Sunday 11 September 2011

Abang, Jangan Takut

Hari ini panasnya bukan main, makanya setelah turun dari angkot tadi aku mampir dulu ke mini market  mencari minuman, sekalian beli sabun mandi yang sudah habis. Selesai belanja yang cuma 'seuprit' aku melanjutkan perjalanan pulang. Angkot yang kutunggu akhirnya datang juga, setelah itu ga lama menyusul sepasang suami istri yang masih muda dengaan dua orang anak yang masih bocah. Istrinya duduk disebelahku, sementara suaminya duduk di sebrangku dengan  kedua anaknya. Yang (mungkin) sulung ssianya sekitar 5 tahunan, sementara adiknya sekitar 3 tahunan. Hmmmm, sedikit memperhatikan si sulung, aku merasa ada ada yang berbeda. Sepintas dia mirip peranakan indo, ganteng meski badannya terlihat ringkih dan wajahnya tampak tirus. Sebentar kemudian si sulung yang belakangan dipanggil Abang ini menggerak-gerakan kedua tangannya terus menerus. Tatapan matanya tidak fokus entah apa yang diperhatikannya. Dugaanku sedikit menguat ketika tiba-tiba si abang menyambar adiknya lalu menjambak rambut ikalnya yang masih sedikit.

"Eh, Abang...! jangan" cegah kedua ortunya. 

Share:

Saturday 10 September 2011

Bila Semua Wanita Cantik

Alkisah, ada anak super-gendut yang selalu diganggu teman-temannya. Setiap hari diteriaki, “Gendut! Gendut! Badak! Badak!” Anak itu menangis. Tersedu. Berlari menjauh dengan gelambir lemak di perut. Mengadu. Ibu-nya bilang tentang, “Jangan marah. Jangan diambil hati. Mereka hanya bergurau. Besok juga berhenti!” Tetapi esok-lusa kelakuan teman-temannya tak pernah kunjung reda. Berbilang hari malah menjadi-jadi. Cubit sana. Cubit sini. Maka semakin sering bersedihlah anak itu.

Share: