Pertanyaan itu muncul di survei yang saya isi. Setelah ngitung-ngitung, ternyata saya memakai gadget lebih dari 6 jam sehari! Jadwal makan pun kalah. Pagi, siang, sore, malam—semuanya penuh dengan layar. Kayak nama restoran Padang aja, ya? Hehehe.
Jadi gini ceritanya. Perjaan saya sebagai seorang freelancer membuat saya sering-sering buka gadget, terutama HP. Intermezzo sedikit. Jadi kalau saya HP-an mulu, nggak selalu scroll sosmed. Kadang ngecekin email, ngedit blog, ngulikin Canva, atau follow up kerjaan. Pas jenuh melanda, saya suka buka aplikasi nonton buat hiburan. Ya udahlah, otomatis jam screen time saya jadi lama.
Kadang-kadang saya juga merasa mata tuh kok lelah ya? Hei Hayati, bilang sama Abang, ada yang ikutan lelah juga. Saya :)
.jpg)
Nah, kondisi itu mirip banget dengan mata yang kering tapi terus aja diajak ngebut kerja keras di depan layar. Berkedip pun jadi “sakit” karena permukaan mata nggak cukup licin. Akhirnya muncul rasa sepet, perih, dan lelah. Yakin deh di part ini kamu pernah mengalami. Mau ngajak toss tapi kok yang beginian, ya? :)
Makanya buat merespon rasa kering di mata itu, tubuh kita jadi memproduksi air mata dadakan. Ternyata bukan cuma tahu aja yang bisa dadakan ya hahaha. Sayangnya, air mata ini ibarat percikan air tanpa pelembap—mereka bisa bikin lega sesaat, tapi nggak cukup untuk menyembuhkan kekeringan itu sendiri.
Penyebab lainnya kenapa mata terasa kering adalah durasi screen time yang berlebihan. Keasikan lihat layar HP atau laptop membuat kita jarang berkedip secara normal. Padahal, berkedip penting untuk menyebarkan air mata yang melapisi dan melembapkan mata.
Kalau intensitas berkedipnya kita berkurang, permukaan mata jadi cepat kering karena air mata tidak tersebar merata. Akhirnya, mata jadi kering, perih, dan terasa lelah. Biasanya manusia berkedip 15–20 kali per menit, tapi saat fokus ke layar, bisa turun jadi 5–7 kali aja. Kebayang kan betapa keringnya mata kita?
So, kalau misal lagi WFC terus lihat ada orang di seberang kita lagi kedip-kedip kayak lampu disko, jangan buruk sangka atau malah gede rasa. Mungkin dia lagi berusaha meredakan mata lelahnya dengan cara berkedip.
Produktivitas kerja yang biasanya lancar malah bisa terhambat. Bayangin deh, saat kita lagi semangat banget bikin desain keren di Canva, eh mata tiba-tiba terasa berat dan perih. Bukannya makin kreatif, malah jadi uring-uringan, susah fokus, dan ide-ide segar pun ikut “ngambek”.
Udah ada solusinya yang praktis: INSTO Dry Eyes. Tetes mata ini pas banget buat yang sering terpapar layar seperti kita. Satu tetes Insto segera memberikan sensasi menyegarkan. Rasa kering yang bikin perih mata pun segera berkurang dalam waktu singkat.
Dan tau nggak? Sekarang Insto hadir dengan kemasan baru yang lebih modern. Jadi makin enak dibawa ke mana-mana—entah ke workspace, kafe, atau bahkan bioskop! Nonton pun jadi tetap nyaman.
Solusi Praktis yang Jadi Sahabat Mata
Kadang lagi sibuk banget, mata udah mulai nggak nyaman, tapi kerjaan belum kelar. Nah, INSTO Dry Eyes ini kayak sahabat dekat yang selalu siap menemani, menyelamatkan mata dari kekeringan. Beneran deh, INSTO Dry Eyes ini solusi simpel yang membantu kita bisa fokus terus tanpa gangguan mata kering. Nggak perlu repot, tinggal tetes dan pekerjaan tetap lancar.
Kadang-kadang saya juga merasa mata tuh kok lelah ya? Hei Hayati, bilang sama Abang, ada yang ikutan lelah juga. Saya :)
Gejala Mata Kering
Ah mungkin emang kurang tidur atau capek biasa. Gitu saya mikirnya. Tapi belakangan saya mengetahui kalau ternyata ini adalah gejala mata kering yang nggak bisa disepelein.
Gejala mata kering itu bukan cuma rasa kering semata, seperti ruang dompet di akhir bulan. Pernah merasa kelilipan kena debu atau terpapar bon cabe? Nah, seperti itu. Atau kadang setelah menangis semalam gegara nonton film yang melow bisa bikin mata bengkak. Hahaha.
Kalau kamu mengalami mata kering, rasanya bisa seperti ada sesuatu yang nyangkut di mata dan nggak bisa keluar. Sensasinya bisa terasa seperti sepet. Dari penjelasan di webnya Cleveland Clinic soal tanda-tanda mata kering, gejala lainnya juga bisa termasuk seperti pada gamber berikut
Gejala mata kering itu bukan cuma rasa kering semata, seperti ruang dompet di akhir bulan. Pernah merasa kelilipan kena debu atau terpapar bon cabe? Nah, seperti itu. Atau kadang setelah menangis semalam gegara nonton film yang melow bisa bikin mata bengkak. Hahaha.
Kalau kamu mengalami mata kering, rasanya bisa seperti ada sesuatu yang nyangkut di mata dan nggak bisa keluar. Sensasinya bisa terasa seperti sepet. Dari penjelasan di webnya Cleveland Clinic soal tanda-tanda mata kering, gejala lainnya juga bisa termasuk seperti pada gamber berikut
.jpg)
Penyebab Mata Kering
Terus saya nemu tulisan ilmiah di sebuah web yang bahas soal medis. Ternyata menarik lho, mata kering itu erat hubungannya dengan air mata. Bingung nggak tuh? Katanya kering, tapi kok bisa berair? How come? Seperti yang dilansir oleh webmd.comSometimes, dry eyes create watery eyes. This confusing condition is called reflex tearing. It happens because the lack of moisture irritates your eye.Saat mata mengalami kekeringan, tubuh secara otomatis mengirimkan sinyal darurat lewat sistem saraf untuk meminta pelumasan tambahan. Sebagai respons, tubuh akan memproduksi air mata dalam jumlah besar sebagai cara untuk mengimbangi kondisi kering. Mekanismenya mirip seperti saat mata kita kemasukan pasir—langsung berair sebagai reaksi alami.
Screen Time & Dampaknya Pada Mata
Semisal kita lagi di ruangan ber-AC seharian. Dingin, iya. Terus kerasa kan kalau wajah, tangan jadi kering? Malah muka jadi kayak kaku macam kanebo. Lagi pusing sama laporan yang nggak balance, tiba-tiba teman melempar jokes garing yang timpuk-able. Kesel nggak, tuh? Boro-boro mau senyum, yang ada kita cuma sebel terus buru-buru nyari hand body biar kulit jadi enakan alias nggak kering.Nah, kondisi itu mirip banget dengan mata yang kering tapi terus aja diajak ngebut kerja keras di depan layar. Berkedip pun jadi “sakit” karena permukaan mata nggak cukup licin. Akhirnya muncul rasa sepet, perih, dan lelah. Yakin deh di part ini kamu pernah mengalami. Mau ngajak toss tapi kok yang beginian, ya? :)
Makanya buat merespon rasa kering di mata itu, tubuh kita jadi memproduksi air mata dadakan. Ternyata bukan cuma tahu aja yang bisa dadakan ya hahaha. Sayangnya, air mata ini ibarat percikan air tanpa pelembap—mereka bisa bikin lega sesaat, tapi nggak cukup untuk menyembuhkan kekeringan itu sendiri.
Penyebab lainnya kenapa mata terasa kering adalah durasi screen time yang berlebihan. Keasikan lihat layar HP atau laptop membuat kita jarang berkedip secara normal. Padahal, berkedip penting untuk menyebarkan air mata yang melapisi dan melembapkan mata.
Kalau intensitas berkedipnya kita berkurang, permukaan mata jadi cepat kering karena air mata tidak tersebar merata. Akhirnya, mata jadi kering, perih, dan terasa lelah. Biasanya manusia berkedip 15–20 kali per menit, tapi saat fokus ke layar, bisa turun jadi 5–7 kali aja. Kebayang kan betapa keringnya mata kita?
Coba deh sekarang berhenti sejenak, alihkan pandangan ke sisi lain sambil mengedipkan mata. Kasih waktu sejenak buat mata kita untuk berkedip. Kasihan dia diforsir terus.
So, kalau misal lagi WFC terus lihat ada orang di seberang kita lagi kedip-kedip kayak lampu disko, jangan buruk sangka atau malah gede rasa. Mungkin dia lagi berusaha meredakan mata lelahnya dengan cara berkedip.
Produktivitas & Hobi Bisa Terganggu
Jangan anggap remeh masalah mata sepet, perih, dan lelah ini. Kalau dibiarkan terus, dampaknya bisa jauh lebih dari sekadar nggak nyaman.Produktivitas kerja yang biasanya lancar malah bisa terhambat. Bayangin deh, saat kita lagi semangat banget bikin desain keren di Canva, eh mata tiba-tiba terasa berat dan perih. Bukannya makin kreatif, malah jadi uring-uringan, susah fokus, dan ide-ide segar pun ikut “ngambek”.
Tidak hanya itu saja. Hobi yang biasanya kita nikmati juga jadi kurang maksimal. Semisal saya yang suka nonton film favorit, tapi karena mata perih, bukannya bisa santai dan nikmatin jalan cerita, malah jadi nahan-nahan rasa tidak nyaman. Yang biasanya nikmat nonton film, jadi nahan perih di mata. Padahal yang perih kan hati.
Solusi Simpel dan Cepat
But don't worry, guys!Udah ada solusinya yang praktis: INSTO Dry Eyes. Tetes mata ini pas banget buat yang sering terpapar layar seperti kita. Satu tetes Insto segera memberikan sensasi menyegarkan. Rasa kering yang bikin perih mata pun segera berkurang dalam waktu singkat.
Ukuran INSTO Dry Eyes ini kecil mungil dan lucu kayak saya. Kemasan botolnya yang nggak sampai sebesar telapak tangan membuatnya jadi praktis, travel-friendly. Aman deh, kompartemen di tas pun nggak akan tersita. Kalau persediaannya habis, bisa kita dapatkan juga di minimarket seperti Alfamart atau Indomaret.
Dan tau nggak? Sekarang Insto hadir dengan kemasan baru yang lebih modern. Jadi makin enak dibawa ke mana-mana—entah ke workspace, kafe, atau bahkan bioskop! Nonton pun jadi tetap nyaman.
Solusi Praktis yang Jadi Sahabat Mata
Kadang lagi sibuk banget, mata udah mulai nggak nyaman, tapi kerjaan belum kelar. Nah, INSTO Dry Eyes ini kayak sahabat dekat yang selalu siap menemani, menyelamatkan mata dari kekeringan. Beneran deh, INSTO Dry Eyes ini solusi simpel yang membantu kita bisa fokus terus tanpa gangguan mata kering. Nggak perlu repot, tinggal tetes dan pekerjaan tetap lancar.
0 Comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.