Meskipun jarak Depok - Jakarta tidak terlalu jauh, tapi frekuensi saya mengunjungi Depok itu bisa dihitung dengan jari. Seingat saya, cuma dua kali aja ke Depok, itu pun bukan dalam rangka jalan-jalan, cuma menengok saudara yang sakit, sisanya hanya lewat aja. Dan kalau ngomongin Depok yang teringat oleh saya sih kotanya para mahasiswa, kalau di Bandung mah mungkin kayak Jatinangor gitu, deh. Kalau memerhatikan perkembangannya, boleh dong warga Depok merasa bangga. Soalnya, semakin ke sini semakin banyak kemajuan yang dialami kota di Jawa Barat yang berbatasan dengan ibukota ini. Misalnya saja jalan Margonda, saat ini jadi pusat utama kegiatan bisnis juga perdagangan yang semakin ramai, prospektif lah. Selain itu setiap menyusuri sisi kanan dan kiri jalan ini juga mudah sekali ditemui pusat perkantoran, mal, hotel sampai apartemen.
sumber: hariandepok.com |
Kalau boleh dibilang, para mahasiswa-mahasiswa inilah yang membuat Depok seperti kotanya para pemuda. Kafe-kafe dan tempat makan unik pun menjamur. Depok menjelma bagai surga kuliner. Mau yang mahal? Siapkan kocek yang banyak untuk mengunjungi restoran besar, food court di dalam mal-mal, atau kafe dengan gaya kekinian. Mau yang hemat? Tenang aja, ada penjual makanan kaki lima menyediakan pilihan makanan dan minuman yang ngertiin selera lidah. Nah, di antara pilihan kuliner yang ada di Depok, berikut yang bisa dicoba:
Gubug Makan Mang Engking
Meski namanya gubug ga berarti makan di sini seadanya, lho. Gubug Makan Mang Engking ini lokasinya ada di Danau Salam, Kampus UI Depok. Di sini tersedia aneka hidangan seafood. Let's say Udang, Kepiting, Kepiting Lemuri, Cumi-cumi, bahkan ikan air tawar, seperti Gurame atau ikan Bandeng pun ada juga. Bukan cuma ikan-ikanan, untuk menu sayurannya pun cukup lengkap. Seperti tumis kangkung, karedok alias lotek mentah khas sunda, sayur asem, dan lalapan khas sunda.sumber: dream.co.id |
By the way kenapa tempat makan yang satu ini diberi nama 'gubug' karena venuenya mengusung konsep tempat makan berupa gubug yang berdiri di atas kolam ikan mas. Lalu di sekelilingnya dipayungi oleh pepohonan yang rindang, sehingga memberi susana yang adem, serasa di kampung. Sambil makan lesehan dan bercengkrama bersama teman dan keluarga, kita bisa menikmati suasana dengan melemparkan sisa makanan ke kolam yang bakal disambut ikan-ikan ini dengan senang hati.
Bebek H. Slamet
Bosan makan dengan daging ayam atau penggemar gurihnya daging bebek? Nah, tempat makan yang satu ini jangan dilewatkan kalau mengunjungi Depok, ya. Melipir deh ke Bebek H. Slamet yang
beralamat di Jalan Margonda Raya No. 275. Aneka olahan khas dari daging bebek, mulai kepala sampai cekernya bisa kita nikmati dengan harga yang murce marice alias terjangkau. Tapi jangan khawatir, di Bebek H. Slamet juga masih menyediakan olahan dari daging ayam. Yaaa, siapa tau saja di antara teman atau saudara ada yang tidak suka makan daging bebek. Baik daging bebek atau daging ayam, di sini semuanya diolah dulu dengan cara digoreng sebelum disajikan kepada pengunjung. Pastinya menu pelengkap yang wajib berupa sambal dan lalapan plus nasi panasnya tidak akan terlewatkan. Ga susah kok untuk menemukan tempatnya, soalnya ada di pinggi jalan, jadi ga susah untuk menjangkaunya.
sumber gambar: jajanhalal.com |
Mang Kabayan
Satu lagi tempat makanan dengan suasana yang nyunda yang bisa kita kunjungi di Depok adalahh rumah makan Mang Kabayan. Udah kebayang dong suasananya yang sangat sundanese itu. Rumah makan yang menyajikan aneka masakan khas Sunda dan seafood ini ada di jalan Margonda Raya No. 488, Pondok Cina,
Depok. Ciri bangunannya sangat khas, gampang dikenali, berupa rumah tradisional dan tulisan
besar “Mang Kabayan” terdapat di atap pintu restoran. Menu yang bisa kita nikmati di restoran Mang Kabayan antara lain adalah Nasi Timbel, aneka masakan gurame (goreng, bakar, acar
kuning, cobek ijo, asam manis dan lain-lain), ayam goreng, sate ayam, bandeng,
gepuk goreng, sop dan pepes. Dan pastinya tidak ketinggalan menu khas aneka sayuran seperti leunca,
kangkung, karedok, dan kailan,. Hmmm yummy...
sumber gambar: mangkabayan.co.id |
Zoe Café
Eh bagaimana kalau ingin merasakan menu yang western dan suasana yang modern saat berkumpul? Kalau begitu, wajib mampir ke Zoe Café, Café and Library. Dari namanya bisa ditebak kalau dekorasi dan suasananya sangat kental dengan keseharian mahasiswa dan buku-buku. kalay merasa seorang bookworm alias kutu buku dan suka dengan susana seperti ini, kunjungi saja Zoe Café. Lokasinya masih di sekitar Margonda, tepatnya di Jalan Margonda Raya No. 27. Emang paling enak kalau sambil makan atau ngopi-ngopi ditemani sambil membaca buku. Ga usah repot-repot bawa dari rumah, pihak kafe sudah menyediakannya untuk dibaca secara gratis selama berada di sana. Eh tapi, jangan dibawa pulang, ya.
sumber: gadis.co.id |
Sebenarnya masih banyak lho destinasi wisata kuliner yang bisa kita sambangi selama berada di Depok. Sehari rasanya tidak akan cukup, makanya kalau kemalaman atau memang akan menhabiskan waktu untuk weekend atau liburan, kita bisa menginap di Hotel Santika Depok [disclosure]
sumber gambar: traveloka |
Gimana, sudah mempersiapkan waktu dan itenerary selama mengunjungi Depok, kan?
Depok sudah berkembang jadi Metropolitan sendiri ya Mbak Efi. Kalau dulu masih disebut kota satelit nya Jakarta tapi melihat perkembangannya sepertinya sudah tidak bisa lagi disebut seperti itu. Cari tempat jajanan saja sudah mewakili. Banyak sekali yang bisa disambangi kalau mau kulineran di Depok :)
ReplyDeleteemm sepertinya kondisi tempat kuliner dengan yang di foto sudah agak beda deh.. oh iya Saya juga punya referensi lain nih tentang pariwisata di Indonesia yang tentunya menarik untuk disimak. http://pariwisata.gunadarma.ac.id/ barangkali bermanfaat. Thanks
ReplyDelete