Wednesday 29 April 2020

Layanan Rapid Test Covid-19

Virus Corona itu  nyata.   Saya nyaris dibuat parno ketika tahu tidak jauh dari tempat tinggal saya ditemukan kasus 2 pasien positif Corona (Covid 19). Sebelumnya hanya tau lewat berita kalau di beberapa tempat ditemukan kasus Corona. Virusnya menjalar dengan cepat. Sekarang korban yang jatuh lokasinya cukup dekat dengan tempat tinggal.
Lewat obrolan WAG warga RT yang saya ikuti, saya dapat info ternyata pasien yang positif ini orang tanpa gejala alias OTG yang masih sempet-sempetnya salat tarawih di masjid dengan warga lain. Bisa kebayang  udah banyak orang yang sudah kontak dengan beliau.

Sebagai respon dari masalah ini, aparat polres setempat segera memblokir jalan yang menghubungkan komplek saya dengan wilayah terdekat di mana OTG ini tinggal. Saya sempat heran ketika harus keluar mengambil uang ke ATM melihat pemblokiran jalan. Ternyata itu masalahnyam Terus terang, suasananya terasa mencekam. Duh, kok kayak perang sih ini?


Berita-berita seputar wabah Covid 19 ini  bukan hanya mampir di lini masa media sosial saja, akan tetapi  juga forward pesan yang bertebaran di grup Whatsapp. Kadang terlalu excitingnya circle yang ada di WAG, tidak sedikit  berita yang disebar malah memberikan aura intimidatif. Kalau udah gini saya suka main clear chat aja.

Sementara di sisi lain kita juga tetap butuh informasi seputar wabah ini. Walau yang dinyatakan sembuh semakin banyak, di sisi lain penambahan kasus juga bikin sedih. Maunya yang sembuh makin banyak dan kasus yang nambah jangan ikutan banyak. Pilihan sikap terbaik kalau dapat info seputar wabah ini adalah tetap tenang dan lakukan cek ricek melalui sumber terpercaya.


Wabah Covid 19 dan PSBB

Sebelum pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pernah juga beredar di WAG mengenai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tinggalnya juga tidak jauh dari tempat saya tinggal.  Udah rame aja spekulasi yang beredar, pihak RW setempat langsung melakukan lock down. Beberapa pintu gang yang mudah dilalui langsung ditutup, hanya menyisakan satu jalan besar yang portalnya dibuka dengan penjagaan. 

Heboh sekali soal adanya  PDP ini  (yang katanya dari keluarga  seorang nakes).  Eh, belakangan tetangga saya yang berprofesi sebagai bidan  ternyata kenal dengan keluarga itu. 

Beliau  pun segera membantu meluruskan masalahnya. Pasien yang dimaksud sudah lama dirawat dan sedang dalam masa penyembuhan. Selentingan lain yang menyertai spekulasi bersamaan dengan berita itu ga bener.  

Sedikit lebih lega deh setelahnya. Memang ya, di jaman seperti ini kok penggunaan smart phone ga dibarengi dengan kepintaran orangnya. Please atuhlah, saring before sharing.

Saat kasak-kusuk ini rame, saat saya harus keluar untuk ngambil uang di ATM atau belanja ke pasar misalnya, saya masih aja lihat orang yang ga pake masker. Seolah-olah mereka ini ga tau atau ga mau tau dengan pandemi yang terjadi. Padahal kita ga tahu orang yang berpapasan dengan kita, ngobrol atau ngantri di atm dengan jarak sebenarnya kurang jauh itu secara tidak sadar sudah melakukan kontak dengan penderita virus Corona 19 ini. 


Mengenal Rapid Test

Selain mengenakan masker, menjaga sanitasi serta pembatasan jarak,  pemerintah berupaya keras untuk memangkas rantai penyebaran Virus Corona 19 ini dengan melakukan rapid test.

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi dalam tubuh (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh saat terpapar oleh virus Corona.  Pernah baca atau tau sedikit hal tentang sel darah putih? Sel darah putih yang berfungsi untuk imunitas tubuh kita ini lah yang merespon saat ada benda asing (dalam hal ini virus)  menyusup ke tubuh kita.

Saat mendeteksi ada masalah, sel darah putih kita akan membentuk antibodi untuk mencegah virus Covid 19 berkembang biak. Antibodi inilah yang akan dicek dengan menjalani Rapid Test.

Siapa saja yang harus menjalani Rapid Test? Ada 3 kelompok yang wajib mengikutinya, yaitu:


Orang Tanpa Gejala (OTG)


Untuk kategori ini memang agak sulit mendeteksinya karena tidak menunjukkan gejala pada umumnya. Namun kalau tahu pernah melakukan kontak dengan pasien positif Corona Virus 19, makan wajib mengikuti tes ini. 


Orang Dalam Pemantauan (ODP) 

Bagi yang mengalami demam tinggi di mana suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius atau punya sakit pilek dan sakit tenggorokan seperti batuk juga perlu melakukan rapid test ini.


Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Yang masuk dalam kategori ini beberapa diantaranya adalah:
  • Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
  • Pernah berada di sekitar penularan lokal
  • Mereka yang mengalami demam dan pernah melakukan kontak dengan pasien positif
  • Mereka yang profesinya berhubungan dengan orang banyak. Misalnya saja polisi, pengemudi transportasi umum, tenaga kesehatan dan sebagainya.


Kalau masih tidak yakin namun penasaran apakah perlu mengambil tes ini, silakan cari tau tingkat risikonya dengan membaca tanya jawab seputar virus Corona 


Rumah Sakit Penyelenggara Layanan Rapid Test

Tidak semua rumah sakit bisa melayani  pasien yang akan melakukan rapid test. Tapi jangan khawatir, karena Pemerintah sudah bekerja sama dengan aplikasi Halodoc dan  sejumlah rumah sakit yang ditunjuk untuk menyelenggarakan rapid test. 

Selain melalui website, halodoc juga bisa diakses melalui aplikasi yang bisa diunduh lewat google play atau apple store secara gratis. 


Halodoc bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Termasuk ketika pemberlakuan PSBB seperti sekarang yang tengah berlaku. Kita masih bisa berkonsultasi dengan dokter, terhubung dengan apotek dan layanan asuransi dalam satu aplikasi sekaligus. Mudah dan praktis. 

Rapid Test dilakukan dengn caranya mengambil sample darah untuk menguji antibodi yang tadi saya sebutkan di atas.

Biaya yang dikenakan antara satu rumah sakit dengan rumah sakitnya bisa berbeda-beda. Waktu pelaksanaan tes pun sangat singkat dan tidak harus  menunggu lama. Hasil tes akan diinformasikan kepada pasien melalui notifikasi atau sms yang dikirimkan oleh aplikasi Halodoc.  

Yang harus diingat, jangan lupa untuk datang tepat waktu, menggunakan masker (kacamata juga dianjurkan) dari dan ke tempat tes, membawa tanda identitas lengkap dan tentunya menunjukkan bukti tanda booking yang harus ditunjukan saat datang di rumah sakit yang dipilih.

Hasil Rapid Test

Rapid Test adalah skrining atau langkah awal dalam penanganan penyakit ini. Bila hasil tes menujukan positif, pasien harus segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk menentukan tindakan selanjutnya. 
Sementara itu jika hasil tesnya menunjukkan gejala yang ringan,  segeralah lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. 

Jangan ke mana-mana agar penyebaran virus tidak semakin meluas. Walau gejalanya tampak remeh, kita tidak akan pernah tau kepada siapa virus ini akan menular. 

Beberapa temuan terbaru, bukan saja orang tua atau mereka yang mempunyai riwayat penyakit seperti kanker, diabetes dan hipertensi yang berisiko. Golongan usia produktif bahkan dokter  yang sepertinya tidak akan kenapa-kenapa sudah banyak yang jadi korban.

Plis, sadari kalau protokol kesehatan dan peraturan seperti PSBB dibuat untuk kebaikan bersama. Jangan bandel atau ngeyel, ya. Kangen, kan untuk kembali beraktivitas dan berinteraksi lagi seperti dulu?




Share:

25 comments:

  1. keren nih fasilitas yang dibuat oleh HaloDoc menyediakan rapid test online via website ataupun aplikasi

    ReplyDelete
  2. Efi udah nyobain rapid test-nyakah?
    Harganya di Indonesia masih tak terjangkau khalayak ramai ya

    ReplyDelete
  3. Nah OTG ini kadang kita ga ngeh ya kk epi. Berasa sehat aja,padahal mah berbahaya juga, hiks jadi inget temenku yang dijkt meninggal gara2 covid nih, yang awalnya OTG gitu.

    Beneran ini layanan Rapid Test Covid butuh banget, apalagi yang masih berkeliaran diluar.

    ReplyDelete
  4. Di deket rumahku ada pabrik rokok yg karyawannya meninggal gegara corona.
    Heboohh bgt jadinya, karena karyawan pabrik itu ribuan, dan semua sekarang dites
    Semoga kita semua sehaattt ya

    ReplyDelete
  5. wah mesjidnya masih menyelenggarakan shalat tarawih ya? pas sholat jauh2an kan? kalo di mesjudku udah lama ga ada kegiatan shalat berjamaah.
    ada aplikasi halodoc membantu banget ya buat masa pandemi kayak gini. penasaran sama rapid tesnya

    ReplyDelete
  6. Aplikasi halodoc memang oke ya, ada layanan rapid test covid-19-nya juga. Semoga sehat selalu ya, Mbak. Dan semoga wabah ini segera berakhir.

    ReplyDelete
  7. Lengkap ya fitur halodoc, pandemi covid19 memang harus update kita jangan sampai gak ngeh tentang pencegahannya dan lewat halodoc bisa banget dapat banyak informasi

    ReplyDelete
  8. Aku juga teh pakai aplikasi halodoc ini. Sangat bermanfaat menurutku. Bisa rapid test gratis ini yang menurutku warbiyasah! Di tengah keadaan seperti ini layanan rapid test di rumah sangat membantu.

    ReplyDelete
  9. Keren nih pengembangnya Halodoc, tahu banget kebutuhan masyarakat, update layanannya cepet banget

    ReplyDelete
  10. Halodoc ini salah satu aplikasi terpercaya. Pusing dan stress malah kalau baca yang hoax. Mau rapid test juga di Halodoc bisa

    ReplyDelete
  11. Keren ya fasilitas HaloDoc, juga informasi kesehatan lengkap di web tanpa hoax, jadi bisa membantu kita untuk lebih tenang menghadapi pandemi ya Teh, stay healthy yaa

    ReplyDelete
  12. Halodoc isiny bukan cuma artikle kesehatan ya tapi juga bisa konsultasi online dan minta antar obat sekalian. Sekarang malah bisa untuk daftar rapid test juga. Jadi kalau dateng mo rapid test kita cukup bawa badan hape dan tanda pengenal ya. Bayarnya bisa melalui halodoc

    ReplyDelete
  13. Salut saya dengan halodoc ini. Responsif terhadap kondisi sosial masyarakat yang ada sekarang sehingga langsung membuat layanan untuk penanganan Covid 19.

    ReplyDelete
  14. Bagusnya rapid test Halodoc ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Jadi iini ngebantu banget bagi yang agak ribet

    ReplyDelete
  15. OTG itu yang bahaya ya mba, keliatan sehat tapi ternyata carrier untuk yang lainnya, jadi menularkan deh. Ngeri... coba coba ikut rapid test di halodoc ahh

    ReplyDelete
  16. Test rpid ini kalau di rs mahal banget. Untung halodoc ngerti kalau rapid itu penting jadi bisa tes gini juga

    ReplyDelete
  17. Keren banget ya layanan rapit test dari halodoc ini dan aku baru tau ada layanan seperti ini menarik sekali aplikasi nya ya teh

    ReplyDelete
  18. Nah, smartphone itu memang kudu dibarengi dengan kepintaran penggunanya, kalo enggak ya bakal banyak beredar hoax. Apalagi masa pandemi seperti ini, banyak yang suka share berita yang menakutkan. Aku lebih suka baca artikel kesehatan di Halodoc, bahkan sejak sebelum ada pandemi

    ReplyDelete
  19. Berarti untuk rapid test ini petugasnya datang ke rumah kah Fi?
    Keren juga ya halodoc bisa membantu kita saat butuh lakukan rapid test. Harus pada mulai instal aplikasi ini lho di smartphone.

    ReplyDelete
  20. Sederetan rumahku ada yang perawat dan sempat isolasi, emejingnya org komplekku sempet makan2 donk jelang puasa di jalan komplek depannya hahaha, di situ ku merasa kyknya aku doank yg lebay nih ma corona2 ini :( apalagi jalanan msh rame banget heuheu
    Namun krn saudara dan bbrp temen deket jg tenaga medis jd lbh paham gtu bahwa ini emang nyata ada, jd buat menghormati mereka ya saya nurut aja gk ke mana2.
    Yes skrng Halodoc udah ada layanan buat rapid tes ya jd lbh memudahkan kalau mau cek.

    ReplyDelete
  21. Iyaa, kangeen bisa beraktivitas seperti dulu. Ketemuan dengan orang tua dan teman-teman.
    Semoga pendemi ini bisa segera berakhir ya...

    ReplyDelete
  22. betul dalam kondisi sekarang solusi yang ditawarkan oleh halodoc itu benaran bisa kita manfaatkan, kayak rapid test ini atau konsul soal kesehatan. kan kita kuatir kalo harus ke pusat kesehatan, agak gimana gitu

    ReplyDelete
  23. Dalam masa pandemi gini memang segala sesuatu harus online biar ga ketemuan sama orang ya teh, termasuk tes rapid gini, asik yah HaloDoc makin inovatif terus nih

    ReplyDelete
  24. jujur awalnya saya kira hanya rumor. ternyata beneran ada dan tetangga saya pun yg jd PDP. waduh...mana kata tetangga beliau masih suka keluar rumah untuk beli gorengan. waaah auto heboh, beb. sama...jalanan jg dibuntu, saya bingung haha

    ReplyDelete
  25. rapid test ini setidakannya bisa jadi solusi awal untuk mengetahui kena virusnya apa gak ya dan bisa dilakukan melalui layanan halodoc. jadinya membantu banget

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.