Optimasi Landing Page dan Offline Untuk UMKM

Kalau asik scroll-scroll di medsos,  saya yakin deh pasti pernah nemu  iklan sponsor yang ngintilin terus. Biasanya sih gara-gara setelah ngeklik satu iklan, terus iklan yang sama bakal nguber terus ke mana pun kita pergi. Misalnya klik iklan tas di ig, pas buka facebook atau web, iklan yang sama atau sejenis (alias dari kompetitornya) mendadak jadi fans kita. Seakan-akan teriak gini, "tunggu.... tunggu..."

optimasi landing page dan offline untuk umkm

Satu waktu, petahanan saya akhirnya luruh (((luruh))). Penasaran pas liat postingannya ada banyak komen dan like, di situ ada komen kayak gini:


"Berapa harganya?"

Jawaban yang sama untuk sekian pertanyaaan yang seragam adalah "Cek DM" atau dikasih link ke chat WA.

Ada yang cuek kayak bebek, ada yang yang juga ngomel-ngomel, kesel. Apa susahnya ngasih jawaban harga?

Dulu saya suka kesel gitu. Kadang akhirnya nemu jawaban soal harga setelah rajin muter alias nyari jawaban di akun sosmed lain yang menjual produk yang sama.  Beda vendor atau agen, tapi udah ada gambaran lah jawabannya segitu. Let's say per paketnya 500 ribuan.

Hayo, hayo ada yang pernah kepo kayak saya? 

Belakangan saya baru paham strategi marketing begini bukan cuma trik sembunyiin harga dari pesaing, lho. Tapi dengan jawaban DM , diarahkan  ke chat WA atau malah disuruh buka landing page, adalah strategi marketing untuk mengumpulkan data calon pembeli atau pelanggan potensial.

Hmmm.... akhirnya saya dapat hidayah dan berhenti ngedumel soal harga rahasia ini :)

Gimana ceritanya?

Jadi gini, seminggu yang lalu, tepat di ulangtahun ke-13nya, Qowrds menyelenggarakan acara dengan tema QTalk  dengan tema "Strategi Penggunaan Aplikasi Website Dalam Pengembangan UMKM".

Pada acara yang berlangsung tangal 28 Agustus 2018, bertempat di auditorium Bandung Creative Hub ini hadir narasumber Agit Naeta selaku Software Development Managr Qwords yang juga seorang Youtuber, lalu ada Raden Nangga Teguh selaku pengelola Benua Balantik dan M Yusuf Adiwiyarso, Sekjen Komunitas Tangan Di Atas.

optimasi landing page dan offline untuk umkm

UMKM bukan hal yang baru lagi buat kita. Kalau pun tidak jadi pelakunya, kita sering berinteraksi dengan mereka. Suka belanja di market place atau akun IG, kan?  Atau ada yang masih belanja via akun jualan di webnya? Banyak emang cara kita berbelanja secara online ini. Dengan tingkat persaingan yang tinggi dengan produk sejenis  atau serupa, optimasi di dunia digital jadi penting banget. Gimana caranya web jualan kia nangkring di posisi satu Google Search, explore IG, atau  halaman pertama di market place?  Itu semua ada triknya. Ada yang organik, atau berbayar alias pake iklan dengan memanfaatkan adwords (termasuk di market place seperti tokopedia juga ada kupon untuk optimasiagar lebih mudah ditemukan, lho)


Optimasi Landing Page

Yang bikin saya tertarik adalah ketika membahas Landing Page. Dulu saya pernah jadi member jualan kosmetik MLM. Dua kali jadi member dan dua kali juga zonk, nyungsep di zona pra manager. Pernah punya juga landing pagenya. Dulu berasa gaya aja punya landing page tapi ga tau, mau digimanain. Padahal itu adalah tools untuk memperluas jaringan. Yaaa, saya baru ngerti sekarang. Telat ya :D

Kalem. Saya ga akan jualan atau ngajak jadi member. Dan plisss, jangan prospek atau rekrut saya, ya. Udah banyak lah ikut ini itu dan bukan passion saya.  Tapi, soal landing page, optimasi  data dan gimana hubungannya sama pengembangan UMKM bakal saya rangkum di sini. Berdasarkan dari acara yang saya simak tempo hari itu.

Jadi gini nih, semisal kita punya landing page untuk produk atau bisnis apapun. Dengan menyebar linknya, bayar ga bayar pake iklan, sayang banget kalau ga dioptimalkan. Di sana bisa kita jelaskan produk kita itu kayak gimana, ada apa aja, dan detil lainnya. Anggap aja sepereti katalog digital sekaligus form pengumpul data prospekan.  Ga harus closing alias ada transaksi atau kesediaan buat join sebagai anak buah (((anak buah))). Kumpulin aja data di sana. Nomer HP atau email misalnya. Lewat data yang kita kumpulkan itu, secara berkala informasi terbaru bisa diblast, dikirim serempak. Semacam broadcast di WA atau email sponsor lah.  

Dengan teknik penulisan  atau copywriting yang sesuai, update informasi terbaru itu bisa menebar awareness alias ke 'ngeh' an menjaring pasar yang akan kita bidik. Tentunya ga akan sim salabim alias instan dalam seminggu atau sebulan misalnya omset kita akan melejit atau circle jaringan kita jadi bengkak (((bengkak))).
optimasi landing page dan offline untuk umkm

Dari interaksi yang terhimpun kita juga bisa mempelajari karakter  mereka. Ada yang cerewet, ga sabaran, lempeng, cepet ngerti, judes dan respon lainnya yang sebelumnya ga kebayang. Jangan baper, ya.  Udah disimpen aja, tapi jangan disimpen di hati. Simpennya di riset, agar kita tau apa yang kurang, mana yang harus diperbaiki. Anggap aja semacam divisi research and development kalau di perusahaan mah :).  

Ngomong-ngomong soal web buat bisnis, kadang eh seringnya kita nemu tampilannya yang macem-macem. Ada yang biasa-biasa aja trus tampaknya emang sepi, ada yang tampilannya cetar membahana dan kita merasa 'ini webnya rame dan laris'. Yang sedih itu udah mah sepi atau heboh dengan fitur yang tampak mempesona eh sepi respon. *krik krik  krik*

Ini lho yang sering jadi masalah buat para pelaku UMKM dan baru mengenal dunia digital untuk optimasi bisnisnya. 



Padahal dalam dunia marketing, semua ada triknya. Apalagi kalau misalnya jualannya cuma punyas atu produk. Hmmm. apa coba contohnya? Ah, ini aja biar gampang.  Hijab misalnya. Ya sih, dari sini ada turunannya misalnya warna, model atau ukuran. Tapi jenisnya cuma satu. Ya hijab itu. Nah dengan produk yang sudah fokus gini, seorang penjual  bisa memperhatikan kualitasnya lebih detil dan biaya yang dikeluarkan untuk optimasi di web, sosmed atau media digital lainnya lebih murah. Mau ngebranding pun lebih mudah.

Gimana caranya biar orang mau transaksi di web dan ga banyak nanya via DM atu WA yang notifnya cuka berisik itu? Beberapa trik semacam diskon atau kode promo bebas ongkos kirim kalau belanjanya di web. Pernah belanja di market place dengan kelebihan seperti ini. Yekan, yekan?  

Mau jualan di web, sosmed seperti IG atau grup jualan yang dulu pernah booming di BBM (sekarang pun saya dicemplungin seorang teman ke grup jualan dressnya di WAG) tetep aja ya perlu konsistensi. Pusing-pusing deh, kalau liat penjual lain yang sama atau mirip-mirip. Kalau sebagian orang menganggap ini sebagai kompetisi, ada hal yang menarik dilakukan oleh Benua Balantik.

Eh sebentar, apaan Benua Balantik?

Di sini mereka berkolaborasi, jadi semacam paguyuban (cmiiw). Benua Balantik membantu para membernya untuk mendistribusikan produk olahan makanan dan minuman berkualitas di Indonesia. Di Benua Balantik juga terbuka peluang untuk menjadi agen atau reseller yang sudah mempunyai kelebihan seperti  varian yang mudah diterima pasar, keunggulan rasa, tersertifikasi halal, lolos uji dari dinas  kesehatan sampai margin keuntungan.    

Gimana dengan pasar Offline?

Walaupun  dunia digital sudah bukan barang baru untuk pemasaran atau penjualan, sebenarnya strateti secara offline pun bukan lah hal yang klasik atau ketinggalan jaman untuk diaplikasikan. Mengikat awareness atau tetep bikin orang tau semisal: ada produk anyar,  nih ada makanan enak, tuh kue buatan si Teteh rasana juara  dan promo offline lainnya tetap ampuh untuk dijalani seperti lewat acara pameran atau bazaar. Lagi-lagi yang beginian bukan target mendulang margin keuntungan, tapi untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli setia atau mengeratkan dengan pembeli setia yang sudah ada lebih dulu. Gitu lho kesimpulan yang saya dapatkan di acara kemarin.

Optimasi Web

Kalau mau memanfaatkan web seperti landing page untuk menjangkau pasar yang lebih luas, jangan lupa untuk menggunakan Jasa Qwords Cloud Web Hosting, atau butuh layanan lain seperti  membeli domain saja (dot com, dot net, dot id dan sebagainya) atau hosting dari Qwords.

Untuk para pelaku UMKM yang ga mau ribet dengan seting ini itu webnya,tapi bisa diandalkan untuk optimasi bisnis, bisa menggunakan layanan  berupa Website Builder Platform. Fitur anyar dari Qwords ini dirancang sedemikian rupa sehingga dengan mudah bisa mengintegrasikan berbagai sistem pembayaran di dalamnya. Jadinya, kita serasa punya web ala-ala market place sendiri. Udah kebayang, kan, kerennya?

Sebagai penyedia  jasa web hosting dan penyedia jasa cloud Indonesia,  udah beneran deh Qwords ini ngasih layanan yang oke. Saya udah ngerasain sendiri, nih. Ga ada masalah dan respon customer servicenya juga cepet dengan fitur-fitur yang tersedia di lamannya.  Saya sendiri udah masuk tahun keempat lho menggunakan domain dotcom di Qwords. Ga kepikiran buat ganti hosting webnya nih.


Salut deh, buat para pelaku marketing yang masih setia menggunakan blast email untuk media promosinya. Tentunya ga asal kirim  atau broadcast info terbaru. Gimana cara menulis alias copywriting dan konsistensinya yang luar biasa adalah skill yang ga cetek. Saya masih membiarkan beberapa iklan kayak gini masuk ke email. Bahkan corporate besar juga tetep melakukan hal ini untuk para pelanggannya, lho. Bukan cuma nagih-nagih bayaran bulanan tapi juga ngasih tau kalau ada produk atau layanan terbaru.

Gimana, mau coba lirik teknik seperti yang saya ceritakan di atas?

optimasi landing page dan offline untuk umkm
Foto: Qwords

6 Comments

  1. saya juga suka sebel mbak kalau yang jualan di instagram tapi pas tanya harga disuruh DM. ternyata itu trik marketing ya

    ReplyDelete
  2. Hooh suka sebel kalau diikuti gitu wkwkw, tapi aku ngerasa kok ya pas gitu lagi nyari apa munculnya apa wkwwkwkwk

    ReplyDelete
  3. Postingan berfaedah ...
    Sedang galau, antara nyebur lagi menggarap proyek dulu yg sempat dibuat. Atau????

    ReplyDelete
  4. saat ini untuk bisa duduk manis di halaman pertama sangat susah Mba, perlu usaha yang super dalam mengoptimasi website, saya pribadi dulu dalam mengelola sepuluh lebih website rata rata web bisa dihalaman pertama google,tapi sekarang sangat banyak saingan.

    ReplyDelete
  5. Artikel yang begitu bermanfaat, terima kasih banyak :)

    Ternyata banyak juga yang ilmu-ilmu marketing online yang patut untuk dipelajari seperti optimasi landing page, optimasi untuk media sosial, optimasi untuk web, dan yang lainnya.

    Oia, kalau mau belajar copywritting dimana ya?

    ReplyDelete
  6. Marketing di era digital selalu inovatif. Saya sebagai orang awam jelas tak paham. Termasuk soal harga. Yah, kalau langsung kasih tahu harga apakah berarti yang tanya akan beli, dan yang kebetulan ikut baca tertarik juga. Pasar semacam itu butuh interaksi agar serasa tak hilang konsep mengenali pelanggan sebagaimana yang dilakukan pasar tradisional.
    Bagus juga ada Qwords, bisa membantu pelaku usaha agar bisa melebarkan sayap bisnisnya. Saya yang orang awam saja dan tak paham bisnis, paham bahwa untuk bisa mengembangkan usaha butuh bantuan pihak luar yang lebih profesional.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.