Masalah umum yang sering dihadapi
oleh para ibu soal kebiasaan makan anak adalah susah makan. Sebagian
besar dari anak-anak tidak suka untuk melahap
buah-buahan dan sayuran. Dulu juga waktu kecil saya termasuk yang rada susah makan buah dan sayur.
Lupa juga mulai kapan saya jadi penyuka buah dan sayur. Walau sekarang pun sebenarnya konsumsi buah dan sayurannya ga rutin dengan porsi yang disarankan (rata-rata 30 gram per hari). Kecil? Ga juga. Sebagai ilustrasi, mengunyah apel 1-2 butir per hari belum bisa mencukupi kebutuhan serat harian. Nah, lho.
Tapi kalau ada kesempatan, ga akan deh saya melewatkan buat mengonsumsi buah/sayur. Salad adalah menu favorit saya saban menemukannya. Kadang dalam waktu tertentu saya bakal beli buah-buahan di tukang buah potong kalau dirasa sudah kurang banget konsumsi seratnya.
Tapi kalau ada kesempatan, ga akan deh saya melewatkan buat mengonsumsi buah/sayur. Salad adalah menu favorit saya saban menemukannya. Kadang dalam waktu tertentu saya bakal beli buah-buahan di tukang buah potong kalau dirasa sudah kurang banget konsumsi seratnya.
foto: pribadi |
Kurangnya konsumsi serat yang berasal dari buah dan sayur bukan masalah orang dewasa saja. Pun begitu dengan anak-anak. Kalau dari kecil saja sukar dibiasakan, udah gedenya bakalan makin susah untuk menjadi kebiasaan. Faktanya nih, 9 dari 10 anak memang mengalami kekurangan serat. Padahal asupan serat yang bersumber dari
buah/sayuran bukan cuma mengatasi soal sembelit saja.
Jika kebutuhan ini tidak tercukupi bukan saja
keluhan susah BAB yang terjadi tapi juga bisa menurunkan kekebalan tubuh dan menyebabkan moody pada anak. Nah, surprise, kan? Sama dong dengan saya :) Selama ini sepertinya kebanyakan dari kita mengidentikan serat sebagai solusi untuk mengatasi masalah
BAB dan kesehatan pencernaan saja. Padahal banyaaak sekali benefit yang bisa kita dapatkan kalau kebutuhan seratnya tercukupi.
Dulu saya mati-matian banyakin makan buah dan sayur sebenarnya dilatari keinginan untuk menurunkan berat badan dan mengatasi sembelit dan pengin langsing huehehe. Tapi semakin ke sini semakin banyak tau pentingnya serat pangan. Selain itu serat juga ternyata mendukung proses tumbuh kembang pada anak-anak.
Pada hari jumat, 5 Mei 2017 saya bersama Emak-emak Blogger menghadiri acara launching Fiberkid di Veranda
Hotel. Hadir dalam acara itu sebagai nara sumber dokter spesialis anak,
dr.Herbowo A.F Soetomenggolo Sp.A, Yohana Astri Gumelar, selaku direktur utama
PT Nugra Kasera produsen Fiberkid, Felicia Kumala (Cici Panda), artis/presenter tv serta seorang blogger, Atika
Nurkustanti.
credit: Fiberkid |
Dalam paparannya, dr Herbowo
menyampaikan peran serat untuk kesehatan
usus.
Diantaranya adalah untuk membantu mengendalikan kadar gula dalam darah
yang bisa mencegah timbulnya obesitas pada anak dan menurunkan konsentrasi kolesterol.
foto: pribadi |
Bukan itu saja, lho. Serat
juga jadi bagian dari gizi dimana mendukung 60% proses tumbuh kembang pada anak. Kecukupan
gizi pada anak bukan hanya soal banyak
sedikitnya konsumsi protein berupa daging atau telur saja atau susu tapi juga
serat yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan itu tadi.
Yes, jadi faktor internal seperti unsur genetik yang mendukung proses tumbuh kembang pada
anak seperti perkembangan motorik atau kecerdasan sebenarnya hanya sebesar 40%
saja. Sisanya faktor eksternal yang 60% tadi mempunyai
pengaruh lebih besar bagi perkembangan anak. Hmmm well note. Kabar bagus buat saya yang pengin memperbaiki keturunan. Bisa dong nanti saya punya anak yang posturnya lebih tinggi dan kecerdasannya lebih baik dari saya? Hehehe... Itu mah mimpi semua orang kan, ya.
Eh iya, tadi sayang bilang kan kalau serat ini ada hubungannya dengan mood pada anak/ Kok bisa, ya? Gimana ceritanya?
Eh iya, tadi sayang bilang kan kalau serat ini ada hubungannya dengan mood pada anak/ Kok bisa, ya? Gimana ceritanya?
Masih dari paparan yang disampaikan oleh dr
Herbowo, hari itu saya baru tahu lho bila kebutuhan serat tidak terpenuhi akan menyebabkan neuro transmitter yang menghubungkan otak dan tubuh
mengalami gangguan, alias susah nyambungnya. Makanya, bisa jadi lho kalau
anak-anak lagi uring-uringan itu dikarenakan makanannya kurang serat.
foto: pribadi |
Tapi kaaan, anak-anak susah
banget untuk makan buah-buahan atau sayuran? Gimana biar mereka suka?
Pengalaman di mana sang buah
hatinya sukar sekali untuk makan makanan yang mengandung serat juga dialami
oleh Yohana Astri. Karena alasan ini
pula mendorong dirinya membuat kreasi minuman yang kaya serat yang sehat tapi juga bisa
disukai anaknya. Karenanya, terciptalah Fiberkid dengan varian rasa leci dan anggur. Jika dulu Yohana Astri membuat minuman kaya
serat bagi anak-anaknya, beliau juga dengan senang hati berbagi solusi
kebutuhan serat bagi anak-anak lainnya.
credit: Fiberkid |
Yang menarik dari produk Fiberkid
ini adalah rendahnya kandungan gula dan bebas pengawet, lho. Sebagai
informasi, disamping garam dan lemak,
gula juga merupakan salah satu bahan makanan yang sebaiknya dibatasi agar tidak
membahayakan kesehatan tubuh. Fiberkid juga sudah mengantongi sertifikat halal
dan lolos uji standar kualitas yang
ditetapkan oleh BPOM. So, enggak usah merasa cemas lagi soal kandungan
kesehatan dan kehalalannya dong, ya.
Dalam setiap botolnya Fiberkid
mengandung 13 gram serat (setara dengan 51% angka kecukupan gizi). Walau meminumnya dua botol sehari bisa
memenuhi kebutuhan serat, bukan berarti Fiberkid ini berfungsi sebagai pengganti
sumber serat. Kebutuhan serat alami tetap saja harus dipenuhi dari makanan
lainnya.
Variasi makanan dari berbagai
sumber dan cara penyajian akan membantu
mencukupi kebutuhan serat setiap hari bagi tubuh. Kalau pinter ngulik kan bisa tuh dibuat smoothie atau puding dengan bahan dasar buah. Apalagi kalau buatan rumah, lebih aman, karena kita tau persis apa saja sih komposisi bahan--bahan yang digunakan.
credit: Fiberkid |
Saat ini Fiberkid bisa dibeli
secara online melalui situs www.fiberkid.com, atau marketplace seperti tokopedia.com dan blibli.com atau secara offline di Farmers
Market, Ranch Market dan Gelael. Mulai saat ini, kita bisa mengalihkan jajanan
minuman anak ke Fiberkid. Gimmick kemasannya dalam botol yang colorfull pasti menarik
bagi anak-anak, begitu juga dengan rasanya.
Meski produk Fiberkid ini ditujukan untuk anak-anak, bagi orang dewasa pun oke aja kok mengonsumsi Fiberkid. Just incase lupa atau kurang asupan serat hariannya, Fiberkid bisa jadi penolong pertama untuk melengkapi asupan serat harian.
credit: Fiberkid |
Fiberkid sepertinya bisa menjadi solusi buat anak pertama saya Mba yang sangat malas untuk makan Nasi.Anak saya sangat malas makan Nasi tapi kalau untuk makanan ringan atau jajan pasti sangat senang. Saya ijin follow blognya ya Mba...
ReplyDeleteIya Mbak, masalah klasik para emak soal anak-anak, ya. Semoga anaknya suka minum Fiberkid. Huaaa blogku difollow? Makasiiih. Luv :)
Deletewahhh pas banget nih buat anakku yang susah makan sayur dan buah...
ReplyDeleteKudu cobain ya, Mbak. Biar anaknya selalu sehat dan konsentrasinya bagus.
DeleteWah cocok buat si bungsu yg rada susah makannya niih.. Siip..siip Noted
ReplyDeleteInovasi baru ini y teh Efi, biasanya suplemen kek gini kemasannya kek obat tapi ini dibuat dalam kemasan minuman botol lucu lagi jadi nilai plus buat nmbah daya tarik anak biar mau minum :)
ReplyDeleteIya,Va. Kalau kemasannya kayak obat gitu anak-anak malah suka parno jadinya.
DeleteWahh kalau kemesannya udah menarik pasti si kecil suka langsung pilih sendiri niy Teh..
ReplyDeleteApalagi bisa mencukupi asupan serat harian. Cuss belilah buat si kecil.
Asiiik. Iya, Vi. Cus beli buat anak-anaknya, ya.
Delete