Tuesday, 17 May 2016

Jangan Gengsi Jadi Nasabah Pegadaian Emas

Dulu nih, kalau mengdengar kata pegadaian, yang terbayang di benak saya itu adalah solusi pinjam uang dengan barang jaminan. Waktu masih kuliah, saya pernah nganter teman ke pegadaian sambil membawa 1 unit pc lengkap. Bukan buat dititipin dengan alasan keamanan, tapi emang lagi butuh uang. Kalau dianalogikan dalam adegan sebuah film, mungkin kami seperti pergi mengendap-ngendap. Malu soalnya. Kesannya gimana gitu, ya. Segitunya lagi bokek sampai menggadaikan komputer. 

Padahal di manapun untuk meminjam uang, adalah hal yang logis kalau kita menyerahkan jaminan. Pegawai Negeri pun biasanya menjaminkan SKnya saat mengajukan kredit ke bank, kan? Lagian mana ada sih lembaga keuangan yang mau kasih pinjaman cuma-cuma  tanpa cek ricek kesanggupan  si peminjam  untuk melunasi utangnya. Ya, ga?

http://www.catatan-efi.com/2016/05/enggak-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian.html
kantor pegadaian di jalan Pungkur no 125, Bandung
Ngomongin soal pegadaian, ga selamanya yang pergi ke sana lagi kepepet butuh uang untuk berbagai keperluan saja, kok. Saat ini Pegadaian pun sudah melebarkan sayapnya dengan memberikan layanan beragam kepada nasabahnya. Salah satunya adalah Produk gadai emas dalam bentuk tabungan. 

Dari dulu saya tuh kepengen banget punya investasi dalam bentuk emas. Membeli emas dalam bentuk perhiasan bukan pilihan saya karena saya bukan tipikal orang yang senang mengoleksi perhiasan hihi. Maunya sih, dalam bentuk batangan. Jelas, harganya lebih mahal dibanding perhiasan biasa gitu. 

Memiliki aset tidak begerak seperti emas ini asik banget, karena cenderung aman dari recokan hantu inflasi tapi mudah dicairkan. Ga percaya? Coba deh, cek literatur sejarah yang berhubungan dengan ekonomi. Harga barang yang nilainya didasarkan pada harga emas cenderung stabil bila dikonversikan dengan emas lagi. Sementara kalau dihitung dengan rupiah atau mata uang asing, nominalnya akan terasa mihil.

Membuka Rekening  tabungan emas di Pegadaian

Makanya, setelah mendapatkan pencerahan investasi emas dari pegadain dalam event Road Blog di Bandung akhir pekan kemarin saya segera cus ke kantor Pegadaian yang beralamat di jalan Pungkur No. 125 Bandung.
Kita bisa mencicil tabungan emas mulai dari 0,01 gram atau setara dengan Rp. 5.550 untuk hari ini (17 Mei 2016). Tuh, murah banget, kan?
 Inget kan peribahasa lama sejak SD dulu, sedikit demi sedikit  lama-lama menjadi bukit? Nah saya modif  dikit deh.  
Sedikit demi sedikit  lama-lama jadi gunungan emas, huehehe... rada maksa sih, tapi setuju dong, ga berat soalnya.
Ada dua pendapat berbeda  soal transaksi emas dalam pandangan syariat Islam. Tapi karena nilai jual atau beli emas yang berlaku di pegadaian disesusaikan dengan harga pasar yang berlaku,  saya merasa aman. Untuk soal ini  silahkan lihat referensi Dewan Fatwa Nasional MUI yang memposisikan emas sebagai barang, bukan sebagai alat tukar, ya :)

Tidak ada nominal kaku untuk setiap setoran. Semisal nih, hari ini saya mau nyetor setara 0,1 gram, lalu minggu depan saya menyimpan tabungan sebesar 0,05 gram misalnya, teller yang bertugas akan tetap melayani saya. Asik, kan? Kita bisa menabung dengan nilai fluktuatif sesuai anggaran yang dimiliki. Emas yang dijual di pegadaian adalah emas dalam bentuk lempengan logam mulia. Beratnya setara mulai dari 1 gram dan maksimal 1.000 gram.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
ngajakin mbak CSnya foto bareng dulu

Syarat Menjadi nasabah tabungan emas di Pegadaian
  1. Menyerahkan fotocopy identitas yang masih berlaku, bisa KTP, SIM atau pasport.
  2. Mengisi form dan membayar biaya adm (Rp. 5.000) dan fasilitaspenitipan untuk jangka waktu satu tahun (Rp. 30.000,-)
  3. Kalau pengin memiliki emas batangan, kita bisa mengajukan order cetak dengan pilihan keping mulai dari 5 gram, 10 gram, 25gram, 50 gram , dan 100 gram plus membayar biaya cetak sesuai dengan berat kepingan yang diminta.
  4. Saldo minimal tercatat di rekening adalah 0.1 gram 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.od
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.id
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.id

Pencairan Emas Yang Mudah

Kecuali dalam keadaan mendesak, saya ga kepikiran untuk mencairkan tabungan emas saya ini. Biarin aja semakin lama semakin  bertambah saja. Orang Sunda bilang, nyimpen poho. Tapi ga berarti dilupakan begitu saja kok. Soalnya setiap  transaksi setorannya tercatat dalam buku tabungan. Jadinya tetap bisa dimonitor sudah  berapa banyak sih saldo emas yang  kita miliki yang dititipkan. 
  
Kalau kepepet (dalam situasi urgent  yang saat ini belum kepikiran) bisa kok kita jual ke kantor pegadaian tempat kita membuka rekening. Ga usah usah muterin toko  emas  buat menjual.  Per hari  ini (17 Mei 2016) , nilai  beli emas yang berlaku di Pegadaian adalah setara dengan Rp.  5.380,-  
http://www.catatan-efi.com/2016/05/enggak-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian.html
Saldo investasi emas tetap terpantau dengan buku tabungan
Sudah beberapa kali saya mengikuti seminar atau pencerahan soal investasi. Selain menabung secara konvensional,  dan mempunyai reksa dana, variasi  investasi saya bertambah lagi dalam bentuk  Pegadaian  emas atau tabungan emas ini. Mudah-mudahan nantinya bisa membantu impian saya untuk investasi masa depan. Pergi haji adalah salah satu dari mimpi saya yang ingin saya wujudkan. Semoga bisa terealisasikan. Aamiin ^_^

Share:

20 comments:

  1. Jiaah mantaps...memang iya nyimpen emas investasi yg lumayan menjanjikan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti, Teh. Nominal tabungannya juga ringan. Jadi ga terasa kayak beban.

      Delete
  2. Amiin. Pergi Hajji sambil teview blig asiik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga kesampaian kita semua pergi haji ya, Bu 😇

      Delete
  3. Amiin.... aku jg jd penasaran nih teh sm investasi yg ini. Selama kita nyicil emasnya di simpan di pegadaian atau kita bawa ? Xixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggak Irma. Kalau dibawa mah jadinya beli atau tabungan kita didebit.

      Delete
  4. Jadi pingin nabung emas jugaaa...teh Efi menginspirasi.

    ReplyDelete
  5. Dulu juga aku berfikir bahwa pegadaian adalah tempat orang menggadaikan barang demi memperoleh rupiah. Sampai suatu hari, aku butuh tempat untuk menitipkan perhiasan emasku, karena kami akan bepergian, maka mainlah aku ke pegadaian, eh ternyata, selain utk tempat gadai, BUMN yang satu ini juga bisa utk titip emas dan juga tabung emas. Kereeen! Aku juga pengen ah buku rekening emas. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kita suka suuzhan gitu ya, mbak. Padahal kitanya aja kudet hehehe. Lagian nyimpen emas atau perhiasan dan barang lainnya di rumah dalam keadaan kosong selama berhari-hari riskan juga ya, mbak.

      Delete
  6. waah...aku seringnya mengantar sahabat2 ke pegadaian,
    belom pernah membuka tabungannya, boleh juga tuh buka nuku rekening emasnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayu Nchie, buka rekeningnya. Gampang dan ga pake lama.

      Delete
  7. Replies
    1. Asik,,nambah lagi temen yang punya rekening di Pegadaian.

      Delete
  8. Kemarin gak keburu buat buka tabungannya, nanti mau ah ke Pegadaian buat nabung emang :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi riweuh pisan waktu itu ya, Tian. Yuk buka rekening juga di Pegadaian.

      Delete
  9. Kita sama Teh Efi, kurang suka mengoleksi perhiasan emas. Jadi lebih memilih investasi emas batangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aha, ada temen juga sesama perempuan yang lebih suka emas batangan daripada perhiasan. Tosss dulu ah, Nurul.

      Delete
  10. oh bisa nabung emas ya, duh makasih infonya ya

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan jejak di sini, saya bakal kunjung balik lewat klik profil teman-teman. Mohon jangan nyepam dengan ninggalin link hidup. Komentar ngiklan, SARA dan tidak sopan bakal saya delete.