![]() |
Foto: Nchie |
Kalau cari tau di kamus besar bahasa Indonesia alias KBBI, lumbung diartikan sebagai berikut:
lumbung/lum·bung/ n tempat menyimpan hasil pertanian (umumnya padi), berbentuk rumah panggung dan berdinding anyaman bambu; rangkiang;-- desa tempat menyimpan berbagai hasil usaha desa; -- pangan tempat atau bangunan untuk menyimpan padi atau bahan makanan lain untuk menghadapi masa paceklik
Dulu saya pernah main ke kampung adat Sirna Resmi di Sukabumi dan mendapati beberapa leuit (bahasa sundanya lumbung) dengan bangunan yang kokoh. Satu bangunan leuit bisa menyimpan sampai 1 ton beras dan bisa mencukupi kebutuhan beras penduduk di sini sampai bertahun-tahun.
Baca selengkapnya di Filosofi Padi Dari Desa Sirna Resmi Sukabumi
Kita balik lagi ke konsep lumbung, ya. Kita ambil simpelnya aja. Adanya lumbung yang bisa 'nyetok' persediaan makanan bikin kita merasa aman. No worry lah besok-besok kalau mau masak nasi, persediaan aman sentosa. Terus kalau lumbungnya adalah lumbung rasa, gimana? Pastinya punya pilihan rasa yang melimpah.
Nah, kalau yang ini adalah nama restoran makanan sunda yang ada di jalan Dago no, 299, Bandung. Ga jauh dari kantornya BAPPEDA, jalan dikit dari situ. Kalau masih bingung sama patokan, coba buka aplikasi GPS, hihihi. Pokoknya gampang lah nemunya. Walaupun dari pinggiran jalan ada arena parkir yang lumayan luas. Jadi kadang ga begitu kelihatan kalau cuma selewatan. Tapi kabar baiknya kalau dateng ke sini leluasa buat parkir, karena itu tadi, spacenya luas.
Akhir pekan kemarin, saya barengan 3 teman blogger Bandung lainnya playdate di sini sambil mencicipi aneka menu di sini. Tepatnya sih 4 menu utama, dua menu camilan dan 4 minuman andalan Lumbung Rasa. Segitu aja perut kami sudah kenyang banget, dan bisa nahan rasa lapar sampai sore hari. Padahal paginya belum sarapan. Barokah kata orang Sunda, mah.
Iga Bakar Coet
Sejak dikasih tau menunya aja saya udah jatuh cinta (((jatuh cinta))) duluan. Olahan daging sapi berupa steak, iga bakar, dan bakso itu favoritnya saja. Makin penasaran pas dikasih tau bukan cuma pas disajikan, tapi dimasaknya pun pake coet (cobek) juga. Emang bisa mateng? Coet kan, tebel. Eh beneran, lho. Iganya lembut, ga cape buat dikunyah. Terus bumbunya juga meresap ke dalam. Apalagi hari itu Bandung lagi melow alias mendung. Makan dengan nasi putih hangat dan sedikit rasa pedas yang levelnya pas bisa bikin niat diet terabaikan. Untuk satu porsi Iga Bakar Coet ini, kita cuma harus membayar Rp. 39.500 saja.
![]() |
Iga Bakar Coet Ala Lumbung Rasa |
Pedes'an Bebek
Lagi suasana mendung atau hujan, makan yang hangat dan berkuah emang paling pas. Selain Iga Bakar Coet, kami mencicipi menu lain yaitu, Pedes'an Bebek. Satu porsi cuma dihargai Rp. 19.500 saja. Lebih murah dari menu Iga Bakar Coet tadi. Tapi soal rasa ga kalah nendang, kok. Yang bosen sama olahan ayam atau daging sapi, wajib deh nyobain menu satu ini.
![]() |
Pedes;an Bebek Lumbung Rasa |
Sesuai namanya, menu ini rasanya pedas. Tapi kita bisa custom untuk level kepedasnnya.Jadi ga usah khawatir kalau nanti perutnya berasa ada kupu-kupu lagi nari-nari di dalam sana sementara lidah berasa jadi kayak Smaug di film The Hobbit itu lho hihi. Nah, Pedes'an bebek ini dagingnya lembut, ga alot ataupun bau. Selain hangat, rempah-rempah yang kombinasinya pas, dalam kuahnya Pedes'an Bebek ini ada sensasi segar dari jeruk. Bisa-bisa kalian bakal repeat order kalau pesan menu ini. Tampilannya aja udah seduktif alias menggoda, plus harganya ga bikin kantong jebol juga. Diet? Besok aja hahahha.
Ayam Gledek Juara
Sebagian orang ada yang merasa bosen dengan menu olahan ayam, tapi kadang kangen atau emang ga bisa makan kalau ga sama ayam. Maksudnya, ya, lauknya lah, bukan ditemenin ayam. Emang mau mukanya dipatukin ayam gara-gara rebutan makanan? Dikejar ayam aja udah bikin males, mending makan dagingnya aja. Nah, Ayam Gledek Juara ini emang juara pedesnya. Bikin wajah kita merah merona saking terharunya. Pedesnya juara. Kalem, untuk level pedasnya pun kita bisa rikues, just in case perutnya lagi sensi, atau ga kuat dengan keganasan cabe-cabe yang diolah sebagai bumbunya.
![]() |
Ayam Gledek Juara |
Dengan membayar Rp. 26.500 saja kita sudah mendapatkan satu paket lengkap dengan lalapan plus tahu dan tempe dan seporsi nasi gurih.
Nasi Goreng Kambing
Walau jarang nemu, saya termasuk yang suka dengan menu nasi goreng kambing. Lumbung Rasa pun punya menu nasi goreng kambing yang diracik dengan rempah-rempah dan potongan daging kambing yang lembut. plus acar dan emping. Nasinya lumayan banyak, tapi kalau lagi lapar mah hajar aja, Cuma seharga Rp. 27.500, cincai banget dengan porsinya yang banyak gini.
Cemilan Ala Lumbung Rasa
Kami masih betah nongkrong terus rasanya masih ada yang kurang. Apakah itu? Yup, cemilan, hahaha.. Satu porsi Tahu Berintik dan Pisang Goreng Kremez kami pesan buat dijajal ramai-ramai.
![]() |
Tahu Berintik & Pisang Goreng Kremez |
Tau ga, bahkan sampai pisangnya habis pun saya masih mungutin (((mungutin))) remah-remah kremeznya. Ya gimana lagi, atuh? Rasanya kriuk, garing dan manisnya pas. Sayang banget kalau dicuekin. Pisangnya pun ga kalah enak, digoreng kecokelatan, kayak cewek tanning yang seksi (analogi lebay sih ini). Cakep pokoknya. You must try it, guys.
![]() |
Pisang Goreng Kremez |
Sementara itu Tahu Berintik yang juga digoreng garing punya rasa gurih yang pas. Dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan potongan cabe rawit dan taburan bumbu yang pedas asin bisa jadi teman ngemil yang pas di kala kalian nongkrong di sini sambil menggeber tugas kuliah atau pekerjaan. Eh iya, hampir lupa. Di sini ada free wifi, dengan kecepatan yang mumpuni.
Sebenarnya pesan apa pun di sini, Lumbung Rasa suah menyediakan teh tawar hangat yang bisa direfill sesuka hati. Lucunya nih, gelas yang dipake itu gelas seng yang jadul. Serasa lagi makan di rumah nenek di kampung halaman sana.
Menu Minuman Andalan Lumbung Rasa
Tapiii... kami penasaran pengin nyicipin menu minumannya. So, masing-masing dari saya, Nchie, Dydie dan Gita mesen minuman yang berbeda. Biar bisa saling ngoloan atau nyicipin hahaha.... Modus ini bisa kalian tiru, di mana dengan budget pas-pasan bisa mencoba pilihan minuman yang variatif :D. Kebetulan banget, keempat minuman yang kami pesan hari itu adalah minuman yang jadi andalan Lumbung Rasa. Ada Es Tambu atau Ketan Jambu, Es Goyobod Lumbung, Pulut Ice Cream yang lembut dan Es Cingcau Lumbung. Masing-masing harga dari minuman ini secara berturut-turut adalah Rp. Rp.7.500, Rp. 9.500, Rp. 18.500, Rp. 9.500. Kalau minta rekomendasi, saya saranin untuk tidak melewatkan Pulut Ice Cream. Rasanya paling juara. Es krimnya lembut, meleleh di lidah sebelum meluncur ke dalam perut.Es Tambu |
![]() |
Es Goyobod |
![]() |
Pulut Ice Cream |
Selain makan ditempat, Lumbung Rasa juga melayani pesanan katering minimal pemesanan 10 box. Pesanan bisa dibawa langsung atau pesan via Go-Food atau Grab Food. Untuk pilihan menunya bisa pake gepuk atau ayam. Sudah termasuk nasi, kerupuk, tempe atau tahu (bisa pesan komplit) dengan harga yang sedikit berbeda.
![]() |
pakaet nasi box |
![]() |
serundengnya bikin ngiler |
Untuk mengetahuo pilihan menu lainnya di mana bisa dine in atau take away, kepoin saja instagramnya di @lumbung_rasa. Lumbung Rasa buka setiap hari mulai jam 10.00 sampai jam 22.00. Selain fasilitas wifi yang kencang dan halaman parkir yang luas, tersedia juga musola bagi pengunjung.
![]() |
Properti jadul ala Lumbung Rasa |
Cemilan lainnya |
O, ya sebagian dari keuntungan Lumbung Rasa didonasikan untuk yayasan Syamsi Dhuha Foundation atau SDF. Lokasi SDF ga jauh-jauh juga dari Lumbung Rasa. Masih dikelola oleh pemilik yang sama, SDF fokus untuk berkontribusi menyampaikan kepedulian bagi para penderita lupus, lho. Jadi sambil makan enak dan nongkrong asik di sini, kita juga berkontribusi untuk beramal. Cakep, kan? Iya, dong.
Gimana, udah makin ngiler? Ya udah atuh, cusss aja ke TKP. ya.
Teteeeeeh.. sebelum nikah, aku pernah kerja di sini loh. Alhamdulillah masih eksis ya. heuheu
ReplyDeleteWaah dunia sempit ternyata, ya, Sin. Setelah resign dari Yukbi maksudnya, ya?
DeleteIga bakar coet sama pedesan bebeknya menggoda banget itu teh.
ReplyDeleteDigoda iga bakar coet kalau gitu judulnya, ya hahaha
DeleteGusti eta Iga na bikin saya kelaperan
ReplyDeleteHampuraaaa hahaha
DeleteMau balik lagi, pengen pisang goreng kremesnya sama iga bakarnya fiii..
ReplyDeleteHayuuu
DeleteIga bakar coetnya menggoda. Kayaknya kalau ntar mampir kesana, pertama-tama yang mau kuicipin itu menu satu ini.
ReplyDeleteHarus, Wien. Ajakin aku, ya huehehe
DeleteWalah, itu Iga Bakar Coet sama Pedhesan Bebeknya menggoda banget teh. Apalagi ngebayangin kayak yang teteh bilang: di tengah cuaca sendu, makan iga bakar cobek dengan nasi hangat yang mengepul dan sambal. Beuh...
ReplyDeleteDi Cirebon aku suka makan Pedhesan Enthog. Enaaakkk!
Beuh, baca komen Nugi bikin aku pengen ke sana lagi hahaha..... Duh pedhesan entog keknya enak, tuh.
Delete