Monday 2 September 2013

Blogger Filipina, Tetap Kreatif dan Melejit

Semakin hari tema yang disodorkan admin lomba #10daysforasean membuat saya sebagai peserta 'dipaksa' jungkir balik mencari referensi untuk setiap posting. Setelah Thailand menjadi topik di hari pertama, disusul ole Kamboja di hari kedua, lalu Indonesia, Myanmar, Vietnam, Laos dan Singapura di hari ke tujuh, berikutnya giliran Filipina yang disodorkan oleh panitia untuk dibahas di hari ke delapan.

Jadi nilah topik hari ke delapan  #10daysforasean:

Kebebasan berekspresi dan kebebasan informasi di negara-negara anggota ASEAN tidak sama. Beberapa negara, termasuk Indonesia, bebas atau longgar dalam hal kebebasan pers dan kebebasan berekspresi bagi para blogger, yang sekarang ini menjadi salah satu alternatif dalam penyebaran informasi atau jurnalis warga. Tetapi ada juga negara yang mengekang kebebasan berekspresi warganegaranya, dan ada negara yang memenjarakan blogger jika tulisannya menentang pemerintahan negaranya.
Bagaimana dengan Filipina? Apakah Filipina termasuk negara yang longgar dalam kebebasan berekspresi dan informasi bagi para warganegaranya, termasuk blogger atau jurnalis warga?

sumbernya dari http://blogs.thenews.com.pk/

Dari rilis yang dikeluarkan oleh  Committee to Protect Journalists yang berbasis di New York menempatkan Filipina di peringkat ke tiga, dua strip di bawah Irak dan Somalia. Dua negara yang sudah lama direcoki kisruh internal yang enggak ada habisnya.

Menjadi wartawan di Filipina seperti menjadi profesi yang mensyaratkan nyali besar, kalau boleh, mungkin punya cadangan nyawa. Kasus terburuk terjadi pada November 2009 ketika 30 orang wartawan tewas dibantai oleh kelompok bersenjata.

Lalu bagaimana dengan para bloggernya? 
Nah, setelah ngulik sana sini saya menemukan 10 aturan main buat para blogger di Filipina. Apa saja itu?

1.   You shall only say nice things on the Internet
Anda hanya  bisa menyampaikan hal yang baik-baik saja di internet
2.   You cannot tell the Truth, whether joking or seriously, if it hurts someone
Anda tidak bisa menyampaikan kebenaran, terlepas apakah sekedar  bercanda atau serius jika hal itu melukai seseorang
3.   What you say can be held against you forever
Apa yang anda katakana bisa dijadikan sebagai alat untuk melawan anda selamanya
4.   What you like can also be held against you-
Apa yang anda sukai juga bisa dijadikan alat untuk melawan ada
5.   The government now has the power to take down your Internet-
Pemerintah mempunyai wewenang untuk menutup akun anda
6.   Your Internet is required to compile evidence against you
Akun anda bisa digunakan sebagai pelengkap bukti melawan anda
7.   You can be punished more harshly for online crimes than for real life crimes
Anda bisa dihukum lebih berat untuk kejahatan dunia maya dibanding kejahatan dalam kehidupan nyata
8.   You must trust the government to do the right thing in implementing the law
Anda harus mempercayai pemerintah untuk melakukan hal yang benar dalam penegakan hukum
9.   The law shall apply to all Filipinos wherever they are
Undang-undang berlaku bagi semua warga Filipina di mana saja mereka berada
10.The Law doesn’t really protect you
Undang-undang tidak sepenuhnya melindungi anda

Sebenarnya undang-undang ini awalnya ditujukan untuk memerangi kejahatan cybersex dan pornografi, tetapi seiring perkembangannya malah dijadikan alat untuk melawan pihak yang bersebrangan dengan pemerintah. Saya mencoba mencari tahu apakah sudah ada blogger atau pemakai internet yang terjerat undang-undang ini. 

Seperti yang kita tahu, beberapa tahun lalu, kasus Prita yang Mulyasari sempat menarik perhatian masyarakat. Sulit sekali menemukan berita terkait blogger Filipina ini, mungkin karena pemerintah Filipina menfilter sedemikian rupa sehingga tidak ditemukan berita tentang blogger Filipina yang tersandung. 


Belajar dari Filipina

Beruntunglah blogger Indonesia, aturan yang berlaku tidak sehoror seperti di Filipina. Lalu, apakah dengan bebas berekspresi kita bebas 'seenak jedat' menyuarakan pendapat kita?
Mari kita tengok lingkungan terkecil kita, dalam kampung global ini, para tetangga terdekat kita sebutlah itu dalam 'komplek' populer yang bernama facebook atau twitter. 

Diantara banyaknya posting yang ramai memenuhi beranda kita, satu-dua caci makian, sindiran halus atau tajam yang kita temukan. Tidak sedikit perang status yang saya baca membuat saya risih dan jengah. Memang sih, saya tidak terlibat langsung dalam perang dingin yang ada, tapi saya enggak mau ikut-ikutan pusing menyimak ribut-ribut itu. Beberapa akun yang kerap 'misuh-misuh'  (dengan menyesal) saya hapus atau paling tidak saya atur sedemikian rupa agar tidak wara-wiri lagi di beranda saya, cukup sekian detik, selesai! 

Padahal, kita semua 'ngeh' kalau bebas berekspresi itu ada batasan. Bebas berekspresi menyuarakan pendapat tidak bearti kita bebas semaunya. Saat tetangga sebelah memutar lagu favoritnya dengan volume kencang bisa membuat kita terganggu, kan? 

Undang-undang Dasar 1945 yang mengatur kebebasan berpendapatpun tidak memberi ruang untuk berekembangnya paham komunis. Jadi, Bebas bukan berarti bablas. Geert Wilder yang merilis film Fitna yang  menyinggung umat Islam menunjukan kebebasan tidak berarti bebas semau gue.  Bahkan barat yang mengklaim bahwa kebebasan pun tidak sepenuhnya mereka pegang teguh. Contohnya adalah bagaimana 'sensi'nya Amerika dan ganknya kalau  kasus holocaust diungkit.



Kembali ke Filipina, saya malah menemukan fenomena menarik 3 blogger wanita dari Filipina. Mereka adalah Ana Santos, Nikka Sarthou dan Nina terol Zialcita. Siapa mereka? Ketiga wanita ini dikenal luas sebagai penulis freelance top di Filipina. Kolaborasi diantara mereka berusaha membentuk komunitas penulis freelance yang terkenal. Lewat situs mereka  dengan alamat http://www.writersblockphilippines.com/ 


Sumbernya dari http://vickyras.wordpress.com

Sumbernya dari http://vickyras.wordpress.com


Selain mereka masih ada Carlo Ocab, blogger muda yang menjadi jutawan lewat making money onlinenya saat usianya masih belasan. Wow!

Sumbernya dari http://www.hardtofindseminars.com/

Nah, kalau di Filipina yang UU-nya lebih ketat tidak membuat bloggernya kehilangan kreatifitas, kita yang berada di Indonesia, jangan mau kalah, dong.  Enggak mau kan, tersalip para blogger Filipina atau negara ASEAN lainnya.  Thailand, Vietnam, Malaysia  adalah contoh murid yang berhasil menyalip Indonesia setelah mereka 'berguru' ke Indonesia. 

Blogger Indonesia? Bisa juga dong!


Referensi : 
http://jaringnews.com/internasional/asia/13797/banyak-bantai-wartawan-filipina-terburuk-ketiga-dunia
http://asia.cnet.com/blogs/the-10-commandments-of-the-philippines-cybercrime-law-62219355.htm
http://menit.tv/read/2013/08/02/5125/0/14/Wartawan-Tewas-Dibrondong-Peluru-di-Filipina
http://www.blogodolar.com/carl-ocab-mendunia-berkat-make-money-online/
Share:

2 comments:

  1. Hi there! This is kind of off topic but I need some guidance from an established blog.

    Is it very hard to set up your own blog? I'm not very techincal but I can figure things out pretty quick.
    I'm thinking about creating my own but I'm not sure where to begin. Do
    you have any ideas or suggestions? Thank you

    Stop by my web page;

    ReplyDelete
  2. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi saya...

    Cara Setting Autoptimize

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.