. Jadinya nih kalau lagi bete, suntuk atau terjangkit  penyakit manyun, saya saranin maen ke sini. Karena para pelayannya pada ramah dan lucu, bisa mencairkan kesuntukan. 
martabak enak di bandung

Sambil nunggu pesanan, saya iseng nanya. Lebih karena penasaran sih, bukan iseng *eh gimana?*

Saya kan nanya, gini: "A, kenapa dikasih nama Martabak Maskulin? Bukan Martabak Feminim, kek atau apa?"

Pertanyaan yang asal, kan? hahaha... Mentang-mentang saya perempuan terus kesannya kayak ga terima aja gitu kalau ga dikasih nama yang lembut dan lebih bernuansa perempuan *apaan sih*

Terus dijawab dengan lempeng kayak gini: "Karena kami di sini pada Kul-in"

Heu... yang cool maksudnya gitu, ya. Secara di media sosial, memang sapan buat para pelayan di Martabak ini adalah Mr Kul. Walau sebenarnya ga semua pelayannya laki-laki, sih. Ada juga yang perempuan. Ya mungkin sapaannya jadi Miss Kul. Sama-sama terdengar cool. Yekan?
martabak enak di bandung
By the way, sambil merhatiin proses pembuatannya, kemudian si Aa pelayan ini cerita kalau dulunya Martabak Maskulin ini mengusung branding Martabak AH. Lalu sekitar pertengahan tahun ini, mengusung konsep yang berbeda dan berganti jadi nama Martabak Maskulin. 

Walau sudah punya nama baru, nuansa lamanya masih terasa dalam pilihan menunya. Salah satunya adalah Martabak Telor Ayam AH. Martabak asin yang recomended yang kebetulan salah satu dari menu yang saya pesan.

Sambil menyiapkan wajan pengorengan dan melebarkan kulit martabak, si Aa ini cerita lama proses pembuatannya. Untuk sekali memasak, bisa sekaligus bikin 3 martabak telur sekalian dengan durasi memasak sekitar 15-20 menit. Sambil nunggu, saya perhatikan setiap ada yang datang, nih martabak asin selalu aja ada yang pesen, lho.

martabak enak di bandung

"Dalam sehari nyiapin berapa lembar kulit martabak asin?"

"20 aja, teh."

"Ga kurang?" Saya kepo. Kalau dalam waktu  kurang dari sejam gitu ada yang pesan 3  orang untuk marabak asin, pas maghrib atau Isya  juga udah abis. Gitu saya mikirnya. Soalnya kan nih tenannya Martabak Maskulin bukanya mulai dari jam 3 sore. 

"Ya, tinggal bikin aja lagi kalau belum terlalu malam. Kalau misal udah jam 11 malam kita ga bikin lagi adonan kulitnya.  Soalnya biar kualitas martabak tetap terjaga."

Hooo iya juga. Jadi dalam sehari itu kulit martabak yang dipake beneran fresh. Bukan sisa kemarinnya.  Ternyata yang dadakan bukan tahu bulat aja, kulit martabak juga :D

Bergeser sedikit ke sebelahnya, saya ngajak ngobrol juga Teteh yang yang lagi bikinin Martabak Blackforest Cokelat Keju. Pesanan saya juga.   Saya perhatiin tuh taburan cokelat dan kejunya royal banget. Beneran melted dan bikin bikin ngeces liatnya. Pantesan aja taglinenya Martabak yang Bisa Bikin Hati Meleleh Karena Ada Bahagia di Setiap Gigitannya.  Siapa coba yang ga seneng kalau dikasih Martabak yang enaknya royal gini?

Gimana soal rasa?
Nah lho, saya ga nanggung kalau kalian jadi baper dan galau menentukan pilihan. Baik yang asin maupun yang manis sama enaknya. Bikin kangen dan pengen mencicipinya lagi dan lagi.

martabak enak di bandung

martabak enak di bandung

martabak enak di bandung

Untuk penggemar martabak asin, Martabak Telur Ayam AH ini gurih banget, dengan cacahan bawang, daun bawang dan daging gilingnya yang berlimpah. Satu irisan saja ga cukup. Lewat deh yang namanya diet.  Kalau suka sensasi martabak  hangat, bisa tuh cobain juga Martabak Blackpeppernya. 
martabak enak di bandung

martabak enak di bandung

Begitu juga dengan martabak manisnya, Martabak Blackforest Cokelat Keju.  Rasanya gurih manis dengan lelehan cokelat dan keju di dalamnya. Teksturnya lembut dan paling pas dimakan selagi
hangat.

martabak enak di bandung

martabak enak di bandung

Masih ada varian lain yang ga kalah menariknya untuk dicoba. Semisal untuk tim martabak manis, wajib banget menjajal martabak kacang yang klasik, keju pandan, red velvet, kitkat, green tea atau untuk tim martabak telor ada martabak isi daging ayam, daging sapi sampai mozarella yang lagi ngehits. 
martabak enak di bandung

martabak enak di bandung
abaikan bapak gojek yang jadi model dadakan :D
Ga usah worry soal harga, karena satu box yang isinya sekitar 16 potong ini sudah bisa dinikmati mulai harga 27 ribuan sampai 75 ribuan saja.  Cincailah dengan rasa dan ukurannya yang gede. Cocok banget buat pilihan mudah dan cepat ngemil bareng teman atau keluarga saat musim liburan seperti sekarang.
martabak enak di bandung

Kalian bisa datang langsung ke tenannya yang di jalan Riau No 83. Jalan Cikutra No 169 dan Jalan Cibaduyut Raya No 86. Semuanya ada di Bandung. Atau kalau tidak mau terjebak kenangan eh macet, ya udah  pesan aja  lewat aplikasi Go Food. Martabak Maskulin buka setiap hari, dari senin sampai minggu  mulai jam 3 sore sampai jam 12 malam. 

Martabak Maskulin
Instagram: @martabakmaskulin
Facebook: Martabak Maskulin
Share:

Saturday, 22 December 2018

Wisata Selfie di Chinatown Bandung

Sekitar tahun 90an adalah masa-masa emasnya film dan serial tv Mandarin di Indonesia. Siapa sih yang tidak kenal dengan Andy Law dengan film-film Kungfunya, atau serial Legend Condor Heroesnya itu? Atau nih, kalau tahun 90an masih terlalu piyik, kita geser sedikit ke tahun 2000an. Tau dong, Meteor Garden dengan boyband F4nya? Hayooo, abis ini jangan-jangan malah jadi nyanyi-nyanyi Qing Fe De Yi huehehe....

Suasana dan kultur Chinese lumayan akrab  buat saya. Tepatnya sejak SMP.  Tahun 1991 saya masuk SMP Negeri 25 yang berlokasi di Jalan Kelenteng, sampai tamat pada tahun 1994. Kalau sekarang sih lokasi sekolahnya sudah pindah ke Jalan Pajagalan. Ga terlalu jauh juga sebenarnya dari Jalan Kelenteng.  
Balik lagi ke suasana dan kultur Chinese, jalan Kelenteng waktu itu seperti kawasan Cina yang oldies yang muram dan suram. Selain banyak toko-toko yang pemiliknya beretnis Cina, sekolah saya bersebelahan dengan Vihara Satya Budhi, yang selalu ramai saat pergantian tahun China. Teman-teman sekolah yang kebanyakan tinggal di sekitaran Paagrsih dan Cibadak waktu SMP pun, banyak yang beretnis China. Kami  berbaur dan berkawan akrab selama 3 tahun sekolah di sana. Bahkan sampai sekarang pun setelah 20 tahun lebih, banyak  yang terhubung di media sosial dan grup chat di WA.

wisata selfie di chinatown bandung

Lain dulu, lain sekarang. Jalan Kelenteng sudah berubah banyak. Masih kuat dengan suasana pecinannya tapi lebih resik dan cantik. Selain Vihara Budi Satya yang semakin luas dan ngehits sebagai destinasi wisata, belakang hadir juga spot wisata di kawasan yang sama. Namanya Chinatown. yang diresmikan pada bulan Agustus 2017 atas inisiatif Perhimpunan Sosial Masyarakat Bandung (Permaba).

Setelah setahun lebih berjalan, akhirnya saya kesampaian juga buat menjejakkan kaki di sana.  Sepintas  kalau lihat dari luar, Chinatown ini sepertinya kecil. Ga begitu luas.  Eh, beneran? Yakiiin?

Tapi ternyata saya salah.
Begitu masuk ke dalam, saya terpesona dibuatnya. Ternyata Chinatownnya Bandung ini luas. Ada banyak spot-spot tematik yang bisa bikin kita betah berlama-lama mengeksplorasinya. Nuansa warna merah, kuning dan sentuhan alami dari kayu-kayu berwarna coklat di sana ga kalah kerennya dengan suasana Chinatown seperti yang ada di film-film Hollywood, lho. Ini beneran, saya ga lebay. Saya sendiri menghabiskan waktu  hampir 4 jam lho buat maen-maen di sini.  Worth it lah dengan charge tiket 30 ribuan.

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

Sebelum  lanjut cerita, saya mau kasih tau nih, kalau masuk ke dalam Chinatown ga diperkenankan bawa makanan dan minuman dari luar.  Aturannya seperti kita nonton di bioskop gitu, lah. Kalau udah kepalang bawa dari luar, nanti disediain loker khusus untuk penyimpanan barang yang bisa diambil lagi setelah selesai berkeliling Chinatown. Jangan khawatir bakal kelaparan atau haus karena di dalam sudah tersedia berbagai tenan makanan dan minuman. 
wisata selfie di chinatown bandung

Terus nih, bagi temen-temen yang bawa pakaian ganti buat sengaja OOTD atau endorse, mending udah dipake juga sejak datang. Kebetulan pas saya ke sana bawa baju ganti dan ketauan sama penjaganya heuheu... Niatnya ke sana emang mau OOTD-an, bajunya dibawain sama Nchie. jadi emang ga pake dari rumah.  Mbak penjaganya ga bisa ditawar, tetep ga boleh bawa baju dari luar, dan harus dititipkan juga. Ya udah, saya minta izin ganti baju dulu terus balik lagi nitipin baju yang  sebelumnya di loker.

Museum Sejarah dan Properti Klasik

Spot yang pertama saya kunjungi waktu itu adalah pojokan yang memajang berbagai properti jadul sejak jaman Belanda sampai akhir tahun 90an. Ada piring seng, radio transistor, tv kalau nyari gelombangnya diputer (bukan dipencet lho) dan barang-barang klasik lainnya yang mungkin belum pernah kita alami eksistensinya. 

Belajar Sejarah dengan tampilan infografis gini jadi lebih asik
wisata selfie di chinatown bandung
Koleksi properti antiknya Chinatown
wisata selfie di chinatown bandung
liat spot ini jadi inget film-film laga klasik jamannya Drunken Monsternya Bruce Lee atau serial Judge Bao
Sambil belajar sejarah, sekalian mengenang masa kecil dulu. Coba barang-barang mana aja yang pernah dialami waktu masih eksis. Sepatu roda, mesin jahit atau tv jadul yang mengingatkan saya serial Friday The 13th?

Kayak sepatu roda ini, nih. Saya jadi bayangin para Cici atau noni-nni Belanda jalan sore menyusuri Bandung sambil bersepatu roda.  Jangan bayangin dengan keriweuhan  jalanan Bandung sekarang yang udah crowded banget, ya.
wisata selfie di chinatown bandung
Jadi inget novel Olganya Hilman Hariwijaya, ga?
radio transistor yang unyu
wisata selfie di chinatown bandung

Spot-spot Selfie

Siapkan memori HP atau kamera  yang luas, powerbank yang cukup atau batre cadangan. Ada  banyak sudut-sudut menarik yang sayang sekali untuk dilewatkan.  Misalnya di sungai kecil ini. Bersabar aja yes kalau maau foto-foto di sini karena pas pengalaman saya, pojokan ini paling rame dan banyak peminatnya. Nah, jangan egois juga kelamaan ngegaya depan kamera. Kasian orang lain yang juga pengen foto-foto di sini,

wisata selfie di chinatown bandung


wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung
anjingnya boongan, ya :D
O,ya kalau mau dapet feel suana pecinan yang lebih kental, di sini juga disewakan kostum ala-ala chinese ala Cici dan Koko dengan tarif yang relatif murah dengan tarif mulai 75 ribuan sampai 150 ribuan, tergantung model yang dipilih.
wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung
turunnya pelan-pelan, neng, Awas jatuh
Kapan terakhir kali naik becak? Walau masih eksis, angkutan jadul yang udah ada sekian lama ini juga ada di sini. Ukurannya sama persis seperti yang kita temukan di jalanan. Boleh banget kok mau fofotoan di sini. Tapi ya kira-kira jangan naek rame-rame kalau ga mau kejunkel. Saya sama Nchie ngikik nahan-nahan ketawa. Ngetawain kekonyolan sendiri plus harap-harap cemas takut jatuh hahaha...

wisata selfie di chinatown bandung

Kulineran dan Playgorund

Cape muter-muter  lapar tapi belum mau keluar? Kalem!  Banyak tenan makanan yang ada di sini. Mulai dari cemilan kelas ringan sampai menu makan berat. Dari yang lokal, oriental sampai ala-ala barat bisa dipilih. Mau update sosmed dulu sambil leyeh-leyeh pun hayu lah. Eh ya ampun, istirahatnya ga jadi dong, karena lanjut foto-foto ini mah.

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung


Kedai es krim ini wajib kalian coba. Varian rasanya banyak. Kalau ga salah, harganya sekitar 30 ribuan untuk satu cup dengan dua pilihan rasa.
wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

wisata selfie di chinatown bandung

Jangan khawatir salatnya bakal kelewat karena keasikan maen di Chinatown. Di dalam sini sudah tersedia musala yang lokasinya ada di pojok, ga jauh dari kedai gelato. Musalanya luas, lengkap dengan mukena yang bersih dan wangi.  Aaaah, seneng deh kalau ada fasilitas umum yang perhatian sama kenyamanan pengunjungnya buat beribadah.
wisata selfie di chinatown bandung

Gimana? Tertarik buat mengeksplor Chinatown juga? Hayu atuh maen ke Bandung. Mumpung lagi musim liburan, nih. Apalagi posisi Chinatown ini strategis banget. Adanya di tengah kota. Sangat dekat dari bandara atau  kalau jalan pake kereta api, udah deket banget tuh dari  Stasiun Bandung.  Cuma 10-15 menitan kalian sudah bisa sampai di sini.  Estimasi perjalanannya pun udah jelas terukur. Ga ada delay, macet atau drama lainnya.
wisata selfie di chinatown bandung

Booking travel atau hotel di pegi-pegi ada banyak keuntungannya, lho. Selain lebih praktis, juga tersedia rute yang lengkap mulai dari kelas ekonomi sampai eksekutif.

wisata selfie di chinatown bandung

 Selain itu ga usah juga cape-cape ngantri. Sambil leyeh-leyeh, pesanan tiket kita segera diproses oleh sistem.   Bayar via m-banking atau internet banking, atau kehabisan saldo di bank bisa pilih opsi pembayaran di mini market. Dan ini nih, yang terpenting, sistemnya Pegi-pegi sudah terverifikasi oleh SSL. Ga usah worry, karena privasi dan keamanan akun kita di Pegipegi aman, terjaga.

wisata selfie di chinatown bandung

Saran saya sih kalau sudah sampai Bandung (bandara atau stasiun) mending maen ke sini pake moda transportasi online aja. Biar ga usah susah-susah nyari parkiran. Memang sih, di sini ada lahan parkir, tapi kalau lagi peak season gini,  bakal ribet nyari parkiran yang available.
wisata selfie di chinatown bandung

Chinatown beralamat di jalan Kelenteng nomor 41 Bandung. Buka setiap hari. Untuk hari senin sampai jumat buka mulai jam 09.00-21.00, sedangkan untuk hari sabtu buka dari jam 10.0-22.00 dan minggu jam bukanya geser dikit , yaitu dari jam 09.00-21.00

Untuk penginapan pun ga susah juga menemukan hotel-hotel di Bandung di sekitar Chinatown. Mulai dari kelas budget sampai yang eksklusif. Gampil! Semuanya bisa didapatkan dengan satu sentuhan jari. Hidup di jaman serba digital, tinggal colek saja aplikasi Pegi-pegi yang ada di gadget teman-teman.


Share:

Wednesday, 19 December 2018

Bye Ketombe dan Rambut Rontok

Sejak menjalani perawatan rambut di Lineation beberapa waktu lalu, saya punya kebiasaan baru  menata rambut tanpa ngiket rambut sebelum menutupnya dengan ciput dan hijab. Dulu tuh ya, suka kelabakan banget nyari-nyari ikat rambut. Gawat deh kalau sampai rambut ga diiket. Gerah? Pasti! Berantakin hijab? Iya banget!  Secara tuh ya, rambut saya ngembang kayak kerupuk yang udah digoreng. Jadinya kebayang dong, kalau rambutnya lupa ga diiket terus pake ciput dan hijaban gitu.  *udah jangan ketawa*


Ya sih, emang sambil jalanin treatment Rosemary itu, saya juga ngelurusin rambut. Selain emang buat kenyamanan dan kangen rambut yang lurus dan halus, yang saya rasain tuh perawatan rambut lebih optimal. plus ga  terlalu ngerjain teteh kapsternya (Teh Euis dan Teh Ria) yang treatment-in rambut saya.  

By the way, udah baca belum cerita perawatan rambut saya sebelumnya?
Aaah, masa belum? Ih, baca dulu atuh postingan ini, ya.


Oke, udah baca kan? kan? *ga boleh boong*
Kita lanjut lagi, yes.


Terus gimana sekarang?
Jadi ringan banget nih rambut dan kalau udah sampe rumah, pas buka hijab rambut saya tetep nyaman, ga ada acara garuk-garukin kepala lagi karena direcokin ketombe yang ngajak sparing partner maen cakar-cakaran atau tonjok-tonjokan hahaha.... Ya kan, kalau lagi jaim, pas rambut gatel itu kita ga bisa asal maen garuk kepala kalau lagi di tempat  umum atau nih, paling prinsip, depan ge***an.   Tengsin, cyiiin.

Minggu kemarin, saya dateng lagi ke Lineation buat ngambil sesi terakhir dari 4 rangkaian seri yang harus dijalanin.  Sambil nyisirin rambut saya, Teh Euis nunjukin beberapan helai rambut baru yang numbuh di kepala, terutama di daerah jedat, Sebenarnya helaian rambut saya tuh tebel, jadi masalah kerontokan ga begitu kentara. Cuma kalau pas dibuka, area jedat situ seakan-akan mengalami erosi (((erosi)), alias penipisan rambut. Anggap saja warning tanda-tanda umur udah ga muda lagi, ya. Eh tapi, semangat dan energik mah wajib dong.

"Nih, Teh udah numbuh lagi rambut-rambut barunya," kata Teh Euis. 
Saya monyongin mulut kayak ikan koi dan bilang "oooh, iya." 

Yuhuuu, jedat saya udah nambah rambutnya hahaha....


Lanjut lagi, yaaa...

Biasanya wangi sampo yang bisa bertahan ga lebih dari sehari. Nah, waktu ngetik ini, saya telat keramas sehari. Nah ini udah dua hari, wanginya masih stay, lho. Wohooo, padahal kemarin dan ahri ini saya ngider ke luar rumah, lho. Sementara itu tonic yang saya pake juga cuma dua hari sekali aja. Ga tiap hari. Bukan mau ngirit sih, tapi anjurannya emang gitu. Keramas dan pake hair tonicnya cukup dua hari sekali aja. Udah worth it.

Tapi....
Teh Euis bilang gini:
"Nanti jangan kaget kalau nanti setelah treatment tiba-tiba  ngerasa rambutnya rada  rontok lagi dengan jumlah banyakan"

"Itu kenapa Teh?" Saya nanya sok tegar.

"Ya reaksi obat. Ga lama kok, abis itu biasa lagi."

Allright, Noted, dicatat dan diingat baik-baik.

Di tulisan pertama saya kan pernah bilang kalau Rosemary Treatment ini dianjurkan buat para muslimah berhijab yang mengalami masalah rambut. Bukan berarti yang ga berhijab ga bisa nyobaik treatment ini. Boleh banget, kok.  Bedanya cuma satu. Buat yang berhijab ruangannya terpisah. Jadi, ga worry dan panik kalau tiba-tiba ada se se mas yang nyelonong. Soalnya kan suka ada aja pelanggan salon Lineation yang ga berhijab terus dateng ke sini ditemanin suami, pacar atau saudaranya.  



Gimana kalau sudah ngambil Rosemary Treatment ini pengen ngambil lagi atau beli produknya?

Boleeeh, Kakak.  Untuk treatment,  kudu jaga jarak dulu. Sekitar 1,5-2 bulan gitu. Untuk beli shamponya bisa beli terpisah di laur treatment. Semisal mau kasih hadiah spesial buat temen atau saudaranya di luar Bandung yang belum sempat datang buat mencoba treatmentnya.  Pun begitu juga buat cowok, ga dilarang buat mencicipi (dih, makanan kali ah) sensasi Rosemary Treatment yang wanginya asik ini.

Satu hal yang jangan dilupakan pas mau datang ke Lineation, saya sarankan buat reservasi dulu. Antriannya itu, lho. Banyak banget.  Teman-teman bisa chat ke nomor  WAnya Lineation di nomor 0812 1806 3298.  Nanti bakal diaturin jadwalnya kapan yang masih tersedia. So, begitu datang, kita ga usah nunggu lama lagi. Diaturin jadwal jam 11 misalnya, ya jam segitu juga kita tinggal menjalani sesi treatmentnya.

Lineation ini buka setiap hari mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore, kecuali hari selasa (libur). Sambil dikeramasin, pijat-pijat dan rangkaian lainnya, alunan musik easy listening bakal memanjakan telinga selama perawatan berdurasi 1,5 jam ini.

Saya udah merasakan hasilnya dari Rosemary Treatment ini. Berikutnya, giliran teman-teman untuk membuktikannya. Yuk yuuk.... cobain segera, ya.







Share: