Kalau ditanya apa sih itu Trail Advanture , mungkin banyak yang belum familiar, ya. Tapi coba kalau saya nanya gini, “Eh, tau ga motorcross?”
Nah, udah mudeng dan dapat gambaran kan apa sih itu Trail adventure?
Yes, olahraga yang satu ini emang bisa kita masukkan ke alam kategori olahraga yang ekstrim. Kalau punya nyali ciut, kagetan dan mudah gugup dan ga berani ngambil risiko, ya sudah jangan nekat atau coba-coba menjajal olahraga yang satu ini.
![]() |
sumber: taringa.net |
Coba aja perhatikan wahana yang akan kita jajal, dijamin jantung jadi mencelos kayak mau copot. Selain memang membutuhkan nyali yang super duper gede, emang juga perlu memiliki kemampuan refleksi yang baik dan segera mengambil keputusan, harus ngapain dalam waktu yang tepat. Makanya, olahraga yang ini juga perlu konsentrasi yang tinggi dan perhitungan yang matang. Lagi galau? Buang jauh-jauh deh kalau ga mau terjadi insiden yang berbahaya.
Yang pasti perlu dimiliki untuk menikmati olahraga ini sudah jelas lah ya, motor dengan body yang sudah dimodifikasi dengan tenaga lebih agar bisa menyesuaikan dengan medan yang akan dijajal. Tanah merah yang terjal dan bebatuan yang besar adalah ciri khas yang akan dijumpai saat crosser beradu nyali. Kalau jalannya mulus mah ya bukan motor cross atau trail adventure tapi balap jalanan jiahahaha... (itu mah orang juga tau kali, ah). Salah setingan motor selain bikin motor jadi rusak juga bisa fatal dengan keselamatan nyawa. Ish, msa sih mau nekat main-main samma keselamatan? Ngga, dong?
Seperti juga olahhraga atau hobi yang banyak penggemarnya, di Indonesia juga bisa kita jumpai komunitas penggemarnya. Kesamaan minat dan hobi akan membuat para angotanya jadi lebih cepat akrab dan kompak menggelar acara atau sama-sama bertualang mencari trek baru yang menantang. Hmmm, meski dibonceng, saya bakal dadah-dadah ke kamera. Mending jadi penonton aja :D Daripada yang boncengin saya pusing denger saya berisik dan jerit-jerit ga jelas gitu, kan? *Lagian aneh juga ber-trail adventure ria ini sampe tandeman gitu, hehehe*
Jadi inget nih, dulu 10 tahun yang lalu (sigh, what a time!) pas maen ke Sumedang, ke rumah temen, saya diajak jalan-jalan ke sekitar rumahnya. *duh Mpo, miss you much, ke mana sih dirimu?*
Saya diajak jalan-jalan mengitari Corenda, sebuah desa di Sumedang. Suasana alamnya masih alami meski sudah tersentuh modernnya perubahan jaman. “Di sini suka digelar balapan motor kayak motor cross gitu. Ramel lho. Sesekali kamu harus nonton, deh,” gitu kataya.
Saya membayangkan gerungan suara motor yang merayapi jalan desa dengan jalur yang cukup ekstrim ditingkahi sorak sorai penonton yang menyaksikan.
“Ga ganggu?” tanya saya
Ai, yang biasa saya panggil Mpok menggeleng. “Sudah ada ijin dari aparat desa. Mereka malah mendukung, kok.”
Beruntung lah mereka yang hobinya tersalurkan di sini. Bentang alam yang sudah terseting dengan sendirinya, khas dengan genangan lumpur saat musim hujan atau hembusan debu kala kemarau, eksostisnya warna tanah serupa adonan cokelat (halah kok jadi ke makanan sih) dan gundukan batu besar di titik-titik tertentu ditambah dukungan pemerintah setempat dan warga jadi wahana yang tepat buat menyalurkan hobi trail adventure.
Di kota besar semacam Bandung atau Jakarta jelas ga gampang menemukan tempat semacam ini. Makanya para penggiat komunitas trail adventure punya jadwal sendiri buat touring, Ya apalagi kalau bukan mencari tempat baru menyalurkan hormon adrenalinnya. Kan bosen ya, kalau terus-terusan tracking di area yang sama. Perlu susana baru buat menguji nyali dan menundukan tantangan yang membentang dipelupuk.
![]() |
sumber: otoasia.com |
Selain motor yang digunakan memang harus sudah disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya setingan motor untuk satu orang denganorang lain bakal berbeda. Si A lebih nyaman dengan setingan begini, sementara si B mungkin akan merasa lebih seatle kalau setingan lainnya dioprek lagi. Buat yang masih amatir alias newbie tentu membutuhkan motor yang distel berbeda dengan yang sudah profesional. Semakin tinggi jam terbang seorang crosser,dia akan semakin terbisa dan menemukan setelan yang lebih baik dari sebelumnya.
Bagi para newbie, tips berikut ini akan cukup membantu untuk mempersiapkan petualangan bareng motor kesayangannya.
- Pastikan sebelum memulai, semua peralatan dan perelengkapan untukmelindungi diri sudah siap. Jangan sampai ketinggalan, mulai dari helm untuk melindungi kepala sampai sepatu yang tepat, untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
- Jangan sampai tubuh kita jadi kaku. Pastikan sendi-sendi tubuh sudah lentur dan santai di atas kemudi ketika nge-trek. Makanya, mulai dulu dengan olahraga ringan alias warming up .
- Kenali medan yang akan kita jajal. Jangan nekat ujug-ujug kebut-kebutan sebelum kenal betul seluk beluk rute yang akan dilalui.
- Stay fokus.Kayak yang saya bilang tadi, jangan sampai pandangan dan konsentrasi kita terdistraksi sama urusan lain. Taruhannya nyawa, lho.
- Kondisikan juga tubuh kita tetap stabil ,baik saat di medan yang lurus atau ketika melibas tikungan. Konsentrasi yang baik akan membantu menentukan timing yang tepat ketika mengambil keputusan.
- Aturlah gas dan kopling senatural mungkin.Ikuti alur di depan mata agar laju motor tetap terkendali dengan baik.
- Lakukan berulang secara terus menerus dan jangan sampai kehilanan fokus. Soal kebisaan sih ini. Semakin lama, tubuh akan lentur dan terbiasa dengan motor mengikuti rute yang ditempuh.
Begitu deh tips sederhana saat mencoba trail adventure di berbagai medan ekstrim di Indonesia. Semoga membantu, ya.
10 Comments
aku mah kayanya ga berani mba..
ReplyDeletenebeng motor kebut2an aja bawaannya ngomel2..
haha :D
Sama, aku juga suka yang biasa aja kalau dibonceng. Suka deg-degan kalau dibonceng ngebut.
Deletejadi ingeeet jaman dahulu sama Udi suka nonton motorcross :)...Seruuu abis, apalagi kalau medannya penuh tantangan dan mereka pada jagooo :). Di Lampung juga rutin soalnya..
ReplyDeleteWih, seru tuh, mbak. Paling yang ganggu itu berisiknya, ya? hehehe
DeleteMak, aku gojek user garis keras, ga bisa naik motor, apalagi kalo disuruh balapan gitu.
ReplyDeleteBTW kalo trail adventure gitu bisa dicover asuransi ga ya?!
Sama kok,aku juga ga bisa abwa motor dan males disuruh belajar naik motor padahal suka pergi-pergian ke mana-mana sendiri hehehe. Palingan dicover sama asuransi pribadi kali ya, mak. Ga tau tuh kalau ternyata panitia lomba bekerjasama sama dengan pihak asuransi. Mestinya sih ada syarat dan ketentuan kayak apply asuransi pribadi/kecelakaan gitu.
Deletehmmm..sekarang mainannya ppa olive tiap sabtu minggu yg begituan, ngebetein taoo..
ReplyDeletekotor leutak,oleh2nya..
*menyebalkan
Suruh nyuci olangan aja, Nchie hahaha.
Deleteyeap, nge-trail ini bisa dianggap olahraga ya mak... Makanya perlu pemanasan juga
ReplyDeleteIya, Mak. Biar badannya lentur, fleksibel dan rileks selama menunggang (((menunggang))) motor.
DeleteSilakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.