Hingar bingar Pilgub Jabar baru saja lewat, tinggal menunggu pengesahan dari KPU dua minggu mendatang.
Hei, saya ga bermaksud membahas polemik yang muncul di depan atau dibelakang pemilu ini. Sudahlah, biar saja itu masuk ranah orang lain, saya jengah kalau nantinya posting saya ini jadi ajang berantem. Apapun pilihan kalian, minumnya tehnya bayar sendiri ya .... ^_^
Saya jadi inget ketika pemilu langsung mulai pertama kali digelar, tahun 1999. Ehm, 14 tahun yang lalu, sudah lama lewat ya? *ketauan juga usia saya yang ga bisa ngaku unyu-unyu lagi*.
Waktu itu, adalah pemilu yang pertama kali saya ikuti. Setelah heboh dengan demo 'nurunin Soeharto' yang ramai jadi trend topic di kampus setahun sebelumnya, saya tertarik buat gabung jadi relawan pemantau pemilu. Waktu itu, ada 3 organisasi pemantau pemilu. Ada University Network for Free and Fair Election (UNFREL) , KIPP (komite Independen Pemantau Pemilu) dan Forum Rektor. Saya memjatuhkan pilihan untuk bergabung dengan UNFREL. Beberapa sahabat dekat saya di bangku kuliah ga bisa memenuhi ajakan saya buat mantau karena mereka harus mudik, nyoblos di kampung halamannya masing-masing. Lagian, teman kuliah saya yang satu angkatan sedikit sekali, dari sekitar 100 orang cuma ada 17an. Bener-bener minoritas deh, serasa jadi anak teknik aja hehehe.
Hei, saya ga bermaksud membahas polemik yang muncul di depan atau dibelakang pemilu ini. Sudahlah, biar saja itu masuk ranah orang lain, saya jengah kalau nantinya posting saya ini jadi ajang berantem. Apapun pilihan kalian, minumnya tehnya bayar sendiri ya .... ^_^
Saya jadi inget ketika pemilu langsung mulai pertama kali digelar, tahun 1999. Ehm, 14 tahun yang lalu, sudah lama lewat ya? *ketauan juga usia saya yang ga bisa ngaku unyu-unyu lagi*.
Waktu itu, adalah pemilu yang pertama kali saya ikuti. Setelah heboh dengan demo 'nurunin Soeharto' yang ramai jadi trend topic di kampus setahun sebelumnya, saya tertarik buat gabung jadi relawan pemantau pemilu. Waktu itu, ada 3 organisasi pemantau pemilu. Ada University Network for Free and Fair Election (UNFREL) , KIPP (komite Independen Pemantau Pemilu) dan Forum Rektor. Saya memjatuhkan pilihan untuk bergabung dengan UNFREL. Beberapa sahabat dekat saya di bangku kuliah ga bisa memenuhi ajakan saya buat mantau karena mereka harus mudik, nyoblos di kampung halamannya masing-masing. Lagian, teman kuliah saya yang satu angkatan sedikit sekali, dari sekitar 100 orang cuma ada 17an. Bener-bener minoritas deh, serasa jadi anak teknik aja hehehe.