Friday 14 March 2014

#Prompt42: Origami Tengah Malam





Sudah sejam yang lalu Hana menutup laptopnya. Rasa keponya menuntun jari-jari lentiknya menelusuri profil Rey di Facebook. Jadi cowok bermata sipit itu memang betulan keturunan Jepang? Pantas saja. Dan... eh, apa ini? Besok dia berulangtahun!  Kasih apa, ya? Jedat jenong gadis bermata bulat itu mendadak gatal. Sejak lama ia berpikir keras mencari alasan untuk lebih dekat dengan cowok berambut sebahu itu, lebih mirip modus sih.

“Belum tidur?”

Sebuah pesan singkat dari Rey seolah mengenyahkan rasa kantuk yang sejak tadi bergelayut di kelopak matanya.

“Belum,” jawabnya tak kalah singkat.

“Boleh kutelepon? Enggak ganggu, kan?” Rey seperti berusaha mengonfirmasi izin dari Hana.

“Telpon saja, aku kangen.”

Hana terkesiap dengan dua kata terakhir yang diketiknya. Sudah terlanjur terkirim. Ada hawa hangat yang menjalar di kedua sisi pipinya. Padahal baru saja hujan deras berlalu, meninggalkan hawa yang menusuk setiap inci pori-pori di kulitnya yang kecokelatan.

“Kenapa kamu kangen saya?” tanya Rey iseng.
 
“Errr,... saya kangen denger cerita kamu tentang kabuki. Kok kamu enggak bilang kalau ternyata kamu satu kampung halaman sama Takuya Kimura, sih?” jawab Hana asal.

" Ngaco!" tawa Rey meledak, namun tidak membuat Hana menjauhkan HPnya. Tawa renyah yang menyenangkan.


Hana menyambar sekenanya kertas bekas print out yang tidak terpakai. Perlahan jari jemari lentiknya mencoba membuat bunga kertas. Hahaha...  kok hancur, ya? Hana meringis membayangkan mimik muka Rey saat melihat bunga kertas buatannya.  Rey yang ternyata berdarah Jepang memang layak  jadi ketua salah satu divisi seni di kampus.
 

 Teng...! teng....! sudah jam 12 malam. Waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat.

"Rey, selamat ulang tahun, ya."

"Arigatou. Ini ucapan selamat yang pertama buat saya, lho. Kamu tahu dari mana? Stalking, ya?"

Hana tersipu, baru sore tadi Rey  mengonfirmasi permintaan temannya di Facebook.  Ketahuan banget.

"Hana san, besok pulang bareng  kan? Makan bareng yuk? Saya traktir deh." 


Gambar by Rifki Jampang


Share:

9 comments:

  1. Bagus dari intro sampai ke bagian akhir, tapi endingnya agak nggak mengena mba. Emang dibuat nggak ngetwist apa gimana? Itu maksudnya dari awal memang lagi bikin bunga kertas buat kado ultah?trs bnran diajakin makan2 gt,jdny sng banget bakal ngasih tuh bunga?kurang cetar membahana endingnya,he he,nggak hrs cetar sih,paling nggak ada gregetnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...iya sih emang kurang, terkana limit 300 kata. Baiklah, aku edit lagi. Emang ga puas juga. :D

      Delete
  2. errr Mbak. Masih ga ngerti ini mau cerita tentang apa... :))) cubit neh... Jangan jadikan limit kata dalam FF sebagai alesyan dong. Pan di situ seninya hehehe...

    Keep writing!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha ampun aaah. Kayaknya ini FFku paling geje. *nyengir malu*

      Delete
  3. unsur twistnya agak kurang... sepertinya. saya juga kesusahan bikin twist di akhir cerita

    ReplyDelete
  4. hehe... ternyata komen saya sama dengan yang lain-lainnya...
    promptnya jangan cuma jadi asesoris mbak, harus jadi inti ceritanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ampuun, ada admin lirik lagi hehehe.Semoga bisa bikin FF yang lebih baik *malu banget*

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.