Friday 25 February 2022

Nonton Bola Online Tetap Aman Berkat Kuota Nonstop Smartfren

Sejujurnya agak sebel dan gimana gitu waktu tahu kalau PPKM kembali berlaku. Duh, sampai kapan lagi ini pembatasan aktivitas sosial dijalankan? 

Ya mau ga gimana lagi, ya? Virus varian Om Icron lagi eksis. Banyak yang terpapar jadinya.

Di sisi lain, saya tuh juga cukup dibikin sebel lihat orang-orang mulai abai sama prokes, terutama soal pemakaian masker. Kayaknya mereka yang pake masker ini adalah populasi yang minoritas dibanding yang enggak pake. Sementara saya sedih juga mamang masker langganan saya udah ga jualan lagi. Padahal masker jualannya selain murah, modelnya lengkap, pilihan warnanya juga banyak. 

Tapi saya juga ga mau misuhin atau nyumpahin mereka yang ga pake masker jadi terpapar. Ih, terus kalau doanya terkabul gimana tuh? Nih pandemi ga akan kelar-kelar. Belum lagi saya percaya kalau kata-kata itu adalah doa.

Nah. lho gimana kalau didoain malaikat jadi sebaliknya?

Hal yang saya sedihkan dari pembatasan aktivititas sosial ini adalah dampaknya secara ekonomi. Mesti ada yang terkena. Misalnya saja mamang ojol yang orderan penumpangnya jadi sedkit. Sementara di luar negeri sana saya tuh sirik lihat penonton sepakbola bisa leluasa nonton pertandingan tanpa berjarak. Secure sekali mereka nonton. hore-hore tanpa curiga sama penonton di sebelahnya apa kah mereka sehat-sehat saja?

Semoga di Indonesia sini lekas new normal, sebenar-benarnya new normal, bukan  yang seperti waktu itu. Ya kayak di tayangan sepakbola yang suka saya tonton tiap weekend. Penontonnya bisa hadir ke stadion langsung setelah sebelumnya beberapa pertandingan digelar tanpa penonton.

properti foto: https://noonline.2021clearancesale.com/category?name=premier%20league%20season%20dates

Mungkin saya tuh perempuan edisi langka yang suka nonton bola. Di Indonesia sini emang ga banyak. Coba lihat di luar negeri. Penonton sepakbola, terutama di Inggris yang punya gelaran English Premier League alias EPL. G susah menemukan fans yang berjenis kelamin perempuan.  Dan selama mereka nonton mereka tidak usah takut keamanannya terganggu. Khawatir kalau ada rusuh-rusuh?

No worry. Walau tribun penontonnya mepet ke pinggir, deket ke lapang gitu, dijamin ga ada rusuh yang bikin penonton loncat pembatas terus nyerang pemain atau offisial pertandingan atau tim lawan kaena ga puas sama keputusan atau hasil pertandingan.

Penonton liga Inggris adalah tersantui tiap nonton. Mereka kadang kumat gokilnya kalau biki psy war menyerang tim lawan. Malah kedengeran lucu. Jadi kalau udah saling ledek ya bales ledek lagi. Abis itu ga ada gelut gitu selesai pertandingan. Mereka keluar stadion dengan tertib.

Gimana dengan yang nonton online secara streaming? 

Nah ini yang saya suka dari liga EPL. Angle kamera penyeleggara pertandingan EPL ini paling jago memanjakan mata. Saya awam soal jenis kamera, tapi detil pertandingan di rumput hijau bisa tersaji dengan jelas di layar. Misalnya nih waktu para pemain bola berkerumun di depan gawang, lensa kamera membidik pemainnya begitu dekat.

Salah satu yang fenomenal, satu  waktu Gerrard pernah merayakan gol dengan menghanpiri kamera dan mencium lensanya. Terus kameramennya seneng aja lihat aksinya Gerrard. Gimana ga keren nih liga Inggris?



Sebagai penonton dari layar, hal yang menyebalkan waktu nonton pertandingan adalah kejadiaan buffering atau tiba-tiba layar di hp/laptop loading. Makin kesel kalau pas ada momen krusial jadi kelewat. Gimana coba kalau udah kejadian gini?
Pernah ga kamu mengalami lagi asik-asik nonton bola seperti ini tiba-tiba tayangan terhenti karena kuota terhenti?

Kesel. Pasti.
Masih mending kalau ada orang rumah yang bisa kita tumpangi tethering buat isi kuota dulu. Kalau ada yang bisa dimintai tolong buat nebeng gimana, tuh?

Kejadian bete karena ketinggalan berita atau momen penting pas nonton ini enggak akan kejadian kalau kamu streaming nonton bola dengan mengandalkan jaringan seluler smartfren. Bahkan pas kuota mendadak habis.

Kok, bisa?
Bisa banget. Soalnya baru-baru ini Smartfren baru saja meluncurkan produkt terbarunya unlimited nonstop.Dengan layanan ini, sebagai pelanggan, kita masih bisa mengakses aplikasi papaun selama 24 jam secara nonstop walaupun kuota sudah habis.

Huaaa syenengnya, ya.

Kalem aja kalau kamu bukan penonton biola atau  aplikasi OTT lainnya. Layanan nonstop dari Smartfren ini juga berlaku untuk pemakaian aplikasi lainnya kok. Misalnya buat belanja, pesan ojol atau pesan instan. Begini menurut Djoko Tata Ibrahim selaku Deputi CEO Smartfren

Smartfren sebagai pelopor paket Unlimited, terus melahirkan inovasi baru yang makin relevan. Kita lihat sekarang tren-nya orang-orang upload konten dalam bentuk video ke TikTok, Instagram Reels atau YouTube. Mereka juga menikmati streaming film serial K-Drama atau mempelajari hal - hal baru dari video-video tutorial. Karena itu kami hadirkan Smartfren Unlimited Nonstop agar mereka bisa melakukan passion digitalnya itu tanpa khawatir.

Untuk pilihan paket Smartfren Unlimited Nonstop ini tersedia dalam bentuk kartu perdana dan voucer mulai dari Unlimited Nonstop 2 GB. Dengan membayar10 ribu saja sadah bisa aktif sampai 10 hari lho.  Kalau mau pakket data lebih banyak tersedia juga dalam pilihan 6 GB, 12 GB sampai 45 GB dengan harga 100 ribu dengan masa aktif  30 hari. 

Itu aja? Masih ada bonus gratis telepon ke seluruh nomor Smartfren. Khusus Unlimited Nonstop 3 GB dan 6 GB, plus bonus kuota lokal hingga 4 GB.

Asik  kan, ya. PBudget paket datanya jadi ga bikin boncos.  

Khusus Untuk pelanggan Smartfren yang pertama kali download aplikasi MySmartfren, ada juga tambahan bonus kuota data 5 GB lalu  setiap kali melakukan pembelian paket data, kamu bisa tuh dapetin Smartpoin yangbisa ditukerin dengan macam-macam hadiah seperti  minuman/makanan tertentu di Indomaret, kupon potongan belanja di Tokopedia, sampai kupon potongan pembelian items untuk game Mobile Legend atau FreeFire.

Kalau gini ceritanya, nonton bola, streamingan nonton film di aplikasi atau mabar alias maen bareng online ga usah khawatir lagi tiba-tiba terhenti gara-gara kuotanya abis.


Ya, enggak?


Share:

Thursday 17 February 2022

Mausoleum Keluarga Ursone dan Jejak Sejarahnya di Bandung

Ngomongin Bandung tempo doeloe yang mungkin selalu teringat adalah keberadaan bangsa Belanda saat awal-awal kota ini dibangun. Tapi pernah bayangin ga, kalau ternyata ada bangsa Italia yang pernah tinggal di sini dan punya pengaruh besar dalam perkembangan  sejarahnya? 

Mereka adalah Ursone Fam alias keluarga Ursone. Awalnya saya juga ga ngeh dengan keberadaan mereka. Padahal jejak sejarah mereka cukup familiar. Misalnya saja kafe BMC di jalan Penata Yudha atau observatorium Boscha di Lembang.

Jadi gini ceritanya.
Berawal dari napak tilas sejarah yang saya ikuti beberapa waktu lalu bersama teman-teman komunitas Aleut, saya jadi tau sejarah mereka sampai kemudian mengunjungi makamnya yang ga kalah unik. Berbeda dengan makam orang Belanda atau orang Cina misalnya. Makam mereka berbentuk mausoleum.

Buat penggemar bersejarah, mengunjungi salah satu bangunannya bisa menjadi keasikan sendiri. Apalagi kalau bisa ketemu langsung dengan kuncen atau penanggung jawabnya. Bisa betah ngobrol lama-lama. ngulik a sampai z apa pun yang terkait dengan bangunan itu. Bisa orangnya atau peristiwanya.

Pertanyaan selanjutnya gimana kalau wisata sejarahnya ke makam? Agak beda ya :) Kalau diajak jalan-jaan ke makam lainnya belum tentu saya mau.

Seperti yang kita ketahui kalau makam di Indonesia punya imej yang identik dengan nuansa seram dan mistis. Bulu kuduk tiba-tiba terbangun, siaga penuh saat lewat ke sini. Betul? Jangankan malam, mungkin kalau siang hari pun sudah males, sebisa mungkin ga usah lewat. Yang kebayang adalah suasana melow atau perasaan gloomy yang ikut hadir. 

Untuk sampai ke sini, jalur masuk yang termudah adalah ke TPU Pandu di gerbang selatan. Kalau datang dari arah Cimahi, masuk ke jalan Pandu (sebelum Istana Plaza). Dari sini lurus sampai mentok, ketemu pintu gerbangnya. 

Dari pintu masuk, jalan beberapa meter ke sebelah kanan. Walau agak terhalang bangunan makam lainnya, mausoleum Ursone ini mudah dikenal karena bentuknya yang unik, beda dari ribuan makam lainnya yang ada di sini. Feel free buat nanya sama petugas makam di sana. Mereka akan dengan senang hati untuk menunjukkan lokasinya.

Di dalam mausoleum ini bersemayam 7 jenazah anggota keluarga Ursone yang nama-namanya tercantum dalam ukiran dalam pahahatan di bagian luar bangunannya.

Mereka adalah:
MG Ursone, PA Ursone, Antonio Domenico De Biasi,, AC Ursone, A Ursone, G.M Ursone, Dr. C.G Ursone dan J.A.G van Dijk.

Tanggal kelahiran dan kematian mereka terpahat pada kedua sisi musoleum yang diapit dua patung perempuan yang mengekspresikan kedukaan.
dokumen pribadi

Yang unik dari cara penulisan alamanaknyaa dalah seperti bilangan pecahan (kecuali untuk penanggalan pada informasi J.A.G van Dijk).

Misal untuk info mengenai M.G Ursone. Begini cara membacaranya:
  
Lahir pada tanggal 23 April Tahun 1839 dan Meninggal pada tanggal 1 September 1997. Gampang saja untuk menentukan mana bilangan yang mewakili tanggal ada angka yang ditulis sebagai pembilang menentukan tanggal dan yang ditulis sebagai penyebut adalah bilangan yang mewakili bulan. Karena jumlah bulan dalam setahun hanya 12, kan? Angka tahun diapit uang bilangan seperti pecahan itu tadi.

Jadi gimana, sudah bisa membaca informasi kelahiran dan kematian keluarga Ursone yang lainnya? Pasti bisa. Yakin :)
dokumen pribadi

Di bagian atas mausoleum ini terdapat tulisan berbahasa latin, Orate Pro Nobis yang artinya doakan kami. Beberaapa teman saya berani masuk ke dalam  bangunan kecil ini. Saya sempat masuk sebentar  dan cob mengira-ngira bagaimana jenazah-jenazah mereka ditempatkan di sini. Ada yang tau? Boleh cerita di komentar, ya.


Keluarga Ursone datang ke Bandung pada akhir tahun 1890an. Mereka membuka usaha pemerahan susu sapi di Bandung pada tahun 1895 Lalu pada tahun 1920an (cek) keluarga Ursone dikenal sebagai pengusaha susu di Lembang dengan nama Lembangsche Melkerij Ursoe dan mendirikan koperasi yang dikenal dengan nama Bandoengsche Mellk Centrale (atau BMC) untuk mendistribusikannya. 

Sampai saat ini keberadaan BMC masih bisa kita jumpai di jalan Penata Yudha  Bandung (pertigaan jalan Aceh - Wastukancana)
sumber foto: bandungklik.com

Awalnya jumlah sapi yang mereka miliki cuma ada 20 ekor. Ke-20 sapi yang diimpor ini kemudian berkembang biak menjadi 250 ekor sapi, hingga  bisa memproduksi susu sampai ribuan liter. Coba bayangin, ribuan liter susu itu bukan hanya didistribusikan di Bandung saja tapi juga ke luar Bandung. Untuk pengiriman ke luar kota! susu-susu ini berangkat dari Bandung sore hari agar bisa diterima oleh pelanggan di kota tujuan pada pagi hari. 

Bisa dibayangin ga gimana teknik pengemasan mereka untuk mempertahankan kesegaran susunya agar tidak cepat basi pada masa itu?

Untuk pelanggan tetap di Bandung sendiri, salah satunya adalah hotel Savoy Homann. Hubungan kedekatan mereka juga bukan sekadar penjual dan pelanggan. Di waktu tertentu keluarga Ursone mementaskan kepiawaian mereka memainkan alat musik di gedung Savoy Homann.
sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/835558537089600323/

Sebagai orang Italia tulen, mereka juga dikenal sebagai pengusaha marmer. Dulu mereka perah punya toko marmer yang berlokasi di jalan Banceuy. Sayangnya toko ini sudah tutup. Tapi kalau kalian masih punya buku yellow pages coba cari di direktorinya. Ada toko marmer bernama Carara yang tercantum di sana. Ada yang masih punya yellow pages ini? Kalau masih punya jangan dibuang. Sayang. Mungkin satu saat bisa jadi mahal, lho. 

Bisa dibilang keluarga ursone ini adalah taipan besar di Bandung pada masanya. Selain memiliki bisnis perkebunan dan pengolahan susu, keluarga Ursone memiliki sejumlah tanah yang luas di Bandung. Salah satunya adalah sebidang tanah yang sekarang jadi lokasinya observatroium Bosscha. Keluarga Ursone menghibahkan tanahnya ini untuk kepentingan penelitian astronoi. Entah apa yang terjadi kalau saat itu keluarga Ursone tidak menghibahkan tanahnya.Mungkin kita ga akan kenal dengan film Petualangan Sherina, ya.
foto: https://bosscha.itb.ac.id/

Peninggalan keluarga Ursone lainnya di Bandung yang masih bisa kita saksikan adalah Baru Ajak. Lembang. Lokasinya ga jauh dari observatorium Bosscha. Sekarang tempat ini dijadikan sebuah kafe. Menu makananya cukup beragam mulai dari yang lokal sampai western.

Kalau di dalamnya bernuansa Bandung tempo dulu dengan nuansa ala rumah nenek, di bagian luar kita bisa menyaksikan arsitek eksteriornya yang bergaya art deco. Walau sudah  tua, pemeliharaan yang apik dri gedung ini membuat penampilan gedungnya tetap menyenangkan mata.
dokumen pribadi

dokumen pribadi

dokumen pribadi
dokumen pribadi


dokumen pribadi

Balik lagi ke lokasi makam TPU Pandu ini, selain mayoritas jenazah yang dikuburkan di TPU ini adalah  orang-orang Cina, di tempat ini juga bersemayam orang-orang Belanda lainnya yang juga menorehkan catatans ejarahnya di Bandung. Antara lain ada C.P Wolff Schoemaker, seorang arsitek Belanda yang juga guru besar ITB (sebelumnya dikenal Technise HogeSchool Bandoeng). Gereja Katedral yang ada di jalan Braga (dekat gedung Bank Indonesia Bandung) adalah salahs atu contoh karyanya.
dokumen pribadi

Ngomongin soal Belanda dengan seni arsitek art deconya adalah hal yang berbeda dengan penjajahan. Para arsitek bergaya art deco ini punya spirit berbeda dengan pemerinttah Hinda Belanda. Saya pernah nulis ceritanya di sini:


Selain makam C.P Wolff Schoemaker juga ada makam seorang peneliti sosiologi pada  zaman Belanda,  Raymond Kennedy dan dr. Henedrik Alaxander Rotinsulu yang namanya diabadikan jadi nama rumah sakit paru-paru di kawasan Ciumbuleuit.
dokumen komunitasaleut.com

dokumen pribadi

dokumen pribadi

Kalau mau ngulik dan lihatin satu persatu makam di TPU Panu ini masih ada pusara tokoh-tokoh lainnya yang punya peran penting dalam sejarah di Bandung. Bisa betah kalau sambil nyimak cerita mereka seperti bagaimana akhir hidup Prof Schoemaker yang jadi mualaf atau nasib tragis Raymond Kennedy yang pernah bekerja sebagai agen inteligen, lalu jatuh cinta pada budaya Indonesia dan memutuskan jadi sosiolog.

Kalau  jeli memperhatikan, tidak jauh dari komplek ini juga ada pemakaman khusus Erelveld yang dibangun pada zaman permerintahan presiden Soekarno. Di sini dimakamkan jenazah tentara KNIL dan keluarganya juga masyarakat sipil yang jadi korban pada masa perang dunia kedua. Soal komplek pemakaman Ereveld bakal saya ceritain di tulisan berikutnya. Sebagai teasernya, saya kasih lihat foto pemakamannya yang asri seperti makam-makam pahlawan di Eropa.
dokumen pribadi


Share: