Hah, 50%? Sadis bener
tuh yang nawar diskon.
Itu yang terpikir oleh saya waktu membaca sebuah berita beberapa negara tujuan ekspor tekstil Indonesia meminta
potongan harga karena lesunya ekonomi dunia beberapa
tahun yang lalu. Indsutri tekstil
yang banyak berhubungan dengan pasar dunia ini memang paling rentan
terpengaruh naik turunnya nilai
tukar rupiah dengan mata uang dolar. Giliran terjun bebas, ya
ngenes kayak ditawar
sampe segitunya. Pas permintaan
tekstil meningkat juga bikin para pengusaha tekstil seneng banget karena bisa meraih
banyak keuntungan, meski di sisi
lain kita lagi sedih juga karena nilai
tukar rupiah yang lagi ga bagus.
Padahal tren busana muslim
di Indonesia ini
bisa jadi penyelamat para pengusaha tekstil ketika pasar
dunia lagi lesu. Dibanding
rancangan fashion dunia yang bahannya irit
(ya iyalah, bajunya rata-rata minimalis), busana muslim ini
memerlukan lebih banyak bahan pakaian
untuk minimal satu potong/stel pakaian. Entah itu tunik, abaya atau rok.
Belum lagi jilbabnya. Sayangnya
masih banyak pengusaha tekstil
yang lebih suka menjual
produknya ke luar negeri daripada membidik pasar di dalam negeri.
Padahal para pengusaha tekstil dari
Turki, Jepang dan Cina lagi gencar-gencarnya lho membidik pasar di
Indonesia.
Acara Ramadhan
Expo ini berlangsung mulai dari tanggal 9 sampai dengan 12 Juli.
Sementara itu saya dan 3 teman blogger Bandung (Nchie Hanie, Madame
Vivera Siregar dan Teh Putu) mendapat undangan untuk
menghadiri Press Conferencenya yang bertempat di Hotel
Amaroosa, masih di jalan Aceh juga.
Acara Ramadhan Fashion Expo
ini
bukan cuma untuk mengapresiasi kreatifitas para pelaku UKM di bidang
fashion , tapi juga jadi
barometer indsustri fashion, terutama
busana muslim di Indonesia. Makanya, di
acara ini para desainer
yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Model Indonesia) dan para pelaku
UKM binaan dari beberapa BUMN seperti PT Inti dan Pertamina
berkolaborasi di acara expo
ini.
Acara ini
juga jadi jalan untuk
menghidupkan kembali wacana 5 tahun
sebelumnya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblatnya
busana muslim di dunia.
Percaya diri Indonesia bisa jadi pusat fashion muslimah dunia? Ah kenapa,
enggak? Selain potensi pasar dalam negeri yang tinggi karena semakin banyak
muslimah di Indonesia yang memutuskan
untuk memakai busana muslimah,
para turis yang datang dari luar
negeri semacam Malaysia dan Singapura
juga menyukai produk Indonesia.
Malah nih, katanya ada
yang niat banget memborong produk
baju muslimah di Indonesia lalu diberi
label lagi oleh mereka. Soal harga,
pasti dijual lebih mahal dong, ya. Andai
semakin banyak para pengusaha busana muslimah ngeh soal ini, mestinya dibuatkan juga tuh hak patennya. Ya ga, sih?
![]() |
Dian Pelangi amaze dengan antusiasnya orang Bandung di acara Ramadhan Fashion Expo |
Acara Press
Conference kemarin yang dihadiri beberapa hijabers kondang Indonesia seperti Sarah Vi
dan Dian Pelangi. Dian Pelangi sendiri hari itu bercerita sangat terkesan dengan apresiasi para
pengunjung yang datang di hari
pertama ini. Bandung juga jadi salah
satu gerainya Dian Pelangi yang laris diminati para pencari busana muslim termasuk para turis dari
Malaysia dan Singapura.
Tapi acara Ramadhan Fashion Expo
ini bukan melulu soal mengenalkan
bisnis fashion muslimah pada
masyarakat umum, lho. Acara ini
bisa jadi jalan rejeki bagi para
perajin lokal yang memasok kebutuhan fashion busana muslimah,
jadi pasar untuk mempertemukan antara konsumen dan produsen di tempat yang sama dan ini nih, bisa jadi syiar dawah. Ini lho
kerennya acara Ramadhan Fashion Expo. Bukan cuma soal gaya pakaian yang lagi happening di antara para hijabers saja, tapi juga ada tausiyah, berbagi ide untuk mengembangkan kreatifitas buat para designer wanna be (salah saunya jurusan tata busana di SMK Kudus), kompetisi
nasyid , charity program atau workshop
photography dan kumpul komunitas.
Kalau mau datang ke acara ini, masih ada waktu sampai penutupan acara tanggal
12 Juli 2015 nanti. Siapa tau beruntung
bisa bertemu dengan para
muslimah keren yang
menginspirasi seperti Ina Cookies, Rina Gunawan, Ghaida Tsuraya dan MeydaSefira.
Ngabuburit sambil dapat ilmu, berkah dan
siapa tahu dapat hadiah dari kontes
yang digelar selama acara
berlangsung. Siapa bilang sih bisnis busana muslim ini tidak menjanjikan?
![]() |
Foto bareng sama Dian Pelangi |
4 Comments
Aduh asyik banget....
ReplyDeleteKetemu dian pelangi juga
Iya, Mbak.Ga nyangka lho bisa foto bareng doi. Berkah ini mah :)
DeleteHaaah...iri banget lihat foto paling bawaah! Mau jugaaaa foto ama DP. >,<
ReplyDeleteDuh maafkan udah bikin iri bumil hhihi... Mudah-mudahan kesampean ketemu DP juga ya, Idah.
DeleteSilakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.