Monday 23 April 2018

Sharing Happiness, Jadikan Zakat dan Sedekah Lebih Mudah

Pas tanggal tua gini, biasanya kita lagi puyeng ngitung-ngitung pengeluaran. Sebisa mungkin jangan sampe tekor alias ngutang. Kan, males banget ya, kalau pas gajian atau ini itu pada cair eh mampir sebentar aja, karena dipake buat bayar-bayar. Ngomong soal bayar-bayar, bagusnya emang segala sesuatunya direncanakan sejak awal bulan. Bukan hanya bayaran wajib semacam rekening listrik, air, bayar sekolah, menyisihkan kebutuhan bulanan dan anggaran rutin lainnya. Tapi juga bayar zakat atau sedekah. Hayo, gimana bulan ini. Sudah bayar belum? 

Menurut saya pribadi nih, membayar zakat atau sedekah bukan hanya sekadar gugur kewajiban saja. Oke, saya udah menunaikan zakat sekian rupiah. No, enggak. Tapi lebih dari itu, zakat atau sedekah kalau dikelola dengan baik bisa menggerakan perekonomian. Ga percaya? Coba baca lagi sejarah jaman khalifah dulu di mana yang namanya badan amal zakat pada waktu itu bisa mendistribusikan titipan umat dan menjadikan perekonomian jadi makmur. Walau misalnya zakat yang ktia bayrkan itu hanya let's say 100 ribu saja, itu berarti banget kalau dikumpulkan dengan dana dari donatur lainnya. Saat ini, di Indonesia pun sudah banyak lembaga zakat yang dikelola oleh swasta dan menawarkan pendistibusiannya agar lebih produktif. Salah satunya adalah Rumah Zakat. 


FYI, pada tahun 2018 ini, Rumah Zakat menargetkan bisa membina sebanyak 1.234 Desa Berdaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Nur Efendi, CEO Rumah Zakat: “Desa Berdaya adalah proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Tujuan dari pembinaan Desa Berdaya ini adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu dan komunitas masyarakat. Untuk merealisasikan hal ini kami tentu harus bermitra dengan berbagai stakeholder lokal hingga nasional. 

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah 
Dengan adanya zakat yang produktif, mestinya tangan yang di bawah juga bisa naik level dan jadi salah satu tangan yang di atas. Setuju? Untuk itu, Rumah Zakat juga mengerahkan para pemuda pelopor sebagai Mitra/Fasilitator Desa Berdaya. Nantinya, mereka akan menjalankan tugasnya sebagai pendamping, pemberdaya, surveyor program, penggerak lingkungan, dan bahkan menjadi advokat juga, lho. Wih keren banget, ya? Program itu sudah terealisasikan, kok. Bukan hanya wacana. Saat ini sudah ada 1.118 Desa Berdaya yang terdapat di 191 Kabupaten dan Kota di Indonesia. Mengusung tagline Ramadhan Berdaya, pada bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba, Rumah Zakat sudah mempersiapkan sejumlah program istimewa yang akan dijalankan, yaitu: 
  • Mendistribusikan program 124.000 paket Berbagi Buka Puasa (BBP) 
  • 14.300 paket Kado Lebaran Yatim (KLY) 
  • 6.200 Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK), 
  • 8.850 paket Syiar Quran (SQ) dan 
  • 300 penerima manfaat program Janda Berdaya (JB). 

Sharinghappiness.org Versi 3.0 Untuk Kemudahan Berbagi 

Pada tahun 2017, Rumah Zakat memiliki lebih dari 217.000 donatur berdonasi dengan porsi 38% donasi dilakukan di Bulan Ramadhan saja. Dari semuanya itu, 77% donasi dilakukan secara cashless dan 15% donasi cashless tahun 2017 dilakukan melalui platform SharingHappiness.org. SharingHappiness.org adalah platform donasi crowdfunding yang diluncurkan oleh Rumah Zakat pada Februari 2016 lalu. 

Hmmm…. Asik, ya. Mau beramal pun gampang banget, bisa dilakukan dalam hitungan detik dari aplikasi yang tertanam di gadget yang kita miliki. Ga ada lagi dong alasn lupa atau ga sempet. Kalau belanja online saja bisa segera diurus, menyalurkan donasi pun pasti bisa. Gampang! 

Sebagai bukti aplikasi sharinghappiness.org mendapat respon positif adalah dengan meningkatnya donasi yang terkumpul sampai hampir 130% sejak diluncurkan. Trennya terus meningkat, karenanya nih, masih menurut Nur Efendi, pihak Rumah Zakat pun menucurkan fitur kemudahan berbagi melalui SharingHappiness.org 3.0. Mudah-mudahan semakin banyak pihak yang terangkat kesejahteraan dan produktivitasnya dengan adanya aplikasi ini, ya. Aamiinkan, dong. 

Sebagai bukti dana sebesar 24 milyar rupiah dari 25.000 donatur yang bergulir dari aplikasi ini sudah direalisasikan dengan mendanai 280 projek sosial hingga Maret 2018. Adapun perbaikan fitur kemudahan berbagi bagi para pengguna SharingHappiness.org yang tersedia adalah: 
  • Banyaknya pilihan program sosial kemanusiaan 
  • Dashboard untuk melihat perkembangan program 
  • Proses donasi yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja; 
  • ‘Wish list’ yang memungkinkan pemgguna untuk menyimpan dan cek daftar program favoritnya. 
Selain itu, dalam waktu dekat ini juga para donatur dan pengguna SharingHappiness.org dapat membuat program penggalangan dana sendiri. Penggalangan dana bisa dilakukan untuk mendukung program yang sudah ada, atau bisa juga membuat program baru untuk membantu mengatasi masalah sosial di sekitar donator. 

Rekap Program Pemberdayaan Rumah Zakat Tahun 2017 

  • Berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 Kota/Kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia. 
  • Penerima manfaat di tahun 2017 mencapai 1.621.982 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehat), Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari). Seluruh program ini direalisasikan menjadi total 5.667.164 jumlah layanan bagi masyarakat di tahun 2017. 
  • Tersedianya: 51 Ambulans Gratis, 20 Mobil Klinik , 18 Sekolah Juara, 9 Klinik RBG, dan 2 Mobil Juara.  
  • Program Senyum Ramadhan dengan jumlah penerima manfaat 167.571 orang 
  • Distribusi Superqurban sebanyak 132.966 kaleng yang merupakan optimalisasi daging qurban yang diolah menjadi kornet dan rendang. 
Gimana, sudah siap berzakat atau menyalurkan sedekahnya? Jangan lupa install aplikasi sharinghappiness.org di hpnya, ya.
Share:

2 comments:

  1. setuju. Saya pun berharap zakat memiliki manfaat besar untuk perekonomian dan masyarakat :)

    ReplyDelete
  2. Wah, Makin canggih aja ya kalo mau berzakat. Ini bisa jadi alternatif dalam pemerataan penyebaran Zakat. Suka sedih liat kesenjangan yang terjadi. Ada banyak mustahik Zakat yang bisa dapet banyak karena dia tinggal di deket masjid yang orang2 sadar zakatnya tinggi. Sementara di tempat lain, banyak juga mustahik Zakat yang dapetnya minim karena kondisi yang sebaliknya. Dengan adanya teknologi terbaru ini, semoga kesenjangan bisa diminimalkan. Rumah Zakat kan nyebarin zakatnya ke mana-mana.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.