Sejujurnya, saat menjejak usia ke-37 dalam perjalanan hidup, saya masih merasa senang kalau disapa teteh atau mbak oleh orang yang baru ketemu. Entah cuma sapaan yang jadi kebiasaan teman baru itu, atau memang dia melihat saya ga setua usia sebenarnya. Ya pokoknya senang aja. Meski kalau disapa ibu pun tetep woles aja karena emang udah fasenya kan di sapa seperti itu, kan?
Photo Shoot by Yashinta Astuti |
Memutar kembali waktu?
Satu waktu saya pernah dibuat tersenyum ketika masih ada yang mengira kalau saya masih kuliah. Ya kali kalau ngambil lagi kuliah S-2 atau S-3. Seorang kenalan saya ngotot dengan perkiraannnya. Kedua alisnya naik beberapa centi seolah-olah ingin memastikan jawaban saya. “Serius? Udah seumuran itu?”
Lah masa saya harus nunjukin KTP? Ngapain boong?
Meski demikian, bukan berarti saya kepingin menekan tombol pause, menahan putaran waktu agar tetap awet muda. No, tidak usah. Cukup dikenang saja, enggak usah balikan :) Kalau tidak mau lembaran usia bertambah itu artinya jatah usia saya sampai di situ. Lho iya, kan? setiap yang namanya hidup kan pada masanya akan menutup lembaran perjalanan hidupnya.
Rencana Tuhan Maha Indah
Ngomongin perjalanan lembaran hidup yang dilalui yakin deh setiap orang pasti punya cerita suka atau duka yang mewarnai hari-harinya. Ga ada yang melulu tertawa bahagia atau sebaliknya, berurai air mata. Mau susah atau senang, pahit, asam atau manis, itu semua yang mendewasakan setiap orang dengan caranya masing-masing.
CV pekerjaan saya tidak seindah yang saya harapkan waktu kuliah dulu. Dulu setamat kuliah saya pernah beberapa kali ikutan seleksi calon pegawai negeri sipil. Cita-cita yang sederhana tapi pesaingnya baanyak. Apalagi kedua orang tua saya juga bekerja sebagai abdi negara alias PNS.
Tapi Tuhan punya rencana lain. Yang terjadi jauh panggang dari api. Masa kerja saya lebih banyak dihabiskan sebagai honorer di sebuah instansi pemerintah. Lebih dari cukup untuk menyita me time yang harusnya saya nikmati. Mungkin terkesan egois, tapi saya merasa stuck, ga berkembang dengan apa yang sudah dijalani.
Sampai kemudian saya merasa bosan dan menginginkan sebuah perubahan. Maka, tahun 2013 saya mengambil keputusan terbesar dalam hidup. Resign, pindah kerja dan kemudian menganggur karena ternyata pekerjaan baru tidak cocok.
Yang saya lakukan adalah mengambil irisan ayam, potongan cakue, sedikit taburan bumbu dan kerupuk yang kriuk untuk membuat keputusan itu terasa gurih untuk dirasakan.
A whole new world
Daaan.. saya yakin dengan keputusan itu tidak salah. Saya mendapatkan banyak hal justeru setelah memutuskan keluar dari zona nyaman. Di tahun 2014, saat usia saya menjelang 35 tahun, tulisan saya dalam bentuk buku cerita untuk anak bernuansa religi terbit. Salah satu impian yang dengan rasa pesimis bisa tercipta malah jadi kenyataan. Untuk ukuran penulis pemula, saya merasa itu adalah sebuah prestasi besar karena diterbitkan oleh penerbit mayor, lho. Bukan itu saja. Semakin ke sini saya merasakan lingkaran pertemanan terasa semakin melebar dan luas.
Seorang sahabat saya di tempat kerja dulu malah pernah bilang begini,
“Kamu sekarang beda. Ga kaku kayak dulu. Lebih cair dan supel dalam bergaul.”
Atau ini nih:
“Kamu lebih mendingan sekarang. Tau dandan. Dulu mah cuek banget, kucel”
Lho emang dulu gitu, ya? Sebenarnya saya pengen membantah kalau dulu itu bukan jutek, karena setingan muka kan udah bawaan lahir (denial ceritanya nih J) Kalau saya pendiam dan pemalu sih iya hehehe.
Eh tapi memang sih saya jadi lebih banyak teman, dan lebih pede bergaul. Meskipun yaaaa kadang masih saja perasaan ga pede terkadang dating menyelinap.
Karena berani mengambil keputusan keluar dari comfort zone itu pun banyak hal saya dapatkan. Selain menjaring networking pertemanan, terlibat dalam beberapa komunitas, menambah wawasan juga rejeki. Dari jejaring yang saya dapatkan ini juga saya mengenal banyak karakter dari berbagai latar. juga saya dapatkan.
Di saat menjejak usia ke-35 ini pun, saya banyak jalan-jalan ke beberapa tempat yang belum pernah terpikirkan bagaimana mewujudkannya. Mumpung masih melajang, saya lebih leluasa untuk mobile. Dalam sebuah status di media sosial tanpa sengaja saya pernah berandai-andai bisa jalan-jalan ke Bali.
Ah cemeen Fi. Itu mah kecil.
Iya, sih. Tapi kan ga semua orang pernah merasakan traveling ke Pulau Dewata. Apalagi jarak tempuh dari Bandung ke sana juga ga dekat dan perlu budget lumayan. Di awal tahun 2015 akhirnya impian yang pernah terendap dan nyaris terlupakan itu bisa terwujud. Malahan saya bisa mengajak adik untuk menikmati perjalanan liburan itu. Jadi, nikmat Tuhan mana lagi yang akan saya abaikan? Moral storynya, jangan pernah main-main dengan impian karena siapa tau saat impian itu tercetus, Tuhan mencatat dan membayarnya pada waktu yang tidak pernah kita bayangkan. Ya, kan?
Berkompromi dengan kenyataan
Tapi….
Saat usia sudah menjejak pertengahan kepala tiga ini pun saya dihadapkan pada kenyataan lain. Lewat perkenalan dengan seorang dokter saya baru mengetahui kalau saya punya alergi yang cukup banyak. Katanya sih beliau mencurigai saya punya masalah dengan sistem imunitas dalam tubuh, semacam auto immune. Sedih? Manusiawi dong. Saya sempat galau dan direcoki bayangan ketakutan. Tapi hati kecil saya membantah dan menolak untuk larut dalam kecemasan. Saya termasuk orang percaya, kalau hati yang senang dan pikiran yang tenang adalah obat yang ampuh untuk obat segala penyakit. Obat paling manjur.
Dalam beberapa kasus, banyak yang mendapatkan keajaiban karena bisa memaksimalkan obat alamiah dari dalam diri sendiri itu. Selain berdamai dengan lebih hati-hati memilih jenis makanan tertentu (meski kerap diomeli dokter karena masih saja cheating), saya tidak mengizinkan kesedihan terlalu lama untuk mampir dalam hati dan pikiran. Kalau bukan diri sendiri yang menyemangati untuk bangkit dan terus berlari siapa lagi? Masih banyak hal-hal lain yang ingin diwujudkan.
So,pada usia #UsiaCantik ini juga jadi momen titik balik. Saya merasa enjoy dan menikmati dengan apa yang saya dapatkan pada saat ini. Biarlah impian saya dulu banyak yang tidak tercapai atau setidaknya tertunda. Tapi Tuhan Maha Baik. Saya mendapatkan banyak hal yang tidak pernah terbayangkan semula. Entah kejutan indah apalagi yang sedang menanti.
Perawatan kecantikan di #UsiaCantik
Ngomong-ngomong soal alergi itu pula, dokter tersebut mewanti-wanti saya untuk berhati-hati dalam memilih rangkaian skin care untuk wajah. Komposisi bahan yang tidak aman bisa membuat penampakan wajah tidak karuan, lebih tua dari usia sebenarnya . Meskipun tampang saya katanya lebih mudaan (kata orang lho, hehehe), ga mau lah membohongi diri dengan memakai kosmetik atau perawatan kulit yang ga sesuai dengan umur. Makanya, saya memilih rangkaian perawatan wajah Revitalift Dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert.
Dengan menggunakan produk day cream, ngiht cream dan face wash-nya, saya merasakan kelembaban wajah mengalami peningkatan. Begitu juga tekstur kulit jadi terasa nambah kenyal. Ya jangan bandingin dengan kulit para remaja. Karena jaringan kulit saya dengan mereka kan strukturnya jelas beda.
Photo shoot by Yashinta Astuti |
Yang jelas, cocok banget untuk menjaga kecantikan alami wajah. Dengan kandungan Dermalift, pro-retinol A dan Centella Asiatia, membantu wajah terlihat lebih kencang, lembab, mengurangi kerutan sampai 27 % serta secara signifikan membantu ulit jadi lebih kencang sampai 35 % pada 8 zona utama wajah yaitu; kening, area antara alis dan kontur mata, kerutan di sudut luar mata, pipi, garis senyum, rahang, dan leher. Kedelapan bagian wajah ini adalah titik rawan di mana tanda-tanda penuaan mengintip.
Anyway, percaya deh setiap wanita akan selalu terlihat cantik dengan caranya masing-masing, termasuk ketika sudah memasuki fase #UsiaCantik alias 35 tahun ke atas. Bagaimana dia memandang catatan yang sudah tergores dalam lembaran kisahnya, akan membuat dia tetap cantik dan semakin matang baik secara umur, maupun pemikirannya.
Kalau masih penasaran dan ingin lebih yakin memilih seri perawatan dari Loreal, coba deh cus aja ke http://bit.ly/UsiaCantik.
By the way kalau teman-teman sudah tergabung dalam klub #UsiaCantik ini jangan lupa untuk berbagi cerita cantiknya dalam kompetisi blog yang juga diadakan oleh Loreal. Ada hadiah-hadiah keren yang menanti untuk cerita yang menarik. Untuk detailnya bisa baca di http://bit.ly/usiacantik_blogcomp
Gerakan #UsiaCantik ini sepenuhnya didukung oleh
L'Oreal Paris Revitalift Dermalift
Neng Efi yang selalu ceria, aku juga termasuk yg menyangka kalo dirimu masih abg hihihi. Tetap semangat di usia cantiknya ya :*
ReplyDeleteBerkah body imut nih, Makte hihi. Lah aku juga ga percaya Makte udah di usia cantik. Salam sama Maira yang lucu ya. Pengen ketemu ih.
DeleteMemang, seiring bertambah usia bakalan nambah cantik. Tp buat saya malah nambah berat badan wkwkwkwk. Tapi dinikmati aja lah yang penting sehat lahir batin.
ReplyDeleteMau pendek atau tinggi, gendut atau kurus, nikmatin aja ya, Tian. Biar hepi terus yang bisa bikin kita tetep cantik.
DeleteApa pendiam dan pemalu? ntar ngomong sama palu dulu yaa..(kata palu bohong, segitu merepet) :v
ReplyDeleteKalo jutek abis iya, apalagi kalo kumat :p
Ahh semoga saja di #UsiaCantik ini lebih dewasa dalam pemikiran plus ditambah cantik dari dalam ya.
Semoga bertambah lagi rezekinya ya fi, sukses selalu sista!
*btw tulisannya ko kalem banget tumbenan :p
iya, ih. Aku tuh pendiam, apalagi kalau pas tidur wkwkwk... Ini sisi lain dari aku yang ternyata bisa kalem, Nchie :). Makasih doanya, yaaa. Aamiin. Muaaah
DeleteTeeeeh, hayuklah ngebolag ke Baliiiiii *teuteeeup* hihihihihihi
ReplyDeleteIya ya Teh, yg penting mah happy, jadi usia berapa pun teteup cantik ^_^
Aku cari sponsor dulu ya, Yiiin. Biar ga mati gaya hehe
Deleteaku coba liat2 di Medan, kayaknya masih belon ada semua rangkaian ini :(
ReplyDeleteSeriusan? kalau begitu cari via online aja, pasti ada :)
Deletepasti kejutan indah yang menanti dan kita hanya perlu percaya Tuhan tau yg terbaik, amin.
ReplyDeleteIya mbak. Aamiin
DeleteMbak Evi cantik, ceritaku sudah banyak sekali dan saat memasuki usia cantik inilah, kepribadianku semakin diuji, hehee
ReplyDeleteIya Astin. No pain no gain ya.
DeleteWajahnya awet muda nih, masih belum terlihat umur 30 th.
ReplyDeleteBahagia dan bersyukur memang membuat hati lebih bahagia dan wajah tetlihat lebih cantik ya :)
Makasih mbak. Faktor tingggi badan juga kayaknya hehe
DeleteWow awet ayu, ngga ntangka udah kepala 3, swear deh 👍👍
ReplyDeleteBeneran bu, saya udah 30 lebih.:) Duh senengnya dibilang awet ayu.
DeleteTeh efi mah usia cantik juga ga keliatan, orang mengira kita seumuran emang kita seukuran juga sih hihi.
ReplyDeleteCheerful terus teh Efi :*
Suer deh Yas aku udah usia cantik. Bonus ya punya body imut jadi nyamarin umur hehe
DeleteKeren banget mak dan dirimu emang awet muda deh. Keluar dari zona nyaman itu emang penting yah kalau nggak kita malah bisa-bisa melewatkan kesempatan emas. Sukses terus ya Mak :)
ReplyDeleteIya Mak. Ada kalanya kita harus nekat mengambil keputusan ya. Sukses juga bua dirimu,Mak.
DeleteAku punya lho bukunya :)
ReplyDeleteIsh,senengnya bukuku diadopsi sama teh Yas. Makasih lho,Teh.
DeleteWah hebat teh efi udah pernah nerbitin buku anak :)
ReplyDeleteBaru satu, Teh. Mau nambah kok susah, ya hehe.
DeleteCantik, Teh....
ReplyDeleteEmang ya, keluar dr zona aman itu sesuatu bgt
Makasih Jiah. Asalnya sih karena kepepet. Kalau ga dipepet kayaknya gitu-gitu aja dan ga akan kenal Jiah juga.
DeleteSaya juga nggak nyangka kalo mbak Efi sudah masuk #usiacantik. Salut deh mbak. Di usia memasuki #usiacantik mbak justru makin produktif. Bahkan bisa nulis buku anak di penerbit mayor. :)
ReplyDeleteSaya juga ga nyangka tau-tau udah di zona usia cantik. Ah malu, belum maksimal produktivitasya. Nulis buku solonya pun baru satu.
DeleteBeneran enggak nyangka kalau Teteh udah #UsiaCantik. Saya kira masih 20an something! Sehat terus Teteh cantiiiikkk :)
ReplyDeleteMaunya sih tetep di usia 20an, Mit. Tapi kan mustahil. Makasih, ya.
DeletePertama kali lihat dan berteman di fb, saya kira Mak Efi ini pun masih muda. Ya, bisalah usia anak-anak kuliah ngejar S2. Ternyata udah memasuki #UsiaCantik
ReplyDeleteKeren oeeyy
Banyak yang ngira aku masih usia kuliahan kok hehe. *lalu dipelototin rame-rame sama dedek-dedek gemez*
Deleteenjoy...menikmati hidup... adalah kunci rahasia bahagia.... kalo udah bahagia.. pasti wajah lebih kwlihatan merona..cantik... :)
ReplyDeleteiya, enjoy aja biar tetep hepi sepanjang usia ya. Nanti aura (((aura))) akan terpancar.
DeleteAwet muda pisan
ReplyDeleteUhuks. Bukan awet tua kan, Nay?
DeleteAaah yang bener 37 tahuuun...
ReplyDeleteSMP mereuuuun
*kaboooor
Siniii Teh. Jangan kabur. Belum puas kita selfiean.
DeleteKeren bukunya! selalu takjub & salut sama penulis2 kreatif yg bisa menghasilkan buku ciamik. Hakikatnya umur akan terus bertambah, yg penting tetap terlihat cerah merona bahagia dengan perawatan dari Loreal Dermalift Revitalift :D
ReplyDeleteAamiin. Semoga saya bisa semakin kreatif.
DeleteGa pa-pa tambah umur. Yang penting kita bisa menua dengan anggun. Salam kenal :)
ReplyDeleteSetuju mbak Lutfi, menua dengan anggun. Salam kenal juga. Makasih udah mampir, ya.
DeleteMbak kita seumuran dunk ya ;) toss dulu ah...Aku pake produk Loreal juga, karena jujur cocok dan harganya pas. Kalau bs memilih ada brand lain yang teksturnya lembuuuut banget...tp agak mahal. seiringnya usia bertambah memang kt harus rawat ya :)
ReplyDeleteAaah seriusan kita seumuran? Asik, jadi Loreal emamg cocok ya. Tosss dulu.
DeleteInget banget dulu mau masuk usia 20 aku uring2an gak jelas. Aku masih childish banget opo iyo iso dadi dewasa (apa iya bisa jadi dewasa) dan bentar lagi masuk kepala 3. Kira2 kayak apa ya "euforia"nya hihi
ReplyDeleteWaktu usia 20an dulu juga aku masih kolokan, bad mood dan sifat-sifat nyebelin lainnya. Selamat menanti menuju usia cantik. Dari sekarang aja De dewasanya. Ga usah nunggu :)
DeleteNo growth in comfort zone. No comfort in growth zone.
ReplyDeleteIsh, aku sukaaaa sama komenmu Mak.
DeleteAku pikir masih 20 an gitu. Kelihatan muda dan imut, mba Efi.
ReplyDeleteMakasih mbak. Untung ga amit-amit ya hahaha
DeleteAku dulu kenal karyanya Mbk di IIDN, wah salut semakin berkibar di dunia blogger #UsiaCantik enggak membuat kalah produktif ya Mbk, super sekali kisahnya.
ReplyDeleteDumay bikin dunia jadi sempit y, Mbak. Mudah-mudahan kita bisa ketemu segera nih.
DeleteAku kira kita seumuran teh, atau beda beberapa tahun.
ReplyDeleteAntara teteh yang awet muda apa wajah aku yang tua? Wahahha
Wah maunya seumuran sih Fira, tapi nanti ada kenanngan manisku yang harus dihilangkan hehehe... Wajah Fira sesuai umur kok. Ini mah karena akunya mungil aja jadi keliatan awet muda :). Udah lama nih kita ga ketemuan ya. Ayo dong ikutan acara lagi.
DeleteWow..kirain juga masih 20 an..keren mba Efi.. :)
ReplyDelete20 plus 17 mbak hahaha... :)
Deleteduhh dirimu emang kiyut n imut selalu.
ReplyDeletesemoga makin hits di usia cantik ini yaa
Asik dibilang kiyut hahaha... Doa yang sama buat dirimu ya, mak. Semoga semakin sukses selalu.
Deleteteteh efi... emang masih cocok banget dipanggil teteh ko :*
ReplyDeletebaru ketemu sekali tapi happy banget bisa ketemu sama teteh yang satu ini , moga2 nanti ada event barengan lagi ya teh
Sama aku juga seneng ketemu Ingga. Iya atuh aku mah cocoknya dipanggil teteh, bukan Akang hehe. Sampai ketemu lagi kalau ada acara lainnya di Bandung, ya.
DeleteJangan main2 dengan impian,SETUJU banget tehhhh...
ReplyDeletesekarang teh Efi makin cantikkk.....sehat dan sukses selalu ya teh
Kan ga mungkin aku jadi ganteng hehehe Sukses juga buat dirimu ya Mbak. Hayu ih kita kopdar.
DeleteTeh Efi awet muda :) nggak nyangka ih udah #UsiaCantik dan semakin cantik. Nggak percaya juga teh Efi pendiam dan pemalu hihi. Kalimat pamungkasnya bakal aku inget terus "Jangan pernah main-main dengan impian."
ReplyDeleteDaripada awet tua? :D Iya aku pendiam, kalau lagi tidur *lol*
Deletembak Efi awet muda ya ^^
ReplyDelete