Tuesday 29 July 2014

Resolusi Setelah Lebaran Tahun Ini

Hari ini lebaran kedua, dan saya masih melek di depan laptop.Sama halnya dengan media sosial FB yang trafiknya sepi (kecuali foto-foto makanan lebaran, foto welfie dan laporan arus) ternyata kunjungan blog alias blogwalking juga ikutan sepi.

Baguslah, karena ternyata fenomena  eksis diri  bisa disisihkan untuk quality time,  interaksi di dunia nyata yang real, bukan hanya komen atau mengacungkan jempol-jempolan. Jadi teringat kakek saya yang sudah sangat sepuh tapi masih sehat. Faktor usia yang tidak bisa berbohong, membuat daya ingatnya menurun drastis, tidak seperti lebaran tahun kemarin. 

Selain pandangan matanya  yang sudah lapur, ingatannya juga sudah kacau. Saya cuma nyengir ketika datang untuk sungkeman dan pamitan kakek saya tetap memanggil "ujang" bukan "neng" atau bahkan seperti tahun-tahun kemarin, masih hafal nama anak dan cucu-cucunya. Entah ya, kalau saya dikasih umur panjang bakal seperti apa?  Syukurlah, kakek saya masih punya anak-anak yang menyayanginya, masih ada Bi Neneng, adiknya Mama yang tidak merasa terbebani dititipi kakek, dua anak yang masih kecil dan seorang cucu yang berusia satu tahun.

creditwww.lifehacker.com.au

Share:

Sunday 27 July 2014

Menjawab (lagi) PR The Liebster Award

Heiho.... (ini bukan nama kesatuan tentara bentukan Jepun jaman pergolakan dulu). Eh terus apa dong? Hehehe... pengen aja say hi kayak gini *Bukannya bilang Assalamualaikum ih si Ceuceu teh, ya*
Gini deh, biasanya kalau malam takbir, malah jadi kena insom. Habis lihat TV lalu belum ngantuk. Mau  kirim salam maaf-maafan, ah tapi biasanya trafficnya padat, pending. Besok aja, deh. Maunya kirim personal, bukan BC. Eh, bukan ga menghargai yang udah kirim saya BC  Lebarannya, lho. I totally appreaciate,  lucu-lucu itu  bikin image, nya. Kok bisa, sih? Saya mah nyerah deh, bikin kayak gitu. Makanya, Ga jago berpuisi, bikin emoticon dan image yang unik-unik itu mending say hi secara personal. Kadang setiap orang punya karakter unik, ya.  Jadinya bisa ada pesan sponsor yang nyempil dan beda-beda (baca:ribut2, becanda, jayus-jayusan hihihi). Tahun-tahun kemaren sih masih maen copas-copasan  pesan lebarannya. Cumaaaa mendadak kangen pesan lebara yang lebih personal, berasa kayak penpal, gitu hihihi..... Apaan sih.

The Liebster Award
The Liebster Award
Nah, sambil melenturkan lagi jari, ngejar setoran tulisan (gini deh nasib freelancer, content writer ternyata malam takbiran pun masih semangat 45 kerja :D), saya nyeling dulu sambil ngeblog. Asik, ya kerja dari rumah, ga berasa korupsi waktu (haloooo, mau cerita apaan ini teh? Makin ngaco), saya keingetan punya PR yang belum dikumpulin.  Maaf yaa, lama ngerjainnya hehe...
Share:

Friday 25 July 2014

Ruang Kosong, Menanti Sebuah Jawaban

Sekitar 1-2  bulan lalu, saya sempat membaca share post di FBnya Teh Ifa Avianty. Duh, sayang, saya  lupa mencatat link pemilik blognya yang dishare itu. Nanti saya coba tanya teteh salah penulis  yang saya suka itu, ah.

Jadi gini ceritanya, di posting blognya itu, penulisnya cerita pengalamannya soal beres-beres rumah. Intinya,  kita harus merelakan ruang kita kosong untuk menerima input baru. Input baru berupa rejeki Bisa kecil, atau besar. Pokokya pasti ada kejutan, cepat atau lambat, begitu katanya.

 Jadilah waktu itu saya beresin isi dompet yang ga penting. Iya, beneran ga penting. Seperti struk belanjaan, struk atm, kartu atm  yang udah ga berlaku (hihihi bukan belagu, suer deh), tapi kelamaan ngendon, padahal tabungannya udah ga aktif lagi dan sampah-sampah remeh temeh lainnya. Lalu ngapain juga dipiara, ya? Eh, sampai saat ini saya cuma megang satu rekening, aja. Barangkali teman-temin ada yang mau buatin rekening baru berikut isinya? Hahaha ngarep.
credit
Share:

Wednesday 23 July 2014

Ta'lim Ceria di Majelis Percikan Iman

Suka ngaji, dong? Minimal pernah, ya. Kalau ini  adalah suasana pengajian di Masjid Al Murasalah, di dalam komplek Divlat Telkom, jalan Gegerkalong Girang, Bandung.




Majelis Pengajian ini populer dengan nama Majelis Percikan Iman (MaPi). Digelar setiap ahad, mulai jam 8 pagi sampai sekitar jam 10.30an, asuhannya Dr  Aam Amirudin, MSi dengan bahasannya yang tematik.
Share:

Friday 18 July 2014

Ternyata Bikin Gudeg Itu Gampang

Ceritanya berawal dari mata, eh bukan ditag sama Teh Dey yang ikutan lomba  GAnya Mbak Diah Didi, bikin naluri contest freak saya terusik.Apalagi ini menyangkut dunia yang harusnya bikin saya malu hati ga enak body kalau payah soal ini. Iya, sih jauuuuuh sekali dibanding Farah Quinn, Chef Marinka dan aneka Chef-chefan lainnya yang suka wara wiri di tv.  Boro-boro mereka deh, anak-anak SMK jurusan tata boga aja jauh lebih expert dari saya *Deuuh ini opening udah kayak curcol aja, ya hihihi*

Jadi gini lho, Mbak Diah Didi ini ngadan lomba foto masakan. Referensinya ya udah jelas aneka resep yang sudah diposting diblognya.  Secara ini lagi bulan puasa, otomatis dong saya dibikin ngiler. Di sisi lain, saya itu ga suka masak yang ribet, yang kebanyak stepnya, ini itunya. Pokoknya saya itu penganut instant cook, yang gpl, alias ga pake lama.

Sampai kemudian hari rabu kemarin, Mama  nyuruh masak  gudeg. Iya gudeg, sayur nangka dengan bumbu khas jawa itu. Padahal saya lebih suka sayur nangka dengan bumbu khas Padang, itu juga beli  bukan bikin hehehe. Dan memang lidah saya lebih cenderung makanan yang bercitarasa asin. Ga terlalu suka manis, abis  udah manis, sih , halah.... *hahahaha.... maaf, intermezzonya lebay nian*
Share:

Monday 14 July 2014

Roadshow Family Entertraining Muhammad Teladanku 2014 di Bandung

Kalau ditanya ada berapa lagu atau nasyid yang menceritakan sosok idola Nabi Muhammad saw, maka akan banyak judul yang langsung teringat. Sebutlah Rindu Rasulnya Bimbo, Muhammadkunya Ebith Beat A, Rinduku BPM, atau lagu-lagu Maher Zain  yang banyak mengungkapkan kecintaan kepada Rasulullah saw dan masih banyak judul lainnya yang sudah kita dengar. 

Sosok yang satu ini memang sangat istimewa., Terpisah belasan abad, namanya selalu disebut, diakui jadi tokoh yang berpengaruh di dunia. Allah memang sudah menjamin kalau Rasulullah adalah teladan paling sempurna untuk manusia, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Soal ibadah sampai bermuamalah dengan yang berbeda agama pun bisa kita temukan contohnya dengan menekuri sejarah/shirahnya. Seperti yang ditulis oleh Eka Wardhana, buku yang terbit dalam beberapa jilid.

Credit: Sygma Daya Insani
Tapi akan terasa beda 'feelnya' kalau lebih dari sekedar membaca. Visualisasi yang melibatkan gerak, musikalisasi dan monolog membuat yang menyaksikannya jadi lebih tersentuh. Seperti itu yang saya rasakan saat mengikuti Family Entertraining Muhammad Teladanku (FEMT) yang digelar Sygma Daya Insani di Bandung. Setelah melalukan tur di 3 kota sebelumnya (Lampung, Surabaya, dan Jakarta), Bandung jadi kota pamungkas penyelenggaraan  acara ini.

Share:

Friday 11 July 2014

Keep In Touch Biar Enggak Kudet

"Hahahha.... gue kudet, Fi!"

Saya mengerutkan kening ketika chating dengan seorang teman dan dia bilang begitu. Hah, kudet? Kudet apaan sih? Kudeta? Kudeta  hati? Errr, daripada malu-maluin saya nahan diri aja buat nanya. Tengsin, dikit hihihi.... 
Sampai akhirnya, berhari-hari kemudian saya baru ngeh kalau kudet itu singkatan dari Kurang Update. Lah, kalau gitu gimana kalau disebutnya Kute?  *halah maksa banget* Ternyata kosa kata saya harus banyak di-upgrade, faktor umur ga bisa boonng. *kemudian menatap nanar KTP dan nunjuk cermin* 

Padahal setiap hari selalu terkoneksi dengan jejaring sosial, FB, Twitter, BBM dan ehm, sebagai seorang blogger (iya, sumpah aku ini blogger :D) tapi masih bisa miss soal istilah baru kayak gini. Sepertinya harus dibuat semacam kamus gaul gitu, yang pernah dibuat sama mbak kenes nan cuco itu lho, Mbak Debby Sahertian. Hayo, kenal, ga? Enggak? Jadi siapa ini yang kudet?
sumber: submitedgeseo.com
Share:

Thursday 10 July 2014

Ketika Umi Pergi


“Assalamualaikum! Umiiii....” Anisa berteriak.

Umi mana, sih? Anisa lekas menyimpan tas dan membuka jilbabnya. Kenapa rumah sepi sekali, ya? Biasanya Umi sedang asik membaca buku atau menonton tv. “Cepat salat, Nis. Setelah itu kita makan bareng,” seperti itu Umi menyambut Anisa. Iya, Umi selalu menunggu Anisa pulang sekolah untuk makan siang bersama.

“Umi....?” Anisa memanggil lagi sambil bolak baik ke seluruh ruangan. Cape mencari-cari Umi ke setiap sudut  rumah, Anisa memutuskan untuk salat dulu. Di meja makan,  sebakul nasi hangat masih mengepul  lengkap dengan lauk pauknya  yang tersaji.

Eh, apa itu? Pandangan Anisa tertuju pada secarik kertas yang ditindih gelas. Pesan dari Umi ternyata.

Anisa, Umi mendadak harus pergi. Kamu enggak apa-apa kan makan siang sendiri? Nanti Umi pulang kok, sebelum ashar. Baik-baik di rumah, ya.

Umi

Anisa manyun. “Ya, Umi....”. keluhnya dalam dalam hati.
Padahal  Anisa punya kabar baik. Hari ini ia dapat pujian dari guru agama di sekolah, Bu Yanti. Nilai hafalan Qurannya dapat angka paling tingi di kelas. Rasa laparnya tiba-tiba menguap begitu saja. Anisa bete, sambil memainkan remote tv dan hampir  terlelap masih dengan seragam sekolahnya. 
credit: flickr.com

Share:

Satu Lagi Dari Maicih, Warung Makan Konsep Kreatif

Ada banyak enaknya jadi blogger. Punya teman banyak, nerbitin tulisan sendiri tanpa harus nunggu surat cinta dari editor (ya iyalah, di blog sendiri ini), ngontes berhadiah uang atau gadget dan ini nih.... di traktir makan-makan.

Karena eventnya di bulan puasa, makan-makannya cuma bisa pas buka bersama aja. Belum ada yang ngajak sahur bareng dan sepertinya saya mikir berkali-kali buat menerimanya (ngasal deh). Seperti undangan yang satu ini. Lagi-lagi saya dan 9 teman blogger Bandung diundang buka bersama di Warung Maicih. Tau dong, brand Maicih? Keripik yang punya rasa pedas berjenjang seperti aplikasi game ini ternyata melebarkan sayapnya.

Padahal kurang lebih setahun lalu musibah kebakaran menimpa pabrik keripik milik Bob Merdeka ini. Maicih dengan avatar (halah, apa atuh ya istilah yang tepatnya) tampak depan ini segera Move On. Sebuah Rumah Makan yang berlokasi di Jalan Soka No 5 Bandung (ga jauh dari stadion Persib) berdiri dengan anggun menawarkan konsep baru menikmati kuliner di Bandung.
Share:

Wednesday 9 July 2014

Ngintip lagi Twitnya Kang Emil

Udah lama rasanya ga kepoin akun  twitnya Kang Emil. Pak Walikota yang satu ini emang dikenal sebagai sosok birokrat yang terbuka, suka berinteraksi dengan para netizennya yang kadang suka melemparkan twit usil atau ngasal.  Bukan cuma urang Bandung aja, ternyata teman-teman saya yang di luar kota, entah itu yang lagi 'ngumbara'  atau bukan juga banyak yang jadi fansnya.

Masalahnya kalau udah twit-twitan pake bahasa Sunda, secacra para followernya nanya pake bahasa ibunya, bikin teman-teman saya yang luar Bandung da ga ngerti bahasa Sunda pada bingung. Kenapa sih jadi pada ketawa?

Saya pernah bahas twit-twitnya beliau di sini, tapi belum cantumin terjemahan twitnya yang pake bahasa Sunda. Sekalian kangen baca twitnya beliau, saya buat juga alih bahasanya deh, sekalian nambah kosa kata bahasa Sunda buat yang baca posting ini. :). Mungkin ada joke yang sukar dimengerti, well itu adalah jokes khasnya urang sunda. :D



YaTuhan, foto saya kenapa jadi begini?Bahkan gambar yang iseng pun masih ditanggapin dengan becanda nih sama Kang Emil. Orangnya beneran humble, ya.
Share:

Monday 7 July 2014

#KEBukber2014, Kopdar Ala Emak Blogger Bandung



Hai, sudah hari ke-8 Ramadhan ya , itu kalau ikut itungan Pemerintah. Kalau Bareng Muhammadiyyah ya udah hari ke-9. Ga masalah mau ikut Muhammadiyyah atau Pemerintah, yang penting puasanya jalan. Yang salah itu kalau ga puasa (ya iya lah.)

Intro yang geje banget ini mah hehehe.  Seneng banget karena wiken kemaren bisa seru-seruan lagi bareng temen-temen blogger Bandung, khususnya para Emak (meskipun saya belum jadi emak, sih) Blogger. Sekali-kali boleh dong me time? 

Kalau biasanya kita eh kami maksudnya kumpul siang atau sore, sabtu kemarin ini kumpul menjelang buka. Setelah bada dzuhur saya ngebut nyiapin dulu makanan buat yang mau ifthar di rumah. Akhirnya jam 3 sore bisa adios permios (pergi maksudnya :D) menuju Ngopdoel di kawasan Merdeka. Bukan mau curi start buka pastinya, tapi memang agenda Bukber KEB dimulai jam segitu. Asiknya lagi ini serentak di 3 kota. Dua kota lain yan juga menggelar acara serupa adalah Jakarta dan Jogja. Meski ngedadak, ternyata berhasil ngumpulin sekitar 20an emak blogger dan ketemu wajah-wajah baru. Jadinya, enggak 4L, Lu Lagi, Lu Lagi. Coba deh simak foto-foto  yang saya share, pasti banyak wajah-wajah yang pangling, deh. 

Tetep sadar kamera hihihi Credit : Meti Mediya
Share: