Hari ini lebaran kedua, dan saya masih melek di depan laptop.Sama halnya dengan media sosial FB yang trafiknya sepi (kecuali foto-foto makanan lebaran, foto welfie dan laporan arus) ternyata kunjungan blog alias blogwalking juga ikutan sepi.
Baguslah, karena ternyata fenomena eksis diri bisa disisihkan untuk quality time, interaksi di dunia nyata yang real, bukan hanya komen atau mengacungkan jempol-jempolan. Jadi teringat kakek saya yang sudah sangat sepuh tapi masih sehat. Faktor usia yang tidak bisa berbohong, membuat daya ingatnya menurun drastis, tidak seperti lebaran tahun kemarin.
Selain pandangan matanya yang sudah lapur, ingatannya juga sudah kacau. Saya cuma nyengir ketika datang untuk sungkeman dan pamitan kakek saya tetap memanggil "ujang" bukan "neng" atau bahkan seperti tahun-tahun kemarin, masih hafal nama anak dan cucu-cucunya. Entah ya, kalau saya dikasih umur panjang bakal seperti apa? Syukurlah, kakek saya masih punya anak-anak yang menyayanginya, masih ada Bi Neneng, adiknya Mama yang tidak merasa terbebani dititipi kakek, dua anak yang masih kecil dan seorang cucu yang berusia satu tahun.
creditwww.lifehacker.com.au |