Petualangan Rasa Teh Dilmah di Porto Resto Bandung

Setelah  mengikuti  technical meeting  yang mengundang peserta,  media dan blogger  di hotel Luxton Dago tanggal  13 Agustus  2015, hari  H kompetisi Real  High Tea  Challenge  for Cafe  & Restaurant   Indonesia  2015  di  Bandung  akhirnya digelar  juga.  Untuk  hari pertama tanggal 7 September 2015, Porto Resto yang terletak  di  jalan Setiabudi  no. 53 jadi pembuka  kompetisi.
Saya  exciting pake banget  buat  membuntuti para judges dan  crew  dari  Dilmah.   Selain  memang  di hari biasa  resto ini mengusung konsep tema berpetualang dunia yang unik dengan lambang perahunya  itu,  tema untuk acara kompetisi  ini  juga sudah sangat disiapkan tim Porto Resto Bandung. Well prepared  banget!
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Sailing around the world,  adventure the cullinary

Tentang Dilmah  dan Real High tea Challenge
Tradisi minum  teh sudah banyak di kenal di berbagai belahan  dunia.  Bukan hanya Jepang atau Cina saja yang mewarisi  tradisi minum sehat  ini. Malahan Inggris  punya tradisi  Breakfast tea  dan Afternoon tea-nya.

Dilmah adalah salah satu brand teh  yang sudah punya  pecintanya sendiri.  Dilmah lahir dari  dedikasi  Merill  J Fernando  di tahun 1950  ketika ia mulai memutuskan untuk mengabdikan hidupnya  pada teh.  Sekitar 4 dekade  kemudian,  tepatnya di tahun 1988 kedua anaknya, Dilhan dan Malik   bergabung bersamanya mewujudkan  bisnis  teh dengan kualitas terbaik. Dilmah sendiri  diambil dari  singkatan nama kedua  anaknya, Dil untuk Dilhan dan Mah untuk Malik jadilah  merk  teh yang mendunia, Dilmah.

Untu menularkan kecintaan pada tradisi minum teh, Dilmah menyelenggarakan kompetisi Real High Tea Challenge yang melibatkan berbagai hotel, restoran dan kafe di dunia. Untuk Indonesia, di tahun  ini melibatkan 10  kafe dan resto  di Jakarta  dan 8 resto dan kafe yang ada di Bandung.  Untuk peserta di Bandung, ada  Porto Cafe,  Kirbs,  Javana Bistro, The Peak,  Cocorico,  L'societe,  Chubby Bunny dan Ozt Cafe.

Kompetisi ini  mengajak para chef yang mewakili kafe dan restonya untuk  menciptakan kreasi cara baru menikmati teh dengan beberapa  unsur penilaian  seperti  unsur tradisional, cara penyajian, demonstrasi  di depan judges  secara langsung, brewing teh  yang  benar,  harus ada  4 porsi yang disajikan  (makanan dan minuman),  pairing  teh Dilmah dengan  dish pilihan masing-masing, pengetahuan seputar teh dan tentunya  tidak menghilangkan rasa asli varian teh  yang digunakan sebagai  bahan dalam  penyajian makanan.  

Kembali Ke Porto

Waktu ngobrol dengan Mbak Stephanie Hansen Theniko -  PRnya Porto,  saya  dan teman-teman  blogger  dan media dibuat  enjoy. Selain memang  cantik, Mbak Stephanie  ini juga  ga pelit bercerita. Selalu menjawab waktu  kami tanyai ini  itu  seputar  resto dan persiapan  yang dibuatkan timnya dengan santai. 
Ceritanya  nih, nama Porto  diambil dari kata pelabuhan,  Port.  makanya dalam 4 bulan sekali,  dengan konsep World Culinnary Adventure-nya menu makanan di sini  selalu berganti, namun tetap ada menu masakan andalan ala Perancis yang dominan. 

Menyiapkan waktu  2  bulan untuk  presentasi, memilih  menu,  alur cerita  yang dibuat sampai dekorasi  yang didesain  memanjakan kami para  food  blogger yang meliput. Sayang sekali kalau cuma mengambil beberapa  foto utuk kompetisi saja. Ga boleh ada yang menarik langsung difoto.
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html

Oke,  kita kembali  ke  kompetisi  ya.  Sebagai peserta  kompetisi  Real High tea  Challenge  for Cafe & Resaurant,  Porto  menyajikan 3  hidangan  ala-ala  Porto tentunya.  Hidangan pertama  mengambil tema tentang  Kelahiran,  hidangan kedua  tentang pernikahan  dan yang ketiga  adalah kenangan.



Welcome  The Baby Born: Coccotte  De Saumon  
Untuk  hidangan pertama ada  makanan  ala Swedia, dengan bahan utama  telur.   Cocotte  De Saumong terdiri dari komposisi telur ayam, driedradish (alfalfa: kecambah lobak) - yang nampak seperti sarang burung,  Crispy Croutons, daun pairsley  yang diiris halus halus,  dan cacahan ikan salmon yang teksturnya seperti kornet, sekilas terlihat anyir. Apalagi telurnya juga disajikan setengah matang.

Biasanya,  saya suka setengah hati kalau disuruh  makan telur seperti ini. Eh tapi, tunggu sebentar. Penampakannya  yang cantik bikin saya terpikat.  Pengen  cobain, ah.

Telur setengah matang, daging  ikan Salmond dan caviar, kombinasi makanan  anyirnya terimbangi dengan kriuknya Crispy Croutons  Alfalfa dan segarnya daun selada  sebagai penyeimbang  lemak yang  meleleh di lidah.  Selesai? Eh tunggu dulu, coba di-pair  dengan  Lapsang Sauchong Tea-nya Dilmah.  Hasilnya, rasa anyir dan sedikit  salty  jadi ga begitu dominan di lidah,  dan hanya meningalkan sedikit rasa saja.  *Rasa  yang pernah ada. hahaha.... lho kok  jadi kayak lagu, ya?* 

Bagi yang  parno dengan rasa anyir  telur, ikan dan caviar  kayaknya  bakal  jatuh cinta dengan Cocotte De Saumon-nya  Porto.  O, ya     Kombinasi  protein  yang tinggi dari telur dan antioksidannya teh Dilmah ala Cocotte De Saumon bakal jadi teman asik buat acara  breakfast tea  biar  sampai waktunya makan siang  ga lemes.  Lupakan kekhawatiran bakal gendut. Ga, kok. Sehat!

http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Sesuai tema Porto,  tema pertama tentang kehidupan. Makanya sajian petamanya  adalah telur  sebagai  simbol  dari kelahiran.
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
konsepnya  Cocotte De Saumon
Get Married, Merayakan Cinta: Almond  Lava  Cake
Sajian kedua  ini menyajikan   Almond Lava cake.  Mencicpi  kue coklat dengan bahan utama dark cokelat  Belgia terkenal dengan pahitnya, di-infused dengan Italian Almond  akan diseimbangkan dengan  saus strawberinya  yang rada acid. Meski pahit, kandungan endorfinnya Bisa membangkitkan hormon bahagia. Pas banger sama konsep pernikahan. Susah senang, manis pahit dirasakan bersama. Eaaa...

Kalau dikonsepnya sih  Almond Lava Cake  ini  di-pair dengan cocktail yang   yang di-mix dengan krim teh pepermint, coklat  putih dan  liquir alias rum.
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
menu kedua:  Almond  Lava Cake
Saya melewatkan minuman cocktailnya karena dicampur dengan rum. Sempat mengendus sedikit, wangi  pepermintnya cukup terasa  berbaur  dengan aroma  rum  yang tajam.  Cukup cantik penampilannya.  Mudah-mudahan   kalau masih ada setelah  kompetisi  ini  bisa  pesan  racikan custom,  with  no alcohol. Cocok  buat  menu  Afternoon Tea  Bandung.
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Ada teh  ini dibalik  Almond Lava Cakenya.  Varian teh  Dilmah yang paling saya suka 
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
lelehan cokelatnya menggoda.  Filosfi  tentang cinta dan perkawinan.Ada  manis, asam dan pahit. Semuanya terasa  nikmat karena berbaur jadi satu. Eaaa......


http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Niat  banget  ya, waiter dan waitresnya pake  kostum pengantin  untuk tema kedua
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Get Married, Merayakan Cinta, Konsep  kedua dari Porto Resto: Almond Lava Cake
Celebrate The  Memories: Cod imprerica
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Cod Imperikanya  tampak menggoda, kan?
Menu terakhir dari Porto ini diadaptasi dari makanan khas  orang Rusia.  Bahannya adalah  ikan Cod yang dipanggang, salty-nya  roti baguete,  dan  disiram dengan  saus  krim yang dibuat  dengan  varian teh  Jasmin, daun Arugula dan toping caviar. Kalau mau  lebih peka merasakan  varian teh Dilmahnya  cocol deh sausnya secara  terpisah, biarkan lumer di lidah sebelum luruh ke tenggorokan.  Huaaaa,  saya sukaaaa.  

Kepikiran ya, bikin saus dengan bahan teh  ini? Ide yang super duper brilian! Apalagi ada taburan poppy seed, itu  lho  yang bulat-bulat hitam kecil itu, memberi rasa yang kuat  pada  Cod  Imperica.  FYI, Porto  tidak menggunakan bahan MSG untuk semua hidangannya. Beberapa  bahan lainnya malah diolah daribahan organik seperti telur. Pantesan saya  yang alergi telur tidak merasa keluhan. Ternyata enggak cheating hehehe... 
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Let's grow  old together. Uhuk :)
Selesai mempresentasikan  di depan judges,  (Bu Eliawati Erly dari Dilmah dan Chef  Nanda), Chef Eric Cowell  memanjakan  rombongan blogger dan media dengan  demo  memasak  Cod Imperikanya. Wangi  dari ikan salmon yang dipanggang semakin menggelitik rasa lapar, yang emang barengan dengan jamnya untuk makan siang.
http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Dua Judges  Bu Erly dan Chef Nanda sedang mencicipi sajian Porto.

http://www.catatan-efi.com/2015/09/petualangan-rasa-teh-dilmah-di-porto-resto-bandung.html
Demo  masak oleh Chef Eric Cowell
Terimakasih banyak  buat  Porto Resto yang  sudah total  mempersiapkan acara dan apresiasi  Mba Stephanie dan tim  yang sudah menyambut  kami  yang datang.  Dua jari jempol saya acungkan. Bikin kangen pengen main ke Porto lagi. Semoga sukses dan  menang ^_^

Mudah-mudahan juga menu  yang  disajikan dalam kompetisi ini  masuk dalam daftar menu  reguler  agar bisa dicicipi oleh teman-teman lain  yang membaca blog  ini.   

28 Comments

  1. Sering minum teh dilmah pas dulu byk ngeliput event akuuuu #pecinta gratisan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi... teh Dilmah emang enak, beda banget. Tastenya dapet :)

      Delete
  2. pagi-pagi liat cod imperikanya jadi laper :)

    ReplyDelete
  3. langsung pingsan melihat lelehan coklat Almond Lava Cake... MAUUUUUU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan pingsan di sini mba, pingsannya di Porto aja biar bisa cicipin :D

      Delete
  4. ikan laut, perlu nih untuk para ibu, biar ndak lekas pikun dan buat anak muda, biar sehat dan cantik. Kalau bawa temen dan keluarga dari luar kota, penting nih ngajak ke sini. Aura Bandung utara dengan sajian yang berkelas... Bikin Kabita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk kita ke sini, teh. Tempatnya enakeun. Iya nih, Efi juga lagi pengen banyakin makan ikan :)

      Delete
  5. Wow keren sekali kompetisi dan restorannya, dan liputan yang ditulispun menarik. Saya sangat suka dengan konsep yang kedua, yang bertema pengantin. Nggak disangka minum teh aja bisa diekspresikan sedalam itu.

    ReplyDelete
  6. Baca-baca postingan Dilmah selalu sukses bikin salah fokus. Hehehehehe....

    ReplyDelete
  7. Itu cangkang telornya beneran, Kak? Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya cangkang telor beneran, Idah. Tapi ga bisa dimakan hehehe.Yang lainnya bisa.

      Delete
  8. Keren banget tulisannya mbak Efi :D Love it!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih. Saya juga suka foto-fotonya Mas Agung, keren-keren. :)

      Delete
  9. Jadi tau kalo ada kompitisi seperti itu, di Jogja ga ada yaa,pengen icip2 juga.

    ReplyDelete
  10. Replies
    1. Tempatnya asyik buat ngumpul sambil having brunch or dinner :).

      Delete
    2. Tempat yg asyik utk having dinner or brunch :)

      Delete
  11. penasaran telurnya, kek apa yaaa dalamnya...sajiannya cakep begitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sajiannya cakep isinya enak, moist dan kriuk. Wah pokoknya must try :)

      Delete
  12. Mbak Efi, restorannya pasti ramai nich, temanya kereeen bangeet

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, waktu ke sana rame. Ayo, kalau ke Bandung mampir sini, ya. Manfaatin promonya :)

      Delete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.