Kalau ngomongin Rebo Nyunda, biasanya ga akan jauh-jauh dengan Bahasa Sunda atau dress code Sundanese berupa pangsi atau kebaya. Tapi kayaknya kita lupa kalau yang berbau Sunda juga ada kulinernya. Kalau ditanya apa saja kuliner Sunda apa yang kebayang? Tahu gejrot? Ikan peda kabar? Ampas kecap? Apa pun lah, ya. You name it. Banyak! Dari A sampai Z kalau dijadikan menu harian selama sebulan kayaknya bakal ga bosen. Ah ya, jangan lupa juga kuliner khas Sunda itu ga bisa lepas dari sambal dan lalap. Udah sepaket, ga boleh dipisah. Makanya, kalau makan siang di lembur dua hal ini selalu ada. Ya, kan?
Beberapa hari yang lalu, saya diundang untuk mencicipi menu baru di Hotel Best Western Premier La Grande, Bandung. Pas dikasih tau bakal nyicipin menu Rebo Nyunda, sudah terbayang kalau yang bakal saya cicipin hari itu ya makanan Sunda. Tapi yang ga kebayang sama itu ternyata sambal ala urang Sunda itu ada banyak. Bukan cuma sambal tomat, sambal terasi, sambal goang atau sambal leunca. Selain sambel yang citarasanya nyunda banget, ada juga sambel lainnya yang dihadirkan dari penjuru nusantara lainnya. Bahkan sudah langka, seperti sambal picung. Kurang lebih ada 20an sambel yang tersaji setiap rabu di sini. Hayo, bingung ga, mau milih yang mana?
Sebenarnya program Rebo Nyunda All You Can Eat Buffet Luncheon bukan kali pertama di tahun ini. Sebelumnya tahun kemarin, program serupa juga digelar di hotel yang lokasinya berhadap-hadapan dengan mall terkenal di Bandung, BIP. Gampang deh, nemunya.
Hanya dengan membayar nett 99K, kita sudah bisa menikmati semua sajian di sini, mulai dari hidangan pembuka sampai penutup selama 3 jam (11.30-14.30). Untuk menu utamanya tersedia dengan 3 pilihan nasi (nasi putih, nasi goreng & nasi liwet) yang juga bisa kita nikmati. Sebagai pecinta salad, siang itu saya membuka makan siang dengan salad dulu. Hmmm.... awal yang baik untuk membuka makan siang. Yummy!
Selesai mencicpi salad saya ga buru-buru menuju menu utama alias nasi dengan segala lauk pauknya. Tahu gejrot, cireng dan mie kocok begitu sayang untuk saya abaikan.
Karena porsinya ga banyak, masih ada lah space buat nasi plus hidangan penutup hihihi. Ya kaan namanya all you can eat. Walau ga bisa semuanya masuk ke perut, sih. Diatur-atur aja ya porsinya. Lagian kan saya tergoda pengen nyicipin nasi liwet, ampas kecap yang udah lama ga saya cicipin dan itu tadi, aneka sambelnya. Sampe pusing mau milih yang mana, karena banyak banget.
Saya menjatuhkan pilihan untuk mengambil sambal mangga dan sambal hijau. Paduan yang pas, pedas dan segar. Sementara itu masih ada beberapa sambal lainnya yang bisa dipilih juga semisal sambel leunca, sambal goang, sambal tomat hijau, sambal tauco, dan sambal-sambal lainnya.
Kalau masih ada space luas buat melanjutkan makan-makan, jangan lewatkan aneka dessert seperti aneka kue, puding, cilok bumbu kacang sampai es goyobodnya.
Gimana, udah cukup bikin ngiler, kan?
Menurut Chef Saryono, selaku Chef Executive di sini, yang paling istimewa adalah sambel picung. Sambel yang sudah langka ini adalah sambel yang bahan utamanya klewek alias black nut. Setiap rabu berikutnya, beberapa menu-menu Sundanese ini akan dirotasi untuk menghadirkan kuliner sunda lainnya yang belum sempat disajikan.
Rencananya program Rebo Nyunda All You Can eat Luncheon ini akan berlangsung sampai akhir tahun namu akan dijeda dulu saat memasuki libur puasa. Chef yang ramah dan akrab disapa dengan Chef Yono ini juga menyatakan keinginannya kalau Rebo Nynunda Lunch Buffet ini akan jadi trade mark Hotel Best Western Premier La Grande.
Tehhh sunda mah kasna aya sambel wae,,,nexk kopdar ka Bandung di sini yakk
ReplyDeleteHayu hehehe
Deleteaduuuh etaa ulukutek leunca & karedok meni waas jadi ngiler.. itu bisa langsung dateng kl mau makan disitu teh? ngga perlu nginep disitu dulu gitu?
ReplyDeleteGa, San. Ga harus nginep. Cusss aja pas jam maksi di hari rabu.
DeleteUlukutek leuncana marak ngaruy janten hoyong we lapar ☺
ReplyDelete*sodorin tissue buat lap iler*
DeleteAstagaaaa semua tampak enak teh. Aku bisa menggendutkan diri di sana :)
ReplyDeleteMari abaikan diet hahaha
DeleteMba efi, aku juga kalau lagi pulang kampung ke Soreang, kuliner nya aja bisa seharian... Enak banget karena makan langsung di kampung halamanya hehhe
ReplyDeleteWih, Lia urang Bandung juga? Iya bener makanan dari kampung itu obat kangen paling manjur.
Delete